It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Gak ereksi kalau gak ama cowok.
Tapi kerjanya cuma bilangkan gay dosa - dosa saja.
Wasalam
Toyo
tanpa merasa kami suci, tapi apakah anda sudah sudah merasa suci hingga menghakimi orang lain? harusnya salahkan mereka yang membuat kami begini, tapi rasanya tak ada gunanya saling menyalahkan
Lucu....lucuuuuuu banget........
baru gua mau ngomong, alias asal gitu yah jenk
embruttt...........
Tapi kamu saja ya yang bialng itu, bukan gua. U bilang dosa yang monggo. Kalau gus sih bilang itu rahmat Tuhan.
Jadi sekarang yang merasa dosa akan masuk neraka dan yang merasa rahmat akan masuk surga. Ini itung2nya kalau mau pakai rumus dosa.
Hayo kamu masuk neraka loh jadi gay??? Karena gay dosa??Tapi kayaknya untuk kamu saja ya, karena aku gak merasa dosa itu....
Btw, kalau orang masih merasa dosa..Menurut ilmu jiwa orang - orang seperti ini lah yang disebut mengalami gangguan jiwa. Ini menurut medis loh...Aduh cepat - cepat berobat tuh biar cepat sembuh dari segala dosa - dosa nya.
Salam
Toyo
mas toyo, mungkin kami ini kurang peka. bisa jadi karena kita tidak tahu bentuk2 atau kasus nyata bentuk penindasan terhadap GAY.
boleh saharing, kasus2 yang pernah mas Toyo tangani ????
Please....
The@mind, sebenarnya bukan kurang peka, tapi semua itu tergantung gimana kita bersikap di masyarakat. Kalo tau masyarakat tertentu sangat tidak welcome terhadap kaum gay, jangan paksa mereka untuk menerima gay, sama aja nyari penyakit,yah direm lah,da usah diekspos, dijamin tidak akan ada penindasan atau pelecehan. Apalagi buat yang kerja di kantoran, being discreet is a must. Sy udah buktikan selama hidup saya, tidak pernah mengalami penindasan ataupun pelecehan baik di lingkungan sekolah dulu maupun di lingkungan kerja.
Cheers
Jadi sekali aku SANGAT TIDAK PERCAYA kamu tidak pernah merasa terpinggirkan atau terdiskriminasi karena kamu gay.
Kamu menutup diri saja itu sudah masalah dan ketidakadilan bagi dirimu...Aku yakin secara psikologis kamu tidak akan bisa bebas seperti layaknya heteroseksual.
Mungkin kapan - kapan kita ketemu dan kita bisa gali apa sebenarnya ketidakadilan itu???
Sampai kapan tuh masyarakat akan menerima, gimana masyarakat akan bisa paham kalau kita sendiri menutup dan tidak pernah menjelaskan.
Emang kasus di Belanda atau di negara - negara yang menghargai gay itu datang dengan tiba - tiba. emang dulu masyarakatnya gak Homophobia? emang langsung masyarakat nya bisa menerima. Wong sampai sekarang saja masih banyak yang gak menerima kok.
Semua itu butuh diperjuangkan dan dialogkan dengan cara - cara yang santun dan revolusioner. Jadi kalau semua gay sikap nya kayak Meg Ryan, sampai KIAMAT pun gak akan berubah cara pandang orang.
Perjuangan emang susah dan lama, tapi mesti dimulai dan terus - terus-terus--terus dilakukan. Walau dengan hal - hal yang kecil..
Kalau soal kasus saya, kayaknya sudah banyak di internet. kalau kasus - kasus teman - teman, aku yakin teman - teman bisa lihat sendiri bagaimana kita mendapatkan ketidakadilan.
Mungkin bagus kalau gathering diskusikan soal APA ITU KETIDAKADILAN...
Jadi biar kita semua tahu bentuk ketidakadilan itu, sehingga kita tidak lagi bilang bahwa saya sebagai gay tidak merasa tuh dimarginalkan...capek deh....
Begitu Meg Ryan, paham kan maksud ku???
Salam
Toyo
wah, aku kok gak setuju dengan pendapat bung Toyo ya.... dan pertanyaan/request aku kok tidak dipaparkan ya.... real case in indonesia.
saya sangat tidak setuju dengan kalimat bung toyo [Tapi aku yakin 1000%%%%%%%%% kamu pasti akan merasa drop atau gak enak dalam hidupmu. Wakatu ada orang menjelekan gay.] jangan merasa yakin dengan pendapat orang lain mas... masing2 orang kan punya perasaan sendiri2 mas.
kok bisa ya kmu denger org menjelekkan kaummu sendiri tp kamunya biasa2 aja????
maksud nya gimana nih ?
aku cuma bilang, dalam hal apapaun, jangan suka menganggap orang lain akan sama dengan anda.
kedua, masalah dijelekkan atau tidak, kalo saya akan melihat case by case. gak bisa dibuat sama....
Orientasi seksual, yang adakalanya terberi atau didapat tanpa sengaja, itu tidak bisa jadi objek penilaian dosa-pahala. Namun sikap dan tindakan adalah pilihan yang bisa dibuat secara sadar, maka itulah yang jadi objek penilaian berdosa atau berpahala. Jadi, orang punya orientasi homoseksual saja tidak menjadikannya berdosa atau berpahala, tapi bertindak menuruti atau melawan orientasi homoseksualnya itulah yang bisa dinilai. Dan rekan2 yang menilai itu saya cermati sebenarnya tidak bermaksud menghakimi, cuma memberi informasi bahwa yang dilakukan itu sesuai atau tidak dengan indikator2 yang digambarkan dalam dalil2 agama.
Dengan demikian, dari sudut pandang agama yang konservatif, orang yang memiliki orientasi homoseksual tidak perlu merasa berdosa, sehingga dimungkinkan seseorang memiliki orientasi homoseksual SEKALIGUS memegang pandangan agama yang konservatif, TANPA MENUNJUKKAN GEJALA GANGGUAN KEJIWAAN seperti depresi, dll., selama ia tidak bersikap ridha atas perilaku homoseksual dan melakukan perilaku homoseksual. Justru kesehatan jiwanya dihipotesiskan bisa meningkat manakala ia menganggap bahwa perjuangan melawan homoseksualitas dalam dirinya sebagai makna dan tujuan hidupnya. Ini sejalan dengan sabda Nietzsche, "He who has a why to live for can bear with almost any how." Barangsiapa yang memiliki alasan untuk hidup (atau cita2 yang layak diperjuangkan dalam hidupnya) dapat bertahan dari hampir segala tekanan.