It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
mereka yang sama sekali tdk berlatar belakang agama menjadi seolah olah pakar agama
mereka yang hanya tau sedikit masalah mengenai agama menjadi master agama
contohnya sebagian kalian....!
kalian ibarat orang buta yang hanya sekali dihadapkan pada seekor gajah di depannya, kemudian dirabanya satu bagian, lalu disimpulkannya,
oh, yg namaya gajah itu panjang seperti ular, (yg dipegangnya belalai)
oh, yg namanya gajah itu keras dan runcing ujungnya, (yg dipegangnya gading)
gajah itu, spt goni beras, (yg dipegangnya perut gajah)
gajah spt batang pohon yg kokoh, (yg dipegangnya kaki gajah)
padahal deskripsinya mengenai gajah hanya didasari "pengalaman" dangkalnya yg baru pertama meraba gajah, itupun cuma sekali.
begitu juga sebagian dari kalian, baru tau satu sisi masalah agama sudah mampu menyimpulkannya.,.,.,, hebat...!
ditambah lagi paham gila karl max yg dijadikan sumber rujukan, makin ancur la jadinya.
jangan pernah satu imej negativ yg dilakukan seorang oknum atas nama agamanya, kalian jadikan tolok ukur terhadap agama yang dianutnya...
Jadi menurut elu agama itu apa? Apa elu ingin kita membahas agama dari Jaman Mesir Kuno, Sumeria sampai kontemporer seperti Mormon, Lia Eden, maupun yang lain? Asal kita membahas dengan kepala dingin, kenapa nggak? Kita bisa menggali dan mendapati banyak hal yang mungkin tidak kita duga..seperti memanjat gunung.
Itu yang Bung Toyo katakan, tentang agama apa ya? Benar begitu? Benarkah tinjauan sejarah, yang Bung Toyo pakai?
Heheheheh... ini soalnya berpangkal dari politik atau dari agama?
Aduh, Bung Toyo, maaf seribu maaf, saya harus mengatakan di sini bahwa Anda tidak tahu menahu (atau punya pengetahuan yang keliru?) tentang yang Anda komentari! Tentu Anda bukan orang bodoh, tapi maaf komentar di sini adalah komentar yang ‘bodoh’. Mengapa? Pertama, yang Anda katakan itu esensinya tidak begitu, kepemimpinan Paus bukan demikian itu halnya dan bukan itu kepentingannya. Kedua, komentar begini ini namanya gagap sensitivitas, padahal Anda seorang yang begitu sensitif dalam hal lain dan mudah marah ketika orang lain tidak sensitif terhadap Anda khan? hehehehe...
Kalau ada masalah, ini dari agama dulu atau dari politik dulu ya??? Kepentingan mana yang didulukan?
Aduuuuh Bung, lha kok ya masih pegangannya Karl Marx? Coba deh ikuti perkembangan gagasan dari ranah Filsafat Manusia, ada banyak kelucuan dalam pandangan Marx, hehehehe... lagian, apa Bung Toyo sudah baca Marx? Yang dimaksud Marx dengan agama sebagai ‘candu’ tidak seperti itu lho penjelasannya… Aduh, kok ‘gini’ ya komentar Bung Toyo yang nota bene mulai jadi public figure dalam pergerakan GLBT… Yaaaa... kalau keyakinan pribadi sih terserah, apa-apa juga boleh... Memang, agama itu buah kebudayaan, tapi tidak berarti bukan dari Tuhan. Tanpa Tuhan manusia tak mampu, tanpa manusia Tuhan tak mau. Tapi kalau 'keyakinan pribadi' Anda ya terserah, wong namanya keyakinan kok... Lha... tentu beda to antara 'orang salah dalam beragama' dengan 'agama itu salah'. Gimana Bung, piye to iki?
Kesimpulannya gitu ya?????
Perlu diingat juga, banyak pula kebaikan muncul dari latarbelakang keagamaan! Contoh kecil: Mengapa Mother Theresa begitu mencintai orang miskin dan sengsara? Karena "Saya melihat wajah Kristus dalam diri orang miskin dan sengsara itu" jawabnya.
salam (syalom = damai!) juga!
agama itu simple,klo pun keliatannya ada yg mulai di lencengkan ribet itu pasti ulah oknum2 manusia sendiri yg nambah2in secara berlebihan.agama itu cman sebgai dasar tuntunan acuan untuk hidup damai di dunia.setidaknya dgn agama hatimu tidak akan kosong sama sekali
saya menulis dgn huruf besar bukan berarti sedang emosi, tapi hanya agar lebih diperhatikan saja.
kalau mau membahas masalah agama jangan di forum ini,
masuk aja ke faithfreedom indonesia.
Agama dan Sejarah
Mungkin maksud Toyo adalah contoh2 agama (terutama abrahamic termasuk Kristen dan Islam), di mana kelahirannya memang sarat dengan politik.
- Munculnya Kristen dimulai dari misi Kristus di mana saat itu orang Yahudi merupakan jajahan bangsa Romawi sehingga mereka "merindukan" Mesias (Al Masih/Juru Selamat) untuk menyelamatkan tidak hanya kultur, bangsa, namun juga secara politis, yaitu mencapai jaman keemasan Daud.
- Munculnya Islam dimulai dengan pertentangan dengan Paganisme dari segi sosial dan budaya, dan juga dari segi politik di mana akhirnya Muhammad berhasil meraih kekuasaan dan pengikut untuk menguasai jazirah Arab, termasuk Mekah yang dahulu menolaknya.
Mungkin Toyo sendiri dapat menjelaskannya pada kita.
Agama dan Jaman Kegelapan Indonesia
Toyo, menurut gw sangat concern dengan masalah POLITISASI agama, termasuk juga pengaruh edukasi paham2 ekslusivitas agama, "agama saya paling baik", "agama lain, sesat", etc, juga ajaran mengenai kebencian dan pembedaan2 melalui agama yang sering terjadi di Indonesia. Di Islam dikenal istilah "kafir", sementara di Kristen mungkin lebih dikenal dengan istilah "domba yang tersesat".
Aliran-Aliran Agama
Terlepas dari sejarah Katolik dan sumbangan besar, mungkin Toyo ingin menunjukkan bahwa sebenarnya semua manusia adalah SAMA dihadapan Tuhan. Paus sendiri merupakan simbol dan setahu saya dapat mengeluarkan semacam pernyataan yang WAJIB diterima oleh orang Katolik (gw lupa istilahnya), mungkin semacam FATWA bagi para Ayatulah atau dll.
Itupun memang perlu dibahas lebih jauh karena akan menarik: Kita dapat pula membahas mengenai Katolik, Protestan, Kekristenan Timur, kemudian untuk Islam mengenai Sunni, Shiah, Ahmadiyyah, dll.
Agama dan Tuhan
Pendapat Toyo dan gw sama dalam hal ini, bhw Agama lebih merupakan kristalisasi keyakinan manusia (iman) dalam satu ritual. A gama (tidak kacau), memang tujuannya "menyeragamkan" mengenai cara manusia beribadah pada Tuha...sehingga akhirnya gw berkomentar bahwa agama2 jadinya memenjarakan Tuhan dalam agama mereka, dalam konseptualitas mereka. Mungkin jika Gamaliel berpendapat lain, mohon dikejawantahkan di sini, biar kita semua belajar.
Agama dan Perilaku manusia
Langsung tidak langsung, agama "mempola" banyak sekali para pemeluknya karena di agama terdapat "ajaran", "nilai-nilai", serta "kewajiban" yang kemudian "dipaksakan" menjadi "ritual" dalam kehidupan manusia. Dalam teori managemen mengenai Carrot dan Stick mengenai pemotivasian, agama menawarkan 'ampunan Tuhan", "Surga" dan memberikan ancaman "kutuk", "neraka" bagi yang tidak patuh. Juga terdapat kontrol sosial yang ketat, terutama di negara/wilayah berbasis agama, yang bahkan dapat melanggar hak asasi manusia.
Lalu apakah salah jika kemudian "menyalahkan faktor manusia" yang menjadi trend bagi kaum agamis patut untuk dikritisi kembali? masalahnya manusia, dengan kemampuannya untuk menelaah benar dan salah, dipengaruhi oleh latar belakan dan indoktrinasi (termasuk agama), sehingga indoktrinasi yang keliru akan menyebabkan manusia kehilangan kemampuan untuk menalar benar dan salah melalui humanitas. Mengapa agama tidak dapat menerima sebagian tanggung jawab bahwa "edukasi" yang mereka lakukan sering kali menimbulkan fanatisme sempit?
Kita boleh berdiskusi lebih mengenai ini, Bung Gamaliel. Apakah menurut Anda agama bebas dari tanggung jawab moral dan edukasi 100% atas tindakan pemeluk-pemeluknya, apalagi jika pemeluk-pemeluk tersebut melandaskan tindakannya atas nama agama?
Kebaikan dan kejahatan agama sering terjadi, sehingga jika agama tidak dapat disalahkan karena pemeluknya, mengapa agama harus dipuji karena pemeluknya?
Itu pendapat gw pribadi. Mohon maaf kalo ada yang salah atau menyinggung.
Iklan forum nih bung? forum apa sih? :twisted:
cong-cong pada ngebahas agama ye
sayangilah yg ada di permukaan bumi
maka yg di langit akan menyayangimu
gitu !
jika anda tidak beragama, berarti anda tidak punya kitab suci ( pedoman hidup ). darimana anda tahu kalau anda disuruh berbuat baik? apa anda punya kitab suci sendiri?
anda disuruh berbuat baik karena disuruh TUHAN. TUhan menyampaikan itu melalui nabi/rasul. kemudian ditulis. itulah yg kita kenal dengan kitab suci. anda pikir anda berbuat baik karena kesadaran anda sendiri. TIDAK MUNGKIN. TUHANlah yg menyuruh anda untuk berbuat baik melalui firmannya kepada manusia yg menjadi utusan TUHAN. sejak ribuan ( mungkin jutaan tahun yang lalu )
saya percaya agama itu penting dan relevan. tapi memilih untuk beragama atau tidak itu adalah pilihan
agama adalah kumpulan firman TUHAN yg diajarkan melalui kitab suci. friksi yg terjadi terletak pada penafsiran perkataan TUHAN tersebut.
agama tidak pernah salah
kenapa ?
karena ia adalah firman TUHAN yang diajarkan melalui kitan suci
apa mungkin TUHAN salah "berbicara" sehingga menimbulkan kekacauan?
tidak mungkin
kesalahan terjadi pada penafsiran umat beragama, bukan karena diajarkan oleh agama
Makanya udah gak relevan lagi utk jaman sekarang, karena jaman berkembang sedang agama yang asalnya JUTAAN tahun yg lalu itu statis. Aneh kan hidup di jaman sekarang tapi pakai hukum / peraturan yg usianya jutaan tahun lalu.
perbedaanya jelas :
agama adalah ajaran TUHAN yg bersumber dari kitabsuci
umat beragama adalah individu, manusia.
agama adalah abstrak
manusia adalah jelas. bisa dipegang dan disentuh
agama tdk pernah menyuruh manusia untuk membuat dirinya menjadi komoditas politik
kenapa juga masih mencampur antara agama dan manusia
agama adalah sesuatu yg baik. menjadi tidak beragama karena kecewa dengan prilaku org yg mengaku beragama adalah sesuatu yg lain.