BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Rico de Coro

124678

Comments

  • Ayah kelihatan berpikir keras. Ia lalu bangkit dan berkata, "Mulai sekarang kita berlakukan lagi jam siang!" Suaranya menggelegar dan membungkam mulut semuanya.
  • "Tidak ada lagi kecoak yang boleh berkeliaran sebelum pukul enam sore. Tidak ada lagi yang boleh iseng - iseng menampakkan diri untuk menakut - nakuti Sarah. Semuanya harus bersembunyi sampai aku menemukan cara untuk membalas dendam!"
  • edited March 2009
    Tak lama, pertemuan itu bubar. Suasana istana muram durja. Aku ngeri melihat Ayah. Saat - saat seperti ini selalu memunculkan sisi kecoak hutannya yang sangar. Dia mondar - mandir, kadang - kadang mengembangkan sayapnya yang kokoh dan terbang dari tembok satu ke tembok lainnya.
  • edited March 2009
    ...
  • Aku berusaha sedapat mungkin untuk tidak memperlihatkan diri, bersembunyi di balik wajan atau panci. Persoalan cintaku pada Sarah akan membuatnya semakin gila.
  • Kengerian semakin melanda Kerajaan.
  • Jam siang yang sudah diberlakukan ternyata tidak berdampak seampuh yang kami kira. Perburuan terhadap warga oleh oknum - oknum keluarga Haryanto berjalan tanpa ampun, tak kenal siang atau malam.
  • Biasanya, hanya sebagian dari kami yang lengah saja yang tertangkap. Namun sekarang mereka sudah dengan beringas mengobrak - abrik laci - laci tempat keluarga - keluarga kami tinggal, dan semuanya berakhir di perut sepasang ikan arowana Kalimantan yang sedang kasmaran.
  • Fenomena ini menjadi tanda tanya besar bagi semuanya, hingga akhirnya aku memberanikan diri untuk mendekati ruang kerja Oom Haryanto, tempat dia dan istrinya berdiskusi masalah rumah tangga.
  • Ternyata mereka sedang dibelit masalah keuangan, semuanya dibahas, termasuk anggaran makan ikan arowana.
  • "Bayangkan, berapa duit yang harus keluar kalau kita kasih mereka kelabang setiap hari? Satu kelabang saja sudah gopek! Kodok juga mahal. Ikan kecil mereka nggak doyan lagi. Terus, ikannya ada dua! Makan mereka sebulan sudah sama dengan uang jajan si Sarah," Tante Haryanto mulai berargumentasi, "sudah deh, Pi, kita jual saja ikannya ... "
  • Oom Haryanto dengan keras menolak. "Aku sayang sekali sama ikan - ikan itu. Kau kan tahu, mereka sudah kupelihara dari kecil. Mereka tidak boleh kelaparan, apa pun caranya! Biarlah, sementara mereka dikasih makan kecoak saja."
  • "Ah, Papi, kecoak mana ada gizinya! Jorok lagi. Lagian berapa puluh yang harus kita tangkap, sementara ikan - ikan itu kelaparan melulu? Aku jijik cari - cari kecoak tiap hari di dapur," rajuk Tante Haryanto
  • "Suruh saja si Ipah atau David yang cari. Pokoknya ikan - ikan itu tidak boleh dijual!" Oom Haryanto mengultimatum.
Sign In or Register to comment.