BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Rico de Coro

123578

Comments

  • Jelaslah jawaban misteri pembantaian selama ini.
  • Buru - buru aku menyelinap menuju dapur, melaporkan informasi tersebut pada Petruk yang langsung pergi melapor pada Ayah.
  • Di luar dugaan kami, Ayah malah naik pitam. "Kurang ajar! Mereka pikir kita kecoak - kecoak murahan, apa?!" teriaknya seketika. "Kalau cuma mengganjal perut ikan - ikan bodoh itu, kenapa mereka tidak pilih kecoak got yang sama - sama tidak punya otak?! Kita kan bangsa berbudaya, beradab. Sudah sepatutnya nyawa kita dihargai lebih dari sekedar makanan ikan," lanjutnya lagi. Badannya yang besar kian mengembang. "Kita akan buktikan kalau kita tidak sama dengan kecoak - kecoak lain!"
  • Tiba - tiba kudengar ia meneriakkan namaku. "RICOOO!"
  • Tubuhku langsung kaku. Tapi kuberanikan diri untuk mendongak sedikit demi sedikit. Pasti Ayah akan mengungkit - ungkit masalah itu lagi. Dan benar saja.
  • "Kamu ... otakmu juga ada di got! Persis kecoak WC! Bagaimana mungkin kamu bisa tergila - gila dengan manusia pembunuh itu ... "
  • "Dia bukan pembunuh! Dia belum pernah menyakiti satu kecoak pun!" bantahku, spontan. Keberanian dari panci mana ini? Bisa - bisanya aku menentang Hunter Sang Raja.
  • "Masih berani - beraninya kamu bela dia? Dia memang tidak melakukannya secara langsung, tapi berapa ratus kali orang - orang dirumah ini membunuh kita gara - gara dia? Anak manja yang cuma bisa 'aduh-aduh-tolong-tolong'. Dia pikir kita ini genderuwo, apa?"
  • Sederet kalimat pembelaan sudah siap meluncur keluar. Tapi kulihat ibu tiriku memberi kode - kode supaya aku tidak membantah.
  • "Coba cari sendok dan berkacalah di sana!" bentak Ayah lagi. 'Lihat dirimu. Kita ini kecoak! Di mata manusia, kita selamanya hitam, kecil, jelek, bau!"
  • Kali ini kata - katanya menamparku telak.
  • ga cape tuh ngetik??

    gw juga suka Dee... paling suka yang SUPERNOVA; tiga2nya kerennn..

    kalo yang FiKo, paling suka Budha Bar, duluuu, ngga nyangka aja kalo tuh bar bener2 ada... karakter2nya juga keren..
  • …. Dan itulah pendapat manusia tentang kita! Dan kalau itu juga jadi pendapatmu, maka kau adalah kecoak gadungan! Mungkin kau anak manusia yang dikutuk jadi kecoak, atau apapun lah itu! Tapi kalau kau bisa melihat bayanganmu sendiri sebagai mahluk yang gagah, tampan dan punya arti… barulah kau kecoak yang sejati dan pantas menjadi penggantiku..” suara ayah terdengar tertekan, seperti menahan tangis. Mendadak akupun menjadi sedih sekali, baru kali ini aku mendengar suaranya seperti itu. Dia pasti benar-benar kecewa.
  • Tak sanggup kulihat lgi sosok ayah yang pergi menjauh, aku hanya diam dan termenung. Masih kurasakan sakit tamparan kata-katanya….  Hitam, kecil, jelek, bau…  perlahan-lahan aku beringsut mendekati panci dan melihat bayanganku disana.  Dan untuk pertama kalinya aku ingin menjerit ketika kusadari semu kebenaran kata-katanya.
Sign In or Register to comment.