BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Qanun Jinayah di Syah kan di Aceh

145791013

Comments

  • arasso wrote:
    dianidiani wrote:
    tuh yg harus diusir yaa para kapitalis rakus dari amerika, cina, eropa, jepang, dll...

    @ Cuteboys :
    berkat para 'kapitalis rakus' dari amerika, eropa, china, jepang yang berinvestasi di Indonesia, jutaan lapangan kerja terbuka dan jutaan rakyat Indonesia bisa hidup layak ( termasuk gue salah satunya ).

    emang negara-negara Arab ada yang berinvestasi disini, memperbaiki kehidupan rakyat Indonesia?

    Terus kalau 'para kapitalis rakus' dari amerika, eropa, china, jepang diusir, lu punya solusi gak untuk memakmurkan rakyat Indonesia? Apa lu bisa memberi lapangan kerja untuk para rakyat indonesia?

    Ngomong gede emang gampang ya. Kalau boleh gue saranin, sebaiknya dipikir dulu sebelum nulis /ngomong.


    SETUJU!!! Wah namanya juga orang fanatik..otaknya udah ketutup dengan fanatismenya itu, shg nalarnya gak jalan
    .Mana mungkin dia bisa mikir dampak dari pengusiran 'para kapitalis rakus ' thd rakyat Indonesia / perekonomian Indonesia...wong pikirannya masih asik berkutat di jaman raja salahduduk / jaman medieval era itu kok. Do'i otaknya belum nyampe ke abad 21, bro!
    :lol:

    lu yg masih asik berkutat mimpi dibelai para kapitalis...
    kenyataannya sistem kapitalisme udah rapuh koq...
    update berita abad 21 gak???
  • cuteboys wrote:
    arasso wrote:
    dianidiani wrote:
    tuh yg harus diusir yaa para kapitalis rakus dari amerika, cina, eropa, jepang, dll...

    @ Cuteboys :
    berkat para 'kapitalis rakus' dari amerika, eropa, china, jepang yang berinvestasi di Indonesia, jutaan lapangan kerja terbuka dan jutaan rakyat Indonesia bisa hidup layak ( termasuk gue salah satunya ).

    emang negara-negara Arab ada yang berinvestasi disini, memperbaiki kehidupan rakyat Indonesia?

    Terus kalau 'para kapitalis rakus' dari amerika, eropa, china, jepang diusir, lu punya solusi gak untuk memakmurkan rakyat Indonesia? Apa lu bisa memberi lapangan kerja untuk para rakyat indonesia?

    Ngomong gede emang gampang ya. Kalau boleh gue saranin, sebaiknya dipikir dulu sebelum nulis /ngomong.


    SETUJU!!! Wah namanya juga orang fanatik..otaknya udah ketutup dengan fanatismenya itu, shg nalarnya gak jalan
    .Mana mungkin dia bisa mikir dampak dari pengusiran 'para kapitalis rakus ' thd rakyat Indonesia / perekonomian Indonesia...wong pikirannya masih asik berkutat di jaman raja salahduduk / jaman medieval era itu kok. Do'i otaknya belum nyampe ke abad 21, bro!
    :lol:

    lu yg masih asik berkutat mimpi dibelai para kapitalis...
    kenyataannya sistem kapitalisme udah rapuh koq...
    update berita abad 21 gak???

    Mimpi dibelai kapitalis? Sekarang lu coba deh jawab pertanyaannya dianidiani :
    1. Kalau semua 'para kapitalis' itu lu usir dari Indonesia, bisa gak lu bertanggung jawab atas nasib jutaan rakyat Indonesia, nasib perekonomian Indonesia?
    2. Negara2 Arab ada gak yang jadi investor di Indonesia? Ada gak yang mensejahterakan hidup rakyat Indonesia?

    sistem kapitalisme memang rapuh dan gak sempurna, tapi yang pasti sistem itu sampai sekarang masih dipakai pasti karena that system works. kalau emang sistem yang lu bangga2in itu oke banget..KOK GAK DIPAKE YAA?????

    Jangan lupa dua pertanyaan diatas itu dijawab.

  • edited September 2009
    arasso wrote:
    egar_4u wrote:
    toyo wrote:
    Bagus lah kalau kamu tidak masalah. Tapi kamu harus buka mata dan faktanya bahwa sekarang di Aceh akan dicambuk 200 kali didepan gay kalau ketahuan.
    Kalau sebelumnya tidak ada hukum formal yang menghukum gay tapi mulai disyahkan sudah ada hukum formal kriminalisasi gay di Aceh.

    Kalau kamu bilang hati2 bagus lah, tapi ingat bahwa "musibah" itu mendekati anda. suka atau tidak suka, itu faktanya.
    Kamu bisa bilang apa saja meyakinkan kepada pihak lain bahwa itu tidak akan mungkin mengenai kamu.
    Mungkin semua gay di aceh juga sama berpikir dengan kamu, berharap tidak akan mengenai mereka.

    Tapi ingat pepatah bilang, sepandai2 tupai melompat pasti akan jatuh juga. Jadi bencana itu sangat mungkin mengenai kamu. Minimal gay akan menjadi ajang pemerasan bagi pihak yang korup. Misalnya jika tertangkap kalau tidak mau dibawah ke WH maka akan menjadi ajang pemerasan.

    Yakinlah apa yang aku bilang, sekarang saja sudah terjadi begitu. Kalau tidak kita lihat nanti ya kalau qanun ini diterapkan benar2.


    Itu akan beda kalau didaerah lain yang tidak mengkriminalkan gay. Teman2 masih lebih beruntung karena hukum yg mengkriminalkan. Sedangkan tidak ada hukum kriminal saja, gay menjadi ajang pemerasan oleh polisi maupun kel lain. Apalagi kalau ada hukum kriminalnya, habis lah gay menjadi kelompok bulan2an.


    salam


    Toyo
    afkaristan wrote:
    setuju sama asparagus

    FYI, saya tinggal di aceh
    uda jadi gay sejak dari kecil

    tapi, alhamdulillah saya tidak kenapa-kenapa selama ini
    walau jujur saya uda pernah pacaran sama teman cowo
    asalkan hati-hati
    tidak menggangu orang lain
    tidak ketauan

    just like what sup asparagus said, it's safe...

    eventough, sekarang saya uda berhenti dari yang namanya hal-hal seperti i.e pacaran, etc
    but, still we can share love with someone without such relationship or sexual intercourse, can't we?

    toyo toyo
    gak usah hukum Islam aja lu udah digelandang polisi
    apalagi kalo udah duterapin HUkum Islam ya
    kelakuan lu tuh udah melampaui batas
    kalo lu mau ngangkang atau nungging se enak jidat lo di pinggir jalan di negara Indonesia ini, gw cuma mau bilang, ENGGAK BISA HONEY !!

    mending lo ke Amrik sono
    mau pawai kek
    mau telanjang lari2 kek
    mau dandan trus nungging atau ngangkang pinggir jalan kek
    kagak ada yg ngelarang wahai Saudara se Nabi Adam-ku !!
    mending dari sekarang lo nabung yg banyak
    kerja yg bener, kumpulin duit
    bikin green card
    jadi lu bisa hidup sesuai keinginan lo
    kalo di Indonesia , kagak bisa , gw kasih tau ja seh
    kalo mau info lebih lanjut
    hubungi tuh Mas Satria ( hahahahaha dia mah jagonya urusan londo)
    so
    be wise ya Toyo

    warga Indonesia itu masih akrab kekeluargannya
    mereka gak mau keluarga mereka terjerumus hal-hal yg sifatnya abnormal
    lagipula fungsi HUKUM khan memank membuat jera pelakunya
    oh iya
    hukuman buat homosexual setahu gw gak cuma rajam-rajam an itu
    dia boleh milih diasingkan di suatu t4 terpencil
    jauh dari kehidupan orang-orang straight
    jadi lu bakalan kayak Tom Hanks waktu di Pulau sendirian
    gak ada apapun kecuali diri lu dan pulau itu
    mungkin kalo ada tmn gay yg dihukum, kalian bisa ML sepuas2nya
    tapi habis ML, gak bisa beli susu di supermarket
    gak bisa makan di restoran cepat saji
    kalo boring kecapekan gak bisa liat tv, bokep, denger radio
    kira-kira lu sanggup hidup gak struggle di pulau terpencil?
    sampai akhir hayat lu....

    8) 8) 8)


    @ egar :
    Lu masih doyan ke 9m ( baca di thread 9m di room sebelah ), grepe2 cowo2 tapi bekoar2 sok suci..gue berharap semoga suatu saat lu sendiri kena dampak dari hukum ini. Amin.

    heh arasso !
    gw udah bilang
    kalo gw lebih suka gerakan bawah tanah
    jadi banci jangan kegatelan
    pengen tampil muka publik lah
    pengen hak asasi lah
    gw udah pernah bahas di postingan gw sebelumnya

    lu perlu tau
    rasa ngeri terhadap kaum gay di mata straight itu
    sama kayak rasa ngeri terehadap kaum psikopat di mata gay
    so
    berusahalah mengalah
    gerakan bawah tanah aja
    gak perlu petantang-petenteng

    gw ngutip ucapan Oscar Lawalatta
    " lu gak usah bilang aja, orang-orang juga pada tahu kalo lu tuh banchi !"

    8) 8) 8)
  • arasso wrote:
    egar_4u wrote:
    toyo wrote:
    Bagus lah kalau kamu tidak masalah. Tapi kamu harus buka mata dan faktanya bahwa sekarang di Aceh akan dicambuk 200 kali didepan gay kalau ketahuan.
    Kalau sebelumnya tidak ada hukum formal yang menghukum gay tapi mulai disyahkan sudah ada hukum formal kriminalisasi gay di Aceh.

    Kalau kamu bilang hati2 bagus lah, tapi ingat bahwa "musibah" itu mendekati anda. suka atau tidak suka, itu faktanya.
    Kamu bisa bilang apa saja meyakinkan kepada pihak lain bahwa itu tidak akan mungkin mengenai kamu.
    Mungkin semua gay di aceh juga sama berpikir dengan kamu, berharap tidak akan mengenai mereka.

    Tapi ingat pepatah bilang, sepandai2 tupai melompat pasti akan jatuh juga. Jadi bencana itu sangat mungkin mengenai kamu. Minimal gay akan menjadi ajang pemerasan bagi pihak yang korup. Misalnya jika tertangkap kalau tidak mau dibawah ke WH maka akan menjadi ajang pemerasan.

    Yakinlah apa yang aku bilang, sekarang saja sudah terjadi begitu. Kalau tidak kita lihat nanti ya kalau qanun ini diterapkan benar2.


    Itu akan beda kalau didaerah lain yang tidak mengkriminalkan gay. Teman2 masih lebih beruntung karena hukum yg mengkriminalkan. Sedangkan tidak ada hukum kriminal saja, gay menjadi ajang pemerasan oleh polisi maupun kel lain. Apalagi kalau ada hukum kriminalnya, habis lah gay menjadi kelompok bulan2an.


    salam


    Toyo
    afkaristan wrote:
    setuju sama asparagus

    FYI, saya tinggal di aceh
    uda jadi gay sejak dari kecil

    tapi, alhamdulillah saya tidak kenapa-kenapa selama ini
    walau jujur saya uda pernah pacaran sama teman cowo
    asalkan hati-hati
    tidak menggangu orang lain
    tidak ketauan

    just like what sup asparagus said, it's safe...

    eventough, sekarang saya uda berhenti dari yang namanya hal-hal seperti i.e pacaran, etc
    but, still we can share love with someone without such relationship or sexual intercourse, can't we?

    toyo toyo
    gak usah hukum Islam aja lu udah digelandang polisi
    apalagi kalo udah duterapin HUkum Islam ya
    kelakuan lu tuh udah melampaui batas
    kalo lu mau ngangkang atau nungging se enak jidat lo di pinggir jalan di negara Indonesia ini, gw cuma mau bilang, ENGGAK BISA HONEY !!

    mending lo ke Amrik sono
    mau pawai kek
    mau telanjang lari2 kek
    mau dandan trus nungging atau ngangkang pinggir jalan kek
    kagak ada yg ngelarang wahai Saudara se Nabi Adam-ku !!
    mending dari sekarang lo nabung yg banyak
    kerja yg bener, kumpulin duit
    bikin green card
    jadi lu bisa hidup sesuai keinginan lo
    kalo di Indonesia , kagak bisa , gw kasih tau ja seh
    kalo mau info lebih lanjut
    hubungi tuh Mas Satria ( hahahahaha dia mah jagonya urusan londo)
    so
    be wise ya Toyo

    warga Indonesia itu masih akrab kekeluargannya
    mereka gak mau keluarga mereka terjerumus hal-hal yg sifatnya abnormal
    lagipula fungsi HUKUM khan memank membuat jera pelakunya
    oh iya
    hukuman buat homosexual setahu gw gak cuma rajam-rajam an itu
    dia boleh milih diasingkan di suatu t4 terpencil
    jauh dari kehidupan orang-orang straight
    jadi lu bakalan kayak Tom Hanks waktu di Pulau sendirian
    gak ada apapun kecuali diri lu dan pulau itu
    mungkin kalo ada tmn gay yg dihukum, kalian bisa ML sepuas2nya
    tapi habis ML, gak bisa beli susu di supermarket
    gak bisa makan di restoran cepat saji
    kalo boring kecapekan gak bisa liat tv, bokep, denger radio
    kira-kira lu sanggup hidup gak struggle di pulau terpencil?
    sampai akhir hayat lu....

    8) 8) 8)


    @ egar :
    Lu masih doyan ke 9m ( baca di thread 9m di room sebelah ), grepe2 cowo2 tapi bekoar2 sok suci..gue berharap semoga suatu saat lu sendiri kena dampak dari hukum ini. Amin.

    heh arasso !
    gw udah bilang
    kalo gw lebih suka gerakan bawah tanah
    jadi banci jangan kegatelan
    pengen tampil muka publik lah
    pengen hak asasi lah
    gw udah pernah bahas di postingan gw sebelumnya

    lu perlu tau
    rasa ngeri terhadap kaum gay di mata straight itu
    sama kayak rasa ngeri terhadap kaum psikopat di mata gay
    so
    berusahalah mengalah
    gerakan bawah tanah aja
    gak perlu petantang-petenteng

    gw ngutip ucapan Oscar Lawalatta
    " lu gak usah bilang aja, orang-orang juga pada tahu kalo lu tuh banchi !"

    8) 8) 8)
  • kalo si arasso seh mank suka nyari2 kesalahan org laen
    dia mengutip2 pernyataan gw separo2
    yg mana untuk kepentingan dia mengejek gw
    tapi gw seh tetep tenang
    wong aq mank ada bukti2nya kok ngomong ini dan itu
    gak asbun
    asal bunyi
    8)

    gw dukung syariat bukan berarti harus jadi suci dulu khan?
    gw suka hukum Islam
    masuk akal
    dan memank membawa dampak perubahan nya besar sekali bagi kehidupan
    contoh neh ya!

    di Philippine yg mayoritas Katholik aja
    justru Bank-Bank Syariah berkembang pesat karena mereka lebih suka menabung di sana, itu salah satu dari jutaan bukti kebaikan penerapan hukum Islam di zaman yg kacau balau sekarang ini

    8) 8) 8)
  • cuteboys wrote:
    agama kuno di indonesia punah koq nyalahin islam... klo memang islam pada masa itu bisa diterima masyarakat luas dgn pendekatan2 budaya apakah salah???
    salah yaa klo kristen jd mayoritas di filipina?? trus gimana sama sekularisme yg mengekang kebebasan agama islam di turki yg sudah mendarah daging sejak masa khalifah utsmani???

    wkwkwkwwkwkwkwk, loe kalo ngomong emang sampe berbusa, tapi gak ada bukti wkwkwkwkwwkwkwkwkkwk

    nih buktinya, kelakuan agama2 abraham yang sok ngaku2 agama langit, termasuk Islam, tapi kerjaannya hanya mengamputasi dan membunuh ajaran2 lokal,

    nih salah satu contoh kekejaman agama2 asing terhadap agama lokal, yang terjadi pada Kejawen & Sunda Wiwitan


    http://www.photius.com/countries/indonesia/government/indonesia_government_peoples_consultativ~30.html
    Indonesia People's Consultative Assembly (MPR)

    The highest constitutional body is the People's Consultative Assembly (MPR), which meets every five years in the year following the elections to the parliament--the House of People's Representatives (DPR). The MPR has 1,000 seats, 500 of which are assigned to the members of the DPR. Of the other 500 seats, 100 are reserved for representatives of professional groups, including ABRI, appointed by the president and, as of 1992, 147 seats were held by delegates elected by provincial-level legislative assemblies. The balance of seats--253 in 1992--were assigned after the 1987 DPR elections on a proportional basis to representatives of the political parties, depending on their respective membership in the DPR. Golkar took the largest number of these seats based on its 1987 winning of 299 of the 400 elected DPR seats. This election resulted in a total of 540 Golkar seats in the MPR, an absolute majority even without counting the ABRI faction and the provincial-level representatives. The Muslim-based PPP only had sixty-one DPR seats and ninety-three MPR seats, whereas the PDI, with its forty DPR seats, was at the bottom of the MPR list (see Political Parties , this ch.).

    The principal legislative task of the MPR is to approve the Broad Outlines of State Policy, a document that theoretically establishes policy guidelines for the next five years. The draft is prepared by a government task force and is expected to be approved by consensus. In 1988, however, the PPP forced a recorded vote on two amendments to the Broad Outlines of State Policy, which, although the government won overwhelmingly, was taken by some observers as an indication that automatic adherence to the requirement for consensus was no longer a given in Indonesian politics. The first issue advanced by the PPP had to do with the legal status of Javanese mysticism (aliran kepercayaan) as a recognized religion. Aliran kepercayaan is the formal expression of kebatinan (see Glossary) or religiously syncretic Javanism, a set of religious practices that the PPP rejected as heterodoxy (see Islam , ch. 2). The second amendment had to do with a commitment to cleaner and fairer elections. This issue reflected the PPP's experiences in the 1987 general election. In 1992, in response to the perception that the MPR was no longer satisfied with a rubber-stamp role, Suharto declared that the 1993 MPR would have greater input into the initial stages of drafting the Broad Outlines of State Policy.

    Data as of November 1992


    http://www.rnw.nl/id/bahasa-indonesia/article/nasib-penganut-aliran-kepercayaan-di-cireundeu
    Nasib penganut aliran kepercayaan di Cireundeu
    Diterbitkan : 6 Agustus 2009 - 5:00pm | Oleh KBR 68H


    Konstitusi jelas menyatakan, negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya masing-masing. Namun ini ternyata tak berlaku di kampung Cireundeu, Cimahi, Jawa Barat.

    Para penganut kepercayaan Sunda Wiwitan di kampung ini tak dijamin kemerdekaannya untuk menjalankan keyakinan. Anak-anak yang terlahir dari penganut kepercayaan, bahkan tak diakui oleh negara.


    Di sekolah, mereka terpaksa mengakui dan mempelajari agama lain, supaya nilai pelajaran agama tak kosong di rapor. Reporter KBR68H Suryawijayanti berbincang dengan remaja Sunda Wiwitan yang tak sudi jadi pengkhianat kepercayaan mereka.

    Takut FPI
    Setahun lalu gerombolan beratribut Front Pembela Islam menyerbu Aliansi Keberagaman di Tugu Monas Jakarta. Deis, Irma, Rini dan Enci saat itu ada di sana. Di kepala mereka, masih terekam jelas peristiwa beringas di hari jadi Pancasila itu.

    Anak-anak: "Takut, kayak dilempar-lempar batu, takut saja ... Ya tegang terus, pokoknya takut aja, ngumpet di mobil ... takut diserang. Soalnya khan pake baju adat, takutnya pas FPI liat langsung diserang, kita langsung pake jaket lalu masuk mudik. Sadis ah. Kenapa sih sampai begitu, meski kita beda. Apa sih salah kita ... IyaTeh, apa salah kita sih ..."

    Ya, apa salahnya? Anak-anak yang belum genap berusia tujuh belas tahun itu bertanya. Tak pernah terbayang, mereka harus menjadi saksi kejadian beringas. Mereka adalah anak-anak penghayat kepercayaan Sunda Wiwitan yang tinggal di Kampung Cireundeu, Cimahi, Jawa Barat.

    Di kampung Cireundeu ada sekitar 800an warga yang masih memegang teguh ajaran Sunda Wiwitan. Kepercayaan ini dikembangkan oleh Pangeran dari Cigugur, Kuningan. Kepercayaan ini dikenal juga sebagai Cara Karuhun Urang atau tradisi nenek moyang. Mereka percaya pada Tuhan, dan teguh menjaga kepercayaan serta menjaga jatidiri sebagai orang Sunda.

    Saling menghargai
    Menurut Abah Emen, Ketua Kampung Adat Cireundeu ajaran ini menekankan manusia harus saling menghargai dan berdampingan dengan makhluk hidup lainnya.

    Abah Emen: "Tekad, ucap dan perilaku. Yang penting adalah bagaimana perilaku kita, bukan apa yang keluar dari mulut. Yang diucapkan harus benar, semua tak boleh berdusta dan berbohong, jangan dilakukan semua larangan. Itu saja kok prinsipnya. Kita harus berbuat baik sesama manusia, tolong menolong, jangan menyakiti manusia, perkataan hati-hati, jangan asal saja."

    Selain itu masyarakat Cireundeu menghormati leluhur mereka dengan tidak memakan nasi melainkan singkong. Bagi warga, tak makan nasi berarti menjalankan ajaran leluhur untuk mempertahankan apa yang mereka sebut, jati diri yang asli. Yana, pemuka Masyarakat Adat Kampung Cireundeu.

    Yana: "Kami pun dalam kehidupan keseharian selalu menerapkan filosofi leluhur, dan selalu diingatkan inilah garis hidup yang harus kita jaga, mengemban sampai akhir hayat hidup kita."

    Didikskriminasi
    Sebagai penganut kepercayaan, Yana kenyang dengan perlakuan diskriminatif dari negara.

    Yana: "Kami kesulitan untuk mencatatkan data sipil, pernikahan, kependudukan lah, semuanya. Dan kami di sekolah juga kebingungan, harus mengikut ke mana. Walaupun kami sudah mengaku sebagai penganut, tapi sekolah tak mau ngasih soal dan nilai, karena bukan agama resmi. Kami pernah datang ke sekolah, kami seperti ini, tapi katanya tak ada Undang Undang dan dasar hukumnya."

    Maka, anak-anak Sunda Wiwitan mau tak mau harus mencantumkan salah satu agama yang diakui oleh pemerintah ketika berada di sekolah. Itu kalau tak ingin nilai agama di rapor kosong.

    Rini baru saja lulus SMA. Pelajaran agama Islam ia pilih karena mayoritas siswa di sekolahnya adalah Muslim.

    Rini: "Rini ikut agama Islam, Dari SD sampai SMA ikut agama Islam, kalo Rini bisa ngerjain, nurutin agama lain, yak bisa sih."
    KBR68H: "Di satu kelas ada berapa penganut penghayat Rin?"
    Rini: "Rini aja Teh."

    Rini mengaku pertanyaan aneh kerap dilontarkan teman-temannya atas pilihan keyakinan yang dianutnya.

    KBR68H: "Suka ditanyain ama temen-temen?"
    Rini: "Suka sih, paling ditanya apa sih agamanya, bagaimana cara doanya, Rini sih jawab."
    KBR68H: "Trus apa yang Rini jawab?"
    Rini: "Yah Rini bilang sih kalo sama aja ama agama kalian, Cuma beda cara doanya."
    KBR68H: "Trus gimana temen menyikapinya?"
    Rini: "Ada sih yang bilang penghayat sih apaan. Khan agama cuma lima doank."

    Irma Gusriani, baru saja naik kelas 3 SMA Warga Bhakti, Cimahi. Di sekolah, ia menjadi satu-satunya penghayat kepercayaan. Di rapor tercantum nilai 80 untuk pelajaran agama Islam.

    Irma: "Di sekolah ikut agama Islam."
    KBR68H: "Susah gak?"
    Irma: "Gampang-gampang susah."
    KBR68H: "Dapat nilai berapa?"
    Irma: "80."
    KBR68H: "Apa sih yang dipelajari?"
    Irma: "Ya baca Al Qur'an, sholat, teori dan praktek-praktek, khan di situ mayoritas agama Islam, jadi yang dipelajari agama Islam."
    KBR68H: "Suka ditanya ama teman-teman?"
    Irma: "Iya, yah soal kitab-kitab dan cara doanya. Kadang dijawab kadang juga tidak."

    Meski harus mempelajari dan bergelut dengan keyakinan lain selama bertahun-tahun, Irma dan Rini tak goyah memegang teguh keyakinan Sunda Wiwitan.

    Irma: "Karena khan ini agama dari nenek moyang, jadi harus tetap dipertahankan."
    Rini: "Karena Rini sudah yakin dengan agama ini, yang lain tak percaya."

    Belajar aksara Sunda
    Lalu bagaimana anak-anak ini tetap yakin memeluk Sunda Wiwitan, di tengah gempuran ayat-ayat suci agama lain. Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Belasan anak-anak Sekolah Dasar masih asyik bermain petak umpet di sekitar Balai Kampung Cireundeu.

    Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Empat remaja sudah tiba di Balai, akan mengajarkan aksara Sunda. Ada sekitar 15an anak usia Sekolah Dasar yang ikut belajar mengeja aksara Sunda. Tak ketinggalan lagu-lagu dengan lirik aksara Sunda kuno juga diajarkan ke anak-anak ini.

    Ini kelas rutin, seminggu sekali, tiap akhir pekan. Meskipun tak ada paksaan, namun kursi-kursi di ruangan yang bersebelahan dengan Balai Kampung Cireundeu selalu penuh. Pengajarnya adalah anak-anak muda Cireundeu.

    KBR68H: "Kenapa sih pingin tetap ngajari bahasa Sunda?"
    Rini: "Rini pingin ngembangin aksara Sunda, Rini khan bisa maka ngajari aksara Sunda."
    KBR68H: "Tapi ini khan hari minggu, yang harusnya harus santai, trus mesti ngajari, hari gini?"
    Rini: "Yah sudah kewajiban sih Mbak. Dulu memang kita juga diajari ... ada sih yang suka bilang anak muda koq mau-maunya ngajari, khan gengsi ..."

    Melestarikan warisan
    Bagi penduduk Cireundeu, sekecil apapun warisan karuhun itu harus dilestarikan. Termasuk dalam urusan bahasa dan aksara. Melalui aksara dan lagu inilah keyakinan Sunda Wiwitan diturunkan dan dilestarikan. Yana, seorang pemuka Masyarakat Adat Kampung Cireundeu.

    Yana: "Kami sebagai satu bangsa mempunyai, cara dan ciri, rupa, bahasa, aksara, adat budaya, itu adalah ciri, yang harus dipertahankan."

    Anak-anak inilah yang nantinya menjadi penerus ajaran Sunda Wiwitan agar tetap bertahan di Bumi Cireundeu. Meskipun berbagai persoalan sudah membentang di depan mata, bahkan sejak mereka dilahirkan dari orangtua penghayat.

    Anak-anak penghayat yang tak diakui negara, bukan cerita baru lagi. Akibat perkawinan orangtuanya yang tak didaftarkan di Catatan Sipil, anak-anak ini ikut-ikutan tak mendapatkan pengakuan negara. Tak satu pun dari anak-anak ini yang punya Akte Kelahiran, dokumen resmi pertama yang mestinya dimiliki setiap anak.

    Salah seorang warga Cireundeu, Sudrajat, bercerita bagaimana susahnya penghayat kepercayaan harus berurusan dengan birokrasi yang diskriminatif. Negara menganggap para penghayat kepercayaan tidak menganut salah satu agama yang diakui pemerintah. Karenanya, tak dianggap sebagai warga negara.

    Sudrajat: "Kita dituntut harus punya KTP, padahal untuk bikin KTP harus punya KK. Nah untuk punya KK harus punya akte nikah. Nah orang tua saya mah tak punya KTP,maka saya tak punya akte kelahiran. Saya juga prihatin, menjadi anak tiri di negeri sendiri."

    Sudrajat dengan senyum getir, mengaku terpaksa mengucap kalimat syahadat, agar perkawinannya diakui di lembar negara. Tujuannya hanya satu, agar anaknya nanti tak dicap sebagai anak haram jadah hasil kumpul kebo.

    Sudrajat: "Terpaksa berbohong memeluk agama Islam, pdahal saya bukan Islam biar saya bisa mendapatkan surat nikah. Karena surat ini menjadi syarat untuk mendapatkan akte kelahiran anak saya. Saya sih intinya hanya ingin anak saya punya akte, jangan seperti saya yang tak punya akte nikah, karena orangtua dulu nikah adat."

    Himpunan Penghayat Kepercayaan
    Kasus Sudrajat hanyalah satu dari sekian banyak yang dialami para penghayat kepercayaan. Sekretaris Jenderal, Himpunan Penghayat Kepercayaan, A.A. Sudirman menyatakan hingga kini sedikitnya ada 10 juta penghayat kepercayaan yang bergabung dalam organisasi Himpunan Penghayat Kepercayaan.

    Dalam perkembangannya, kelompok penghayat kepercayaan ini masih saja terbentur dengan tetek bengek urusan birokrasi.

    Sudirman: "Tak tahu, lalu urusan komputer yang katanya gak ada formnya. Nah itu berlanjut ntar pas nikah, lalu Kantor Catatan Sipil menolak. Mereka tak tahu apa-apa, saya pikir mereka menganggap para penghayat ini bukan warga negara."

    Di dunia pendidikan, ternyata negara masih gagap untuk menyusun kurikulum untuk anak-anak penghanyat. Akibatnya, anak-anak dipaksa untuk mengkhianati keyakinan sendiri.

    Sudirman: "Kasihan anak dipaksa, terpaksa belajar yang berbeda hati nurani, tapi soalnya kalo di sekolah diajar keyakinan lain. Ini khan mereka menjadi pembohong-pembohong semua. Bagi saya ini menyedihkan dan ironi."

    Garis hidup sebagai anak penghayat kepercayaan semestinya tak membuat anak-anak penghayat sulit meraih mimpi dan menggapai cita-cita mereka.

    masih banyak lagi anak bangsa yang bernasib seperti mereka, bangsa ini ternyata belum merdeka & dijajah oleh agama !!!!!!!!!!!!!!!
  • egar_4u wrote:
    kalo si arasso seh mank suka nyari2 kesalahan org laen
    dia mengutip2 pernyataan gw separo2
    yg mana untuk kepentingan dia mengejek gw
    tapi gw seh tetep tenang
    wong aq mank ada bukti2nya kok ngomong ini dan itu
    gak asbun
    asal bunyi
    8)

    gw dukung syariat bukan berarti harus jadi suci dulu khan?
    gw suka hukum Islam
    masuk akal
    dan memank membawa dampak perubahan nya besar sekali bagi kehidupan
    contoh neh ya!

    di Philippine yg mayoritas Katholik aja
    justru Bank-Bank Syariah berkembang pesat karena mereka lebih suka menabung di sana, itu salah satu dari jutaan bukti kebaikan penerapan hukum Islam di zaman yg kacau balau sekarang ini

    8) 8) 8)

    ah brisik loe, tukang ngeles aja, pake ngomongin phillipine sgala, wkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkkwkwkwkwkwwkwk
  • picky wrote:
    egar_4u wrote:
    kalo si arasso seh mank suka nyari2 kesalahan org laen
    dia mengutip2 pernyataan gw separo2
    yg mana untuk kepentingan dia mengejek gw
    tapi gw seh tetep tenang
    wong aq mank ada bukti2nya kok ngomong ini dan itu
    gak asbun
    asal bunyi
    8)

    gw dukung syariat bukan berarti harus jadi suci dulu khan?
    gw suka hukum Islam
    masuk akal
    dan memank membawa dampak perubahan nya besar sekali bagi kehidupan
    contoh neh ya!

    di Philippine yg mayoritas Katholik aja
    justru Bank-Bank Syariah berkembang pesat karena mereka lebih suka menabung di sana, itu salah satu dari jutaan bukti kebaikan penerapan hukum Islam di zaman yg kacau balau sekarang ini

    8) 8) 8)

    ah brisik loe, tukang ngeles aja, pake ngomongin phillipine sgala, wkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkkwkwkwkwkwwkwk

    seru ngebaca cerita Picky..itu emang bener kejadiannya yeee? apa jangan2 Picky itu adalah Rini yg dlm cerita di ats??? Malangnya nasibmu Picky eh Rini...kalo ayeee sieh nabung nabungnye di Bank Syariah, asuransinye ikuta Asuransi Syariah, bisnisnye niiih juga Syariah...emberan lebih baik ceu Rini make Syariah...coba2 nabung apa ikutan asuransi de ceu..



    picky wrote:
    egar_4u wrote:
    kalo si arasso seh mank suka nyari2 kesalahan org laen
    dia mengutip2 pernyataan gw separo2
    yg mana untuk kepentingan dia mengejek gw
    tapi gw seh tetep tenang
    wong aq mank ada bukti2nya kok ngomong ini dan itu
    gak asbun
    asal bunyi
    8)

    gw dukung syariat bukan berarti harus jadi suci dulu khan?
    gw suka hukum Islam
    masuk akal
    dan memank membawa dampak perubahan nya besar sekali bagi kehidupan
    contoh neh ya!

    di Philippine yg mayoritas Katholik aja
    justru Bank-Bank Syariah berkembang pesat karena mereka lebih suka menabung di sana, itu salah satu dari jutaan bukti kebaikan penerapan hukum Islam di zaman yg kacau balau sekarang ini

    8) 8) 8)

    ah brisik loe, tukang ngeles aja, pake ngomongin phillipine sgala, wkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkkwkwkwkwkwwkwk
  • Katanya hukum orang gila itu diTOLAK oleh pemerintah provinsi ya:

    http://www.fridae.com/newsfeatures/2009/09/22/8985.aceh-government-rejects-shariah-bylaw

    baca deh, ada foto mbak2 yang lagi dihukum cambuk... kasihan...
  • arasso wrote:
    gak tau apaa niiiyyy, ............. NKRI harga mati
    well, okay

    tapi syari'at islam juga harga mati

    deal?

    afkaristan wrote:
    guys, gw yakin kalo gw emang udah diciptain kek gini
    dan gw tau kalo bokap gw ndiri juga kek gini
    kakak2 ama adek gw juga ada yang kayak gini

    @Afkar ;
    Kalau benar syari'at islam harga mati..lu sekeluarga bakal kena hukum rajam/hukum pancung dong, karena lu bilang bokap dan kakak2 serta adik lu binan juga. Selamet ya.
    Buat dia siy ga penting kali ya salah benarnya,yang penting GA KETAHUAN!Hehe..[/quote]

    Ga Ketauan..? yakin isa jamin "Ga Ketahuan" sampe akhir hayatmu..? :D
  • Katanya hukum orang gila itu diTOLAK oleh pemerintah provinsi ya:

    http://www.fridae.com/newsfeatures/2009/09/22/8985.aceh-government-rejects-shariah-bylaw



    baca deh, ada foto mbak2 yang lagi dihukum cambuk... kasihan...

    ***
    Aceh government rejects Shariah bylaw
    by News Editor

    The Aceh provincial government says it will not sign the controversial bylaw; Indonesia's Home Minister Mardiyanto: The new bylaw would be “detrimental” to the Acehnese and would “frighten” visitors and investors.

    The Aceh provincial government says it will not sign the controversial Shariah (Islamic) bylaw (qanun) allowing adulterers to be stoned to death and homosexuals whipped, the Jakarta Post reported.

    The report last Friday quoted Hamid Zein, the head of the legal bureau of the Aceh governor's office, as saying on Thursday that the administration has firmly rejected the bylaw passed by the legislative council on Sep 14.

    "As long as the executive and legislative bodies do not settle differences in the application of [capital punishment by] stoning, the Aceh government will not sign the bylaw," Hamid said.

    Aceh, an autonomous province and the country’s only province with special provisions allowing it to have Islamic Sharia-based laws.

    Signaling the first time the central government had intervened in the issuance of rules and legislation by the Aceh administration and council, Indonesia’s Home Minister Mardiyanto said the government would file a review to the Supreme Court, and the laws are "detrimental" to the Acehnese and would "frighten" visitors and investors, as well as possibly not respecting the [national] constitution.

    Under the controversial regulation, men and women found guilty of adultery could be stoned to death publicly, while individuals engaging in premarital sex or homosexual sex may get 100 lashes, fined or jailed. The bylaw, which is applicable to Muslims and non-Muslims, will also provide for penalties for all parties proved to have "facilitated" such acts including hotels and entertainment venues.

    Aceh's Sharia laws already prohibit the sale or consumption of alcohol, gambling or meeting a person of the opposite sex - who is not a spouse or family member - in a private place.

    According to media reports, the local law (qanun) will punish homosexuality and lesbianism with 100 lashes of the whip, 1 kilogram of gold, or 100 months in prison.

    When asked, Toni Almuna, an activist working with civil society groups in Aceh told Fridae: "The type of punishment (lashes, fine or imprisonment) is to be decided by the judge, so for example if someone is proven to commit adultery, the judge will decide which punishment he/she deserves. If he/she is sentenced to pay fine (gold) it will be paid to the government."

    The bylaw is being seen as a last-ditch move by conservative Islamic lawmakers to push through the new laws before a new council takes over in early October. The new council is said to be dominated by supporters of the current government under Irwandy Yusuf, the Aceh Party, mostly comprising former members of the Free Aceh Movement (GAM), whose leadership is renowned for not supporting Sharia law in Aceh.
  • arasso wrote:
    egar_4u wrote:
    toyo wrote:
    Bagus lah kalau kamu tidak masalah. Tapi kamu harus buka mata dan faktanya bahwa sekarang di Aceh akan dicambuk 200 kali didepan gay kalau ketahuan.
    Kalau sebelumnya tidak ada hukum formal yang menghukum gay tapi mulai disyahkan sudah ada hukum formal kriminalisasi gay di Aceh.

    Kalau kamu bilang hati2 bagus lah, tapi ingat bahwa "musibah" itu mendekati anda. suka atau tidak suka, itu faktanya.
    Kamu bisa bilang apa saja meyakinkan kepada pihak lain bahwa itu tidak akan mungkin mengenai kamu.
    Mungkin semua gay di aceh juga sama berpikir dengan kamu, berharap tidak akan mengenai mereka.

    Tapi ingat pepatah bilang, sepandai2 tupai melompat pasti akan jatuh juga. Jadi bencana itu sangat mungkin mengenai kamu. Minimal gay akan menjadi ajang pemerasan bagi pihak yang korup. Misalnya jika tertangkap kalau tidak mau dibawah ke WH maka akan menjadi ajang pemerasan.

    Yakinlah apa yang aku bilang, sekarang saja sudah terjadi begitu. Kalau tidak kita lihat nanti ya kalau qanun ini diterapkan benar2.


    Itu akan beda kalau didaerah lain yang tidak mengkriminalkan gay. Teman2 masih lebih beruntung karena hukum yg mengkriminalkan. Sedangkan tidak ada hukum kriminal saja, gay menjadi ajang pemerasan oleh polisi maupun kel lain. Apalagi kalau ada hukum kriminalnya, habis lah gay menjadi kelompok bulan2an.


    salam


    Toyo
    afkaristan wrote:
    setuju sama asparagus

    FYI, saya tinggal di aceh
    uda jadi gay sejak dari kecil

    tapi, alhamdulillah saya tidak kenapa-kenapa selama ini
    walau jujur saya uda pernah pacaran sama teman cowo
    asalkan hati-hati
    tidak menggangu orang lain
    tidak ketauan

    just like what sup asparagus said, it's safe...

    eventough, sekarang saya uda berhenti dari yang namanya hal-hal seperti i.e pacaran, etc
    but, still we can share love with someone without such relationship or sexual intercourse, can't we?

    toyo toyo
    gak usah hukum Islam aja lu udah digelandang polisi
    apalagi kalo udah duterapin HUkum Islam ya
    kelakuan lu tuh udah melampaui batas
    kalo lu mau ngangkang atau nungging se enak jidat lo di pinggir jalan di negara Indonesia ini, gw cuma mau bilang, ENGGAK BISA HONEY !!

    mending lo ke Amrik sono
    mau pawai kek
    mau telanjang lari2 kek
    mau dandan trus nungging atau ngangkang pinggir jalan kek
    kagak ada yg ngelarang wahai Saudara se Nabi Adam-ku !!
    mending dari sekarang lo nabung yg banyak
    kerja yg bener, kumpulin duit
    bikin green card
    jadi lu bisa hidup sesuai keinginan lo
    kalo di Indonesia , kagak bisa , gw kasih tau ja seh
    kalo mau info lebih lanjut
    hubungi tuh Mas Satria ( hahahahaha dia mah jagonya urusan londo)
    so
    be wise ya Toyo

    warga Indonesia itu masih akrab kekeluargannya
    mereka gak mau keluarga mereka terjerumus hal-hal yg sifatnya abnormal
    lagipula fungsi HUKUM khan memank membuat jera pelakunya
    oh iya
    hukuman buat homosexual setahu gw gak cuma rajam-rajam an itu
    dia boleh milih diasingkan di suatu t4 terpencil
    jauh dari kehidupan orang-orang straight
    jadi lu bakalan kayak Tom Hanks waktu di Pulau sendirian
    gak ada apapun kecuali diri lu dan pulau itu
    mungkin kalo ada tmn gay yg dihukum, kalian bisa ML sepuas2nya
    tapi habis ML, gak bisa beli susu di supermarket
    gak bisa makan di restoran cepat saji
    kalo boring kecapekan gak bisa liat tv, bokep, denger radio
    kira-kira lu sanggup hidup gak struggle di pulau terpencil?
    sampai akhir hayat lu....

    8) 8) 8)


    @ egar :
    Lu masih doyan ke 9m ( baca di thread 9m di room sebelah ), grepe2 cowo2 tapi bekoar2 sok suci..gue berharap semoga suatu saat lu sendiri kena dampak dari hukum ini. Amin.

    heh arasso !
    gw udah bilang
    kalo gw lebih suka gerakan bawah tanah
    jadi banci jangan kegatelan
    pengen tampil muka publik lah
    pengen hak asasi lah
    gw udah pernah bahas di postingan gw sebelumnya

    halo egar..gak usah kebanyakan ngomonglah. Selama lu masih doyan ke gay sauna kyk 9M dan ke Panti Pijit Plus-plus mendingan lu diem aja deh. Seoga suatu saat hukum syariat ini menimpa lu. Amin.
  • edited September 2009
    double post
  • egar_4u wrote:
    gw malam sabtu kemaren ke 9M
    hmmm seru!!!
    hehehehehe

    8)
    egar_4u wrote:
    nih gw paste in dari e-mail...gw biasanya di pitra 3

    1. pitra 1 dekat hotel virgo senen ph 4244744
    2. pitra 2 kramat ph 3103987-3917820
    3. pitra 3 dekat pasar sunan giri rawamangun ph 4706192
    4. pitra 4 belakang STIE muhammadiyah minangkabau manggarai ph8281149/83790830
    5. pitra 5 jl. bekasi timur ph 85910455 / 85910456

    ini pijat plus2 bukan?? tarifnya brp ?[/quote][/quote]

    Sundul ah..up,up,up..biar orang tau kalau ternyata si egar :
    1. Selain pecinta hukum syariat islam juga pecinta gay sauna 9M
    2. Selain pecinta hukum syariat islam juga pecinta pijit plus-plus
    Note :
    egar ke gay sauna 9M waktu bulan puasa lhoo...baca deh di boyzsex. :lol: (mungkin ini maksudnya gerakan bawah tanah ya? )

    semoga suatu saat si egar kena dampak hukum syariat islam waktu lagi di gay sauna atau pijat plus-plus..biar langsung dirajam/dihukum pancung/diasingkan ke tempat terpencil deh. :lol:
Sign In or Register to comment.