It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"Lihatlah saja sendiri nanti".
Perlahan Juna mulai memutar gagang pintu dan menarik tanganku dengan lembut. Seperti kerbau dicocok hidung, aku hanya menurut daja tanpa melawan. Hatiku masih bertanya- tanya apa maksud Juna. Dan pintu kamar mulai terbuka sedikit demi sedikit. Siluet lampu yang temaram muncul dari pintu yang terbuka sedikit. Jantungku kian berdegup kencang saat aku mulai menapaki tiap jengkal ubin kamarnya.
Daaannn....... tiba- tiba saja aku terpaku diam saat sampai di dalam kamarnya. Aku kaget. Benar- benar kaget. Meskipun Juna telah memintaku tidak kaget, tapi aku masih saja tetap terpaku saat melihat isi kamar Juna. Di setiap senti dinding kamar Juna terpajang poster Lady Gaga dalam berbagai ukuran. ada yang besar, dan ada yang kecil. Semuanya memnuhi hampir tiap jengkal tembok putih itu. Sehingga seakan- akan poster itu adalah walpaper dinding. Dan yang lebih membuatku tak mengira, setelah kuperhatikan dengan seksama kumpulan poster- poster itu, aku baru sadar kalau poster itu membentuk sesuatu: wajahku. Ya Tuhan! apa aku sedang tidak bermimpi? Bagaimana Juna bisa melakukan hal seperti ini?.
"Kauu... kau.. bagaimana kau melakukannya Jun??". Aku terbata melirik Juna yang tersenyum kearahku.
"Kenapa??? kamu nggak suka ya???"
"Bu... bukan begitu... a.. aku gak nyangka aja kamu bisa melakukannya....".Aku masih saja terbata. Rasanya amat sangat susah untuk berbicara untuk saat ini.
Tapi Juna hanya tersenyum. Lantas perlahan menghampiriku dan menggenggam erat jemariku. Matanya yang indah menatap tajam kearahku.
"Aku.... melakukannya... karena aku yakin aku bisa dan kau akan menyukainya." Juna lalu bergegas menuju lemari pakaiannya dan mengambil sebuah kotak berukuran sedang. Lantas kembali menghampiriku yang terduduk diatas kasur.
"Aku ingin menunjukkan sesuatu kepadamu." Kata Juna sambil mengeluarkan isi kotak yang tadi dibawanya. Ia mengeluarkan beberapa lembar foto dari dalam kotak itu. Dan diserahkan kepadaku. "Lihatah ft ini."
Tanganku segera meraih lembar lembar foto usang itu. Seketika mataku terasa pedih . Foto yang kupegang adalah foto- foto Juna dan Josh saat upacara kelulusan mereka. Keduanya tampak tertawa bahagia daam balutan seragam sekolah yang telah tercoret oleh spidl dan cat semprot. Tiba- tiba saja bathinku tersa diiris beribu pidau tajam. Dadaku mendadak sesak. Aku rindu Josh.
"Josh adalah sahabat terbaik yang pernah kumiliki daam hidupku Tit.... namun aku tak pernah menyangka kalau sahabat terbaikku akan tewas di tanganku sendiri.... aku tak pernah menyangkanya sama sekali...."
Juna mendongakkan wajahnya sambil menutup mata. Berusaha menahan guncangan haru yang teramat sangat.
"Kumohon jangan menangis Tit........." Juna dengan sigap mengangsurkan sapu tangan kepadaku. Air mataku nyaris terjatuh.
"Aku tahu kau sangat mencintainya..... aku tahu...."
"Jun.... "
"Sama halnya sepertimu, aku juga merasa kehilangan sahabat terbaik yang pernah kumiliki. Aku juga amat menderita akan kepergian Josh Tit......." kata Juna sembari lembut memeluk bahuku. Aku hanya terisak dalam diam.
"Meskipun dia telah pergi, tapi aku yakin cintanya akan selalu ada di hatimu Tit. Aku tahu kalau dia juga sangat mencintaimu. Aku tahu perasaannya."
"Jun............" Hanya kata itu yang terucap dari bibir ku yang kelu.
"Tak usahlah lagi kamu menangisi kepergian Josh Tit.... Dia akan sedih kalau melihatmu bersedih.... "
"Tapi aku menyayangi Josh lebih dari apapun di dunia ini Jun... kau tak mengerti..... aku mencintainya.... tapi kenapa ia tega meninggalkanku dalam kesendirian seperti ini.... kenapa...."
Aku ambruk dalam pelukan Juna. Badanku bergetar. Rasanya aku sudah tak kuasa lagi menahan air mata yang memenuhi bola mataku. Dan air kesedihan pun tumpah di pipiku.
"Siapa bilang kau sendirian Tit... kau tak sendirian... ada aku dan Bimo yang siap menolong dan membuatmu bahagia setiap saat... "
Aku tak menjawab. Hanya terisak dalam tangis yang membahana.
"Aku akan selalu siap untu berada di sisimu kapanpun kau butuhkan Tit... Aku sudah berjanji pada Josh dan diriku sendiri..... Aku akan menjadi pengganti Josh. Aku yang akan menjagamu."
"Apa maksudmu Jun?"
Juna tak menjawab. Ia merogoh saku celana pendeknya sebentar, dan kemudian memperlihatkan sebuah kotak kecil berwarna merah padaku. Aku hanya menatapnya aneh. Aku tak tahu kotak apa itu. Lantas Juna mulai membuka kotak itu. Dan ia keluarkan sebuah kalung. Kalung berbandul huruf 'T' dan 'J'. Kalung yang dulu pernah aku berikan pada Josh sebagai hadiah ulang tahunnya. Kalung yang menjadi kenanganku dengan lelaki pertama dalam hidupku.
"Lihat kalung ini Tit." Juna mengangkat daguku agar wajahku berhadapan dengan wajahnya. Matanya masih menatapku. "Ijinkan aku menggantikan nama Josh dalam kalung ini. Biarkan huruf 'J' dalam kalung ini berubah menjadi namaku, berubah menjadi 'Juna' bukan 'Josh' lagi.... Ijinkan aku untuk menggantikan dia yang telah pergi Tit......."
Aku tersentak mendengar ucapan Juna.
"A... APA MAKSUDMU JUN?????"
Juna lantas meraih kedua tanganku dan mengarahkannya pada kalung yang dibawanya. Ia letakkan kalung itu dalam genggamanku. Dan kemudian diarahkannya tanganku menuju lehernya.
"Pakaikan kalung ini padaku Tit..... Ijinkan aku yang menggantikan Josh untuk mencintaimu.... Ijinkan aku untuk menjadi penggantinya." Ucap Juna dengan suara yang nyaris tak dapat kudengar.
"A.... Aku......" Mendadaktubuhku gemetar. Au kehilangan suaraku. Lidahku seperti tercekat oleh berjuta keraguan yang tiba- tiba menyumpal seluruh kisi- kisi dalam hatiku. "Aku.... nggak... bisa... JUN.... aku nggak bisa melakukan ini......."
Juna bersungut. Ia arahkan tatapan interupsi padaku. "Kenapa Tit..?"
Aku menarik napas. Kemudian kuhempaskan kuat- kuat.
"Sampai kapanpun........ Takkan pernah ada yang bisa menggantikan keberadaan Josh di daam hatiku... takkan pernah ada Jun... TAKKAN PERNAH ADAAA!!!!!!".
"Kenapa Tit........ ???"
"Sampai kapanpun aku tetap mencintai Josh Jun.... aku tetap mencintainya......"
Aku ambruk diterpa kerinduan terhadap Josh yang menggerogoti seluruh jajaran naluri dan kelelakianku.
Kak @tea_for_two nya lagi sibuk kerja...
pertamax??
haha... Adegan yg aku hapus itu pas hari h konsernya Gaga. Rasanya terlalu loncat, jadi aku pending. Hehe....
Mewekk??? Hadeuhh... Jangan mewek donk, hahahaish. *loh*
hoho.. Setuju
mas @arciruse hoho... Bimo nya lg ke wc tuh kebelet, jadi gak ikut hoho
mas @Diego_20 duhh kog mewekk...huhu
Cowok sebaik dan seganteng juna,kamu tolak!!,coba tittonya aku...
Udah aku terima bulat2 si juna tu...
Hohohoho...
Kutunggu posting selanjutnya kak titto...!