It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@ all pasti di abisin kok ceritanya.. Kemarin abis long week end-an aja, jdi baru sempet hari ini.. Tks anyway udah nyempetin buat baca.. Kalo ada salah kata tolong di koreksi yapp..
"Buuu... minta uang donggg" rengek ku di minggu pagi itu
"Buat apaa?"
"Aku mau ke dufan ama Rega" kataku
"Bedua doang?? Gak ama Mario??" Tanya ibu
"Betiga sih, tapi ama sepupunya, gak ama Mario" jawabku
"Kenapa gak ajak Mario?" Kata ibu sambil memberiku 4 lembar uang 50ribuan
"Mario ada urusan katanya.. Makanya semalem telpon, gak bisa ikutan.." Kataku berbohong
"Ooh... Yasudah.. Hati-hati disana.. Jangan malem-malem pulangnyaa" kata ibu
"Siap komandan" kataku dan langsung ke kamar mandi
Sekarang baru jam 8, Rega baru jemput jam setengah 11 nanti. Jarak dari rumahku ke dufan dekat, kira2 gak sampe 30menit. "Hmmmmm... Pake baju apa yaah?" Gumanku.. Yaa!! Karena ini masih pagi benar, kali ini aku punya kesempatan buat dressing up. Gak boleh kalah nanti sama penampilan si Rega.
Rega datang ke rumah tepat jam 10. Itu artinya 30 menit lebih awal. Katanya sih biar nanti gak antri pas beli tiket masuk. Untungnya aku udah sarapan, dan menyiapkan barang-barang. Seperti satu set baju ganti dan handuk. Karena nantinya kan kami bakal naik wahana yang basah-basahan.
Baleno hitam Rega sudah ada di luar pagar rumah ku. Kami siap berangkat, pastinya setelah sebelumnya pamit dulu ke ibu.
"Sepupu lu mana ga?" Tanyaku ke Rega saat keluar rumah menuju mobil
"Di mobil.. Gak mau turun dia" katanya
"Ooh.. 1 orang doang?"
"Iyah"
Sampai di mobil, ketika aku mau membuka pintu belakang.
"Eh, lu depan aja toon" kata Rega
"Ooh" kataku sambil ganti buka pintu depan
Di dalam mobil..
"Haaiii kaaa" kata suara anak kecil di belakangku
Kaget setelah aku menoleh, ternyata sepupu Rega masih kecil banget!! Sekitar 7 tahun umurnya. Sementara Rega hanya menyeringai dan langsung tancap gas, saat aku menoleh ke arahnya, dengan pandangan penuh pertanyaan.
"Haiiii adeee... Namanya siapa??" Kataku mengakrabkan
"Aku Rifki kaa" katanyaa
"Kelas berapa?"
"Kelas 2... Kaka kereen bajunyaa" kata Rifki memuji penampilanku
"Haa,, iyaa apaa? Makasihh yahh... Baju kamu juga keren kok deek" kataku sambil senyum
"Makasihh kaa" katanya
Setelah itu kami bertiga sibuk dengan aktifitas masing-masing. Rega sibuk menyetir, aku sibuk mendengarkan Prambors, dan Rifki!! Dia sibuk bermimpi. 30 menit kemudian kami sudah ada di depan dufan. Rega melarangku untuk membangunkan Rifki dulu. Karena kami belum dapat tiket. Katanya kasian kalo Rifki bangun sekarang, soalnya kami belum dapat tiket, dan pintu dufan juga kan dibuka jam 11 siang. Akhirnya aku di mobil bersama Rifki, sedang Rega membeli tiket untuk kami. Tidak berapa lama kemudian, Rega datang menghampiri kami.
"Udah dapet ga tiketnya?" Tanyaku
"Udaahh.. Niih" kata Rega sambil tersenyum dan menunjukkan tiket di tangannya
"Niih uang gw.." Kataku sambil menyerahkan 2 lembar 50ribuan
"Gak usah tonn.. Kan gw yang ngajak.. Berarti gw dong yang bayarin" kata Rega
"Seriuss?? Assikkk!!" Kataku senang
"Iyaaah.. Yodah.. Bangunin Rifki.. Kita masuk sekarang aja.. Pintunya udah dibuka tadi"
"Kasiann gaa.. Biar gw aja deh yang gendong" kataku
"Ooh yodahh.. Lu yah yang gendong!!" Kata Rega
Lalu kami menuju pintu dufan, dengan aku menggendong Rifki. Untung anak ini gak gendut, jadi gak terlalu berat. Di dalam area dufan, kami putuskan untuk makan dulu di Mc Donald. Lagi-lagi Rega yang bayar. Di Mc Donald Rega membangunkan Rifki untuk makan. Betapa senangnya dia ketika membuka mata. Di depan matanya ada badut yang lalu lalang. Suasana yang menyenangkan untuk seorang anak berumur 7 tahun seperti dia. Ternyata Rifki makan banyak sekali, 2 paha ayam, 1 nasi, dan setengah reguler french fries.
Kami makan sama sekali gak santai!! Gimana mau santai makannya, bentar-bentar si Rifki, ngerengek minta cepetan. Dia makannya ngebut, kaya takut kehabisan waktu buat bersenang-senang. Alhasil aku selesai makan dengan kondisi perut yang masih belum mencerna makanan 100%. Tahu kan rasanya? Kalo habis makan langsung jalan keliling. Sakit lambungnya. Yah!! Seperti itu yang aku rasakan sekarang. Dasar Rega!! Gak bilang-bilang kalo sepupunya masih kecil, pecicilan. Tahu begitu mending tadi di rumah nonton kartun.
Sudah lama sekali kami bertiga keliling-keliling, antrian panjang dimana-mana . Hari ini dufan sangat ramai, mungkin karena kami datangnya gak tepat pada waktunya. Hari ini, ternyata di dufan ada gathering salah satu perusahaan besar. Rata-rata orang yang kami jumpai, yaah.. Orang-orang perusahaan itu, yang mengenakan seragam putih biru.
Hasilnya hari ini sampai dengan jam 5 sore. Kami hanya bisa menikmati 6 wahana. Termasuk arung jeram, yang dengan suksesnya membuat kami bertiga basah kuyup. Setelah itu kami langsung mengganti baju Rifki, karena takut dia nanti masuk angin. Kami berdua sengaja gak mau ganti sekarang, karena setelah ini, sebagai penutup, kami ingin naik wahana niagara. Tadinya kami ingin mengajak Rifki, tapi takut nanti dia kenapa2. Rencananya kami titipkan dia nanti di penjaga wahana itu.
Akhirnya kami menuju wahana niagara, tujuan terakhir kami. Antriannya panjang sekali. Rifki masih ada di antrian bersama kami. Kami akan titipkan Rifki pas giliran kami tiba, dengan alasan, takut akan keselamatan Rifki. Tiba giliran kami bertiga memasuki perahu niagara.
"Mas, saya boleh titip adik saya disini gak? Saya takut gak bisa jagain kalo dy ikutan naik" kata Rega ke mas penjaga
"Oo.. Boleh mass..".. "Adek disini aja yahh.. Kakanya cuma bentar kok" kata mas penjaga ke Rifki
"Makasih yaah mass" jawab aku dan Rega bersamaan
Rifki hanya diam, dengan mimik wajah berubah lesu. Aku tahu dia kecewa, tapi mau gimana lagi. Kami takut dia kenapa-napa. Gak lama kami turun dari perahu niagara dengan keadaan yang lebih basah.
"Kaka lama sekali... Aku di tinggal dari tadi"... " Kata Rifki
"Yaa.. Maaf deek.. Abis nanti kalo kamu kaka ajak tar jatuh disana gimana??" Kata Rega sambil menunjuk ke arah niagara
"Bodoo!! Pokoknya ampe rumah aku aduin ama tante, kalo kaka gak ajak aku main, malah kencan ama ka toni" tukas Rifki polos
Sontak semua mata memandang ke arah kami bertiga di tempat finish niagara, tempat aku dan Rega menjemput Rifki. Ada yang tertawa mendengar celotehannya, ada pula suara cewe yang meneriakkan kata "kecewa" sambil tertawa. Mengalami kejadian itu membuat aku ikut tertawa keras. Gak disangka Rifki mengeluarkan kata seperti itu. Sedang Rega terlihat rikuh, dan langsung menarik aku dan Rifki pergi.
Jam 7 malam saat ini. Kelihatannya Rifki cape. Dia tertidur di gendonganku sejak setelah wahana niagara itu. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Didalam mobil hanya aku dan Rega yang masih dalam keadaan sadar. Sedang Rifki sudah entah di mana dengan mimpinya.
"Tonn.. Makasihh yahh, udah mau nemenin gw.. Klo lu gak ikut, pasti tadi gw ribet sendiri nanganin Rifki. Pecicilan sekali tuh anak" kata Rega
"Iyaahh sayanggg.. Aku juga makasih udah di teraktir ama kamuu.. HAHAHA" candaku ke Rega
"Diiihh.. Ngeledekk niihh.. Tar gw cium benerann lu.. Baru rassaa" sambil memalingkan wajahnya ke arahku dan memonyongkan bibir
"Ogaaaahh" kataku sambil menjauhkan mukanya..
Di perjalanan Rega bercerita, termyata semalam Rifki sempat bertanya ke ibunya tentang arti dari kata kencan yang keluar dari pemain sinetron yang dia tonton semalam bersama ibunya. Karena umur Rifki yang masih kecil, ibunya Rifki hanya menjelaskan secara sederhana, “kencan itu dua orang berjalan-jalan dan bersenang-senang”. Pantas Rifki menyebut kami kencan. Satu pelajaran lagi untuk mendidik anak kelak, aku dapat di hari ini.
Beberapa saat kemudian, kami sudah sampai di depan rumah ku. Rega langsung pulang, kasian Rifki kalo dy harus mampir dulu. Besok hari senin!! Malas rasanya.. Badan masih capekk sekali seharian main!! Oh!! Dear Monday!! Why you so close with sunday!! I'm sorry, but if you a person!! I will kill you damn!!!
AKHIR SEMESTER 1
Sudah hampir lima bulan aku bersekolah di SMA 1 Persada ini, itu artinya sebentar lagi ujian semester 1 di mulai. Seminggu ini aku benar-benar disibukkan oleh Rega yang meminta bantuanku untuk membantunya mengejar pelajaran, karena di bulan-bulan kemarin dia sibuk untuk pertandingan tae kwondonya. Siang ini aku akan ke rumahnya Rega untuk mengajarkan fisika dan kimia. Sudah tidak bisa di tawar-tawar lagi, karena minggu depan adalah UAS hari pertama.
“Ton, tar jadi kan ke rumah gw?” tanya Rega
“iyaahh... kan gw udah janji bakal bantuin lu” kata ku sambil membereskan buku di meja kelas, karena kelas hari ini sudah berakhir.
“ Yuk... langsung aja apa lu mau makan dulu di kantin? Dirumah lagi gak masak soalnya” kata Rega
“ Lu duluan aja Ga, gw mau anter lydia pulang dulu” kataku
Hubunganku dan Lydia memang masih pendekatan, belum jadian seperti kebanyakan pasangan cewe dan cowo di sekolah ini. Aku berjalan menyusuri lorong kelas menuju kelas 1-2, kelasnya Lydia, sekaligus kelas Mario. Terlihat di depan kelas, ternyata Mario sedang bersama Lydia.
“Nahhh... itu orangnya datengg!!!!” tukas Mario saat aku sudah mendekati mereka
Lydia terlihat panik dan memberikan lirikan mata penuh arti ke Mario, yang tidak aku tahu sama sekali maksudnya.
“ ada apaan sihh??!” tanyaku kebingungan melihat hal yang ganjil
“gak ada apa-apa kokk... yaah kan yoo??” kata Lydia
“ngomongin gw yaaahh?” tebak ku
“Idiiiihh sokk superstaaarrrrr... apa yang mau di omongin dari lu coba?” jawab Mario nyinyir
“HAHAHAHA...”Lydia tertawa lepas
“Yodah yuuk Lyd.. mau pulang sekarang gakk??” tanyaku
“Iyahhh... yuukk” ajak Lydia sambil menggandeng lenganku
“ ceeileeeeee..... soooo sweeeeeetttt aaaahh” terdengar Mario meledekku dari belakang. Aku hiraukan itu, karena saat ini aku hanya peduli dengan cewe yang menggandeng mesra lenganku
Saat mengantar Lydia ke rumahnya, Lydia memintaku untuk mampir ke tukang bakso di dekat sekolah dulu. Jupiter merah ku pun aku belokkan ke warung bakso dekat sekolahku.
“tadi ngomongin apa sih ama Mario??” tanyaku ketika sedang menikmati bakso kami
“ehkkk” Lydia tersedak mendengar pertanyaan ku, yang membuatku semakin penasaran
“ada apaa sih?? Ampe keselekk gituu!!!” kata ku agak marah karena gak suka ada yang dia tutupi dariku
“ Yaaaaahhh.... Lu jangan marahh dong toonnn”
“mangkanyaaa.. tadi apa yang di omongin lu ama mario”
“hmmm... gw takut lu tar marahhh ma Mario, klo gw ngomong”
“yaah gak laahhh..klo itu memang bener apa yang di omongin Mario!! Makanya apa duluu, jangan sampe lu salah pengertian gara-gara Cuma denger Mario” tukas ku
“janjii yaaahh”
“Iyaaaahhh”
“Hmmmmm.... kata Marioooo.........”....”Kitaaaa.... Luuuu... deketin gw,,,, suka ama gw” kata Lydia yang langsung salah tingkah memainkan sendok baksonya
“ituu bener gak siihh??” tanya Lydia lagi yang melihatku diam
Saat itu detak jantungku tiba-tiba meningkat lebih cepat beberapa kali lipat. Ucapan Lydia membuatku cukup untuk salah tingkah. Aku memang suka sama Lydia, tapi gak mengira kalau hari ini akan terjadi percakapan tentang hati di antara kami. Ini sama sekali gak seperti yang ada di fikiranku sebelumnya. Aku benar-benar gak siap. Gak ada bunga atau puisi untuk merayu seorang wanita di depanku. Hanya ada dua mangkuk bakso yang hampir habis di atas meja.
“iyaaahhh Lyd.... “.....”gueeeee.... suka ma lu” kataku sambil mengatur nada bicara agar tidak terlihat gugup.
Senyum manis Lydia mengembang beberapa saat, lalu menghilang, dan langsung mengajakku untuk melanjutkan perjalanan mengantarkan pulang, tanpa memberikan tanggapan apapun untuk pernyataanku tiba-tiba barusan. Mario benar-benar mengacaukan rencanaku!!!!.
“Lyd, tadi sorry... buat pernyataan gw”...”mungkin udah ganggu fikiran lu”...”santai aja.. gw nerima kok keputusan lu” kataku saat sudah sampai di depan rumah Lydia
“emang gw udah kasih keputusan???” kata Lydia
“Lu diem aja, gak kasih tanggepan,, itu kan artinya lu...nolak gw secara halus kann?? ” kataku
“siapaaa bilaangg!!!!” Lydia terlonjak kaget mendengar perkataan ku. “gw suka kok ma pernyataan lu, tadi suasananya gak pas aja, makanya gw diem”....”baru gw mau jawab, lu udah persepsiin sendirian ajahh!!!” tukas Lydia dengan cepat
“Jadiiii Lyd??”
“Jadii.....tadi itu gak romantis sama sekaliiiiiiiii” tukas Lydia
“maksudnya?”
“Iyaahhh... gw juga sayang sama lu” kata Lydia yang langsung masuk kerumahnya dan menutup pintunya karena malu
“Jadiii kita pacaraann yahh sekarang?” kataku setengah teriak dari luar rumahnya, dan langsung menstarter motorku menuju rumah Rega.
Hari ini sungguh indah, aku mengajari Rega dengan sangat semangat, dan senang hati. Rega harus tahu tentang hari ini. Dia kan juga sahabatku, pasti dia senang mendengar berita ini.
“Gaaa.... Regaaa” kataku manja ke Rega yang sedang serius mengerjakan soal latihan yang aku berikan
“iyaaaaahhh... apaannn??” kata Rega menanggapi hangat sapaan manjaku
“gueeee...... gueee udah jadian tadi....”
“JADIANNN??? Maksud lu... jadian ama Lydia???” tanya Rega kagett
“Iyahh” kataku sambil senyum lebar, memamerkan deretan gigi putihku.
“Oohh.. slamettt dehh” kata Rega datar
“datar amat sih tanggepannya??”....” lu gak seneng denger gw jadiann??”
“kan yang jadian lu!!! Bukan gue...”...”buat apa juga gw harus senengg!!!” kata Rega sambil berdiri dari meja belajarnya
“mau kemana Gaa?”
“mau ambil minum... auss!!!” kata Rega ketus
Rega aneh!!! Kemaren-kemaren kayanya dia mendukung aku buat pedekate ama Lydia, bahkan dia bilang aku harus menunggu waktu yang tepat buat nembak Lydia. Dan dia janji buat cari waktu yang tepat itu, tapi kenapa sekarang malah kelihatannya marah mendengar aku jadian?? Akhirnya aku bangkit dari tempat tidur Rega dan menuju meja belajar tempat tadi Rega mengerjakan soal latihan yang aku berikan.
Aku buka jendela windows komputer Rega, sambil menunggu Rega kembali dari ambil minum, mending aku lihat-lihat sebentar isi komputernya. Aku mengarahkan pointer ke “My Recent Document” untuk mengetahui file apa yang dia buka beberapa saat lalu. Mataku tertuju ke File yang berjudul “Mario Pujaswara”. Itu bukannya nama Mario?? Mario siapa?? Apa nama itu sama dengan Mario yang aku kenal??.
Saat aku ingin membuka file itu, tiba-tiba aku mendengar langkah orang di lantai, di luar kamar Rega, sepertinya dia sudah kembali dan menuju ke sini. Akhirnya aku urungkan untuk membuka file itu, dan kembali ke tempat tidur Rega, tempat asal ku barusan. Di tempat tidur fikiran ku penuh dengan tanda tanya, tentang isi di dalam file itu. Apa sebenarnya isi di dalam file words itu? Bukannya Rega membenci Mario?? Terusss kenapa ada nama File Mario, kalo memang itu Mario yang sama dengan Mario yang dibencinya?. Untuk sesaat aku gak bisa tenang dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengalir dari otakku. Sempat aku ingin bertanya ke Rega saat ini juga, namun aku urungkan, melihat sikap Rega yang sedang tidak baik saat ini.
Jam setengah enam,ketika aku pamit ke Rega untuk pulang. Sikap Rega tetap sama seperti sesaat dia mendengarku sudah jadian. Pulang dengan rasa penasaran tentang isi file itu, ditambah dengan sikap Rega yang aneh, sudah cukup membuatku menyita fikiranku. Aku akan mencari tahu, siapa Mario yang ada di nama file itu, dan sikap Rega tentang hari ini.
Malam ini, dirumah sehabis makan malam bersama, aku habiskan untuk ber-smsan dengan Lydia dan Mario. Aku berterima kasih sekali dengan Mario yang membuat kejadian hari ini berbuah manis untuk hubungan ku dan Lydia. Sedang isi sms dengan Lydia, mendeskripsikan keadaan kami yang sedang kasmaran. Rega sempat sms, meminta maaf untuk sikapnya yang gak bersahabat tadi, aku hanya menanggapinya dengan pura-pura tidak sadar kalau sikapnya tadi siang memang benar tidak bersahabat, dan menyuruhnya untuk santai saja, seolah tadi siang baik-baik saja.
Ujian sudah selesai, pembagian rapot sangat lancar, karena aku mendapat nilai yang cukup memuaskan. Sekarang waktunya liburan semester 1. Tidak lama, hanya 1 minggu saja sekolahku memberikan waktu libur bagi muridnya. Satu minggu itu pula aku habiskan untuk berjalan-jalan dan nonton dengan Lydia. Kami sempat double date dengan Mario dan Dina di akhir pekan. Namun rasa cemburu melihat Dina dan Mario mesra, masih saja timbul. Walaupun gak separah waktu aku sendirian dulu.
Semasa liburan Rega menolak terus ajakanku untuk bermain, entah karena benar memang sibuk, entah memang sikap dia yang tiba-tiba aneh. Sejak Rega mendengar aku jadian dengan Lydia, sikapnya berubah 180’, entah apa yang ada di fikirannya, sehingga sekarang dia seolah menjauh dariku. Semoga minggu depan, sikap Rega kembali normal. Aku gak bisa menghadapinya di sekolah, jika sikap dia terus-terusan seperti ini.
Bersambung...
Mohon tanggepannya ya teman2
Hahaha, lucu bgt ada Rifki pas di Dufan. Rega cemburu tingkat internasional tuh. Trus file berjudul Mario bikin penasaran.
Huaaa.. Lanjut dong..
Cerita se keren ini yng baca nya kok dikit ya?
Ngga masalah @jockoni , tetep lanjut! Gw suka.
Salam kenal buat @trinity93 ..
^_^
triple date maut : dina & "mario n toni" & lydia,
makin rame aja, bakalan seru nih kayanya
@all makasih udah baca, maaf baru update,, crita dikit....
sekitar 4 hari yang lalu, tante gw kirim bm ttg loveometer... mengukur tingkat kecocokan dengan pasangan,,,
tadinya gw abaikan... tapi,,, bsoknya, gw ada janji mau jemput sang pacar di Soetta... akibat bete,, gw coba aja itu link bm loveometer,, buat hiburan doankk tadinya..
trus gw masukkinlah nama pacar gw, yang setahu keluarga gw adalah sahabat gw banget bangettttt....
tau apa yang terjadi setelah gw klik link itu dan masukin nama pasangan ke dalamnya, lalu tekan enter!!!!!
"SELAMAT ANDA BARU SAJA DI KERJAI, NAMA PASANGAN YANG ANDA MASUKKAN AKAN KAMI KIRIM KE EMAIL BLAA BLAA BLAA... dan itu adalah alamatt emaillll tanteee guaaaaaaa.... "jedeeerr kaya di samber petir tau gakk!!!"
tante gw sekarang tau!!! dan kata dia... "i got my eyes on u"
itulah temaaaannn,,, yang bikin gw rada galau,,, trus kata dia... "jangan2 waktu dia (pacar) jemput lu buat ke bandung...passs ulang tahun lu.... lu rayain bedua disana!!!"
"gw sih masih bisa percaya lu bakal berubah, jadi lebih baik lu cepetan berubah, atauuu saat gw gak bisa percaya lagii, terpaksa, gw aduin ke ortu lu"
yang bikin gw sedih, bukan karna ketauan tante gw, tapi dia sempet nangis depan gw, sambil bilang
"gw gak berani bayangin, apa aja yang lu lakuin berdua di bandung"
padahal sumpahh,,, gw pacaran ma si MR H cuma karena dia bisa buat gw nyaman.. kasih sayang kan bisa dari siapa aja, dan wujudnya bisa apa aja... lagian gw juga punya pacar cewe T.T
jadilah kegalauan yang sedang melanda saat ini... btw update di bawah...
maaf kalo gak bagus... lagi sulit mikir....
PS: pokoknya kalian aatau teman2 yang lain jangan sampe deh kena korban loveometer berikutnya!!!!