It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Mas Elang sedang mengusap punggung ku yang terasa sedikit gatal dengan bedak anti bakteri saat mas Elang masuk ke dalam kamar
Mas Elang tidak dapat menyembuyikan kekhawtiran nya, ia langsung mencium pipi ku, kami dapat melihat air mata nya tumpah ke pipi, yang laen juga sama reaksi nya
Mungkin mereka melihat perban yang membalut kepala ku, tangan dan kaki ku
"Ah mas nga bisa bilang apa apa, lihat kamu sekarang aja mas sudah senang" kata mas Elang
"sama aku juga senang lihat mas"
"Mas Elang, kenalin mas Rudy yang sudah membantu aku"
Kemudian mereka bersalaman
"saya permisi dulu" kata Mas Rudy
"Mau kemana mas" tanya ku
"Mau nyari kopi dulu di bawah" kata nya sambil tersenyum
"Nanti ke sini lagi kan mas" tanya ku
"Iya"
"Jangan lama lama ya mas" kata ku sebelum ia keluar dari kamar
Anak anak menyalami ku, kemudian mereka duduk di sofa yang memang merupakan fasilitas ruang VIP
"Yo, mas mas tadi siapa" tanya Jimi, penuh curiga
"Dia yang nolong gw, pas tabrakan" kata ku
"Jangan bilang dia juga yang bayarin rumah sakit" kata jimi lagi
"nga tau juga, gw belum nanya jim, kepala gw masih sering sakit banget kaya mo meledak" kata ku mengalihkan pembicaraan
"Yo maafin mas ya" kata mas Elang
"kenapa mas" tanya ku "memang mas salah apa"
"Ini semua kan gara gara mas"
"Terima kasih Yo" kata nya
Kemudian kami hanya diam sesaat seperti kehilangan topik pembicaraan
"Gila nih rumah sakit mewah banget udah kaya hotel bintang lima aja" kata mba Ririn, salah satu marketing senior di team nya Mas Elang, sebelum nya dia kerja sebagai marketing di bank tetangga, sekarang si masih tercatat juga di sana sebagai marketing, doble job gitu lah, sebenar nya sih nga boleh
Di dunia marketing kaya kartu kredit atau KTA, seorang marketing doble job mah bukan rahasia lagi, bahkan ada yang punya sales code, di lebih dari 3 agency
Kadang kadang kalau seorang nasabah mau produk KTA, si marketing menawarkan tiga produk sekaligus, ya untung untungan, karena tiap bank punya kebijakan yang berbeda beda
kaya ibu rumah tangga, ada bank yang memang mencari nasabah di kalangan ini
Kembali ke cerita
"iya mewah banget boo" kata Lukman, marketing yang gaya nya rada rada melambai hehehe, selalu ada aja kata kata baru di kamus pergaulan nya
"Semalem berapa ya, tarif nya" kata mba Rini lagi
"Wah sulit gw bayangin" kata Aldi
"Bisa jadi semalem dirawat di sini sama dengan gaji aku sebulan" kata mba Rini
"Dengan catatan kalo lo gajian" kata Lukman, sadis
"Iya juga" kata Mba Rini lagi
"Mas Ferdy, masuk mas" kata ku, pada pria cepak yang memakai baju safari berwarna gelap
"Ini mas, bapak nitip makanan buat tamu mas" kata mas Ferdy, meletakkan dua bungkus plastik besar di atas meja "Silahkan bu, pak dinikmati" kata mas
"Pak Rudy nya mana mas" tanya ku pada mas Ferdy
"Bapak ke kantor dulu mas, ada meeting dadakan, oh iya ini bapak juga nitip bb, kata bapak kalau perlu sesuatu mas di suruh hubungin bapak langsung"
"Saya permisi mau ngerokok dulu di bawah"
"ya mas" kata ku dan teman teman
"Gila baik banget tuh si Pak Rudy" kata Jimi
"Yo, mba buka ya makanan nya" kata mba Ririn
"Ya mba silahkan" kata ku
Mas Elang cuma diem, kaya nya sih lagi kesel gitu, nga tau kenapa
"Mas" kata ku, ia mendekatkan kepala nya kepada ku
"Kenapa Yo" tanya nya
"Mas kok cemberut sih, kaya nya nga senang" tanya ku "Aku salah ya mas"
atau ayo2 dipilih, elang apa rudy
"Mas cemburu ya" kata ku sambil tersenyum
"Apa, kata mas Elang sambil mencubit pipi ku"
"Awww" jerit ku
"jiah cubit cubitan" kata Lukman "mau dong mas dicubit" kata nya pada mas Elang
"Huss" kata Mas Elang "Tuh minta cubit sama Aldi, kaya nya dia suka sama lo, man"
Kami semua tertawa kecuali Aldi tentu nya
"Ya mas cemburu" kata nya "Mas takut ade mas di ambil sama Mas Rudy"
"Ade mas, cuma itu perasaan mas ke aku" tanya ku, memastikan
"Iya, memang kenapa" tanya nya
"Enga mas, aku pikir mas..." kata ku terputus
"Kamu pikir apa yo" tanya mas Elang penasaran
"Mas boleh ambilin aku kue dong, kaya nya enak deh" kata ku mengalihkan pembicaraan, ternyata aku salah paham dengan perhatian mas Elang selama ini
masa sie bukan nya udah lambat ya, kalo suasana nya emang sengaja nga di bangun, tapi nanti saya coba perbaiki.
thanks saran nya kasih saran lagi ya, aku tunggu