It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"Saya juga nga tau awal nya gimana, saat dia masuk di kelas saya, kebetulan kursi di sebelah saya memang kosong, dan itu kursi kosong satu satu nya, seperti sudah di takdirkan saya harus berbagi meja dengan manusia terkutuk itu"
Rama hanya diam, sambil coba mencerna cerita Panji, lalu mereka kembali melanjutkan makan nya, sampai
"Lalu" kata Rama
"Karena nilai nilai pelajaran saya lumayan bagus, dia lalu minta di bantu agar dapat mengejar nilai nilai nya yang kurang..
Panji diam sesaat..
"Dengan terpaksa saya menuruti kemauana nya, datang ke "istana" milik orang tua nya, sebuah rumah besar, penghuni nya hanya dia, pembantu rumah tangga, tukang kebun dan supir, saat saya datang rumah nya sepi, seperti nya semua sudah di atur oleh nya"
Panji kemudian meletakan sendok dan garpu di atas piring yang sudah kosong, lalu menyeruput minuman dingin, yang sudah mulai tak terasa manis, akibat bercampur air dari es yang mencair
"Kenapa..?"
Lalu panji menutup muka nya dengan kedua belah tangan nya, ada setetes air mata jatuh melintasi pipi nya
"Ma..af" kata Rama, merasa tak enak hati
Setelah mengela nafas dan menyeka air mata, Panji melanjutkan ceritanya
iya nih udah dua kali posting gagal.. geregetan jadi nya..
Panji diam sesaat, memperhatikan orang orang di sekitar nya
"Lalu dengan sekuat tenaga ia memecut tubuh saya dengan ikat pinggang kulit itu.. Sakit.. dan kesadaran saya pun hilang"
Panji lagi lagi menghela nafas, sedang Rama hanya bisa diam memperhatikan cerita Panji dengan serius, tangan kanan nya menopang dagu di atas meja
"Saya tersadar di atas lantai kamar mandi..
Rama sampai merinding mendengar cerita Panji, karena serius mendengar cerita Panji sampai sampai tiga buah ponsel nya langsung di silent
"Ia kemudian masuk ke kamar mandi, dan menyiram tubuh saya dengan air yang ada di ember.. lalu maaf.. ia meng****** muka saya, saya hanya bisa pasrah saja"
"Kenapa kamu nga laporkan hal itu pada kedua orang tua mu" Tanya Rama pelan
"Itulah kebodohan saya, saya terlalu pengecut, apalagi setelah mendengar ancaman orang orang itu, saya semakin tak punya nyali untuk malaporkan nya pada orang tua saya"
"Iya, saya juga heran, mengapa hanya saya" tanya Panji, tanpa mengharapkan jawaban dari Rama
"Siapa saja yang pernah melakukan nya" tanya Rama
"Banyak.. waktu saya kelas 4 sd saya pernah di cabuli seoarng anak smp yang tidak saya kenal, sejak kelas 5 seorang sepupu saya yang juga smp yang juga tinggal di rumah saya selalu mencabuli saya setiap malam..
brb..
"Terus kenapa kamu bisa pacaran sama mantan kamu" tanya Rama, ia kemudian memanggil pelayan untuk memesan minuman "Sebentar kamu mau pesan minum lagi" tanya Rama pada Panji, setelah Rama menyebutkan minuman yang ia mau pada pelayan
"Boleh" jawab Panji "Sama'in aja" Kemudian pelayan meninggalkan meja mereka berdua
"Setelah ia puas, lalu ia memandikan saya, lalu mengeringkan tubuh saya, dan menggendong saya ke kasur nya, seperti nya sprei nya sudah ia ganti dengan yang bersih"
"Mungkin ia merasa suhu tubuh saya meningkat, memang saat itu badan saya terasa demam dan kepala terasa berat, pusing tujuh keliling, yang membuat dunia terasa terbalik balik, sampai sampai saya tak lagi merasa sakit secara fisik akibat di pecut, di tendang juga di tampar oleh nya"
Lagi lagi Rama merinding..
"Saya terbangun jam 2 dini hari, ia masih duduk di sebelah saya sambil memijat mijat pelipis saya, mata nya terpejam, saya bisa melihat ia menangis, air mata nya masih terlihat jelas membasahi pipi nya, bibir nya komat kamit tanpa bersuara"
"Loh kok bisa ?" tanya Rama bingung
"Waktu itu saya juga nga mengerti" jawab Panji