It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Setelah mengucapkan terima kasih, Panji lalu pamit pada Rahmat, dengan perasaan yang tak menentu
"Panji, besok ada waktu nga ?" tanya Rahmat
"Seperti nya ada, kenapa ?" tanya Panji sebelum meninggalkan teras rumah Rahmat
"Besok temen'in gw ya ke mall, buat nyari kado" kata Rahmat dengan suara dan wajah yang sedikit memelas
"Makasih ya Panji, lo selain ganteng ternyata baik hati juga" selain mengucapkan terima kasih tangan Rahmat juga mengelus dagu nya Panji, membuat Panji terasa melayang layang di atas khayangan, wajah nya otomatis bersemu merah seperti tomat merah
"ehhh, kamu juga baik kok" Panji grogi "Aku pulang dulu ya"
"Ehem sejak kapan lo bilang aku dan kamu sama gw" goda Rahmat
"Eh iya" kata Panji semakin gugup, keringat dingin
"Ak.. ak.. aku su..dah.. a.d.a janji" kata Panji
"Tuh kan bilang aku lagi" tangan Rahmat meremas lembut pergelangan tangan Panji "Mau gw antar"
"Nga usah, nanti gue di jemput kok"
"Sama siapa sih, gw penasaran, Dimas bilang lo nga punya teman juga saudara dekat di jakarta, hayo siapa yang mau jemput, pacar ya"
"Bu..ka..n, kok teman baru saja" jawab Panji
"Hati hati loh, nanti kamu di apa apa'in" kata Rahmat
"Ya sudah sana, ingat hati hati, gw nga rela, kalau sampai terjadi sesuatu sama lo" kata Rahmat dengan wajah yang serius, kemudian ia melepas tangan Panji
"iya terima kasih mat" Kemudian Panji berjalan meninggalkan Rahmat yang masih menatap punggung nya dari belakang
Dada panji berdebar debar, mengingat hal yang baru saja terjadi antara dia dan Rahmat, sejak kapan Rahmat perhatian banget sama dia, biasa nya Rahmat cuek bebek pada nya, paling hanya basa basi dan tersenyum saja
Jam sudah menunjukan pukul 13.55, ia mendadak panik, segera melepas pakaian yang tadi ia gunakan, lalu ia mengambil deodoran dan mulai mengusapkan nya di ketiak nya kiri dan kanan
Selanjut nya mulai memakai tshirt berwarna putih dan celana bluejeans
Lalu mengambil sebotol bodylotion untuk pria, menumpahkan sedikit di tangan, mulai mengosokan merata di kedua tangan
terakhir menyisir rambut
Ups lupa gosok gigi, Panji bergegas ke kamar mandi dan segera membersihkan mulut nya, nafas tercium segar
Keluar dari kamar mandi ia segera ke ruang depan memakai kaus kaki dan sepatu kets berwana putih
Sebelum keluar kontrakan di cek sekali lagi, kali kali aja idung atau telinga nya ketinggalan
Semua beres, ia langsung membuka pintu
Taraaa.. di depan teras kontrakan nya ada anak anak sma sedang ngerumpi, seperti nya seru banget
"Rapi banget bang, mau kemana ?"
"Eh Ridwan, saya mau jalan sebentar" kata Panji pada Ridwan anak bungsu pemilik kosan, kemudian Panji memasukan anak kunci ke saku celana nya
"Oh" Tiba tiba Ridwan bangkit dari duduk nya di atas lantai teras, dan menarik tangan Panji, Panji sedikit terkejut
"Ada apa ?" tanya Panji
Setelah mereka agak jauh dari kumpulan teman teman Ridwan, Barulah Ridwan membisikan sesuatu ke telinga Panji
"Oh, iya makasih ya" pelan pelan Panji mulai menaikan seleting nya itu
"Bang entar malem pulang jam berapa ?" tanya Ridwan
"Nga tau ? Ada apa ?
"Nga ada apa apa, cuma mo maen aja ke tempat abang" kata Ridwan polos "Ya udah bang, hati hati"
"Iya, nanti kalau abang udah pulang maen aja ya, dahhh" Panji kemudian meninggalkan Ridwan, dengan tergesa gesa
"dahhh" balas Ridwan sambil melambaikan tangan
Apa memang seperti itu sebelum nya, sesuatu yang tidak pernah ia sadari
Akhir nya sampai juga dia di depan sebuah mini market, tempat ia dan Rama janjian bertemu, ponsel nya berdering, sebuah sms masuk
Rama
Maaf, 10 menit lagi saya baru sampai, macet banget
Panji segera membalas sms itu
Panji
Nga apa2, hati2 ya
Mumpung masih ada waktu 10 menit
Sambil duduk menikmati segarnya minuman nya, Sesekali Panji memperhatikan orang orang yang keluar masuk ke dalam mini market itu, entah mereka berbelanja atau sekedar menarik uang tunai di Mesin Atm di dalam mini market tersebut
Satu dua orang menarik perhatian nya, bahkan ada seorang pemuda yang sempat melempar senyum manis pada Panji, Panji hanya pura pura tak melihat, sambil tersenyum di hati
Ia tak menyadari sebuah mobil berwarna putih parkir di dekat mini market itu
Sampai ponsel nya berdering, sebua panggilan masuk, siapa lagi kalau bukan Rama
"Hallo" sapa Panji dengan Ramah
"Saya sudah sampai mini market yang kamu maksud" kata Rama
"Dimana, di sini banyak orang, tapi saya nga lihat ada yang sedang nelpon" si Panji celingak celinguk mencari Rama
"Iya" Panji kemudian memutuskan sambungan telpon, lalu berjalan menuju mobil yang di maksud Rama
Rama pun keluar dari mobil, menghampiri Panji
Dari jauh Panji sudah tersenyum senyum sendiri saat melihat Rama, bagaimana tidak, ternyata Rama jauh dari perkiraan Panji
Rama terlihat sangat tampan buat Panji, memakai tshirt hitam dengan daleman kaos putih dan celana jean berwarna gelap dan sepatu kulit
Kulit nya kuning bercahaya, yang bikin Panji tambah suka karena Rama memakai kaca mata, terlihat cerdas, padahal nga jaminan juga
Senyum Rama sangat menggoda, kira kira ia berumur 25 tahun ke atas
Akhir nya Panji sampai ke dekat mobil Rama, mereka kemudian bersalaman juga berkenalan secara singkat, padat dan jelas
"Panji, kok senyum senyum sendiri" tanya Rama yang sesekali melihat ke arah Panji
"Enga apa apa" jawap Panji, iya masih belum percaya dengan kejadian ini
"Saya nga cakep ya" Tanya Rama, sambil tersenyum
"Enga kok, kamu cakep, cuma orang yang rabun aja yang bilang kamu nga cakep, memang siapa yang bilang seperti itu ?
"Saya sendiri, berarti saya rabun dong"