BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Gay Life

edited July 2018 in BoyzRoom
Mungkin beberapa dari orang2 yang ada di GAYZforum ini udah sepet ngeliat tiap kali gue posting pasti soal "GAY IS NOT ABOUT SEX". Tapi gue nggak mau berhenti buat bilang: YAP! Kenapa hidup lo lo sia2in dengan selalu ganti2 pasangan?? Hey, man. I know its so easy things to stick your dick on asses, but think twice! Where is your value. Isn't that will some of proud things if you have a MORE value AS A GAY???

Okelah, mungkin bagi beberapa kalian bilang bahwa SEKS adalah PELAMPIASAN kekesalan kalian karena kalian terlahir SEBAGAI GAY. Tapi please yoh.. Semua orang juga pasti pernah kecewa, tapi PELAMPIASAN tersebut ga SEHARUSNYA kan kemudian harus diakhiri dengan SEKS??

Lihat tuh banyak banget temen-temen yang mungkin JATUH terkena "sesuatu" yang tidak pernah mereka bayangkan. MAKANYA.. Value, menjadi hal penting buat kita miliki. APA IYA, udah JATUH jadi GAY (jadi gay tuh bisa dibilang jatuh lo ya!) masih harus JATUH lagi tersesat ke liang-liang yang bagaikan labirin kamu ga bisa merayap ke atas. APA ITU YANG KAMU INGINKAN??

Miris emang, mungkin bagi mereka yang udah expert di bidang GAY LIFE akan bilang tulisan ini NONSENSE, ya silakan aja sih. Ini forum, makanya gue berani berpendapat. Gue ga mau jatohin pihak-pihak tertentu. Ini cuma sekedar share idea doang, bahwa.. KEHIDUPAN GAY sebenarnya BISA kok penuh DENGAN KASIH SAYANG!

Masyarakat itu paling gampang kalo NYACAT sesuatu. Prestasi suatu kelompok akan mudah DIABAIKAN ketimbang KECACATANNYA. Itu pula yang terjadi saat ini di GAY LIFE. Pesta seks, gonta ganti pasangan.. Seems like the temptation out of control. Masyarakat yang sensitif nyacat itu kemudian bakal membuat stigma tersendiri pada "kecacatan" yang ditampakkan oleh kelakuan gay yang ga bener. Mereka seolah menutup mata bahwa nyata-nyatanya, masih ada kok GAY yang berprestasi. Membuat beberapa GAY kemudian malas untuk "berprestasi" karena se-berprestasi apa pun mereka, sekali mereka ketahuan GAY, mungkin masyarakat yang akan mencemooh lebih banyak ketimbang yang tetep mengakui dan menyadari "wah, ternyata gay ga buruk-buruk amat ya"

AKu ga bilang bahwa "its OK to be gay" atau "its disaster to be gay". It depends on how we see it in our positive side.

NOw let me take YOU into this DREAMY world. Bayangkan kalo di dunia ini GAY diterima sebagai SESUATU yang LAZIM:

Pasangan laki-laki berjalan dengan mesra, menyapa tetangga-tetangga sekitar disambut senyum yang hangat, masuk ke satu rumah. Di dalam mereka saling menyibukkan diri masing-masing. Salah satu memasak, salah satu sedang membetulkan kursi taman yang patah. Kemudian seorang nenek dari rumah sebelah mengantarkan kue untuk mereka cicipi. Kemudian malam harinya, para tetangga diundang untuk pesta BBQ di rumah. Kehangatan, kebersamaan terasa di situ. KEmudian saat pesta selesai, pasangan laki-laki tersebut kemudian masuk ke dalam kamar, menghidupkan lampu tidur. Salah satunya membaca novel yang baru separo ia baca, sedangkan satunya bersandar di bahunya sambil memeluk, mengais kehangatan malam yang dingin.

Isn't it so beautiful.

Now, LET ME TAKE YOU INTO THIS REAL WORLD:

Seoarang laki-laki, berjalan layaknya teman menyusuri gang sambil tergesa-gesa seolah ada yang mengejar. Berulangkali BB-nya berbunyi, tulisan di dalamnya berbunyi "udah sampai mana?". Tak dibalasnya tapi kemudian ia mencapai ujung gang dan ditemuinya laki-laki dengan helm dan jaket hitam sedang nangkring di atas motor. Ia kemudian membonceng naik ke atasnya lalu dibawalah ia pergi. Ke sebuah losmen mereka kemudian berhenti. Melakukan sesuatu-yang-mungkin-tak-perlu-disebut-semua-juga-sudah-tahu. Kemudian pulang sambil tak ada kontak lagi. Esok harinya, laki-laki itu menerima pesan BB lagi. Menyusuri gang dengan tergesa-gesa lagi. Kemudian menemui lelaki yang berbeda lagi..

See that, huh??

AKu cuma pengen bilang bahwa, come on guys. Now its time to wake up. DOnt waste your life with UNCERTAIN WORLD. Bukankah.. CUKUP DENGAN SATU ORANG YANG KITA KASIHI hidup kita akan lebih berwarna dan berarti?? Apa mentang-mentang karena dunia GAY itu WARNA-WARNI, lantas pasanganmu juga bisa WARNA-WARNI. NO! Its not that point.

Well, I've told you once more. This is just my idea that I shared to you to discuss. Kalau ada yang ingin berpendapat, berpendapatlah yang cerdas. Orang-orang yang baca di thread ini bisa menilai mana yang cerdas dan mana yang sekedar debat kusir. Debat aku suka debat, tapi debat yang intelek, jangan sekedar debat kusir yang ga ada ujung habisnya. Just try to make some argument!
«13456714

Comments

  • @Colorof
    Say No to Free Sex!!!
  • @colorof
    aku setuju dengan statementmu :) biar para gay melek gak hanya fisik+sex yg diutamakan.
  • aktifis kaya mas ini, bikin BF makin berwarna. ayo lanjutkan..! saya mah pakem nya inget nasehat mas @adacerita klo masih muda gini mening meniti karir sama belajar, pacaran mah ntar aja dah dapet duit sendiri
  • setubuh ama kak @colorof
  • kehidupanku hanya seputar uang, duit, harta, materi, hm pokoknya yg sejenis lah mas.
    gak papa kan?
    #malu
  • what a meaningful article ♥
  • aku sering mendengar hal seperti itu, tapi gak ngalamin sih
  • @Gumawoyo ait jadi malu gw, buat gw sex bukan tujuan utama, yang penting kasih sayang

    Beruntung gw bisa menemukan boyz forum, bisa bertemu dengan kawan2 senasib di gathering, saling berbagi pengalaman, suka duka, menangis tertawa bersama dan saling menguatkan tentu nya

    Sekarang gw punya banyak teman, seperti keajaiban bisa menemukan keluarga baru :)

  • @adacerita mungkin saya salah satu orang yang terselamatkan karena sering jadi SR di trit trit gajebo nya mas, jadi berasa normal karena gk ngomongin esek2 mulu.
  • Colorof wrote:
    Colorof wrote: »
    Mungkin beberapa dari orang2 yang ada di GAYZforum ini udah sepet ngeliat tiap kali gue posting pasti soal "GAY IS NOT ABOUT SEX". Tapi gue nggak mau berhenti buat bilang: YAP! Kenapa hidup lo lo sia2in dengan selalu ganti2 pasangan?? Hey, man. I know its so easy things to stick your dick on asses, but think twice! Where is your value. Isn't that will some of proud things if you have a MORE value AS A GAY???

    Okelah, mungkin bagi beberapa kalian bilang bahwa SEKS adalah PELAMPIASAN kekesalan kalian karena kalian terlahir SEBAGAI GAY. Tapi please yoh.. Semua orang juga pasti pernah kecewa, tapi PELAMPIASAN tersebut ga SEHARUSNYA kan kemudian harus diakhiri dengan SEKS??

    Lihat tuh banyak banget temen-temen yang mungkin JATUH terkena "sesuatu" yang tidak pernah mereka bayangkan. MAKANYA.. Value, menjadi hal penting buat kita miliki. APA IYA, udah JATUH jadi GAY (jadi gay tuh bisa dibilang jatuh lo ya!) masih harus JATUH lagi tersesat ke liang-liang yang bagaikan labirin kamu ga bisa merayap ke atas. APA ITU YANG KAMU INGINKAN??

    Miris emang, mungkin bagi mereka yang udah expert di bidang GAY LIFE akan bilang tulisan ini NONSENSE, ya silakan aja sih. Ini forum, makanya gue berani berpendapat. Gue ga mau jatohin pihak-pihak tertentu. Ini cuma sekedar share idea doang, bahwa.. KEHIDUPAN GAY sebenarnya BISA kok penuh DENGAN KASIH SAYANG!

    Masyarakat itu paling gampang kalo NYACAT sesuatu. Prestasi suatu kelompok akan mudah DIABAIKAN ketimbang KECACATANNYA. Itu pula yang terjadi saat ini di GAY LIFE. Pesta seks, gonta ganti pasangan.. Seems like the temptation out of control. Masyarakat yang sensitif nyacat itu kemudian bakal membuat stigma tersendiri pada "kecacatan" yang ditampakkan oleh kelakuan gay yang ga bener. Mereka seolah menutup mata bahwa nyata-nyatanya, masih ada kok GAY yang berprestasi. Membuat beberapa GAY kemudian malas untuk "berprestasi" karena se-berprestasi apa pun mereka, sekali mereka ketahuan GAY, mungkin masyarakat yang akan mencemooh lebih banyak ketimbang yang tetep mengakui dan menyadari "wah, ternyata gay ga buruk-buruk amat ya"

    AKu ga bilang bahwa "its OK to be gay" atau "its disaster to be gay". It depends on how we see it in our positive side.

    NOw let me take YOU into this DREAMY world. Bayangkan kalo di dunia ini GAY diterima sebagai SESUATU yang LAZIM:

    Pasangan laki-laki berjalan dengan mesra, menyapa tetangga-tetangga sekitar disambut senyum yang hangat, masuk ke satu rumah. Di dalam mereka saling menyibukkan diri masing-masing. Salah satu memasak, salah satu sedang membetulkan kursi taman yang patah. Kemudian seorang nenek dari rumah sebelah mengantarkan kue untuk mereka cicipi. Kemudian malam harinya, para tetangga diundang untuk pesta BBQ di rumah. Kehangatan, kebersamaan terasa di situ. KEmudian saat pesta selesai, pasangan laki-laki tersebut kemudian masuk ke dalam kamar, menghidupkan lampu tidur. Salah satunya membaca novel yang baru separo ia baca, sedangkan satunya bersandar di bahunya sambil memeluk, mengais kehangatan malam yang dingin.

    Isn't it so beautiful.

    Now, LET ME TAKE YOU INTO THIS REAL WORLD:

    Seoarang laki-laki, berjalan layaknya teman menyusuri gang sambil tergesa-gesa seolah ada yang mengejar. Berulangkali BB-nya berbunyi, tulisan di dalamnya berbunyi "udah sampai mana?". Tak dibalasnya tapi kemudian ia mencapai ujung gang dan ditemuinya laki-laki dengan helm dan jaket hitam sedang nangkring di atas motor. Ia kemudian membonceng naik ke atasnya lalu dibawalah ia pergi. Ke sebuah losmen mereka kemudian berhenti. Melakukan sesuatu-yang-mungkin-tak-perlu-disebut-semua-juga-sudah-tahu. Kemudian pulang sambil tak ada kontak lagi. Esok harinya, laki-laki itu menerima pesan BB lagi. Menyusuri gang dengan tergesa-gesa lagi. Kemudian menemui lelaki yang berbeda lagi..

    See that, huh??

    AKu cuma pengen bilang bahwa, come on guys. Now its time to wake up. DOnt waste your life with UNCERTAIN WORLD. Bukankah.. CUKUP DENGAN SATU ORANG YANG KITA KASIHI hidup kita akan lebih berwarna dan berarti?? Apa mentang-mentang karena dunia GAY itu WARNA-WARNI, lantas pasanganmu juga bisa WARNA-WARNI. NO! Its not that point.

    Well, I've told you once more. This is just my idea that I shared to you to discuss. Kalau ada yang ingin berpendapat, berpendapatlah yang cerdas. Orang-orang yang baca di thread ini bisa menilai mana yang cerdas dan mana yang sekedar debat kusir. Debat aku suka debat, tapi debat yang intelek, jangan sekedar debat kusir yang ga ada ujung habisnya. Just try to make some argument!


    Gue punya pasangan tetap ( we've been together for more than 6 yrs ) dan we're in a monogamous relationship.

    Having said that. gw TIDAK AKAN menjudge gays yg suka ganti-ganti pasangan, karena :
    1. Mungkin that's what suits them, and they like it. Who are you to judge ??
    2. Selama tidak ada unsur paksaan dan kedua / lebih pihak yang melakukannya, dan mereka melakukannya dengan sukarela, why not ?
    3. Selama pihak-pihak yang melakukan itu belum ada komitmen untuk monogamy, why not ?

    Kesimpulan :
    Don't be too quick to judge others. Just because you don't like it, it doesn't mean that others should not do it.

    And If I want to make a judgment on you , kemungkinan besar TS nya menulis karena iri hati. My feeling is dia iri hati karena tidak ada laki-laki yang tertarik sama dia.
  • Gw TIDAK AKAN menjudge gays yg suka ganti-ganti pasangan, karena :

    1. Mungkin that's what suits them, and they like it. Who are you to judge ??
    2. Selama tidak ada unsur paksaan dan kedua / lebih pihak yang melakukannya, dan mereka melakukannya dengan sukarela, why not ?
    3. Selama pihak-pihak yang melakukan itu belum ada komitmen untuk monogamy, why not ?

    Kesimpulan :
    Don't be too quick to judge others. Just because you don't like it, it doesn't mean that others should not do it.

    And If I want to make a judgment on you , kemungkinan besar TS nya menulis karena iri hati. My feeling is dia iri hati karena tidak ada laki-laki yang tertarik sama dia.
  • edited August 2012
    Setyasurya wrote: »
    Gw TIDAK AKAN menjudge gays yg suka ganti-ganti pasangan, karena :
    1. Mungkin that's what suits them, and they like it. Who are you to judge ??
    2. Selama tidak ada unsur paksaan dan kedua / lebih pihak yang melakukannya, dan mereka melakukannya dengan sukarela, why not ?
    3. Selama pihak-pihak yang melakukan itu belum ada komitmen untuk monogamy, why not ?

    Kesimpulan :
    Don't be too quick to judge others. Just because you don't like it, it doesn't mean that others should not do it.

    And If I want to make a judgment on you , kemungkinan besar TS nya menulis karena iri hati. My feeling is dia iri hati karena tidak ada laki-laki yang tertarik sama dia.

    ah..
    yuk dimulai shownya :D

    1.
    Mungkin that's what suits them, and they like it. Who are you to judge ??
    siapa dia? masyarakat. and people judging. you do too. bahkan agama aja judging...ha..ha..
    so, ketika masyarakat menilai bahwa kehidupan gay itu hanya ngeseks aja karena dominan yg muncul emang begini, terus ngecap kaum gay buruk, kita-kita sebagai gay harus terima yah bahwa kita emang seburuk itu?
    kalau kau terima, case closed..!
    *dan seharusnya kau terima, kalau gak, yah standar ganda sih ha..ha..

    2.
    Selama tidak ada unsur paksaan dan kedua / lebih pihak yang melakukannya, dan mereka melakukannya dengan sukarela, why not ?
    kalau situ punyak adik laki-laki, GAY! terus dia secara sangat sukarela membagi-bagikan tubuhnya untuk diicip banyak gay. masih adakah statement why not di benakmu?
    *seharusnya jawabanmu why not

    3.
    Selama pihak-pihak yang melakukan itu belum ada komitmen untuk monogamy, why not ?
    Monogami itu pasti lebih baik. saklak!
    kasusnya sama kayak point no 2, kalau adik situ masih berkomitmen untuk terus membagi bagikan tubuhnya kepada sebanyak gay yang mungkin, masih adakah why not itu keluar?
    *seharusnya sih gak masalah jawabanmu

    hidup mereka 1000% di kendali mereka, tapi sebagai gay yg monogamis (mungkin juga gak, entahlah aku gak peduli), situ gagal memberikan esensi hidup yg lebih baik.
    jadi gak usah berharap gay setidaknya sedikit lebih dihormati kelak karena emang yg kau sumbangsihkan hal yg buruk

    adakah pernah tertulis dalam kitab apapun bila engkau melihat seorang berbuat dosa, biarlah, karena itu hidupnya bukan hidupmu.

    kasus ini mengingatkanku tentang mereka yang membiarkan/gak peduli terhadap gayers yang menikahi wanita dalam sebuah tret di BF
    saat itu posisiku sama seperti ini. membantai mereka yang gak mau ambil pusing karena sejatinya mereka gak mengangkat martabat kaum gay.
    Bukankah keburukan juga jika kita membiarkan keburukan itu terjadi?

    Judging berupa autokritik itu penting. kalau gak ada autokritik gak akan lahir yang namanya INTROSPEKSI.
    kita semua menjudging dulu bahwa kita itu buruk kali di faktor x karena itu kita memperbaikinya.

    please lihat yg dipost ini sebagai autokritik yg ngasih manfaat bagus, kalau loe hanya melihat ini hanya judging semata, emang mungkin otakmu kebiasaan menilai sesuatu itu negatif (bukankah itu judging lagi?).

    salam buat gay yang berpikir lah.
    Gotcha !!



  • WAH! ternyata ada juga yang buat thread bertema sama. gw setuju beribu-ribu % bro @Colorof .
    Gay, gk harus dilampiaskan dengan seks, dan apa2nya berujung seks :))

    relatationship satu sama lain lebih berarti ketimbang berhubungan seks semata :)

    sekali lagi gw setuju bgt sama bro @Colorof
  • Setyasurya wrote: »
    Gw TIDAK AKAN menjudge gays yg suka ganti-ganti pasangan, karena :

    1. Mungkin that's what suits them, and they like it. Who are you to judge ??
    2. Selama tidak ada unsur paksaan dan kedua / lebih pihak yang melakukannya, dan mereka melakukannya dengan sukarela, why not ?
    3. Selama pihak-pihak yang melakukan itu belum ada komitmen untuk monogamy, why not ?

    Kesimpulan :
    Don't be too quick to judge others. Just because you don't like it, it doesn't mean that others should not do it.

    And If I want to make a judgment on you , kemungkinan besar TS nya menulis karena iri hati. My feeling is dia iri hati karena tidak ada laki-laki yang tertarik sama dia.

    @Setyasurya

    Ahh, we met again. And as usually, you always told me the same statement in EVERY POST I POSTED. What's the matter with you, huh??

    Gue ga mau pake emosi, kamu bilang aku ngejudge ya terserah. Kan aku (perlu capslock ON ya?) SHARING IDEA. Bebas dong mau berpendapat apa, saya juga bilang to, SAYA GA MENYUDUTKAN PIHAK2 TERTENTU. Saya hanya LEBIH mau bilang bahwa: HEY, BUKANKAH ADA KEHIDUPAN GAY YANG LEBIH BERKUALITAS???

    Mungkin salah satunya kamu, Mr. @Setyasurya, as you stated that YOU ARE ON MONOGAMOUSE RELATIONSHIP (which I dont know the meaning persistently), well, CONGRATULATION then. You said that I am JEALOUS?? YES, I AM SO JEALOUS WITH PEOPLE LIKE YOU, who can GET THOSE BOY who LOVED you AS YOU ARE.

    Aku emang IRI. Karena selama ini MR. RIGHT belum datang ke HATI SAYA, Mr. @Setyasurya . Saya BELUM PERNAH PACARAN, dan MUNGKIN ITU JADI REASON kenapa SAYA GA BISA BERPRESPEKTIF dari susudt pandang ORANG yang GANTI2 PASANGAN. I am sorry then, but just FYI, I never mention that guy, as the MOST WRONG people RIGHT??

    Saya aware kok masing2 orang punya hak mengatur kehidupan mereka sendiri. Tapi yang saya tekankan di sini adalah, mbok mari.. kita ciptakan suasana kehidupan GAY YANG CERDAS dan BERKUALITAS. Yang mungkin seperti kehidupannya Mr. @Setyasurya yang monogamous tadi. :) I hope u understand dan tidak lagi sensi sama saya. :(
  • BenUrione wrote: »
    Over all, I agree with your statements @colorof
    Gw bangga sama diri gw karena gw belum berani buat ngelakuin hal2 tersebut lebih jauh, ya walaupun alasan gw lebih ke masalah agama. Tapi bukan berarti gw harus ngelarang hati gw untuk tidak jatuh cinta sama sekali dgn cowok pujaan gw bukan? Itu susah sekali nampaknya buat gw. Gw sendiri paling malas ngebahas yg namanya perselingkuhan, apa lagi sampai gonta-ganti pasangan. Itu alasan gw jadi skeptis sama hubungan dgn lawan jenis.
    Memang sih setiap orang berhak atas apapun yg mereka lakukan terhadap diri mereka sendiri, tapi sayangnya setiap orang melupakan bahwa setiap perbuatan itu akan ada akibatnya & semuanya akan dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan mereka.
    Bagi gw, terlahir sebagai gay itu bukan dosa kok. Tuhan cuma melarang kita melakukan perbuatan homosexualitas. & gw rasa apa yg dilarang oleh Tuhan itu memang demi kebaikan kita semua sebagai mahluknya. Sorry kalo kesannya gw seperti menggurui.

    @BenUrione
    Same as you here. Aku juga membumbui hal-hal yang saya hadapi dengan agama. Emang gimana2 ga bisa lepas yang namanya Tuhan sebagai pegangan. Aku, juga beranggapan sama seperti kamu. Being gay is not a sin. Because somehow, kita ga tahu kenapa kita bisa kayak gini. Contohlah ada yang karena mengalami trauma, apakah karena itu karena keinginannya?? La kalo udah nasib gimana lagi coba? Makanya itu, kitanya yang pinter2 dalam menjaga hati menjaga perasaan.

    Mengasihi orang lain, even its same gender, saya rasa sah-sah saja. Pelampiasan kasih sayang kan dengan berbagai macam bentuk, iya kan?
Sign In or Register to comment.