BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Gay Life

2456714

Comments

  • adacerita wrote: »
    @Gumawoyo ait jadi malu gw, buat gw sex bukan tujuan utama, yang penting kasih sayang

    Beruntung gw bisa menemukan boyz forum, bisa bertemu dengan kawan2 senasib di gathering, saling berbagi pengalaman, suka duka, menangis tertawa bersama dan saling menguatkan tentu nya

    Sekarang gw punya banyak teman, seperti keajaiban bisa menemukan keluarga baru :)
    Gumawoyo wrote: »
    @adacerita mungkin saya salah satu orang yang terselamatkan karena sering jadi SR di trit trit gajebo nya mas, jadi berasa normal karena gk ngomongin esek2 mulu.

    @adacerita & @gumawoyo

    Nice to meet you all here. Yeah, and I also keep my positive thinking that there's a lot of friend here that will also strugle on keep their heart and also their feel, for not drop to far down away.. :) Salam
  • @boyorg @FigoBXT @BlameItOnDhiga

    Yeah, thanks for those comments. I hope we always on the right track even we already on wrong track :)
  • vendi74 wrote: »
    aku sering mendengar hal seperti itu, tapi gak ngalamin sih

    Wah, iyakah?? #ngerdipcuriga wkwkwk
  • Ascareus wrote: »
    Setyasurya wrote: »
    Gw TIDAK AKAN menjudge gays yg suka ganti-ganti pasangan, karena :
    1. Mungkin that's what suits them, and they like it. Who are you to judge ??
    2. Selama tidak ada unsur paksaan dan kedua / lebih pihak yang melakukannya, dan mereka melakukannya dengan sukarela, why not ?
    3. Selama pihak-pihak yang melakukan itu belum ada komitmen untuk monogamy, why not ?

    Kesimpulan :
    Don't be too quick to judge others. Just because you don't like it, it doesn't mean that others should not do it.

    And If I want to make a judgment on you , kemungkinan besar TS nya menulis karena iri hati. My feeling is dia iri hati karena tidak ada laki-laki yang tertarik sama dia.

    ah..
    yuk dimulai shownya :D

    1.
    Mungkin that's what suits them, and they like it. Who are you to judge ??
    siapa dia? masyarakat. and people judging. you do too. bahkan agama aja judging...ha..ha..
    so, ketika masyarakat menilai bahwa kehidupan gay itu hanya ngeseks aja karena dominan yg muncul emang begini, terus ngecap kaum gay buruk, kita-kita sebagai gay harus terima yah bahwa kita emang seburuk itu?
    kalau kau terima, case closed..!
    *dan seharusnya kau terima, kalau gak, yah standar ganda sih ha..ha..

    2.
    Selama tidak ada unsur paksaan dan kedua / lebih pihak yang melakukannya, dan mereka melakukannya dengan sukarela, why not ?
    kalau situ punyak adik laki-laki, GAY! terus dia secara sangat sukarela membagi-bagikan tubuhnya untuk diicip banyak gay. masih adakah statement why not di benakmu?
    *seharusnya jawabanmu why not

    3.
    Selama pihak-pihak yang melakukan itu belum ada komitmen untuk monogamy, why not ?
    Monogami itu pasti lebih baik. saklak!
    kasusnya sama kayak point no 2, kalau adik situ masih berkomitmen untuk terus membagi bagikan tubuhnya kepada sebanyak gay yang mungkin, masih adakah why not itu keluar?
    *seharusnya sih gak masalah jawabanmu

    hidup mereka 1000% di kendali mereka, tapi sebagai gay yg monogamis (mungkin juga gak, entahlah aku gak peduli), situ gagal memberikan esensi hidup yg lebih baik.
    jadi gak usah berharap gay setidaknya sedikit lebih dihormati kelak karena emang yg kau sumbangsihkan hal yg buruk

    adakah pernah tertulis dalam kitab apapun bila engkau melihat seorang berbuat dosa, biarlah, karena itu hidupnya bukan hidupmu.

    kasus ini mengingatkanku tentang mereka yang membiarkan/gak peduli terhadap gayers yang menikahi wanita dalam sebuah tret di BF
    saat itu posisiku sama seperti ini. membantai mereka yang gak mau ambil pusing karena sejatinya mereka gak mengangkat martabat kaum gay.
    Bukankah keburukan juga jika kita membiarkan keburukan itu terjadi?

    Judging berupa autokritik itu penting. kalau gak ada autokritik gak akan lahir yang namanya INTROSPEKSI.
    kita semua menjudging dulu bahwa kita itu buruk kali di faktor x karena itu kita memperbaikinya.

    please lihat yg dipost ini sebagai autokritik yg ngasih manfaat bagus, kalau loe hanya melihat ini hanya judging semata, emang mungkin otakmu kebiasaan menilai sesuatu itu negatif (bukankah itu judging lagi?).

    salam buat gay yang berpikir lah.
    Gotcha !!



    @Ascareus
    Saya berlinangan air mata :')
  • Colorof wrote: »
    vendi74 wrote: »
    aku sering mendengar hal seperti itu, tapi gak ngalamin sih

    Wah, iyakah?? #ngerdipcuriga wkwkwk

    jangankan homo, heteropun juga banyak yg free sex macam itu, jadi masalah seperti itu bukan masalah homo atau bukan, lebih pada gaya hidup?
  • edited August 2012
    vendi74 wrote: »
    Colorof wrote: »
    vendi74 wrote: »
    aku sering mendengar hal seperti itu, tapi gak ngalamin sih

    Wah, iyakah?? #ngerdipcuriga wkwkwk

    jangankan homo, heteropun juga banyak yg free sex macam itu, jadi masalah seperti itu bukan masalah homo atau bukan, lebih pada gaya hidup?
    tendensinya yg lebih ditekankan ini bukan terjadi pada dua kubu,
    tapi side effectnya.
    dalam melakukan kesalahan yang sama
    bobot kaum hetero mungkin ax
    tapi kalau kaum homo, mungkin a^2x (a kuadrat x)

  • vendi74 wrote: »
    Colorof wrote: »
    vendi74 wrote: »
    aku sering mendengar hal seperti itu, tapi gak ngalamin sih

    Wah, iyakah?? #ngerdipcuriga wkwkwk

    jangankan homo, heteropun juga banyak yg free sex macam itu, jadi masalah seperti itu bukan masalah homo atau bukan, lebih pada gaya hidup?

    Oke, oke.. Memang masalahnya bukan karena di dunia gay-nya. Kehidupan heteropun banyak yang free sex, totally agree. Tapi poin yang mau saya bawa adalah, then we have to be different. Duh, cuma bisa bayangin doang deh kalo ternyata dunia gay itu tidak ada freesexnya, gimana value mereka-mereka yang homoseks bakal terangkat. Fenomenanya sekarang, dan nyata-nyatanya sekarang adalah: karena kehidupan homoseks (terutama gay) yang kecil (eh, malah nggak ada) resiko "beranak-pinaknya", menjadikan gampang aja buat jleb-jleb sana sini. Praktis, yang penting nafsu terpuaskan. Just face the fact lah, homoseksual emang minoritas, tapi intensitas kegiatan seksualnya mungkin jomplang sama hetero. Ini yang mungkin harusnya bisa "dibedakan". Saya bilang, bahwa masyarakat itu gampang banget kalo buat nyacat. Lha gay, sedikit ketahuan aja melakukan hal itu, pasti dicacat sampai ke akar-akarnya seolah hal itu tuh gini gitu gini gitu.. Payahnya, there's another gay man that so innocent to judged like that.

    Yah, IDK.. I hope that's my point here will be focused.
  • Ascareus wrote: »
    vendi74 wrote: »
    Colorof wrote: »
    vendi74 wrote: »
    aku sering mendengar hal seperti itu, tapi gak ngalamin sih

    Wah, iyakah?? #ngerdipcuriga wkwkwk

    jangankan homo, heteropun juga banyak yg free sex macam itu, jadi masalah seperti itu bukan masalah homo atau bukan, lebih pada gaya hidup?
    tendensinya yg lebih ditekankan ini bukan terjadi pada dua kubu,
    tapi side effectnya.
    dalam melakukan kesalahan yang sama
    bobot kaum hetero mungkin ax
    tapi kalau kaum homo, mungkin a^2x (a kuadrat x)

    Sehati!! B-)
  • Colorof wrote: »
    Mungkin beberapa dari orang2 yang ada di GAYZforum ini udah sepet ngeliat tiap kali gue posting pasti soal "GAY IS NOT ABOUT SEX". Tapi gue nggak mau berhenti buat bilang: YAP! Kenapa hidup lo lo sia2in dengan selalu ganti2 pasangan?? Hey, man. I know its so easy things to stick your dick on asses, but think twice! Where is your value. Isn't that will some of proud things if you have a MORE value AS A GAY???

    Okelah, mungkin bagi beberapa kalian bilang bahwa SEKS adalah PELAMPIASAN kekesalan kalian karena kalian terlahir SEBAGAI GAY. Tapi please yoh.. Semua orang juga pasti pernah kecewa, tapi PELAMPIASAN tersebut ga SEHARUSNYA kan kemudian harus diakhiri dengan SEKS??

    Lihat tuh banyak banget temen-temen yang mungkin JATUH terkena "sesuatu" yang tidak pernah mereka bayangkan. MAKANYA.. Value, menjadi hal penting buat kita miliki. APA IYA, udah JATUH jadi GAY (jadi gay tuh bisa dibilang jatuh lo ya!) masih harus JATUH lagi tersesat ke liang-liang yang bagaikan labirin kamu ga bisa merayap ke atas. APA ITU YANG KAMU INGINKAN??

    Miris emang, mungkin bagi mereka yang udah expert di bidang GAY LIFE akan bilang tulisan ini NONSENSE, ya silakan aja sih. Ini forum, makanya gue berani berpendapat. Gue ga mau jatohin pihak-pihak tertentu. Ini cuma sekedar share idea doang, bahwa.. KEHIDUPAN GAY sebenarnya BISA kok penuh DENGAN KASIH SAYANG!

    Masyarakat itu paling gampang kalo NYACAT sesuatu. Prestasi suatu kelompok akan mudah DIABAIKAN ketimbang KECACATANNYA. Itu pula yang terjadi saat ini di GAY LIFE. Pesta seks, gonta ganti pasangan.. Seems like the temptation out of control. Masyarakat yang sensitif nyacat itu kemudian bakal membuat stigma tersendiri pada "kecacatan" yang ditampakkan oleh kelakuan gay yang ga bener. Mereka seolah menutup mata bahwa nyata-nyatanya, masih ada kok GAY yang berprestasi. Membuat beberapa GAY kemudian malas untuk "berprestasi" karena se-berprestasi apa pun mereka, sekali mereka ketahuan GAY, mungkin masyarakat yang akan mencemooh lebih banyak ketimbang yang tetep mengakui dan menyadari "wah, ternyata gay ga buruk-buruk amat ya"

    AKu ga bilang bahwa "its OK to be gay" atau "its disaster to be gay". It depends on how we see it in our positive side.

    NOw let me take YOU into this DREAMY world. Bayangkan kalo di dunia ini GAY diterima sebagai SESUATU yang LAZIM:

    Pasangan laki-laki berjalan dengan mesra, menyapa tetangga-tetangga sekitar disambut senyum yang hangat, masuk ke satu rumah. Di dalam mereka saling menyibukkan diri masing-masing. Salah satu memasak, salah satu sedang membetulkan kursi taman yang patah. Kemudian seorang nenek dari rumah sebelah mengantarkan kue untuk mereka cicipi. Kemudian malam harinya, para tetangga diundang untuk pesta BBQ di rumah. Kehangatan, kebersamaan terasa di situ. KEmudian saat pesta selesai, pasangan laki-laki tersebut kemudian masuk ke dalam kamar, menghidupkan lampu tidur. Salah satunya membaca novel yang baru separo ia baca, sedangkan satunya bersandar di bahunya sambil memeluk, mengais kehangatan malam yang dingin.

    Isn't it so beautiful.

    Now, LET ME TAKE YOU INTO THIS REAL WORLD:

    Seoarang laki-laki, berjalan layaknya teman menyusuri gang sambil tergesa-gesa seolah ada yang mengejar. Berulangkali BB-nya berbunyi, tulisan di dalamnya berbunyi "udah sampai mana?". Tak dibalasnya tapi kemudian ia mencapai ujung gang dan ditemuinya laki-laki dengan helm dan jaket hitam sedang nangkring di atas motor. Ia kemudian membonceng naik ke atasnya lalu dibawalah ia pergi. Ke sebuah losmen mereka kemudian berhenti. Melakukan sesuatu-yang-mungkin-tak-perlu-disebut-semua-juga-sudah-tahu. Kemudian pulang sambil tak ada kontak lagi. Esok harinya, laki-laki itu menerima pesan BB lagi. Menyusuri gang dengan tergesa-gesa lagi. Kemudian menemui lelaki yang berbeda lagi..

    See that, huh??

    AKu cuma pengen bilang bahwa, come on guys. Now its time to wake up. DOnt waste your life with UNCERTAIN WORLD. Bukankah.. CUKUP DENGAN SATU ORANG YANG KITA KASIHI hidup kita akan lebih berwarna dan berarti?? Apa mentang-mentang karena dunia GAY itu WARNA-WARNI, lantas pasanganmu juga bisa WARNA-WARNI. NO! Its not that point.

    Well, I've told you once more. This is just my idea that I shared to you to discuss. Kalau ada yang ingin berpendapat, berpendapatlah yang cerdas. Orang-orang yang baca di thread ini bisa menilai mana yang cerdas dan mana yang sekedar debat kusir. Debat aku suka debat, tapi debat yang intelek, jangan sekedar debat kusir yang ga ada ujung habisnya. Just try to make some argument!
    @colorof
    It's not a matter of monogamous or being a slut/promiscuous ... it's a matter of RESPECT. Two or more consensual adults can do anything they want to do as long as it isn't an activity that related to a crime. If you think monogamous is your choice, go with that but you can't make others think and have the same lifestyle as you do. To those who enjoy promiscuity let them enjoy that lifestyle as well. Promiscuity is not a crime. It's just a different way to appreciate what life is about, similar to those who prefer monogamy. I've lived in many gayborhoods for so many years in many prosperous countries. One thing that makes different than other part of the world: They respect other people's choice of lifestyle more than any other culture. I have friends who live in both lifestyle. I respect them and we respect each other. Monogamous lifestyle isn't for everyone. You can't tell everyone to stick into that lifestyle just because you think it's the right one for you. After all, again ... it's a matter of RESPECT.
  • edited August 2012
    rawasari wrote: »
    Colorof wrote: »
    Mungkin beberapa dari orang2 yang ada di GAYZforum ini udah sepet ngeliat tiap kali gue posting pasti soal "GAY IS NOT ABOUT SEX". Tapi gue nggak mau berhenti buat bilang: YAP! Kenapa hidup lo lo sia2in dengan selalu ganti2 pasangan?? Hey, man. I know its so easy things to stick your dick on asses, but think twice! Where is your value. Isn't that will some of proud things if you have a MORE value AS A GAY???

    Okelah, mungkin bagi beberapa kalian bilang bahwa SEKS adalah PELAMPIASAN kekesalan kalian karena kalian terlahir SEBAGAI GAY. Tapi please yoh.. Semua orang juga pasti pernah kecewa, tapi PELAMPIASAN tersebut ga SEHARUSNYA kan kemudian harus diakhiri dengan SEKS??

    Lihat tuh banyak banget temen-temen yang mungkin JATUH terkena "sesuatu" yang tidak pernah mereka bayangkan. MAKANYA.. Value, menjadi hal penting buat kita miliki. APA IYA, udah JATUH jadi GAY (jadi gay tuh bisa dibilang jatuh lo ya!) masih harus JATUH lagi tersesat ke liang-liang yang bagaikan labirin kamu ga bisa merayap ke atas. APA ITU YANG KAMU INGINKAN??

    Miris emang, mungkin bagi mereka yang udah expert di bidang GAY LIFE akan bilang tulisan ini NONSENSE, ya silakan aja sih. Ini forum, makanya gue berani berpendapat. Gue ga mau jatohin pihak-pihak tertentu. Ini cuma sekedar share idea doang, bahwa.. KEHIDUPAN GAY sebenarnya BISA kok penuh DENGAN KASIH SAYANG!

    Masyarakat itu paling gampang kalo NYACAT sesuatu. Prestasi suatu kelompok akan mudah DIABAIKAN ketimbang KECACATANNYA. Itu pula yang terjadi saat ini di GAY LIFE. Pesta seks, gonta ganti pasangan.. Seems like the temptation out of control. Masyarakat yang sensitif nyacat itu kemudian bakal membuat stigma tersendiri pada "kecacatan" yang ditampakkan oleh kelakuan gay yang ga bener. Mereka seolah menutup mata bahwa nyata-nyatanya, masih ada kok GAY yang berprestasi. Membuat beberapa GAY kemudian malas untuk "berprestasi" karena se-berprestasi apa pun mereka, sekali mereka ketahuan GAY, mungkin masyarakat yang akan mencemooh lebih banyak ketimbang yang tetep mengakui dan menyadari "wah, ternyata gay ga buruk-buruk amat ya"

    AKu ga bilang bahwa "its OK to be gay" atau "its disaster to be gay". It depends on how we see it in our positive side.

    NOw let me take YOU into this DREAMY world. Bayangkan kalo di dunia ini GAY diterima sebagai SESUATU yang LAZIM:

    Pasangan laki-laki berjalan dengan mesra, menyapa tetangga-tetangga sekitar disambut senyum yang hangat, masuk ke satu rumah. Di dalam mereka saling menyibukkan diri masing-masing. Salah satu memasak, salah satu sedang membetulkan kursi taman yang patah. Kemudian seorang nenek dari rumah sebelah mengantarkan kue untuk mereka cicipi. Kemudian malam harinya, para tetangga diundang untuk pesta BBQ di rumah. Kehangatan, kebersamaan terasa di situ. KEmudian saat pesta selesai, pasangan laki-laki tersebut kemudian masuk ke dalam kamar, menghidupkan lampu tidur. Salah satunya membaca novel yang baru separo ia baca, sedangkan satunya bersandar di bahunya sambil memeluk, mengais kehangatan malam yang dingin.

    Isn't it so beautiful.

    Now, LET ME TAKE YOU INTO THIS REAL WORLD:

    Seoarang laki-laki, berjalan layaknya teman menyusuri gang sambil tergesa-gesa seolah ada yang mengejar. Berulangkali BB-nya berbunyi, tulisan di dalamnya berbunyi "udah sampai mana?". Tak dibalasnya tapi kemudian ia mencapai ujung gang dan ditemuinya laki-laki dengan helm dan jaket hitam sedang nangkring di atas motor. Ia kemudian membonceng naik ke atasnya lalu dibawalah ia pergi. Ke sebuah losmen mereka kemudian berhenti. Melakukan sesuatu-yang-mungkin-tak-perlu-disebut-semua-juga-sudah-tahu. Kemudian pulang sambil tak ada kontak lagi. Esok harinya, laki-laki itu menerima pesan BB lagi. Menyusuri gang dengan tergesa-gesa lagi. Kemudian menemui lelaki yang berbeda lagi..

    See that, huh??

    AKu cuma pengen bilang bahwa, come on guys. Now its time to wake up. DOnt waste your life with UNCERTAIN WORLD. Bukankah.. CUKUP DENGAN SATU ORANG YANG KITA KASIHI hidup kita akan lebih berwarna dan berarti?? Apa mentang-mentang karena dunia GAY itu WARNA-WARNI, lantas pasanganmu juga bisa WARNA-WARNI. NO! Its not that point.

    Well, I've told you once more. This is just my idea that I shared to you to discuss. Kalau ada yang ingin berpendapat, berpendapatlah yang cerdas. Orang-orang yang baca di thread ini bisa menilai mana yang cerdas dan mana yang sekedar debat kusir. Debat aku suka debat, tapi debat yang intelek, jangan sekedar debat kusir yang ga ada ujung habisnya. Just try to make some argument!
    @colorof
    It's not a matter of monogamous or being a slut/promiscuous ... it's a matter of RESPECT. Two or more consensual adults can do anything they want to do as long as it isn't an activity that related to a crime. If you think monogamous is your choice, go with that but you can't make others think and have the same lifestyle as you do. To those who enjoy promiscuity let them enjoy that lifestyle as well. Promiscuity is not a crime. It's just a different way to appreciate what life is about, similar to those who prefer monogamy. I've lived in many gayborhoods for so many years in many prosperous countries. One thing that makes different than other part of the world: They respect other people's choice of lifestyle more than any other culture. I have friends who live in both lifestyle. I respect them and we respect each other. Monogamous lifestyle isn't for everyone. You can't tell everyone to stick into that lifestyle just because you think it's the right one for you. After all, again ... it's a matter of RESPECT.

    @rawasari

    Well well well.. This argument really makes me feel better. IDK, but somehow it just prove that there's a gay guy that have a quality around. I accept and understand with your point, it's about respect, but as I mention before, here I just try to share some ideas. I'm not tryn to provoke the others to,"hey, dude, let's be this kind of person, so you can be like me.". No, I'm not gettin into it.

    Even it's about respect, but let just focus this argument to the effects that will make gay labeled in BAD MARK on society eyes. All of us want to be accepted by society, but there's still some attitudes that just seems make those acceptance is so impossible to be reached. That's why, even we have to respect with the people-who-do-as-they-want, we still must try to care with the environment.

    I can shout loudly like this just because facing the fact: gay around the world want to be accepted, but they just seems showin off that they're not ready to be accepted. Kalau udah gitu, ya udah dong, jangan protes kalau masyarakat menilai bahwa gay selamanya buruk.

    Anyway, I hope there's no other opinion that this discussion is about judgement or forcement for do somethin as the TS stated. I, once more, told you that I KNOW THAT PEOPLE HAVE THE RIGHTS TO CHOOSE their OWN, but every choice, has some impacts. If there some bad impact, then we have to keep silent?? And just told them it's OK? How careless!
  • setuju. Dan yah.... bagi ku seks bukan pelampiasan atas kekecewaan yang kau katakan tersebut. . . . namun lebih dari itu.
  • edited August 2012
    claude wrote: »
    setuju. Dan yah.... bagi ku seks bukan pelampiasan atas kekecewaan yang kau katakan tersebut. . . . namun lebih dari itu.

    @claude
    Yup, seks is about making love. It needs a lot of love to be passed trough. I'm sure, with love, it creates another love..

  • Sex is a little part of life but it affects so much.
    ku hanya Seorang mikrokosmos yang ingin meninggal kan unsur2/pengaruh jasmaniah nya agar bisa kembali menyatu dengan Nya.
  • Sex is a little part of life but it affects so much.
    ku hanya Seorang mikrokosmos yang ingin meninggal kan unsur2/pengaruh jasmaniah nya agar bisa kembali menyatu dengan Nya.
Sign In or Register to comment.