It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
lagi cuti kayaknya si evan
********
Kelvin Pov.
"Kamu kenapa senyum begitu?"
"Hehe, gpp ko kak" ucapnya.
"Kamu sakit Ian?" aku mengusap keningnya. Tidak
panas tapi wajahnya pucat
matanya sembab.
"Aku gpp kak, kita keluar yu
aku males di dapur terus"
Aku mengulurkan tangan ku
dan menggandeng tangan
Alvian keluar dari dapur.
Dari arah luar rumah aku
melihat Indra yang masuk
ke dalam dengan mimik
wajah kesal, saat dia sampai
di depan ku dan Alvian mimik
wajahnya berubah lebih seram
lagi saat matanya melirik
Alvian.
"Kenapa lo Ndra? Mana Evan?"
"Di luar" ucapnya singkat.
"Terus lo mau kemana?"
"Pulang" serunya datar. Aku
mengerinyitkan kening ku
tak mengerti dengan perubahan
sikapnya, aku melirik Alvian
dan bertanya 'sebenarnya ada
apa?' , dia hanya mengedikkan
kedua bahunya dan hanya
tersenyum ya bisa di bilang
seperti seringai mungkin.
"Ya udah lo pulang, tapi anterin adik lo nih sekalian"
aku menarik tangan Alvian
dan menghadapkannya kepada
Indra, Indra menatap tajam
Alvian tapi Alvian hanya
memandang polos Indra.
"Lo ja anterin adik gue"
"Loh? Kok gitu?" tanya ku
bingung.
"Gue lagi males" ucapnya
jelas.
"Dia kan adik lo Ndra, biar
Evan yang gue anter" jawab ku.
"Jangan Kak, biar aku pulang
sendiri. Aku kan bukan siapa
siapanya kakak" Alvian
menatapku dengan tatapan
sendunya. Aku tak mengerti
maksud dari kata katanya.
"Kamu kan adiknya Indra, Ian"
Alvian hanya menunduk dan
menatap ku lalu melirik Indra.
"Aku pulang di antar kak Kelvin
saja" dia berjalan ke arah
pintu keluar dengan cepat
meninggalkan aku bersama
Indra. Aku menatap tajam
Indra dia jahat sekali pada
adiknya.
"Sikap lo dingin banget sih
sama adik sendiri" ucapku
ketus.
"Terus kenapa? Urusan sama
lo gitu?" tanyanya sengit.
"Gue tanya baik baik kenapa
lo jawab ngotot hah" tak
pelak jawaban sengak Indra
menyulu emosi ku juga.
"Hak gue lah mau sikap
bagaimana juga! Gau usah
sok tau lah memang lo
siapa?" Indra membentak ku
tepat di hadapan wajah ku.
"Sikap lo yang harus lo rubah!
Sikap buruk lo yang keras itu
lo buang jauh jauh!"
"Bukan urusan lo. Gue balik!"
"Keras kepala" umpat ku.
********
Aku melangkah keluar dari
rumah ini dan tak sengaja
aku mendengar suara bentakan
dan pertengkaran kecil di dalam
rumah, sepertinya itu suara
Kelvin dan Kakak. Aku hanya
tersenyum saja mendengarnya
baguslah mereka saling
bertengkar satu sama lain
di tambah ternyata Kelvin
lebih memihak pada ku.
Perlahan lahan saja mereka
akan hancur dengan sendirinya
terserah jika orang orang
menganggap ku jahat, aku
hanya ingin memberi pelajaran
sedikit bagaimana sakitnya
aku selama ini. Aku tidak
peduli yang penting aku
bisa merasakn kepuasan dan
kebahagiaan ku saat mereka
bisa saling menjauh. Aku
hanya tersenyum kecil. Aku
akan merebut kembali apa
yang harusnya aku dapatkan
kebahagiaan yang selama ini
belum aku rasakan bersama
orang yang ku cintai. Di luar
aku melihat Evan yang sepertinya sedang melamun
dari mimik wajahnya terlihat
sekali ada kesedihan disana.
Aku mendekatinya dan
tersenyum kecil ke arahnya.
Dia menatap ku kaget sepertinya canggung sekali
berhadapan dengan ku.
Aku menatapnya tajam.
"Lo udah rebut apa yang
harus gue dapat, sekarang
giliran gue rebut semua yang
lo punya!" ucap ku tajam.
Evan membulatkan kedua
matanya, dan menatap ku
tak percaya.
"Kenapa lo ga suka sama
gue Ian? Apa salah gue?"
"Lo udah rebut satu satunya
kebahagiaan gue Van! Lo
jahat" desis ku.
"Apakah ini tentang Indra?"
tanyanya.
"Ya!" Evan memasang wajah
sedih saat aku mengatakan
yang sebenarnya.
"Maaf" ucapnya pelan.
"Percuma, kata maaf ga akan
pernah bisa sembuhin rasa luka
gue selama ini"
@Ren_S1211, @Just_PJ,
@obay, @semua
@Henry_13, @pria_apa_adanya
update segini dulu ya..
Oya yang kepingan ketiga
puluh enam itu Alvian Pov
lupa di tulis.. ==a
maaf bang, lagi mikir buat
lanjutan ceritanya nanti juga
di up lagi sabar ya..
mention donk kalo d apdet
si segitiga lagi hoho
iya nanti di lanjut..
@pria_apa_adanya: eror kali
bang??
********
Indra Pov.
Aku berjalan cepat menyusul
Evan yang sekarang berada
diluar bersama Alvian.
Benar saja dugaan ku disana
aku melihat Evan dan Alvian
sedang saling berhadapan,
entahlah apa yang sedang
mereka bicarakan yang pasti
dilihat dari mimik wajah Evan
yang saat ini sedang tertunduk
terlihat merasa bersalah.
Sebenarnya apa yang mereka
berdua bicarakan? Aku melihat
senyum Alvian semakin lebar
melihat Evan sekarang ini.
"Evan!" tegurku padanya.
"Eh? Indra?" dia melihat ku
sembari melirikkan matanya
ke arah Alvian.
"Apa yang kalian bicarakan?"
tekanku penuh curiga.
"Tidak ada kak hanya mengobrol biasa" timpal Alvian.
"Aku tidak bertanya pada mu"
jawab ku sinis. Alvian menekuk
wajahnya yang kesal.
"Ayo kita pulang" aku
menarik tangan Evan keras.
"Aduh.. Ndra pelan pelan
tangan ku sakit" Evan
meringis kecil tapi aku tetap
menyeretnya keluar dari
rumah ini.
Aku berhenti sesaat dan ku
tolehkan wajah ku sedikit
pada Alvian.
"Lo emang adik gue, tapi gue
harap lo jangan pernah macem
macem atau ikut campur
masalah hidup gue" desis ku.
Aku melihat ekspresi wajah
sedih Alvian saat aku
mengatakan hal itu.
"Ndra, kamu jangan begitu"
ucap Evan pelan.
"Sudahlah kita pulang saja"
aku menggandeng tangan Evan
meninggalkan sosok Alvian
yang tertunduk.
********
Alvian Pov.
Sakit sekali rasanya saat kakak
ku mengatakan itu, aku
benar benar sudah tak di anggap lagi olehnya.
Entah kenapa rasa benci ini
semakin besar saja, rasa ingin
membalas dendam atas semua
kesakitan yang dia berikan
dan kebohongan yang dia
janjikan semuanya menyatu
menjadi kebencian ku padanya.
Aku sudah tidak pedulikan lagi
bagaimana akhirnya nanti jika
aku benar benar berniat
menghancurkan semuanya.
Aku yang hancur pun tak mereka pedulikan, aku yang
ingin bahagia pun tak mereka
anggap lebih baik perlahan
aku bangkit demi diriku sendiri
tanpa perlu merasakan cinta
atau semacamnya.
Aku menghela nafas berat
mata ku terlalu lelah untuk
meneteskan air mata, pikiran
ku terus berkecamuk apakah
aku benar benar akan melakukan hal sejahat itu
pada kakak ku sendiri?
Apakah setelah akhirnya aku
berhasil membuat semuanya
hancur perasaan ku bisa
puas? Apa yang ku dapat
setelah itu? Kepausaan kah
atau kebahagiaan?
Bolehkah aku memiliki rasa
jahat sesaat tuhan? Apakah
boleh aku memiliki rasa
kebahagiaan ketika orang
orang disekitar ku terluka
akibat kesalahan ku.
Bahkan orang yang tidak
bersalah pun harus merasakan
rasa sakit karna keegoisan
ku? Kelvin....
"Hei, ayo ku antar pulang "
aku tersentak saat sebuah
suara menggagetkanku dari
belakang. Aku melihatnya
tersenyum kepada ku dan
memberikan ku helmnya.
"I iya" aku mengikuti langkahnya dari belakang.
Dia tidak bersalah kenapa
aku begitu jahat membawanya
masuk hanya karna ego ku.
@Fazlan_Farizi, @mahardhyka,
@Ren_S1211, @marukochan,
@ElninoS, @Just_PJ