It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
'Mas...'
'Massss' panggil Ardi hampir setengah berteriak
'Eh iya... Maaf mas kepikiran sama mamah'
'Haduh mas serem banget, konsen ke jalanan dulu mas'
'Iya de'
Tak lama mereka sudah memasuki halaman parkir rumah sakit yang di maksud, Setelah mengambil karcis tanda parkir, Dito mencari tempat yang kosong buat memarkir mobil nya
'Cepat banget ya mas'
'iya padahal mas jalan nya santai kan tadi'
'iya' kata Ardi sambil melepas sabuk pengaman dan kemudian keluar dari dalam mobil
Mereka kemudian berjalan menuju bangunan tempat Ibu nya Ardi di rawat
'Mas tunggu di luar sebentar ya, aku lihat kedalam sebentar, soal nya aku udah terlambat sejam lebih'
'Sip, mas tunggu di sini' kata Dito sambil bersandar di dinding
Baru berapa menit Ardi masuk, ia sudah keluar lagi dari dalam kamar mandi, di dorong seorang pria yang memakai kaos hitam dan celana jeans
Ardi di dorong hingga nyaris tersungkur ke lantai, lalu tiba tiba sebuah benda hitam melayang ke kepala nya, di lempar oleh orang itu, benda itu kemudian jatuh di lantai dan pecah menjadi berapa bagian, lalu pria itu mulai menumpahkan sumpah serapah nya, pelan tapi menusuk hati, untung koridor rumah sakit sedang sepi
'Dasar nga punya otak lo, jam berpa nih baru sampai di sini, lo manudia apa anjing, di bilang sekinga ngerti ngerti juga'
'Lo tuh yang anjinggg' tiba tiba kepalan tangan Ardi sudah melayang ke muka pria itu, membuat pria itu mengeluarkan darah dari hidung nya
Secara refleks Dito langsung memegangi Ardi, berapa orang perawat, pengunjung rumah sakit dan satpam segera menghampiri mereka
Satpam mengancam mereka karena telah membuat kegaduhan, tiba tiba seorang perempuan berkerudung dan dua orang perawat pria membawa masuk pria tadi ke dalam kamar perawatan ibu nya Ardi
Setelah agak tenang Ardi kemudian memungut sesuatu dari lantai, ternyata benda yang tadi di lempar pria tadi adalah ponsel
Dito kemudian meminta maaf pada suster dan satpam gara gara insiden tadi
Tapi tetap saja Ardi dan dito di giring satpam meninggalkan fasilitad perawatn tersebut, menuju luar gedung
'Santai aja de' kata Dito saat mereka sudah berada di dalam mobil 'Nih minum dulu'
'Aku nga haus mas'
'Nga apa apa, biar kamu sedikit tenang' kata Dito sambil menyodorkan botol minuman berisi air mineral
'Makasih mas' kata Ardi, ketika menerima botol minuman tersebut, ia kemudian membuka tutup nya dan meminum air nya
'Sekarang kita mau kemana' tanya Dito
'Terserah mas aja' kata Ardi pasrah, sambil menatap ponsel nya yang sudah rusak
'Kita ke mall aja yuk' kata Dito
'terserah aku ikut aja deh'
'sip' kata Dito sambil menepuk punggung Ardi 'yang sabar ya de
Kemudian Dito mulai menghidupkan mesin mobil nya
'Dede mau nonton atau atau mau makan sambil nongkrong aja' tanya Dito
'Makan sambil nongkrong aja deh, aku nga begitu suka nonton film'
Mereka berdua lalu bejalan menuju bangunan mall tersebut
'Dede mau ke restoran fast food amerika atau jepang'
'Terserah mas aja deh, aku nga tau, jarang banget jalan jalan ke mall apalagi makan makan di luar, soal nya waktu ku habis buat ngerjain kerjaan rumah, kuliah dan kerja' kata Ardi sambil berjalan di sebelah Dito
'Hyuk langsung mesan makanan' kata Dito, sambil membuka kan pintu kaca resto tersebut buat Ardi
'Sepi ya mas'
'Iya di sini seperti ini tiap hari, apalagi minggu siang seperti ini, rame nya pas hari kerja makan siang, atau saat malam minggu'
'Mas aku binggung mo mesen apa'
'Dah pilih aja yang kira kira dede suka'
'Aku nga tau, biasa nya cuma di bawain ibu, itu juga langsung di rampok abang ku, sebel deh'
'Ya udah dede pesan paket komplit aja'
'Aduh itu porsi nya banyak'
'Udah nga apa apa santai aja'
'iya deh'
Setelah memesan makanan, membayar mereka membawa nampan makanan ke tempat yang mereka inginkan, sebuah meja di luar ruangan
'Iya, sebenar nya di sini bukan makanan nan nya yang enak tapi tempat nya yang asik, udah gitu di sini nga begitu rame, jadi kita bebas duduk lama lama'
'Mas sering ke sini ?' tanya Ardi sambil mencicipi makanan nya
'Sering'
'Biasa nya sama siapa mas ?'
'sama teman aja'
'Teman apa 'Teman' ?' tanya Ardi sambil tersenyum
'Hemmm temen kok hehehe'
Tiba terdengar suara orang yang memanggil nama Dito
'DITTOOO' Membua Ardi dan Dito melihat ke arah sumber suara, terlihat dua orang pria berjalan menghampiri meja mereka
'Hai' sapa Dito, tiba tiba wajah Dito berubah sedikit pucat
Akhir nya kedua pria itu sampai juga di maeja mereka
Kemudian mereka bersalaman
'Iya nih si om Dito, kita kan kangen' Pria satu nya juga bersalaman dengan Dito juga Ardi
'Ah lo pada kaya nga tau aja masalah gw'
'Iya sih, tapi nga segitu nya kale, sampe sampe nga mau jalan bareng kita kita lagi, kemana aja sih lo Dit, nomor hp lo nga bisa di hubunggi'
'Semenjak kejadian itu gw ganti nomor hp, pergi dari rumah, dan cuma keluar rumah kalau ke tempat kerja atau yang penting penting aja'
'pantes aja' kata pria kedua yang sedikit lebih muda kelihatan nya
'Pantes om lebaran, ngerem di rumah mulu sih hehehe'
Ardi hanya bisa diam, sambil makan dan mendengar pembicaraan mereka, dua pria itu kemudian duduk satu meja dengan Ardi dan Dito
'Ehem ehem Dito temen nya kok nga di kenalin ke kita'
kata pria pertama yang memakai kaos putih sekarang jaket nya sudah di buka
'Kenalin enak aja hehehe'
kata Dito sambil tertawa
'Jiah sim om, dia PLU juga om ?' tanya pria ke dua
'BUKAN !!!' kata Dito setengah berteriak, untung sepi
'Beneran' kata pria tadi 'ups maaaaf'
'PLU apaan tuh mas ?' tanya Ardi, pura pura nga tau, padahal soh dia udah tau, secara dia member boyz forum
'Iya nih, kita ulang ya dari awal' kata si kaos putih sambil tertawa, konyol banget deh kejadian tadi 'Aku Tommy' kata nya pada Ardi sambil bersalaman
'Ardi'
'David' kata pria kedua yang tadi keceplosan
'Kalian udah makan ?' tanya Dito
'Belum, jusrtu kita ke sini buat makan, eh nga tau nya ketemu sesepuh' kata Tommy