It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
pengalaman pribadi penulis nih kyk ny,, hahahahaha
Ardi kemudian berpakaian dan duduk di pinggir ranjang, tepat di sebelah Dito, di pandangi nya wajah Dito
'Hayo liatin apa ?' tiba tiba Dito membuka mata, membuat Ardi sedikit terkejut
'Ah mas bikin aku kaget aja'
'Abis kamu mandi nya lama banget' kata Dito, mengelus elus punggung Ardi
'Kan biar ga bau'
'Emang nya kenapa, kok takut bau ?' tanya Dito heran
'Kan aku mau di peyuk mas hehehe'
'Ih dede genit, bau juga nga apa apa, mas suka kamu apa ada nya, sini naek' Dito kemudian bergeser ke tengah tempat tidur, Ardi pun merebahkan tubuh nya di samping Dito
Wajah Dito mendekat ke Ardi, hembusan nafas mulai bertemu
Perlahan Dito mulai melumat bibir bawah Ardi, tubuh mereka semakin merapat, tangan kanan Ardi meremas lembut bagian belakang kepala Dito
Lidah mereka pun bersentuhan lembut, tak ada kata kata, hanya desahan nafas yang kian memburu liar
Tiba tiba Dito menarik kepala nya, dan ia tersenyum
'Makasih ya de, Aduh basah deh'
Tanpa mereka sadari posisi Ardi sudah berada di atas tubuh Dito
'Sama' kata Ardi ketika meraba bagian dalam celana nya 'Precum ku udah keluar'
'haduw hahaha' Dito kemudian tertawa kecil 'Nanggung nih, mau nga ?'
'Mau sih, tapi kalau udah resmi mas nembak aku' kata Ardi, kemudian ia kembali tidur di samping Dito
Udah lah dito, nunggu apalagi buat nembak ardi ..
Tp q penasaran ni ma masa lalunya dito, knp dia tinggal sendiri ..
'Udah malam, mas bobo dulu ya' kata Dito pelan
Suasana menjadi hening, duh Ardi jadi bingung sendiri dengan perubahan sikap Dito yg mendadak
'Mas mas' kata Ardi sambil mencolek bahu Dito, tapi Dito hanya diam
'Mas mas' kata Ardi lagi, tapi tetap saja Dito diam saja
'Mas marah ya sama aku'
5 menit, 10 menit, 15 menit Dito hanya diam saja
'Maaf ya mas...' kata Ardi pelan, mendadak mata nya panas, sebutir air mata jatuh di pipi nya
Ardi merasa hubungan nya dengan Dito terlalu cepat, dan dia masih belum siap buat menjalin hubungan yang lebih serius
Tapi mengingat kebaikan Dito, mau nga mau ia pasti akan menerima kalau Dito serius menytakan rasa cinta nya
Baru saja berapa detik, Ardi merasakan Dito berubah posisi menghadap ke arah Ardi, ia merasakan tubuh Dito merapat ke tubuh nya, tangan Dito di letakan di atas tubuh nya
'Mas nga marah kok de' kata Dito pelan 'Maafin mas juga ya de'
'Kalau mas nga marah kok tiba tiba mas diem' kata Ardi, sekarang ia tak mampu membendung air mata nya, setelah kejadian tadi pagi di rumah sakit, di tambah dengan perubahan sikap Dito, Ardi jadi benar benar sedih, bingung, marah dan putus asa
'Mas aku bingung mas, bener bener bingung sekarang' kata Ardi suara nya serak
'Bingung kenapa de ?' tanya Dito
'Aku nga tau mas, kepala ku sakit, aku mau istirahat dulu kalau boleh'
'Ya udah dede istirahat aja'
'Iya mas'
'Mas juga mo bobo' kata Dito kembali merebahkan tubuh nya
'Mas' kata Ardi
'Kenapa de ?'
'Peyuk akuuu' kata Ardi
'sip' Dito kemudian kembali memeluk Ardi 'Met bobo dede, mas sayang dede'
'Aku juga sayang mas'
Kemudian Ardi memejamkan mata nya, ia merasakan kehangatan dari pelukan Dito, bukan hanya rasa hangat, tapi juga rasa damai yang membuat ia terbang ke alam mimpi