It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
'itu loh mas, yang...'
DRET DRET DRET tiba tiba ponsel Dito yang berada di atas meja bergetar
'Sebentar ya de' Dito segera melompat turun dari tempat tidur nya, bergegas menjawab panggilan masuk, sambil berbicara ia berjalan menuju luar kamar
Lumayan lama, hampir sekitar satu jam, ketika Dito masuk kembali ke kamar Ardi sudah tertidur di atas ranjang
Lalu Dito menyusul tiduran di sebelah nya sambil menonton tv, sesekali tangan Dito membelai lembut rambut Ardi dan mencium nya
Kemudian Dito kembali naik ke atas ranjang, Lagi lagi dia panas dingin saat di samping Ardi
Di pandangi nya wajah Ardi sepuas nya, sesekali ia tersenyum sendiri
jangan gantung lagi ya bro
'Malem mas, lagi masak apa ?' kata Ardi, kemudian duduk di kursi yang ada tak jauh dari tempat Dito berdiri
'Hai Ardi, udah bangun de, mas nga masak, cuma ngangetin masakan Ana aja' Dito kemudian memindahkan makanan panas ke dalam mangkok 'Ini juga udah selesai'
'Maaf aku ketiduran, jadi nga bantuin mas deh' kata Ardi sambil menguap lebar
'Santai aja, tadi kamu terlihat pules banget, yuk kita makan malam' kata Dito sambil menyiapkan piring di atas meja makan
ntar malem ada kejadian apa ya ceritain dong yg panjang-panjang kan enak hahahhaahaaaaa
'Ayo lah makan nya yang banyak' kata Dito saat melihat Ardi hanya mengambil sedikit makanan
'Udah malam mas'
'Takut endut gitu maksud nya' Dito tertawa
'Nga sih, takut nya nanti nga bisa tidur lagi'
'Bukan nya kalau kenyang malah gampang tidur nya'
'Nga tau deh, aku kalau kenyang justru susah tidur' kata Ardi sambil menikmati makan malam nya
'Oh, besok ada acara apa dit ?'
'Nga ada mas, emang kenapa ?'
'Ga apa apa, mas juga nga kemana mana'
'Aku pengen pulang ke rumah sih, tapi males ketemu sama abang abang ku, pasti bakalan ribut kalau ketemu'
'Ya udah kamu di sini aja, kalau perlu tinggal di sini sampai kamu lulus kuliah'
'Aduh aku takut ngerepotin mas'
'hemmm santai aja Di, lagian kan asik mas ada teman nya'
'Kenapa Di ?' tanya Dito, dia jadi salah tingkah, di liatin Ardi
'Mas kalau di lihat secara seksama aku seperti nya sering deh liat mas, tapi nga tau deh di mana' kata Ardi
'Masa sih' kata Dito makin grogi 'Ah mungkin muka mas pasaran'
'Nga ini beneran'
'Masa sih'
'Iya beneran, aku liat di internet gitu, sayang hp aku rusak, jadi nga bisa nunjukin ke mas'
'Ya udah nanti aja kita lihat dari laptop mas' kata dito sambil menuangkan air ke dalam gelas
'iya deh, tapu aku takut mas' kata Ardi
'Takut kenapa, takut mas benci sama aku, kalau itu salah'
'Kok benci, kenapa emang'
'Soal nya ada rahasia besar aku disitu' kata Ardi sambil menundukan kepala
Kali ini Ardi sudah bertekat membuka jati diri nya yang sbenar nya, lagian dia pikir Dito juga sama seperti dia
Bahkan hal yang sepele, seperti minum atau makan harus Ardi yang mengambilkan, sudahlah, kita kembali ke cerita
'Kok makan nya buru buru gitu mas ?' tanya Ardi
'Oh, abis mas penasaran, apa sih yang mau dede tunjukin' kata Dito sambil mengunyah makanan, sampai sampai kalimat nya nyaris tidak dapat di mengerti
'iya iya' mas lupa
'Mas sebenar nya aku berat buat bilang kenyataan yang sebenar nya' kata Ardi sambil memaikan sendok di tangan nya
'Duh udah deh, nanti aja ngobrol nya, sekarang selesaiin makan nya'
'sip mas' kata Ardi sambil melanjutkan menikmati makan malam nya
Tak lama mereka selesai makan malam, Dito kemudian membereskan meja di bantu Ardi, tanpa Ardi sadar, Dito menyelinap ke dalam kamar dan menyiapkan laptop lalu kembali ke ruang makan
'udah yuk di ke kamar, biarin besok di cuci sama Ana' Dito membuka lemari pendingin dan mengambil berapa cemilan dan air minum
'Ya ampun mas, kita kan baru makan, udah bawa cemilan lagi' kata Ardi bengong
'Udah hobby sih hehehe'
Kemudian mereka masuk ke dalam kamar.
'Kenapa mas ?' kata Ardi sambil menerima kotak itu
'Nih hp pakai aja, eh buat Ardi aja' kata Dito, lalu mulai menekan tombol on di laptop nya
'Hah nga salah mas, ini kan smart phone mahal' kata Ardi hampir tak percaya
'Udah santai aja, mas juga udah ada yang baru, lagian kelamaan nga di pakai rusak lagi' kata Dito tersenyum
'Makasih mas' kata Ardi kegirangan, sampai sampai ia lupa diri dan memeluk Dito, karena posisi Dito nga stabil, Dito terjatuh di atas ranjang