It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Namun apa daya ,
karna aku tak bisa berbahasa daerah.Jadi mohon di maklumi.
PART 2
PULANG KE DESA
pov radit
hari ini , adalah hari keberangkatanku ke Desa Karanganyar yang terletak di kota bandung , provinsi jawa barat. Di mana kota, tempat ayah di lahirkan.
Kini aku berada di sebuah terminal bis yang berada di kota jakarta, bersama dengan ayah yang akan mengantarkanku ke sana. Sedangkan ayah akan balik lagi ke jakarta , karna besok lusa iya akan berangkat ke arab saudi.
Meninggalkanku bersama dengan adik perempuan ayah di kampung.
Semua barang-barangku , sudah di masukan kedalam bis jurusan kota bandung.
Ku lirik jam tanganku , waktu sudah menunjukan pukul 15:00 .
namun kedua sahabatku, belum juga menampakan batang hidungnya.
Padahal 15 menit lagi , bis akan berangkat meninggalkan kota jakarta , menuju kota bandung.
Aku semakin gelisah menunggu kedua sahabatku yang tak kunjung datang, sekitar 5 menit kemudian , ririn dan randi datang dengan motor milik randi , sedangkan ririn meneteng sebuah tas yang tak ku ketahui apa isinya.
''Maaf dit , kita telat '' timpal ririn dan randi bersamaan dengan penuh penyesalan.
'' nggak papa sob, yang penting kalian berdua datang, itu sudah cukup buatku '' kataku dengan senyum dan memeluk mereka berdua . Air mataku jatuh membasahi pipiku, ku eratkan pelukanku ke mereka berdua. Ririn pun ikut terisak.
''Jangan lupain aku ya sob , aku akan slalu rindu pada kalian berdua..?? '' kataku lirih , sambil melepaskan pelukanku.
''Iya , jangan lupa hubungin kita-kita, kalo lo udah sampai di sana. Jaga dirimu baik-baik ya..?? '' Ucap randi dengan senyum manisnya.
Randi memelukku sekali lagi . Aku melepaskan pelukanya karna suara panggilan ayah dari dalam bis yang mengatakan bisnya akan berangkat.
''ya udah sob , aku berangkat dulu ya..??? , jaga diri kalian baik-baik'' kataku sambil berjalan masuk ke dalam bis.
''Eh tunggu , nih kenang-kenagan dari kita-kita , jaga baik-baik ya..?? ''kata ririn , sambil memberikan sebuah tas di tanganya.
Aku memeluk ririn sekali lagi , tampak air matanya mengalir si wajah cantiknya , ku lepaskan pelukanku. Dan masuk ke dalam bis.
Ku lambaikan tanganku ke arah mereka, saat bis yang ku tumpangi , berjalan perlahan-lahan meninggalkan terminal , aku masih bisa melihat mereka dari kaca bis ini , hingga perlahan-lahan mengilang dari pandanganku.
Ku buka tas yang di berikan oleh ririn , sebuah jam tangan hitam mewah , yang sangat aku sukai
jam tangan ini tak sempat aku membelinya waktu itu , karna uang yang ku miliki telah habis, saat ku gunakan jalan-jalan dengan kedua sahabatku.
Aku duduk di samping jendela , ku kenakan syall hijauku , karna udara dalam bis sudah tampak dingin
sosok ibu hamil di depanku , sedang memperhatikanku , aku membalas tatapanya dan melemparkan senyum manisku ke arahnya , ibu hamil itu membalas senyumku. Kemudian berjalan mendekatiku .
''Maaf pak ini anak bapak ya...??'' tanya ibu hamil itu ke ayah .
''Oh iya bu , ini anak saya'' kata ayah dengan senyum ramah .
''Anak bapak cantik sekaligus cakep , sampai-sampai semua yang ada di bis ini terbengong - bengong melihatnya berjalam masuk ke dalam bis tadi.'' kata ibu hamil itu panjang lebar .
Ayah hanya tertawa ,
''ah ibu bisa ajja'' kata ayah yang masih terkekeh ,
ibu itu melemparkan senyumnya ke arahku , aku membalas senyumnya , kemudian dia membuka percakapan denganku.
''Nama adik siapa...??'' tanya ibu hamil itu lagi
'' radit bu..?? '' sahutku pelan .
''Ibu bisa minta tolong nggak , pegangin perut ibu ya..? Biar anak ibu ketularan cakep dan juga cantik kayak kamu ''kata ibu , itu dengan nada memohon.
Ku tatap ayah , ayah hanya mengangguk setuju.
Ku elus - elus perut ibu hamil itu , dan ku kecup perut ibu itu , dan berkata.
'' dedek yang manis Semoga kamu lahirnya , bisa cakep kayak aku..??? '' aku tersenyum lebar , sedangkan ibu itu sangat bahagia karna doa dariku.
Ibu itu berterima kasih ke ayah dan aku , kemudian kembali ke tempat duduknya dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
Aku hanya tersenyum melihat ibu itu bahagia.
Ku edarkan pandanganku ke luar jendela bis ,
aku seperti terhipnotis akan ciptaan tuhan yang terbentang , sungguh pemandangan yang memanjakan mata.
Sudah 3 jam aku berada di dalam bis ini , tampak langit makin gelap , namun tak kunjung sampai di tujuanku ,
dengan malas ku pakai hedsed di telingaku, terdengar lagu - lagu milik michael boble yang sangat aku sukai dari ponsel tableku .
Ku pandangi ayahku yang kecapean ,kini sudah terlelap tidur , di sampingku.
Karna terbawah suasana , hingga aku tertidur , karna kelelahan.
sudah tiga hari ini , aku tak melihatnya lagi , duduk di kursi taman itu.
'' kemana dia..??'' pikirku.
Setiap aku akan bermain basket ,
Aku selalu melihatnya duduk di kursi taman itu.
Kadang aku heran , apa yang ia lakukan di kursi taman itu..??,
mengapa ia selalu duduk menyendiri , seolah-olah menutup dirinya, dan akan beranjak pergi dari kursi itu, apabila mendengar suara panggilan
, dari dua orang yang tak ku ketahui namanya itu.
Aku pun tak mengetahui siapa namanya..??
yang aku tau , dia akan selalu duduk di kursi taman itu , selepas istirahat.
Dengan memakai syall hijau, untuk menutupi wajahnya , seolah-olah ia ingin menyembunyikan wajahnya itu.
Tatapan matanya begitu teduh. saat , kami tampa sengaja kami beradu pandang.
Hingga rasa penasaranku , semakin besar.
berbagai pertanyaan dalam otaku terus menumpuk di kepalaku.
mengapa ia selalu menutupi wajahnya , dengan syall hijau..?
Dan kenapa lagi, ia harus malu memamerkan bentuk wajahnya.
bukankah ia seorang laki-laki, kenapa harus malu...,??
pertanyaan itulah yang slalu berkecamuk di pikiranku
Hingga rasa penasaranku terjawab sudah . saat aku tak sengaja melihatnya berdiri di koridor kelas , saat aku sedang bermain basket dengan anak-anak lainnya .
FLASH BACK
aku sedang , bermain basket bersama dengan anak-anak lainya seusai pulang sekolah .
inilah rutinitasku sehari-hari ,
bermain basket setelah sepulang sekolah, dan Memanfaatkan waktu, untuk latihan buat pertandingan basket mewakili sekolahku nanti .
Tampa sengaja ekor mataku, menangkap seseorang yang sedang memperhatikanku dari arah jauh .
Ku lihat sosok cowok syall hijau, itu menatapku dengan tatapan mata yang sulit aku pahami.
Ia diam mematung , dari tatapan matanya seperti sedang memikirkan sesuatu .
Karna rasa penasaranku yang semakin besar,
ku beranikan diri , untuk mendekatinya.
Dengan perlahan-lahan ku langkahkan kakiku menuju kearahnya, tampa ia sadari.
''Hay..?? '' hanya kata itu yang dapat keluar dari bibirku.
Aku membuyarkan lamunannya , dengan sapaanku.
''H..hey juga '' katanya kikuk dengan suara terbata-bata.
''kenapa lo , belom pulang...??? ''
tanyaku dengan seramah mungkin.
''Lagi nunggu jemputan..!!'' jawabnya.
''Oo, gitu '' kataku dengan menunggingkan senyum.
''Oh iya kita belum kenalan , nama gue ikbal lo..?? '' kataku dan menjulurkan tanganku .
''Radit , pangggil aja radit '' jawabnya sembari membalas jebatan tanganku .
''Ko' lo baru gue lihat..??? , emang lo nggak ikut mos ya '' tanya ku lagi dan melepaskan tanganku dari tanganku.
''Iya ka, waktu itu aku sakit. '' katanya dengan salah tingkah
''oooh pantas. Jujur , gue penasaran dengan wajah lo , kenapa lo slalu make syal kayak ninja gitu..??? '' tanya spontan.
Iya terlihat semakin kikuk, kemudian dan mencoba mengalihkan pertanyaanku saat mobil hitam mewah datang.
'' oh itu.. Anu..ka , eh jemputanku sudah datang , aku duluan ya ka, .??'' katanya sambil beranjak meninggalkanku.
Tapi,..!!
saat ia akan berbalik meninggalkanku ,
ku tarik syal hijau miliknya , hingga syal itu jatuh terlepas ke lantai.
Ia menatapku dalam diam ,
aku yang syok saat ini,
mataku terbelalak , saat melihat wajahnya,
''cantik...?? '' hanya kata itu yang bisa keluar dari bibirku.
Aku benar-benar takjub melihat, hingga mataku sulit skali untuk berkedip, karna kecantikanya.
Ia bahkan mengalahkan kecantikan pacarku , yang menjadi primadona di sekolah ini .
Aku masih terdiam , tak percaya dengan apa yang ku lihat .
Aku hanya memperhatikanya , mengambil syall hijau miliknya, yang tergeletak di lantai.
Dan memakainya kembali setelah itu pergi meninggalkanku yang masih menunduk , dan mataku menemukan sebuah kalung yang bertuliskan namanya tergeletak di lantai.
Aku langsung memanggilnya ,
''eh tunggu...???'' teriaku , namun tak dihiraukannya dan masuk kedalam mobil mewah itu,
Yang perlahan-lahan menjauh meninggalkan sekolah.
FLASH BACK END
Semanjak kejadian itu ,
otak ku tak perna berhenti , untuk selalu memikirkan wajahnya, hanya kalung miliknya yang selalu ku lihat.
Sudah tiga hari ini ,
aku tak melihatnya duduk di kursi taman itu .
''Kemana dia..???'' pikirku dalam hati.
''Aku harus menanyakanya , tapi dimana aku harus memulainya.??'' pikirku pusing.
Pikiranku terlintas , kepada dua orang yang slalu memanggilnya saat di taman .
''Aku akan mengembalikan kalung miliknya.'' pikirku
Ku telusuri , kelas 10(x) satu demi satu .
hingga berhenti di kelas x1 ,
aku menemukan kedua orang itu, berada di kelas yang sekarang ku masuki ini.
Ku berjalan ke arah mereka berdua , hingga siswa-siswa yang berada di situ menatap ke arah kami.
Kedua orang itu bengong , akan kedatanganku yang mencari mereka.
''Hi..??'' sapaku ke mereka berdua .
Mereka berdua hanya saling pandang.
Kemudian membalas sapaanku .
''Hai juga'' kata mereka bersamaan .
''Gue ikbal.??'' kata ku sambil menjululkan tanganku.
''Gue ririn'' kata
Cewek itu sembari membalas ,jebatanganku .
''Gue randi. '' kata cowok yang disamping ririn.
Mereka berdua hanya menatapku bengong,
''apa yang ingin lo tanyakan ke kita berdua.??'' tanya randi spontan.
''Gue mau nanyain , ko' akhir-akhir ini gue udah nggak pernah liat radit lagi ya..?? , emang radit kemana..?? , ada yang perlu gue omongin ke dia. '' tanyaku ke mereka berdua.
Mereka berdua menatapku , dengan tatapan seperti menyelidikiku ,
dan mereka saling pandang.
''Radit udah pindah..!! '' kata randi pelan.
''Apa....???'' kataku tak percaya.
''Iya , radit udah pindah , dan pergi jauh , dari kota jakarta kemaren.'' timpal ririn dengan raut wajah sedih.
''Oh gitu , padahal aku hanya ingin mengembalikan sesuatu ke dia...???
Tapi ya sudahlah , gue akan mengembalikanya kalau gue, bertemu lagi dengannya, suatu hari nanti, makasih yah informasinya , gue caut dulu bentar lagi masuk.'' kataku panjang lebar dan meninggalkan mereka berdua yang masih diam tak membalas perkataanku.
Putus sudah harapanku untuk bertemu dan mengembalikan kalung miliknya . tapi aku yakin suatu hari nanti , aku akan bertemu denganya lagi di suatu hari nanti.
Aku yakin itu ...!!!
SEDIHHH EUIII
JANGAN LUPA LANJUTANYYA FRIEND........YANG ADA ROMANTIS, SEX DAN KISAH2 YANG LAINNYA
KU TUNGGU FRIEND
Lah gw lebih parah , di suruh pake kerudung trus dandan sama temen gw ..
Buat cemburuin kecengan nya .
Kata nya muka gw manis .
#Ikh sorry ye emamg eke cowo apaan
Cuma kok gw merasa terlalu banyak tanda tanya ya.. mungkin cuma perasaanku saja.
Lanjutkaann yaa
Aku terbangun dari tidurku,
karna mendengar suara orang yang memanggil-manggil namaku.
Dan menguncang-guncang tubuhku.
''Dit ...radit ... Bagun nak , kita bentar lagi sampai nak..??'' kata ayah yang masih menguncang-guncang tubuhku.
Aku menggeliat dari tidurku, ku kucek-kucek mataku.
Hingga, perlahan-lahan kesadaranku pulih kembali.
''Eh yah, emang kita udah sampai di mana..??'' tanyaku dengan menguap , khasnya orang baru tidur.
'' kita bentar lagi sampai di terminal bandung, setelah itu kita akan menaiki bis menuju desa karanganyer. '' kata ayah dengan senyum khas miliknya.
Aku hanya mengangguk, yang menandakan kalo aku udah mengerti.
Setelah kurang lebih 5 jam aku menumpang di bis ini .
akhir aku sampai juga , di terminal bandung tepat pukul 8 malam.
Ku keluarkan barang-barangku dari dalam bis .
Setelah itu kami berganti bis ,
dengan jurusan desa karanganyer.
Sekitar 1 jam kami menempuh perjalanan ke desa karanganyer ,
melewati jalan setapak yang rusak , hingga melewati pemandang ratusaan hektar sawah dan kebun teh pada malam hari ,
hingga akhirnya bis kami berhenti di depan sebuah rumah , milik adik perempuan ayah.
Rumah yang lumayan besar , namun tidak sebesar seperti rumahku yang berada di jakarta , yang sekarang ini akan di sita.
Ku langkahkan kakiku keluar, menuruni bis yang tadi aku tumpangi.
Ku lepas syall hijau keayanganku , dari wajahku.
Kuhirup dalam-dalam , udara yang begitu sejuk, melalui hidungku.
Udara disini begitu terawat , dan
tidak seperti udara yang berada di kota jakarta yang penuh dengan polusi asap kendaraan
ku keluarkan barang-barangku dari dalam bis.
Setelah selesai kukeluarkan barang-barangku, bis itu pun pergi .
Kulihat dari dalam rumah itu , keluarlah seorang wanita cantik yang wajahnya hampir mirip dengan ayah, yang ku taksir umurnya sekitar 30an.
''Eh kang alpin teh , udah datang,..??'' katanya sembari memeluk ayah.
kulihat butiran air matanya, mengalir dari pelupuk matanya ,
mungkin air mata kerinduan ,karna ayah tak pernah berkunjung lagi setelah nenek meninggal.
''yuk masuk , atu kang . nggak baik diluar , udaranya dingin pisan..??? '' kata wanita itu sembari masuk ke dalam rumah , di ikuti ayah di belakangnya.
Ayah sudah masuk duluan ke dalam rumah dan mengangkat sebagian koporku ,
sedangkan aku masih berada di luar. Menarik-narik koporku.
Aku bisa mendengar percakapan ayah dan adiknya dari luar
''Eh iya atu kang , wulan teh lupa , katanya akang teh bawah si radit , mana dia atu kang..?? , wulan teh pengen liat wajahnya,'' tanya adik ayah penasaran .
''Itu raditnya masih di luar ...?? '' kata ayah menunjuk aku yang masih berada di luar.
Ku langkahkan kakiku masuk kedalam rumah.
Kulihat ruangan rumah ini mempunyai bentuk unik yang di padukan gaya khas sunda dan modern .
''Ini teh radit , atu kang..???
Radit teh cakep pisan sekaligus cantik pisan'' kata teteh wulan dengam mata terbelalak tak percaya. sedangkan ayah hanya senyum-senyum karena melihat ekspresi adiknya begitu lucu.
Aku hanya menunduk malu-malu dengan muka bersemu merah.
''Eh hallo teh , gimana kabar..??''
tanyaku canggung.
''Teteh ma baik atu..!! '' kata teteh masih dengan ekspresi yang sama
''wulan , suamimu dan anakmu kemana...?? Kok nggak kelihatan dari tadi '' kata ayah membuat teteh wulan sadar.
''Eh kang egi teh , lagi panggil esa pulang, besok kan esa sekolah atu. bentar lagi balik atu, kang...!!''
kata teteh wulan lagi.
''Ooo , pantesan tadi nggak kelihatan'' ujar ayah dengan mengangguk-ngangukan kepalanya.
''eh kang , radit , teh lapar , sok atu makan..?? '' tawar teh wulan.
''Nggak atu teh , radit udah kenyang , radit teh hanya cape ajja , pengen istirahat.'' tolakku halus.
''Ya sudah dit , sini teteh antar ke kamar kamu ..?? Biar kamu teh, bisa istirahat.
Kamar kamu teteh taruh , disamping kamar anak teteh , si esa biar kalian teh cepat akrab ''
'' iya teh makasih..??''
Kataku sembari masuk ke dalam kamar itu .
Dari obrolan tadi , dapat ku simpulkan bahwa teteh wulan mempunyai seorang anak laki-laki yang sebaya denganku.
Kemungkinan besar , aku akan bersekolah di sekolah yang sama denganya.
Kamar ini tampak sederhana hanya ada sebuah lemari , meja belajar, dan tempat tidur yang lumayan besar. Ku masukan kopor-koporku kedalam kamar.
Kemudian ,
ku atur kembali pakaian-pakaianku , dan memasukanya ke dalam lemari.
Ku susun sepatu-sepatuku , di samping lemari.
Setelah itu ke keluarkan barang-barang berhargaku , dari dalam tas yang dari tadi aku bembeng.
Ku keluarkan dompet , leptop , kamera nicon, iped , hp tabelku, dari dalam tas, kemudian taruh di atas meja belajarku kecuali dompetku. yang aku simpan di dalam lemari. aku sengaja bawah semua ini , karna aku tak mau di sita. Lumayan kan buat mengusir rasa suntukku berada di desa.
Setelah selesai ku rebahkan tubuhku , di atas kasur.
Karna kelelahan aku pun tertidur.
Aku terbangun dari tidurku,
karna mendengar suara orang yang memanggil-manggil namaku.
Dan menguncang-guncang tubuhku.
''Dit ...radit ... Bagun nak , kita bentar lagi sampai nak..??'' kata ayah yang masih menguncang-guncang tubuhku.
Aku menggeliat dari tidurku, ku kucek-kucek mataku.
Hingga, perlahan-lahan kesadaranku pulih kembali.
''Eh yah, emang kita udah sampai di mana..??'' tanyaku dengan menguap , khasnya orang baru tidur.
'' kita bentar lagi sampai di terminal bandung, setelah itu kita akan menaiki bis menuju desa karanganyer. '' kata ayah dengan senyum khas miliknya.
Aku hanya mengangguk, yang menandakan kalo aku udah mengerti.
Setelah kurang lebih 5 jam aku menumpang di bis ini .
akhir aku sampai juga , di terminal bandung tepat pukul 8 malam.
Ku keluarkan barang-barangku dari dalam bis .
Setelah itu kami berganti bis ,
dengan jurusan desa karanganyer.
Sekitar 1 jam kami menempuh perjalanan ke desa karanganyer ,
melewati jalan setapak yang rusak , hingga melewati pemandang ratusaan hektar sawah dan kebun teh pada malam hari ,
hingga akhirnya bis kami berhenti di depan sebuah rumah , milik adik perempuan ayah.
Rumah yang lumayan besar , namun tidak sebesar seperti rumahku yang berada di jakarta , yang sekarang ini akan di sita.
Ku langkahkan kakiku keluar, menuruni bis yang tadi aku tumpangi.
Ku lepas syall hijau keayanganku , dari wajahku.
Kuhirup dalam-dalam , udara yang begitu sejuk, melalui hidungku.
Udara disini begitu terawat , dan
tidak seperti udara yang berada di kota jakarta yang penuh dengan polusi asap kendaraan
ku keluarkan barang-barangku dari dalam bis.
Setelah selesai kukeluarkan barang-barangku, bis itu pun pergi .
Kulihat dari dalam rumah itu , keluarlah seorang wanita cantik yang wajahnya hampir mirip dengan ayah, yang ku taksir umurnya sekitar 30an.
''Eh kang alpin teh , udah datang,..??'' katanya sembari memeluk ayah.
kulihat butiran air matanya, mengalir dari pelupuk matanya ,
mungkin air mata kerinduan ,karna ayah tak pernah berkunjung lagi setelah nenek meninggal.
''yuk masuk , atu kang . nggak baik diluar , udaranya dingin pisan..??? '' kata wanita itu sembari masuk ke dalam rumah , di ikuti ayah di belakangnya.
Ayah sudah masuk duluan ke dalam rumah dan mengangkat sebagian koporku ,
sedangkan aku masih berada di luar. Menarik-narik koporku.
Aku bisa mendengar percakapan ayah dan adiknya dari luar
''Eh iya atu kang , wulan teh lupa , katanya akang teh bawah si radit , mana dia atu kang..?? , wulan teh pengen liat wajahnya,'' tanya adik ayah penasaran .
''Itu raditnya masih di luar ...?? '' kata ayah menunjuk aku yang masih berada di luar.
Ku langkahkan kakiku masuk kedalam rumah.
Kulihat ruangan rumah ini mempunyai bentuk unik yang di padukan gaya khas sunda dan modern .
''Ini teh radit , atu kang..???
Radit teh cakep pisan sekaligus cantik pisan'' kata teteh wulan dengam mata terbelalak tak percaya. sedangkan ayah hanya senyum-senyum karena melihat ekspresi adiknya begitu lucu.
Aku hanya menunduk malu-malu dengan muka bersemu merah.
''Eh hallo teh , gimana kabar..??''
tanyaku canggung.
''Teteh ma baik atu..!! '' kata teteh masih dengan ekspresi yang sama
''wulan , suamimu dan anakmu kemana...?? Kok nggak kelihatan dari tadi '' kata ayah membuat teteh wulan sadar.
''Eh kang egi teh , lagi panggil esa pulang, besok kan esa sekolah atu. bentar lagi balik atu, kang...!!''
kata teteh wulan lagi.
''Ooo , pantesan tadi nggak kelihatan'' ujar ayah dengan mengangguk-ngangukan kepalanya.
''eh kang , radit , teh lapar , sok atu makan..?? '' tawar teh wulan.
''Nggak atu teh , radit udah kenyang , radit teh hanya cape ajja , pengen istirahat.'' tolakku halus.
''Ya sudah dit , sini teteh antar ke kamar kamu ..?? Biar kamu teh, bisa istirahat.
Kamar kamu teteh taruh , disamping kamar anak teteh , si esa biar kalian teh cepat akrab ''
'' iya teh makasih..??''
Kataku sembari masuk ke dalam kamar itu .
Dari obrolan tadi , dapat ku simpulkan bahwa teteh wulan mempunyai seorang anak laki-laki yang sebaya denganku.
Kemungkinan besar , aku akan bersekolah di sekolah yang sama denganya.
Kamar ini tampak sederhana hanya ada sebuah lemari , meja belajar, dan tempat tidur yang lumayan besar. Ku masukan kopor-koporku kedalam kamar.
Kemudian ,
ku atur kembali pakaian-pakaianku , dan memasukanya ke dalam lemari.
Ku susun sepatu-sepatuku , di samping lemari.
Setelah itu ke keluarkan barang-barang berhargaku , dari dalam tas yang dari tadi aku bembeng.
Ku keluarkan dompet , leptop , kamera nicon, iped , hp tabelku, dari dalam tas, kemudian taruh di atas meja belajarku kecuali dompetku. yang aku simpan di dalam lemari. aku sengaja bawah semua ini , karna aku tak mau di sita. Lumayan kan buat mengusir rasa suntukku berada di desa.
Setelah selesai ku rebahkan tubuhku , di atas kasur.
Karna kelelahan aku pun tertidur.