It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Setelah kepergian ayah , aku hanya mengurung diri di dalam kamar .
Suara panggilan bibi mau pun om egi , dari luar tak ku hiraukan.
Aku hanya ingin menenangkan diriku.
Aku belum siap untuk tinggal di sini.
andai waktu bisa di putar , aku akan memutarnya.
Namun apalah daya , waktu tak bisa kembali .
aku hanya bisa menerima semua ini , dengan lampang dada.
Ku peluk foto ayah dan ibu dengan berurai air mata , karna aku sangat rindu dengan mereka berdua.
Padahal ayah baru meninggalkanku berberapa menit yang lalu.
lambat laun aku pun tertidur , karna terlalu letih menangisi hidupku.
pov esa.
Kulangkahkan kakiku , menyusuri jalanan yang agak renggang
melewati kebun teh , menuju sekoah.
Udara pagi yang begitu sejuk, membuat hatiku begitu tenang .
Seakan-akan bebanku lepas dari pundakku.
''Yankk...tunggu..??''
teriak seorang wanita, dari belakangku yang sangat ku kenali.
Ku tengokan kepalaku ke arah suara tersebut.
Yah suara itu suara milik pacarku, suara yang sangat membuatku mabuk bila mendengarnya.
dia anisa , seorang primadona sekolah yang tersohor kecantikannya di desa ini.
Dan ayahnya seorang juragan yang sangat di segani di desa ini.
Hanya aku yang berhasil memacarinya, mengalahkan beberapa pesaingku di sekolah.
''Eh yank..!!! Ko' ada disini , bukanya kemarin sakit ya...??'' tanyaku saat dia berdiri di hadapanku.
''Kan udah sembuh yank..!!
Nih udah sehat kan.'' kata anisa dengan manja dan menggandeng tanganku.
''Ya, udah yang. yuk kita jalan bentar lagi masuk nih.'' kataku sambil berjalan bergandengan tangan.
Tak terasa langkah kaki kami , sampai di sekolah .
Aku berpisah dengan anisa di perpustakaan, karna kelas kami berbeda.
Ku langkahkan kakiku menuju kelas 11 ipa 1 .
saat akan beranjak memasuki ruangan kelas, suara bel menyambutku.
''Teeeet....tettttttttt...teeeettttt''
dari jarak jauh ,terlihat ibu titi berjalan melenggangkan tubuhnya , menuju ke kelasku.
Ia adalah guru matematika yang terkenal galak di sekolah ini.
Aku segera menuju mejaku , dan duduk menanti ke datanganya.
*****
selama 4 jam aku berada di dalam kelas yang hening ini .
Membuatku tambah bosan , apalagi pelajaran matematika tadi membuat pikiranku terkuras abis dan otakku seperti mau meledak.
Teeetttttt....teteett...eeeettt
suara bel beberapa kali berbunyi yang menandakan waktu istirahat.
Ku raih hpku dari dalam saku celanaku.
Ku ketik pesan ke anisa
to: anisa
yank ke kantin yuk..??
Sent
from : anisa
maaf yank , aku nggak bisa..!!
Soalnya aku harus ke kantor karna ibu fatrah memanggilku.
Maaf ya yank..!!
To : anisa
nggak papa ko' yank,
yaudah aku makan bareng doni dan andi ajja.
Sent
from anisa
makasih ya yank , i love u
to anisa
I love u too..!!
Aku tersenyum kecil membaca pesan terakhir anisa.
Ku langkahkan kakiku menuju keluar kelas.
Karna kelasku berada di lantai dua, membuatku malas untuk makan ke kantin akhirnya aku hanya berdiri dan bersandar di tembok di baranda kelas.
Ku pandangi lapangan basket .
mataku menangkap 2 orang laki-laki , yang satu setangah baya dan yang satunya lagi hampir satu seumuran denganku, pakaian tampak mahal , yang berjalan di tengah lapangan yang di iringi tatapan aneh oleh siswa-siswa yang berada di situ.
''aku seperti mengenal lelaki paru baya itu , tapi siapa ya.??'' pikirku
''yah lelaki paru baya itu , dia om alpin kakak dari mama.'' gumamku.
Aku begitu penasaran dengan wajah anaknya itu.
''om alpin saja udah cakep gimana anaknya , wah bisa-bisa dia menandingi ketampananku nih. ''
gumamku,
anak lelaki itu terlihat masih menunduk . Mungkin merasa malu dan risih dengan tatapan yang di lontarkan oleh siswa-siswa di sekolah ini.
Hingga ia mengangkat wajahnya ,
namun aku belum jelas melihat wajahnya , hingga tampa sengaja tatapan kami bertemu.
Aku kaget, hingga bola mataku membesar , dengan mulut menganga.
tak percaya dengan apa yang aku lihat.
''Dia...diaa cantik...!!'' hanya kata-kata itu yang terlontar dari mulutku.
Hingga suara doni mengagetkanku.
''Oooi brayy , kenapa bengong..!! Liat tuh mulutmu kayak ikan asin kehabisan udara...!!'' katanya sambil menepuk pundak ku pelan
aku hanya diam , tak membalas pertanyaan nya.
Mataku terus memperhatikanya.
Lo liat apa sih bray ..?? Kata doni sambil ikut memperhatikan, apa yang ku lihat.
Cwok itu berjalan masuk kedalam kantor kepala sekolah.
'' ii....ttu.., Cewek apa cowok , cantik skali uy.??? '' tanya doni dengan mata melotot.
''Cowok lah , tuh liat ajja pakaian nya. '' kataku ketus.
''Wah cowok ya..!! dia cantik skali'' ujar doni heboh
''iya...!!! Mengalahkan kecantikan anisa '' kataku pelan nyaris tak terdengar.
''dia orang kota ya..??,
Truss dia mau skolah di sini ya..??'' tanya doni penasaran
''iya , dia dari jakarta dan akan bersekolah di sekolah kita ini.'' ujarku pelan.
''Eh ko' lo tau..??'' kata doni selidik
''ya taulah..!!!'' kataku sambil berlalu meninggalkan doni karna sebentar lagi bel masuk.
''Yahh di ajak ngomong malah pergi, nggak asik ah.''kata doni kesal.
TSny cakep deh... mantion ya hehe
#plaak ngerayu bsany
TSny cakep deh... mantion ya hehe
#plaak ngerayu bsany
Suka ama cerita kamu @kimsyhenjuren
Penasaran cerita radhit n esa, cerita radhit n om egi . . . N cerita radhit n ikbaL
Semangattt Lanjutttt!!!
MASUK SEKOLAH
pov radit.
Sudah hampir dua hari , aku mengurung diri di dalam kamar ini.
Setiap panggilan dari bibi dan om yang menanyakan keadaanku, aku selalu mengatakan aku baik-baik padahal aku sangat terpukul.
Dua hari sudah cukup , aku
menenangkan diriku.
Selama dua hari itu , aku tak keluar kamar.
Bahkan aku tak perna bertemu dengan sepupuku .
melihatnya wajahnya saja, aku tak perna seakan-akan ia menghindariku .
Tapi aku tak mau pusing ,
aku harus sekolah dan menunggu waktu selama 3 tahun , untuk bisa balik ke jakarta.
waktu yang tidak lama bukan..???
Hari ini adalah hari pertamaku sekolah.
Ku lirik jam dinding di dalam kamarku , sudah menunjukan pukul 5 pagi .
Setelah sholat subuh ,
aku bergegas mandi , karna ini hari pertama aku masuk sekolah.
Aku tak ingin terlambat datang kesekolah di hari pertamaku bersekolah.
Ku pandangi diriku di dalam cermin .
kini pakaian putih abu-abu telah melekat di tubuhku .
Ku sisir rambutku dengan rapi, dan kukenakan parfum bermerek terkenal .
Benar saja saat parfum itu, ku semprotkan ke tubuhku , bau parfum sudah memenuhi ruangan kamar ini .
Aku tersenyum simpul , lengkap sudah atributku.
Ku pakai sepatu hitam bermerek nike miliku .
Ku raih syall hijau milik ku.
dan kulingkarkan di leher.
Setelah itu , ku raih tas samping , hp dan dompet di atas mejaku.
Setelah itu aku bergegas ke luar kamar untuk sarapan.
Di meja makan sudah ada om dan bibi dan seorang anak laki-laki yang lebih tua satu tahun dariku
aku tak bisa melihat wajahnya karna aku berada di belakang tubuhnya.
Ku percepat langkah kakiku menuju meja makan , saat itulah aku bisa melihat wajah anak lelaki itu.
Bola mataku membesar melihat anak lelaki itu ..!!
''Dia ....dia lelaki itu . cowok yang mencuri perhatianku saat disekolahnya, ternyata dia adalah sepupuku.'' bisikku dalam hati.
Cowok itu memandangku , dengan tatapan sedikit aneh, begitu juga om egi. Berbeda dengan bibi wulan , iya hanya senyum-senyum nggak jelas.
Beberapa saat suasana menjadi hening.
Aku masih berdiri di tempat itu , hingga suara bibi memecahkan keheningan itu.
''loh ko' bengong dit..?? , ayo cepat duduk dan sarapan sama bibi , om dan esa.ntar telat atu'' kata bibi wulan dengan senyum yang masih tersungging di bibirnya.
''Eh iya bi ''kataku sambil menarik kursi dan tersenyum malu-malu.
''Oh iya dit , mulai hari ini kamu ke sekolah bareng anak om ya..? si esa. '' tutur om egi dengan senyum dan tatapan yang sulit ku tebak.
''Iya om..!!'' kataku sambil melirik ke arah sepupuku itu, yang bernama esa. Namun ia hanya menatapku sinis.
Dan meneruskan makan nya tampa ada suara sepatah katapun yang keluar.
Dari tatapanya aku merasa ia tak menyukaiku , dan menganggap seolah-olah aku tak berada di antara mereka.
Akupun hanya cuek , dengan tatapanya itu.
Dan meneruskan makanku.
Setelah makan , aku berpamitan untuk berangkat ke sekolah.
Ku ciumi tangan bibi dan om egi,
tapi pada saat ku pegang tangan om egi untuk mencium punggung tanganya , om egi seperti menggelitik telapak tanganku.
Aku menatapnya dan iya hanya tersenyum ke arahku.
Aku merasa ada yang aneh dengan om egi , namun aku tak tau apa itu.
Segera ku lepas tanganku dengan sopan.
''Hati-hati ya nak '' teriak om egi.
Ku langkahkan kakiku , menyusul
esa dari belakang.
Langkah kaki esa begitu cepat , ia melangkah membuatku kualahan mengejarnya langkah kakinya .
Ku lirik jam tanganku , waktu sudah menunjukan 06:15 pagi .
''Harus cepat nih bentar lagi telat.'' kataku dalam hati ''
ku percepat langkah kakiku melewati perkebunan teh , dan jalanan yang sudah beraspal.
Setiap langkah kakiku , membuat setiap orang menatapku bila berpapasan denganku ,
membuatku risih dan salah tingkah.
Akhirnya langkah kaki bisa menyusul ka esa yang jalanya itu super cepat.
''Ka...tunggu ka.!! Radit cape'' kataku dengan nafas ngos-ngosan.
Ka esa berbalik dan menatapku sinis.
''hu..Dasar anak kota , nyusahin banget tau.'' kata ka esa dengan sinis, tetapi berhenti juga.
''hu. Dasar manusia nggak punya hati, ngga tau apa ini udah jauh banget.'' gerutuku dalam hati.
''Maaf ka , tapi radit cape banget ka'..??, radit nggak biasa jalan kaya' gini.'' kataku dengan dada naik turun.
''Hu manja banget tau nggak , kamu itu nyusahin aku klo kaya gini terus, bisa-bisa tiap hari telat gara-gara kamu'' kata ka esa dengan kesal.
''Maaf , yaudah ayo jalan ka , tinggal 20 menit lagi upacara'' kataku langsung berjalan meninggalkanya.
''Liat ajja , mulai besok aku nggak akan mau jalan kaki lagi.'' kataku dalam hati.
Akhirnya aku sampai juga di sekolah . Di depan gerbang aku istirahat sejenak sedangkan ka esa udah nggak tau pergi kemana.
Namun sebelum ka esa pergi , ia sempat memberikan sapu tangan kepadaku.
Ku lap butiran-butiran keringat di wajahku dengan sapu tangan
pemberianya.
Tak lama kemudian suara bel menyambutku masuk ke dalam gerbang sekolah.
******
Lanjut
semua siswa sudah berbaris di lapangan upacara.
ku rapikan kembali baju seragam, dan rambutku, saat butiran-butiran keringat sudah mengering. Kemudian
ku lepas syall hijau miliku dan menaruhnya di dalam tas beserta hp , sapu tangan dan dompet . setelah itu menyimpanya di kursi yang berada di ruangan dewan guru.
Setelah itu aku berjalan meninggalkan ruangan dewan guru , menuju lapangan upacara.
Matahari mulai menampakan sinarnya,
hingga menerpa kulit putihku .
rambutku hitamku bergoyang-goyang karna di tiup angin sepoi-sepoi yang mengiringi langkahku.
Saat memasuki lapangan upacara semua mata yang berada di sekolah itu menatapku, seolah-olah aku adalah seorang penjahat kelas kakap.
aku mulai salah tingkah , ku berikan senyum malu-malu ke ratusan mata yang menatapku.
Walaupun dalam hati aku bangga memiliki wajah seperti ini , namun disisi lain aku juga risih karna dengan wajahku ini , bisa mengundang kejahatan yang bisa merengang nyawaku.
Aku berjalan menunduk , menuju barisan kelompok putra.
barisan ini terdiri 2 kolompok yaitu : kelompok putri dan kelompok putra .
Saat aku sampai di barisan kelompok putra,
aku tak tau harus berbaris di mana , semua menatapku dengan tatapan aneh mereka.
Aku semakin salah tingkah . Hingga sebuah tangan menarik lenganku kasar ke arahnya.
'' iih sakit ka, lepasin tangan radit''
kataku dengan meringis menahan sakit , di lengan tanganku karna di tarik paksa.
''Udah baris di sini saja.'' katanya ketus ,dan melepaskan tanganku.
Aku hanya meringis kesakitan.
'' maaf '' kata-kata itu yang meluncur di bibir ka esa.
Aku hanya diam , karna kesal dengan sifatnya yang kasar.
*****
kini upacara sudah berlangsung ,
aku mengikutinya dalam diam karna aku sangat kesal sekali dengan ka esa.
Sekitar 30 menit upacara berlangsung.
Ku perhatikan di sekelilingku , semua lelaki yang ada di sekolah ini , rata-rata memiliki kulit agak gelap , sedangkan hanya aku yang memiliki putih bersih .
Tatapan mereka sama seperti tadi, tatapan penuh nafsu.
Saat asik-asik memperhatikan mereka satu persatu , mataku jatuh ke arah seorang lelaki yang menarik perhatianku , di barisan belakang.
''Sepertinya dia kelas tiga deh..!!'' kataku dalam hati.
(Memang jalang ya mataku..??nggak bisa liat yang bening-bening hahah)
Lelaki itu , bersama dengan 4 orang yang ku yakin adalah teman-tamannya.
Hanya lelaki itu yang terlihat lebih gagah ke timbang ke 4 orang temannya.
Namun semuanya memiliki bentuk tubuh yang hampir sama dengan ka esa. Tampak lebih maco.
''Tapi mereka sepertinya anak-anak badung yang membentuk kelompok di sekolah ini. '' pikirku
lelaki itu sedang asik-asik berbincang-bincang dengan kawan-kawanya , padahal ini sedang berlangsungnya upacara.
''Dasar anak jaman sekarang , nilai-nilai pancasilanya udah ke hapus di otaknya '' kataku dalam hati.
Saat asik memperhatikanya dari jauh , tampa sengaja tatapan mata kami bertemu.
Dan..??
''Ting..''
lelaki itu mengedipkan sebelah matanya ke arahku .
Seketika membuat wajahku memerah merona ,
dan menjadi kegagapan dan salah tingkah ku di buatnya.
Ku alihkan tatapanku darinya namun ekor mataku menangkap seutas senyum tersungging di wajahnya.
Aku suka senyuman itu, tapi aku takut untuk menatapnya lagi.
hingga sebuah tangan menarik ku lembut.
''Yuk kaka antar kamu ke ruang kepala sekolah.!! , tapi tunggu, upacara selesai dulu'' kata ka esa lembut.
Ku tatap wajahnya , ku pandangi mata miliknya , namun aku susah sekali untuk bisa melihat isi hatinya. Lewat tatapan matanya yang teduh itu.
Aku tak bisa mengerti dengan sifat ka esa.
Ka esa kadang kasar , kadang lembut seperti yang ia lakukan sekarang.
Upacara telah selesai , semua siswa-siswi telah bubar .
ku langkahkan kakiku di samping ka esa , yang menggandeng tanganku, masuk ke dalam ruang kepala sekolah.
Puluhan mata memperhatikanku berjalan dengan ka esa menuju ruangan kepala sekolah.
Namun sebelum itu , mengambil tasku yang berada di ruangan dewan guru.
Sekitar 10 menit aku berada dalam ruangan ini , bersama ka esa.
Setelah menandatangani berkas-berkas tersebut.
pak kepala sekolah yang akan mengantarkan ku di sekolah.
Sedangkan ka esa sudah pergi dari ruangan ini.
******
ku langkahkan kakiku mengekor di belakang tubuh bapak kepala
sekolah .
Menuju ruangan kelas, yang akan ku tempati.
Akhirnya aku berhenti di lantai dua , tepat di kelas yang tertulis kelas sepuluh satu.
(x)1
*******
Lanjut dong
nadil prasetiyo itulah namaku ,
dan....
anak badung itulah sebutan untuk ku .
Kejam bukan..??
yah , aku dan genk ku , terkenal sebagai siswa badung dan di takuti seluruh siswa di sekolah ini.
setiap hari kerjaku selalu berantem , mabuk-mabukan dan tauran dengan anak sma lain.
Bahkan guru-guru sudah bosan dengan kelakuanku , mereka malah menyerah mengahadapiku.
kenapa aku nggak di keluarkan dari skolah..??
Yah itu karna ayahku ,
enak bukan...???
ayahku adalah donatur di sekolah ini.
Sehingga tak ada yang berani menendangku ke luar dari sekolah ini.
Tapi, walaupun aku anak badung , aku memiliki prestasi akademik yang lumayan .
Aku juga terkenal dengan cowok playboy , dan sering gonta-ganti cewek.
Siapa wanita yang nggak mau aku pacari , sudah tampan tajir pula.
Bahkan mereka rela menyerahkan keperawananya untuk ku sodok dengan kontolku yang perkasa ini, hahhaha
surga dunia sudah ku rasakan , tapi aku belum pernah mencoba untuk memakai barang haram.
cewek yang sudah ku pakai , aku putuskan dan mencari cewek lain.
Namun semua sifatku itu ,hanya untuk menutup diriku yang rapuh.
Haus akan kasih sayang orang tuaku.
Ayah yang slalu sibuk dengan kerjaanya sedangkan ibu sibuk dengan urusanya sendiri.
Sedang aku hanya di temani oleh mbok na , di rumah yang besar ini.
Hari ini , hari senin .
Seperti rutinitas anak sekolah
lainya.
Berpanas-panasan hanya untuk
Mengikuti upacara bendera di hari senin.
Ku langkahkan kakiku menuju barisan dengan di iringi 4 sahabat genk ku.
Hingga kami berhenti di barisan paling belakang.
Dan ikut berbaris, karna sebentar lagi upacara akan di mulai.
Saat upacara bendera berlangasung kami bercakap-cakap dengan ke 4 temanku.
''Eh dil , lo tau nggak.?? Dari kabar yang gue dengar ada murid baru pindahan dari jakarta. '' timpal teman gank ku yang bernama arman
''wah bagus tuh , bisa kita kerjain'' timpal andri temanku yang memakai kaca mata .
''Cewek apa cowok ni..? Hmm, asik nik bisa main-main.'' kataku antusias.
''Cowok , gimana..?? '' arman dengan seringai licik.
''Kita kerjain dia. Biar dia nggak betah bersekolah di sini. '' kataku dengan senyum seringai di bibirku.
Kami berlima tertawa pelan , karna takut ketahuan berisik saat upacara berlangsung.
aku merasa seperti di perhatikan dari jarak jauh , ku palingkan kepalaku ke arah seseorang yang menatapku.
Ku balas tatapanya saat mata kami bertemu .
Aku tak bisa melihat jelas wajahnya , pantulan cahaya membuat mataku tak bisa melihat jelas.
''Pasti dia murid baru itu , akan ku kerjain dia , pasti dia sedang memperhatikanku sekarang '' kataku dalam hati dengan senyum licik.
Dan...
''Ting''
Ku kedipkan sebelah mataku dengan nakal,
benar saja anak itu , terliat salah tingkah dengan ulahku tadi.
Aku hanya tertawa dalam hati , karna sukses membuatnya salah tingkah.
Tampa di sadari aku senyum senyum sendiri.
''Lu kenapa dil senyum-senyum nggak jelas gitu , kesambet lu ya..??sergah si bayu temanku , di genk ini yang paling nggak banyak bicara , tapi kalau urusan
berkelahi dia juga jagonya.
''Hahahha Nggak ko' lagi pengen senyum-senyum doank '' kataku denagn senyum geli.
''Wah benar-benar ke sambet lu ya..??'' timpal andri.
''Hhahhaha'', aku hanya tertawa pelan . Namun aku penasaran dengan wajahnya.
Setelah upacara selesai , aku dan genkku pergi ke dalam kelas.
Karna sebentar lagi jam pertama akan di segera di mulai.
*****
selama pelajaran di mulai , pikiranku menjadi tidak fokus ke pelajaran.
Kejadian-kejadian tadi saat upa cara selalu terbayang di kepalaku, aku mulai penasaran dengan wajah anak baru itu.
''Ah aku harus melihat wajahnya, biar rasa penasaranku tidak menjadi-jadi,'' kataku dalam hati
''achhhhh... Kenapa aku begitu penasaran dengannya , kenapa aku ini.'' rutukku kesal dalam hati
Lanjut