BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mermaid Boy (satu)

1246714

Comments

  • Jangan sampai Nemo berpaling... Jangan
  • Duh nanti ada yang godain nemo, Ato malah ama romi... Huh.. Gw kok punya feel yang sama dengan @farizpratama7 ^o^
  • konflik segera dimulai
  • Lanjuuuut sekarang..


    **


    Sepulang dari cafe Romie, di rumah aku di kejutkan dengan tamu tak di undang yang sudah masuk ke dalam rumah tanpa ijin, Dennis tiba-tiba saja sudah berada di dalam rumahku, aku ingat dia memang masih memiliki satu kunci duplikat rumahku saat dulu dia masih serumah denganku. Saat melihat kedatanganku dia segera datang menyambutku dan dengan beraninya mau memeluk ku, namun itu urung dia lakukan saat melihat kedatangan Nemo di belakangku, dia terlihat kaget saat melihat Nemo begitu juga Nemo terkejut ada Dennis di dalam rumah, Nemo menatapku dengan segudang tanya dan aku hanya mengangkat bahu lemas.

    Ku sorotkan pandangan tak suka saat Dennis menatap Nemo dengan sorot mata memangsanya, mata bajingannya segera saja keluar sama seperti saat dia melihat Tio dulu, dasar cowok bajingan, aku segera menggandeng Nemo semesra mungkin dan sengaja pamer di hadapannya.

    "Ada apa lagi kamu datang kesini, silahkan keluar sekarang juga, kedatanganmu sama sekali tak di harapkan.." Ketusku dengan tatapan tak senangku.

    "Dan jangan lupa tinggalkan duplikat kunci rumah ini, itu sudah bukan milikmu lagi.." Lanjutku

    "Aku ingin bicara denganmu.." Balas Dennis mengiba namun matanya selalu saja melirik pada Nemo.

    "Tak ada lagi yang harus kita bicarakan, semuanya sudah berakhir di antara kita saat kau pergi dengan bajingan itu, dan sekarang lebih baik kau pergi sebelum ku panggilkan security komplek ini untuk menyeretmu keluar.." Kataku tegas

    "Ku mohon Imam, aku sengaja meninggalkan Tio karena ingin kembali padamu, aku sadar ternyata aku masih mencintaimu, aku memilihmu.." Aku menyeringai sebal dengan bualannya itu

    "Benarkah? Tapi yang ku dengar kau di tendang bajingan itu kan karena dia ganti pacar lagi?" Sindirku telak mengoloknya, itu yang ku tahu dari cerita Romie padaku tadi sore dan sepertinya itu memang benar, wajah Dennis tampak memerah mungkin merasa malu, tapi ku pikir cowok semacam bajingan seperti dia mana punya rasa malu, terbukti dia malah berusaha mendekatiku, namun dengan jantannya Nemo maju ke hadapanku dan menghadang Dennis berusaha melindungiku, sepintas aku melihat bola mata Nemo yang memerah, seperti saat dia sedang marah di Villa saat itu, apakah keanehan ini masih harus ku anggap halusinasi? Entahlah, apakah aku harus memikirkan itu sedangkan saat ini sepertinya akan ada keributan besar di rumahku yang harus ku hindarkan sebelum terjadi dan mengacaukan semuanya.

    "Jangan ganggu dia.." Geram Nemo terdengar dingin dan berat, baru pertama kali aku mendengarnya seperti itu, rasanya aku sedikit merinding mendengarnya, ini seperti bukan suara dirinya.

    "Siapa lu? Bukan hak lu ikut campur.." Bentak Dennis kasar, namun entah kenapa ku lihat kecemasan di wajahnya, sorot matanya terlihat gentar, dasar chiken penakut, aku benar-benar benci padanya, aku ingin dia segera pergi saat ini juga dari rumahku, malas banget melihatnya.

    "Dia sekarang kekasihku, jadi aku berhak ikut campur apapun tentangnya dan kau sudah bukan siapa-siapa lagi jadi sebaiknya cepat pergi sebelum aku bertindak kasar.," ucap Nemo dingin menatap garang kearah Dennis.

    Aku segera memeluk pinggang Nemo dari belakang tubuhnya dengan tanpa malu-malu sengaja ku lakukan itu untuk memastikan Dennis percaya jika aku pacar Nemo dan dia segera pergi.

    "Dasar kalian brengsek..." Tiba-tiba Dennis menjadi mengamuk dan siap menyerang dengan pukulannya yang cepat menyasar wajah Nemo, dan lagi-lagi sebuah keajaiban terjadi, sebelum pukulan itu sampai di wajah Nemo tiba-tiba saja Dennis terjerembab mundur ke belakang beberapa langkah, seakan ada sesuatu yang mendorongnya dengan kencang, padahal aku tak melihat kedua tangan Nemo bergerak mendorongnya, bahkan kedua tanganku masih memeluk tubuh Nemo saat itu, aku benar-benar takjub dengan apa yang terjadi, ada apa sebenarnya ini?

    "PERGI DARI SINI.."

    Nemo membentak dengan garang, suaranya terdengar dingin dan lebih berat benar-benar seakan bukan suara Nemo lagi. Ku lihat cowok bajingan pengecut itu semakin gentar, dia segera bangkit dan tiba-tiba melangkah cepat menuju pintu keluar. Dennis kabur.
    Namun tiba-tiba hal lucu dan aneh terjadi saat Dennis tiba di pintu yang terbuka lebar, daun pintu dengan kencangnya menutup sendiri hingga menubruk tubuh Dennis yang masih berada di ambang pintu, hingga cowok bajingan itu terpental dan tersungkur di lantai, terdengar dia mengaduh lalu di lanjutkan dengan suara langkah-langkah cepat menjauh dari teras.

    Aku akhirnya bisa bernafas lega karena telah berhasil mengusir cowok sialan itu, walau aku masih sedikit kepikiran dengan keanehan-keanehan yang terjadi.

    "Terimakasih karena telah mengusir dia dari sini sayang, akan aku jelaskan siapa dia dan apa masalahnya denganku.." Ucapku pada Nemo dan semakin mempererat pelukanku yang masih tak ku lepas sejak tadi, aku tak ingin Nemo salah faham jadi aku harus segera menjelaskan segalanya.

    "Sama-sama sayang, aku tidak tahu apa yang telah terjadi di antara kalian dan aku juga tak ingin tahu, aku percaya padamu jadi kamu tak perlu menjelaskan apapun, tapi aku bisa tahu darimatanya jika dia bukan orang baik, aku tak suka padanya jadi sepantasnya dia di usir.." Jawab Nemo, kini terdengar suaranya telah kembali keasal, suara Nemo yang ceria dan lembut, yang selalu mampu menenangkan hatiku.

    "Sebenarnya dia yang telah membuat aku menangis dulu, aku berharap semoga kamu tidak membuatku menangis seperti yang dia lakukan.." Bisikku penuh harap, mendengar kalimatku Nemo membalikan tubuhnya hingga kami berhadapan, matanya yang teduh dan kembali berwarna coklat muda bening menatapku lekat, ku lihat ketulusan di sorot matanya.

    "Percayalah padaku, itu takan pernah ku lakukan karena aku benar-benar sangat mencintaimu.." Ucapnya tanpa keraguan, di genggamnya kedua tanganku erat, lalu dia mengecup keningku lembut, aku memejam mata bahagia. Dan kebahagiaan itu semakin merejam sanubariku saat ku rasakan dua bibir hangat menyentuh bibirku, melumatnya lembut. Ku rengkuh tubuhnya erat sebelum aku jatuh lemas karena terlalu bahagia.

    Tiba-tiba suara Secret-nya Maroon five terdengar dari speaker handphoneku, aku segera mengambil hp dari saku celanaku, ternyata panggilan dari Bunda, aku sedikit heran ada apa Bunda menelfonku malam begini, biasanya Bunda selalu menelfon saat pagi setelah shalat subuh, aku pun segera pamit pada Nemo untuk menerima panggilan dari Bunda.

    Bunda hanya sebentar menelfon namun perkataannya tadi di telfon amat sangat membuatku heran, dan membuat aku jadi terus kepikiran hingga Nemo menegurku karena katanya aku melamun terus

    "Ada apa sayang?" Tanyanya padaku dengan tatapan heran

    "Tidak ada apa-apa, aku hanya heran dengan yang Bunda katakan tadi.."

    "Memangnya apa yang di katakan Bunda?"

    "Bunda hanya menyuruhku berhati-hati saja dan selalu eling, dan memintaku lurus di suatu jalan yang berkelok, entah apa maksudnya.."

    "Mungkin itu hanya firasat seorang ibu yang menyayangi anaknya agar anaknya terjauhkan dari masalah, dan semoga saja semuanya baik-baik saja.."

    "......"

    "Sudahlah, jangan terlalu di pikirkan sayang, sebaiknya kita tidur sekarang yuk, aku sudah kangen sama kamu.." Ajak Nemo sambil merangkulku lalu menciumi pundak ku bertubi-tubi, membuat aku mengeliat-geliat geli.
    Tanpa di komando kami segera menuju kamar untuk menuntaskan hasrat yang kian memuncak.

    ***
  • Always pertamax to the max... Bunda Dory firasatnya kuat ya.. Hm mudah2an gak ngehalangin hubungan Nemo clownfish sama Imam :D
  • Aaaaaahhh nanggung!! Hehe pas adegan itu pulak ,,
  • hahaha, bagus banget!!!
  • Adegan itunya mana... Pengin tau sex nya mermaid kayak Gimana -_-
  • bagus bngt,,,,, mention ya klo lanjut! tak tunggu?
    by;@quarius, THANX.
  • bayumukti wrote: »
    Adegan itunya mana... Pengin tau sex nya mermaid kayak Gimana -_-

    apalagi kalo ngesex di kolam atau bathtub.
    gimana tuh mainnya?
  • Yuk lanjut..

    **


    Cinta kadang mampu membuat orang jadi lupa segalanya. Lupa diri. Lupa waktu dan lupa hal-hal lainnya. Seperti yang ku rasakan jika sedang bersama Nemo, bersama dengannya waktu seakan tak terasa berjalan, aku lupa segalanya karena yang ku ingat hanya dirinya. Hanya cintanya. Hanya keindahan segala tentangnya.
    Hal lain dalam hidupku kini hanya sesuatu yang berjalan sebagai tanggung jawab yang mesti ku lakukan, bukan prioritas utama kehidupan karena kini prioritas utamaku adalah menjaga cinta kami agar tetap utuh selalu.

    Tak terasa hubunganku dengan Nemo sudah berjalan triwulan ini, kini kami bukan hanya tinggal serumah lagi tapi seminggu setelah kami serumah kami memutuskan tinggal dalam satu kamar yang sama, sangat menyenangkan bisa satu ranjang dengannya, dan betapa bahagianya bisa tidur di atas dadanya yang bidang, dalam hangat dekapan tangannya yang kuat.
    Dan cinta kami pun tetap sama, sama-sama semakin menguat di hati dan semakin indah terasa, cinta kami sudah sangat dalam hingga menyentuh paling dasar hati kami.

    Sebagai hadiah ulang tiga bulan hubungan kami kemarin aku menghadiahkan dua ekor clownfish kepada Nemo karena dia sangat menyukai ikan yang jadi tokoh film animasi Pinding Nemo itu, Nemo sangat senang mendapatkan ikan itu sehingga setiap hari dia tak mau jauh dari ikan-ikan itu saat di rumah, anehnya kadang Nemo dengan senangnya mengajak ngobrol ikan-ikan lucu itu seakan dia mengerti bahasa ikan saja. Dasar memang kekasihku itu konyol dan sedikit gila, namun itu menjadi keunikannya yang membuat tampak berbeda.

    Ikan-ikan itu ia beri nama Nene dan Momo perpecahan dari namanya, aku senang Nemo begitu bahagia mendapatkan hadiah dari aku, rasanya tak percuma jerih payahku untuk menyenangkannya.

    Tak ada yang berbeda dalam rutinitas aku dan Nemo sehari-hari, aku tetap bekerja seperti biasanya di Kantorku, dan kekasihku itu bekerja di cafe-nya Romie sahabatku, hanya yang berbeda setiap pagi aku mengantar Nemo ke tempatnya bekerja dan menjemputnya pulang kala sore, rutinitas yang sangat ku nikmati akhir-akhir ini dan itu mengalun atas nama cinta.

    Selama rentang tiga bulan hubunganku dengan Nemo hanya kebahagiaan, kebahagiaan dan kebahagiaan yang ku rasakan. Tidak ada hal lain selain di penuhi kebahagiaan, karena kebahagiaan memang milik kami mutlak untuk saat ini, dan aku berharap semoga kebahagiaan ini untuk kami selamanya, kehidupanku terasa lengkap dengan adanya Nemo, aku begitu beruntung memilikinya, dalam setiap hari aku semakin mencintainya.

    Nemo tetaplah Nemo, sosok tampan yang sangat ku cintai, kelembutannya, perhatiannya, pengertiannya, kelucuan dan kekonyolannya, sipat manjanya namun terkadang begitu dewasa melebihiku, semua bercampur aduk menjadi sesuatu yang membuatku semakin tergila-gila padanya.

    Entah harus apalagi yang bisa ku katakan untuk mendeskripsikan perasaanku padanya, yang ku tahu aku sangat mencintainya. Itu yang utama. Dan aku yakin cinta Nemo sama besarnya kepadaku, terbukti dari setiap perhatiannya kepadaku.

    Mungkin hanya satu kejanggalan yang membuat aku sedikit penasaran tentangnya akhir-akhir ini, beberapa kali saat tengah malam aku terbangun seringkali aku kehilangan dia di sampingku, aku pikir mungkin saja dia pergi ke kamar mandi atau pergi ke luar untuk suatu hal, namun sepertinya kejadian itu terjadi setiap malamnya, aku menjadi ingin tahu sebenarnya apa yang dia lakukan selalu terbangun dan keluar dari kamar di tengah malam seperti itu, bukankah jika ke kamar mandi ada kamar mandi pribadi di kamarku.
    Pernah suatu kali aku menungguinya dan dia muncul setelah hampir setengah jam aku menunggu dan saat datang aku merasa heran sekali karena seluruh tubuh Nemo basah semua. Sebenarnya apa yang dia lakukan? Berenang kah.

    Namun aku yakin dia tak mungkin melakukan hal buruk atau lainnya, aku percaya padanya jadi aku selalu berpikir positif pada apapun yang dia lakukan, jika dia tidak memberitahuku itu berarti sesuatu yang dia tak ingin aku mengetahuinya, karena apapun pasti akan dia beritahu andai itu layak aku tahu. Biarlah aku menunggu saat dia mau memberitahuku sejujurnya namun walau dia tak ingin memberitahukanku pun buatku tak menjadi masalah, aku menghormati keputusannya dan aku percaya penuh kepadanya. Karena dia kekasihku. Aku sangat tahu dia tidak akan seperti Dennis, karena dia Nemo, sosok yang bisa aku percaya.

    **
    "Boleh aku bertanya sesuatu padamu sayangku..?" Ucap Nemo suatu hari saat kami sedang nonton televisi, saat itu ku sandarkan kepalaku di pangkuannya, sesuatu yang sering ku lakukan saat kita bercengkrama berdua, aku selalu merasa nyaman kala meletakan kepalaku di pangkuannya, apalagi merasakan hangat 'Anu-nya yang super jumbo mengganjal di bawah kepalaku di balik celananya. Barang pusaka miliknya itu selalu bikin aku gemas dan ingin meremasnya, menikmati 'ANU'nya setiap malam rasanya aku takan menolak.

    "Apa itu sayangku?" Balasku menatapnya mesra, ku lihat bola matanya menghitam kelam, sudah sering kali aku melihat perubahan matanya itu dan kini sepertinya aku sudah terbiasa dengan keanehan itu. Aku anggap itu sebuah keunikan dan keajaiban yang Nemo miliki, lagipula dia kan pintar sulap mungkin itu sebagian trik dari kehebatannya yang tak ku ketahui. Aku kini bahkan selalu menunggu perubahan-perubahan matanya itu, aku sangat suka terutama saat matanya berubah berwarna biru, indah sekali.

    Oh andai aku juga bisa melakukannya mungkin aku tak harus membeli kontak lens lagi dan itu lebih sehat ku pikir. Pernah aku bertanya padanya tentang itu dan dia hanya menjawab bahwa itu sudah terjadi sejak lahir dan dia meminta ku merahasiakannya. Tentu saja aku menyanggupinya karena dia hanya milikku, jadi setiap yang dia miliki yang hanya untuk ku dong. Orang umum tak berhak tahu.

    "Jika suatu hari aku menghilang, apa yang akan sayangku ini lakukan nantinya?" Ucapnya lembut sambil memcubit hidungku pelan, mendengar kalimatnya seketika aku cemberut dan kesal tiba-tiba, aku benar-benar tak senang mendengar kalimat menyakitkan itu, rasanya tak kebayang bagaimana sakitnya jika aku harus kehilangan Nemo ku.

    "Aku tidak suka pertanyaanmu sayang.." Desahku merajuk.

    "Ayolah, jawab saja ini kan hanya berandai-andai.." Pintanya memaksa, kedua tangannya di tempelkannya di kedua pipiku lembut

    "Berandai-andai saja rasanya aku tak mau kehilanganmu sayangku, apalagi itu menjadi kenyataan, aku bisa mati tahu.." Jawabku pasti, dan itu memang yang ku rasakan

    "Aku tak ingin sayangku ini mati hanya karena aku.." Bisik Nemo sambil merangkulku, lalu mengecup keningku lembut

    "Maka jangan menghilang dariku selamanya.." Balasku dan merangkul lehernya manja, Nemo tersenyum manis padaku, lalu kembali menundukan kepalanya dan sebuah ciuman mendarat di bibirku, dadaku seketika bergemuruh oleh rasa bahagia, entah kenapa setiap bersamanya debaran jantungku seakan aku baru bertemu dengannya, selalu sama. Dia selalu menggemaskan dan tak pernah membuatku merasa bosan. Cinta yang tulus itu yang mampu menerima kekasihnya apa adanya, tanpa menuntut dan meminta lebih. Dan Nemo adalah sesuatu yang sempurna dan sangat pas untuk ku cintai, aku tak melihat kekurangan pada dirinya, namun aku juga takan meminta lebih lagi, aku merasa cukup dengan yang kini dia berikan. Aku bahagia.
    Dan aku berusaha memberikan yang terbaik pula untuk dirinya. Sepenuh jiwa ragaku ku persembahkan cinta yang tulus padanya.

    ***
    -Bersambung..
  • pertamax xD
  • Nemo ♏ªªªáàÛú balik kampung nemuin dewa neptunus rajanye :D
Sign In or Register to comment.