BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mermaid Boy (satu)

145791014

Comments


  • Hari-hari selanjutnya setelah kejadian itu kurasa sangat memilukan ku jalani, kami memang masih bersama, masih serumah dan sekamar bersama, melakukan rutinitas seperti biasanya seakan tak terjadi apapun. Setiap detik waktu ku lalui berusaha ku nikmati sebaik mungkin bersama Nemo, melakukan hal-hal yang belum dan ingin kita lakukan, berusaha tetap ceria walau hati kami pada kenyataannya sama-sama menangis. Aku tak mampu bernafas dengan tenang lagi.

    Kebahagiaan sejati itu kini di ujung tanduk bagiku, hanya sebuah harapan semu, ibarat aku bergelantungan di jurang dan bertahan pada seutas tali yang hampir putus, hanya tinggal menunggu tali itu putus dan aku terjatuh hancur ke dalam jurang.
    Waktu berlalu terasa begitu berat ku lalui, aku tidak ingin berjalan lagi dan berharap semuanya berhenti hingga saat ini saja, selagi aku masih bersama Nemo tidak harus menanti perpisahan yang menyakitkan itu terjadi. Otak ku kusut semrawut kepalaku pusing seakan sedang di benturkan pada sebuah tiang pancang yang kokoh menjulang.

    Segalanya tidak lagi sama, ini sangat menyakitkan untuk kami rasakan, bagaimana mungkin aku harus kembali patah hati dan harus kehilangan orang yang ku cintai, dan kali ini pasti akan lebih sangat menyakitkan karena rasa cintaku berkadar sangat besar padanya. Cinta ku sudah stadium 4 dan sebentar lagi akan koma dan sekarat.

    Aku mengerti bahwa di dunia ini tidak ada yang kekal, karena setiap yang berawal pasti akan menuju akhir, seperti juga pada cinta yang ku miliki untuk Nemo, aku tak bisa egois berharap mendapatkan keabadian pada cintaku karena aku hidup di dunia fana. Aku harus bisa nrimo dan ikhlas.

    Lagipula ada yang mengatakan cinta tak harus memiliki apalagi pada cinta dalam kasusku, sudah sangat jelas cintaku hanyalah cinta terlarang, oleh agama dan kehidupan, masarakat umum yang awam akan perasaanku tidak akan bisa menerima perasaan cintaku setulus dan sebesar apapun cintaku.
    Apalagi jika Bunda tahu, beliau pasti akan sangat kecewa. Di tambah lagi kini dengan keadaan aku mencintai sosok yang berbeda dengan alamku, seekor ikan duyung jantan, lengkap sudah rintangan cinta yang harus ku hadapi.

    Namun pada dasarnya aku adalah manusia biasa yang kadang tak mampu menerima kenyataan, rasanya aku tidak siap harus selalu berakhir seperti ini. Sebagai manusia biasa rasanya begitu sulit untuk menjadi sosok yang ikhlas menerima cobaan seberat ini.

    Hari-hariku jadi semakin kehilangan semangat, di kantor atau dimanapun berada, kadang untuk makanpun aku merasa malas seakan aku tidak punya gairah hidup lagi. Yang sering aku lakukan adalah menangis sepuasnya di setiap ada kesempatan aku sedang tidak bersama Nemo karena tak mungkin aku menangis di hadapannya, aku tak ingin membuatnya semakin bersedih dan tak bahagia. Walau ku tahu dia sama tak bahagianya sepertiku saat ini.

    Aku hanya harus berusaha menyiapkan diri, mengumpulkan kekuatan untuk suatu hari yang terburuk. Melepaskan dirinya dengan keikhlasan. Melepaskan cintaku pergi.

    "Akhir-akhir ini ku lihat kamu tak bersemangat dan murung, ada apa teman?" Suara Romie mengagetkan lamunanku, saat itu sepulang bekerja aku menjemput Nemo namun karena dia belum selesai shif kerjanya aku menunggunya di ruangan pribadi Romie. Aku menghela nafas panjang dan berusaha tersenyum padanya, ku teguk sisa latte ku dan lalu menyalakan lighter, menyulut sebatang rokok mild ku.

    "Entahlah, aku sedang bingung karena kini aku merasa ketakutan saat menyambut pagi, sehingga kadang aku jadi enggan tertidur.." Desahku,

    "Aku tidak mengerti, apa yang membuatmu takut?" Ucap Romie dengan mengerutkan dahi, yah Romie takan pernah mengerti karena aku memang belum mengatakan apapun tentang masalah ini pada Romie, apalagi tentang Nemo yang seekor duyung, rasanya itu terlalu privacy untuk ku katakan pada orang lain walau itu pada sahabatku sendiri, rahasia ini biar ku simpan sendiri. Aku tidak ingin mencelakakan kekasihku jika ada orang lain yang tahu kenyataan langka itu, di dunia ini sesuatu yang langka selalu menjadi bahan ribut-ribut manusia, bahkan di jadikan bahan untuk ke untungan pribadi bagi sebagian orang yang berhati tamak. Aku tak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Nemo.

    "Hallo.. Kok malah ngelamun lagi sih?" Aku kembali tersentak saat Romie menepukan tangannya di depan wajahku, ku lihat dia geleng-geleng kepala menatapku heran

    "Sebenarnya ada apa Im? Kau tahu aku siap mendengarkan apapun masalahmu.." Ujarnya tulus

    "....."

    "Apa yang membuatmu takut sehingga menjadi seperti penderita leukeumia akut begini?"

    "Kehilangan.."

    "Aku hubungan kalian baik-baik saja, aku lihat Nemo juga murung akhir-akhir ini.."

    "Cinta kami baik-baik saja, tapi hubungan kami tidak baik, masalahnya bukan pada hati kami tapi dari hal lain, hal yang tak bisa kami hindari.." Ujarku

    "Aku tidak mengerti, bisakah kau ceritakan langsung ke inti saja.."Timpal Romie, aku terdiam ragu

    "......"

    "......"

    Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu, Romie segera membukakan pintu dan ternyata Nemo, rupanya dia telah menyelesaikan pekerjaannya, Aku pun segera bangkit menghampirinya dan lalu pamit pulang pada Romie, dengan tatapan ragu Romie mengijinkan kami pulang namun aku tahu tatapan Romie menyiratkan bahwa antara aku dengannya belum selesai dan esok lusa dia menuntutku untuk menyelesaikannya.
    Aku sangat tahu jika Romie menyadari aku dalam masalah dia akan terus menuntutku berbicara kepadanya dan lalu dengan tulus dia berusaha membantuku semampu dirinya hingga aku kembali baik-baik saja.
    Romie adalah sahabat sempurna dalam hidupku.

    ***
  • Teman Ўğ baik n perhatian
  • Harapanku semoga hari buruk untuk nemo&imam itu tidak akan ada...amin,..lanjuuuut...makin penasaran neh...:)
  • owww,,, mengharu biru, hikzz,,,,2X aduh rasanya aku nggak kukut deh baca cerita, sangat menyayat sembilu coy,,,, THANX.
  • galau galau
  • kok dikit banget update nya?
  • cuma segitu??????///////
  • Udah pernah baca ini. Tapi entah bagaimana lupa endingnya :P
    Ngulang baca lagi tapi tetep seru... ^^

    Lanjutttt... penasaran bingit ama ending-nya>.<


    #Peluknemo#bawapulang :D
  • Hehe maaf kalo tulisannya msh acakadut n g enak d baca ya.. Msh belajar nulis nih..
  • Lanjut yaa..

    **
    "Minumlah teh hangat nya sayang, itu akan menghangatkan tubuhmu setelah lama berenang di air dingin.." Ucapku dalam bisik lembut di telinganya, kala itu Nemo duduk di pinggiran kolam renang dengan ekornya yang bergoyang-goyang terendam di dalam air.
    Ku rangkul bahunya dengan tangan kananku sedangkan tangan kiriku menyodorkan segelas teh hangat kepadanya, ku cium lembut rambut basahnya, lalu dengan tak melewatkan sedetikpun aku menyaksikan perubahan ekor keemasan Nemo yang perlahan berubah menjadi dua kakinya yang kokoh, akhir-akhir ini aku jadi suka melihat keajaiban itu. Ku sandarkan daguku di bahunya.

    Hampir setiap malam aku selalu menemaninya saat dia sedang berenang dan merubah dirinya menjadi ikan duyung yang menakjubkan. Ikan duyung tampan nan gagah, dengan rambutnya yang keemasan bergelombang berkibaran tertiup angin malam. Nemo terlihat sexy jika sedang begitu. Oh Nemo, kau ikan duyung tertampan yang ku temui dan duyung yang paling ku cintai hingga kapanpun.

    "Terimakasih ya cintaku.." Balas Nemo dengan senyum manisnya yang selalu ku suka, perlahan dia menggesek-gesekan hidungnya di pipikiu menggelitikku, aku menggeliat kegelian namun hati ini teramat bahagia. Tiba-tiba dia menggenggam jemariku yang sedang memegang cangkir teh lalu dia menarik cangkir itu dan meneguk teh hangat itu dari tangan kami yang bersatu.

    "Sayang.. Aku ingat perkataan mu dulu, bukankah kau bilang ada jimat yang bisa membuat duyung jadi manusia, kenapa kita tidak mencarinya atau meminjamnya kepada orang itu.." Ucapku padanya saat teringat pengakuan Nemo waktu itu

    "Jika bisa sudah ku lakukan sejak dulu sayang.." Balas Nemo dengan desah sesal

    "Kenapa?"

    "Yang ku dengar orang itu entah ada dimana, jejaknya menghilang seakan sengaja menjauhkan diri dari kehidupan laut maupun kehidupan manusia, mereka pergi entah kemana.."

    "Tapi bukankah kau bisa mengikuti jejaknya membuat jimat itu?"

    "Aku belum bisa. Membuat jimat itu tak mudah, hanya bisa di lakukan oleh duyung yang sudah berusia matang sedangkan usiaku masih tak cukup matang, aku harus menunggu beberapa tahun lagi, lagipula kami harus bertapa di kawah Gunung Merapi Segara Suci di bawah kedalaman samudera terdalam selama bertahun-tahun hingga mendapatkan jimat itu dan itu tergantung dari ketulusan dan tekad duyung yang menginginkan batu itu" ucap Nemo menjelaskan, aku sedikit kecewa tak menyangka sesulit itu, kami terdiam terpekur dalam pikiran masing-masing

    "Maafkan aku sayang, aku mengecewakanmu. Aku tak bisa berbuat apa-apa.." Desahnya lagi terdengar penuh sesal, ku eratkan pelukanku di dadanya, tangan kanan Nemo meraih tangan kananku yang memeluknya menggenggam jemariku erat.

    "Tidak, kau tak salah apapun, ini takdir yang harus kita hadapi, dan kita akan menghadapinya bersama.." Ucapku tetap menyemangatinya

    "....."

    "Sayang, apa kamu tahu bentuk dan nama jimat itu?"

    "Yah.. Jimat itu berbentuk batu kecil berkilau, warnanya orange agak kemerahan namun ada semacam garis-garis hijau seperti akar merambat di sisi lingkarannya, jika tidak salah namanya Batu Mirah Segara' batu jimat itu tercipta dari segala unsur-unsur laut yang terkumpul lalu membeku di kawah gunung merapi segara di dasar laut, hanya tercipta satu batu saja dalam setiap tapa brata yang di lakukan, itupun jika tapa brata itu berhasil, dan sejauh ini hanya ada beberapa yang berhasil namun dari semua yang berhasil itu semuanya tidak berjejak.."

    "Kenapa?"

    "Untuk menjadikan tubuh duyung itu menjadi manusia seutuhnya sang duyung harus menelan batu itu, menyerap energi batu itu hingga menyatu dengan tubuh dan lalu perlahan menjadi manusia dalam tahap-tahap tertentu, namun setelah usia senja melewati usia 50 tahun manusia itu, batu itu akan keluar sendirinya dari manusia yang menelannya, dan mereka lebih memilih menghancurkannya agar tak ada duyung yang mengikuti jejaknya, karena sesungguhnya itu di larang di kerajaan kami.."

    "Jika begitu kita masih punya harapan menemukannya, bukankah mereka yang berhasil sudah cukup lama, batu-batu itu pasti sudah keluar dari tubuh mereka dan salah satu dari mereka pasti ada yang menyimpannya.."

    "Aku harap begitu..?"

    "Kita akan mencarinya sayang, kita harus berjuang demi cinta kita, yakinlah kita akan menemukannya.." Ujarku menggebu

    "Tapi kemana kita akan mencarinya?" Tanya Nemo masih terlihat bingung

    "Jaman sekarang ini sudah canggih sayang, bagaimana jika kita mulai mencarinya dengan itu.." Ujarku dengan senyum ceria lalu menunjuk Laptop ku yang berada di meja di samping kolam renang. Nemo yang mulai mengerti maksudku segera tersenyum, rona wajahnya sedikit ceria, karena untuk sementara ini kami punya sedikit harapan.
    Kami pun segera beranjak menuju menuju harapan itu.

    ***
  • Oke sekarang judulnya "Finding Dory" ... Pasti Dory alias bundanya Imam yang punya #DihajarTS
  • Oke sekarang judulnya "Finding Dory" ... Pasti Dory alias bundanya Imam yang punya #DihajarTS


    Muaaaaach
Sign In or Register to comment.