It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
aku adalah seorang mahasiswa di sebuah PTN di kota S di pulau jawa. aku berasal dari keluarga dari kelompok suku pedalaman yang masih menjaga adat istiadat kami, bahkan beberapa keluarga dari suku kami masih melakukan semacam ritual mistik. beruntung orang tua ku masih memikirkan masalah pendidikan anaknya sehingga aku bisa sampai di bangku kuliah. aku jauh dari orang tua, sehingga aku harus belajar untuk hidup hemat. aku memilih untuk tinggal di rumah kos yang sederhana, bahkan tanpa jendela di tiap kamarnya, hanya ada pintu dengan sedikit celah di bawahnya. rumah kos ku berada di tengah-tengah antara rumah besar dengan tembok tinggi di kiri dan kanan kos ku. dengan 4 buah kamar, dan sebuah kamar mandi, hanya sebuah lorong seukuran satu jalan sepeda motor yang menjadi tengah-tengah kos ku.
kos ku berbentuk persegi dengan masing-masing 2 kamar di kanan dan kiri lorong, saling berhadapan. kamar ku berada di sisi sebelah kanan dari pintu masuk. kamar di depan ku dihuni oleh mahasiswa semester atas yang jarang kuliah, dia suka minum-minuman keras setiap hari. kamar di sebelah ku dihuni oleh seorang kutu buku. dia berpakaian sangat rapi setiap hari, dengan rambut yang selalu klinis, dia sering pulang pergi membawa banyak buku layaknya seorang kutu
buku. di depan kamar si kutu buku merupakan kamar kosong. kata ibu kos kamar itu tidak boleh dipakai, dan sekarang menjadi gudang untuk menyimpan peralatan berkebun, suami ibu kos ku memang suka berkebun.
untuk meringankan harga sewa kos, aku tinggal berdua dengan teman yang aku kenal di kampus, namanya Putra. Putra adalah mahasiswa semester 2 sama seperti ku, tapi dia tidak terlalu suka bicara, dia lebih banyak diam dan membaca/menulis artikel di depan laptopnya. akhir-akhir ini dia sering sekali browsing-browsing tentang penyimpangan perilaku pada manusia.
pagi itu awal bulan, sekaligus awal semester. aku berangkat kuliah dengan sangat bersemangat. siangnya, ketika aku sedang berada di kampus, ibu kos menelepon ku, mengabarkan bahwa Putra telah meninggal di dalam kamar kos kami. dengan darah berceceran dimana-mana. dia ditemukan dengan lubang besar di bagian dada-nya, ya! jantungnya telah diambil!
"tidak mungkin! aku yakin aku sudah mengunci Pintu saat aku berangkat tadi pagi" dalam hati ku heran.
secepatnya aku langsung pulang ke kos. di depan kos telah ramai sekali dengan warga, aku sampai tidak bisa masuk ke dalam. tiba-tiba si mahasiswa pemabuk menunjuk ke arah ku dan berteriak.. "diaa..!! itu dia..!! dia pembunuhnya!!! awaaasss... dia orang gilaa!!!" teriaknya dengan badan bergetar. aku hanya bisa terdiam terpaku di depan warga yang menatapku dengan dingin.
Akhir-akhir ini aku mendapati bahwa anakku memiliki kemampuan aneh. Ia memiliki kebiasaan mengacungkan telunjuknya pada wajah seseorang sewaktu-waktu. Suamiku dan aku menyadari bahwa, jika anakku mengacungkan telunjuknya pada wajah seseorang seperti itu, berarti orang tersebut akan meninggal tiga hari kemudian. Tahun lalu ia mengacungkan telunjuknya pada kakeknya, dan pada tiga hari kemudian kakeknya meninggal karena serangan jantung. Beberapa bulan yang lalu, dia mengacungkan telunjuknya pada aktris terkenal yang ada di majalah. Tiga hari kemudian aktris tersebut meninggal dalam kecelakaan mobil. Hari ini, ketika aku akan menyalakan televisi, anakku mengacungkan telunjuknya tepat ke arah layar. Ketika kunyalakan televisinya, terlihat di layar bahwa Presiden sedang menyampaikan pidatonya. Aku tidak percaya bahwa Presiden akan meninggal pada tiga hari kedepan, tetapi prediksi anakku memang tidak pernah meleset.
Pada suatu malam aku diajak oleh kedua temanku untuk berburu hantu di sebuah rumah tua dimana dulunya pernah terjadi pembunuhan. “Aku dengar si pembunuh menjagal orang-orang ini” kata salah satu temanku. “Pasti arwah mereka benar-benar marah”
“Ya, aku dengar ini adalah pembantaian massal” sahut temanku yang lain. “Rupanya, si pembunuh mencongkel mata sang suami dan membacok sang istri dengan pisau yang besar. Kemudian dia mencekik anak-anaknya hingga tewas.”
“Apakah kalian benar-benar serius?” tanyaku, “atau kalian hanya menakut-nakutiku saja? Kalian tau betapa takutnya aku terhadap hantu.”
Pintu depan pun kami buka, kami berjalan sambil berpegangan tangan karena di dalam sana gelap total dan kami hanya berbekal satu lampu senter. Kami menelusuri ruang tamu dan dapur, kemudian turun ke ruang bawah tanah dimana pembunuhan keji tersebut terjadi. Kami masih bisa melihat dengan jelas darah bercipratan di tembok. Tempat ini memang benar-benar mengerikan, tapi kami tidak melihat satupun kejanggalan atau sesuatu yang aneh. Pada saat keluar dari ruang bawah tanah, aku bertanya kepada temanku.
“Aku tidak melihat satupun hal yang aneh, bagaimana dengan kalian?”
“Aku tidak”
“Aku juga tidak”
“Aku tidak melihat apapun”
Jadi memang benar-benar tidak ada hantu, aku merasa lega.
Aku hidup di Osaka, Jepang dan sering menggunakan kereta bawah tanah untuk pergi bekerja pada pagi hari. Pada suatu hari, ketika aku sedang menunggu kereta, aku memperhatikan seorang pengemis berdiri pada sudut stasiun, bergumam pada dirinya sendiri ketika orang-orang melintas di depannya. Dia menggenggam sebuah mangkok sambil mengharap belas kasihan orang lain. Seorang wanita gendut melintas didepannya dan dengan jelas bisa kudengar pengemis itu mengatakan “Babi.” Wow, aku berpikir pada diriku sendiri. Pengemis ini mengejek orang dan masih mengharap belas kasihan dari mereka? Kemudian seorang karyawan berbaju rapi melintas didepannya, dan pengemis itu mengatakan “Manusia.” Manusia? Aku tidak bisa membantahnya, jelas-jelas dia adalah manusia.
Keesokan harinya, aku tiba di stasiun lebih awal, dan memutuskan untuk berdiri didekat pengemis itu, dan mendengarkan gumaman anehnya. Lalu seorang pria kurus berjalan didepannya dan pengemis itu berkata “Sapi”. Sapi? Pikirku. Orang ini terlalu kurus untuk disebut sapi. Dia lebih terlihat seperti ayam bagiku. Beberapa menit kemudian, seorang pria gendut melintas dan pengemis mengatakan, “Kentang”. Kentang? Aku mengira dia akan memanggil orang-orang gendut “Babi”.
Pada hari itu, saat bekerja, aku tidak dapat berhenti memikirkan tentang pengemis itu dan kata-katanya yang membingungkan. Mungkin dia memiliki kemampuan aneh, pikirku. Aku menyelidiki tentang pengemis itu berkali-kali, saya sering mendengar dia memanggil orang-orang dengan “Ikan” atau “Kambing” atau “Jagung” atau “Tomat”.
Suatu hari rasa ingin tauku sudah tidak tertahankan lagi, dan aku memutuskan untuk menanyakan langsung padanya. Aku mencoba untuk melintas didepannya, dia melihat ke arahku dan mengatakan “Roti.” Aku meberikan recehan pada mangkuknya dan menanyakannya apakah ia memiliki semacam kemampuan fisik. Pengemis itu tersenyum dan mengatakan, “Ya, memang. Aku memiliki kemampuan untuk mengetahui apa yang terakhir orang makan ketika mereka melintas didepanku” Aku tertawa karena aku menyadari bahwa ia benar. Dia mengatakan “Roti”. Hal terakhir yang aku makan saat sarapan sebelum aku berangkat kerja hari ini. Setelah itu aku pergi dan kemudian menyadari sesuatu. Aku berhenti dan memutar badanku untuk mengamatinya lagi.
Malam ini sedang hujan deras sekali. Ketika kami sampai pada suatu tempat, aku menghentikan mobilku di depan sebuah terowongan. Temanku dan aku pernah mendengar rumor dan legenda bahwa terowongan ini berhantu. Mereka mengatakan ketika mengendarai mobil dan melintasi terowongan ini pada malam hari, hal yang aneh akan terjadi. Kami kemari untuk mengetes keberanian kami dan memastikan bahwa rumor tersebut benar. Terowongan ini letakknya sangat terpencil dan tidak banyak kendaraan yang melintas. Suasana angker dan menyeramkan langsung kami rasakan begitu memasuki terowongan ini. Aku menjalankan mobil dengan pelan, berharap sesuatu yang aneh benar-benar terjadi, tetapi ketika kita mencapai ujung terowongan kami tidak melihat sesuatu apapun yang mengerikan.
Aku dan temanku kecewa. “Ayo kita melintas lagi,” kataku. Teman-temanku setuju dan aku memutar mobilku saat diujung terowongan. Sekali lagi, kita tidak mengalami hal yang aneh. Aku memutar mobilku di dalam terowongan beberapa kali setiap kali kami hendak mencapai ujung. Setelah empat atau lima putaran, salah satu temanku berkata, “Lebih baik kita pulang saja teman-teman.”
Kupikir dia benar, lama-kelamaan kami menjadi bosan, dan suara hujan yang turun ke atap mobil kami semakin lama semakin
mengganggu kami. Akan tetapi ada sesuatu yang aneh dengan nada bicara temanku tersebut. Tepat sebelum kami keluar terowongan, kuhentikan mobilku dan melihat ke belakang. Aku menyadari bahwa salah satu temanku tersebut menggigil dan terlihat ketakutan. Teman-temanku yang lain menatapnya dan bertanya.
"Apa yang salah denganmu? Apakah kamu melihat sesuatu?”
Lalu ia berkata “Apa kamu tidak mendengarnya?”
“Mendengar apa?” kataku.
Setelah terdiam cukup lama, ia mengatakan “Hujan, suara hujan….”
namaku mark, aku seorang pekerja kantoran. belum lama ini aku pindah ke sebuah apartemen. tempat ini hanya memiliki enam lantai dengan sepuluh kamar setiap lantai. uniknya, nomor kamar selalu diawali dengan angka yang menunjukan lantai kamar.
beberapa hari ini, aku tidak dapat tidur nyenyak. selalu dengan alasan yang sama, suara bising laki laki dan perempuan dari kamar tepat diatas kamarku. dari suara bising mereka, aku tahu kalau mereka bertengkar, meskipun aku tidak tahu apa yang mereka ocehkan. suara si pria selalu lantang dan membentak. sementara suara si wanita melengking seakan tidak mau kalah. sudah 3 hari berturut-turut mereka begitu terus, termasuk hari ini. hingga akhirnya kuputuskan mengambil sapu dan membenturkan ujung gagangnya ke langit-langit kamarku sembari berteriak, "jangan berisik!, tidak semua orang mau mendengar ocehan kalian!, beberapa orang harus bangun pagi-pagi sekali!". tidak berapa lama, akhirnya mereka diam. kukira mereka
tidak akan mengulangi ini lagi. tapi aku salah, esoknya mereka kembali ribut. malah lebih keras dari sebelumnya. dengan kesal, kuulangi lagi hal yang sama dengan kemarin. anehnya, suara mereka langsung hilang, tidak seperti kemarin. akhirnya kuputuskan tidur. ketika aku baru terbaring, terdengar suara pistol 3 kali dari atas, kemudian terdengar suara laki-laki itu berteriak dari kamarnya. "jangan pernah menyuruhku diam, atau aku juga akan menembakmu seperti istriku!". tidak memakan waktu lama, aku langsung mengambil ponselku dan menelpon penjaga
apartemen. aku menjelaskan semuanya dengan panik. Betapa kecewanya aku, ketika sang induk semang hanya menjawab, " anda dari kamar 605?, tidurlah pak, anda hanya mimpi buruk".
Kubolak-balik halaman koran lokal yang sedang kubaca..tak ada yang menarik..hanya berita politik basi dan pembunuhan berantai.. Gak ada yang asik nih... Lalu di halaman iklan kulihat ada toko baru yang menjual benda2 seni..ada diskon 30% untuk pembelian dalam minggu ini.. boleh nih pikirku.. Kulangkahkan kaki ke toko tersebut..tokonya ternyata cukup kecil namun benda2 di dalamnya cukup lengkap.. ada patung2 hewan dan benda2 lainnya..sepintas kulihat beberapa patung berbentuk kepala manusia di bagian paling atas rak etalase. Kuambil patung berbentuk burung hantu dan kubawa ke kasir. Aku tanya ke kasir "siapa yang membuat patung2 disini?" Dia menjawab pemilik toko ini yang membuatnya. "Wah mirip sekali ya patung2 disini dengan aslinya, apa ya rahasianya?" Kasir itu menjawabku sambil berbisik "Patung2 disini dibuat menggunakan cetakan dari benda aslinya, bukan pahatan". Ketika akan membayar kutanya kapan kira2 pemilik toko ini membuat patung yang baru lagi,dan kasir itu menjawab. "Sepertinya sebentar lagi dia mau membuat patung yang baru, dia baru saja menemukan cetakan yang pas untuk patung barunya lagi." sambil tersenyum kepadaku
hari ini kayaknya aku bakalan main lagi nih ke rumah si Timmy. Asik! Timmy itu orangnya asyik banget, kekanak2an, agak aneh, suka jailin orang. sebelas duabelas lah sama aku. hahah. yang bikin lebih mantap lagi adalah, Timmy punya satu orang adik perempuan dan seorang kakak laki- laki. Hobi kami adalah mem-bully adik perempuannya dan menganggu kakak laki-lakinya sampai dia ngamuk.. ahahha
Hari ini adalah jadwal kami bermain bola. tapi karena latihan masih nanti sore, masih bisa dong gangguin mereka. target pertama kami adalah Kimmy, adik perempuannya. seperti yang dilakukan kebanyakan anak usianya, dia bermain barbie.
"hei Kimmy, kamu main apa?" tanya Timmy.
"Oh, ini kami sedang bermain bersama barbie," jawabnya.
"Ha, kok kami? Emangnya temen kamu ke sini ya?"
"eh jangan main-main ya! kamu gak liat tuh temenku! duduk dibelakang kamu!" teriaknya pada Timmy.
kami menengok. gak ada siapa2 tuh. hanya satu kesimpulannya. "Hahahha kimmy punya teman khayalan! wakaka!"
"Dia bukan khayalan! dia temanku! benar-benar ada!" teriak Kimmy.
"jadi kalo ada mestinya gak ada dong yang bisa menghalangi kami merusak barbie kamu?!" Timmy raih barbienya. Timmy jambak rambut barbie itu lalu dia lepaskan tangan dan kepalanya. Kimmy hanya bisa menangis meraung2. ahaha! kasian deh, suruh aja teman khayalanmu bantuin benerin barbie itu!
lalu kami punmengganggu Tommy. enaknya ngapain ya?? kemudian ide sangat jahil muncul di kepalaku. "Kita lepaskan saja tarantula peliharaan dia, pasti mama kamu nanti marahin dia!!" bisikku ke telinganya. awalnya dia ragu. setelah aku bujuk, akhirnya dia mau, dengan satu syarat. "Aku akan masuk kamarnya dan membuka kandangnya, tapi kamu jaga dari luar ya, nanti kasih tau aku kalo Tommy datang!" katanya kepadaku. Beress...jawabku. akhrnya tommy keluar kamar juga, kayaknya mau ke kamar mandi. kesempatan buat kami nih! Kami mengendap2 ke dalam kamarnya. aku berjaga di mulut pintu, Timmy mendekati kandang tarantula. Gawat! Tommy berjalan kembali ke kamarnya! ternyata dia bukan ke kamar mandi tapi cuman ambil minum, pantas aja cepet bgt. "Tim! Tim! Tommy datang!" bisikku. sudah tidak mungkin bagi kami untuk keluar kamar, ketauan nih. akhirnya tommy datang, tidak mempedulikanku yang ada di depan pintu. dia memang selalu dingin pada semua orang. akhirnya setelah melihat Timmy di dekat kandang tarantula, barulah dia bicara, yang membuatku terhenyak, "ngapain lagi kamu masuk ke kamarku? lagi main sama siapa? sendirian aja? main diluar aja,, cari temen sana"
Aku dan isteriku menghabiskan liburan panjang kami untuk berlibur ke Inggris. Suatu perjalanan panjang yang harus kami tempuh dari New York untuk menuju ke London. Kami menginap di suatu hotel di pinggiran kota untuk melepas lelah usai perjalanan. Pada malam harinya di saat kami tidur,kami terbangun oleh suara bising dari luar. Aku melihat ke luar jendela dan mendapati bahwa banyak polisi diluar sana. Mereka berteriak kepadaku bahwa telah terjadi sebuah perampokan dan pembunuhan pada lantai dua. Aku menginap di lantai tiga, dan melihat polisi telah memblokade lift dan tangga. Si pembunuh terjebak dan tidak akan bisa turun ataupun naik ke lantai atas, jadi kami tidak berada dalam bahaya. Aku dan istriku akan kembali tidur. Aku berharap polisi dapat menangkap pembunuh tersebut.
Aku sedang menghadiri pesta ulang tahun temanku. Pestanya sangat meriah, makanan dan minuman seakan-akan tidak ada habisnya. Sudah lewat tengah malam dan kami pun masih berpesta. Tiba-tiba aku merasa harus ke toilet. Sepertinya aku terlalu banyak makan dan minum. Akhirnya aku menemukan toilet di tempat yang agak sepi. Aku pun memilih toilet yang paling bersih. Sebelum aku masuk, aku melihat ada dua tulisan yang berbeda di dinding. Yang sebelah kiri tulisannya “Toilet ini dikutuk.” dan di sebelah kanan tulisannya “Tulisan ini akan berubah.”. Aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat keisengan orang yang menulis ini. Kalau toilet ini benar dikutuk, kenapa masih dibuka untuk umum, bukannya disegel. Dasar orang bodoh. Aku pun masuk ke dalam toilet itu untuk menyelesaikan urusanku. Setelah mengunci pintu, aku pun duduk di atas toilet. Dan kemudian aku teringat tulisan yang ada di dinding tadi. Aku melihat ke atas. Di sebelah kiriku tulisannya masih “Toilet ini dikutuk.” dan di sebelah kananku pun tulisannya tetap “Tulisan ini akan berubah.”Tulisannya sama sekali tidak berubah, masih sama dengan yang aku lihat sebelumnya. Berarti toilet ini tidak dikutuk kan?
namaku scott, orang irlandia. sekarang adalah salah satu masa paling bahagia bagiku karena bocah pedesaan sepertiku bisa diterima di perusahaan petroleum besar. untuk training, aku akan dikirim ke houston, negara bagian texas, amerika serikat. disana aku akan mengikuti pendidikan selama 2 minggu. aku tiba di sana tanggal 30 november 2010. ada yang menarik perhatianku di apartemen tempat tinggalku di sana. Lisa, tetangga sebelah di apartemen ini. orangnya cantik, dan kelihatannya baik. baru 1 hari kemudian aku berani berkenalan dengannya dan mengajak jalan. dari situ aku tau kalau dia ternyata kurang bisa bergaul, agak tertutup, dan hampir tak punya teman. tapi untungnya dia masih mau kuajak jalan, dan makan makan. dalam sehari saja hubungan kami semakin akrab. tanpa sadar, rasanya aku mulai jatuh cinta. tanggal 4 desember aku harus dikirim ke florida, dan aku kembali ke houston tanggal 7 desember. sekembalinya aku, yang kucari adalah lisa. tapi aneh, tak ada jawaban dari kamarnya sewaktu kupanggil. tak seperti biasanya. pikiranku masih belum kemana-mana. 2 hari tak dapat kabar dari lisa, akupun gundah. kutanyakan pada resepsionis apakah lisa sudah pindah ketika aku pergi ke florida. aku kaget bukan kepalang sewaktu dapat jawaban bahwa lisa sudah meninggal. aku tak tau harus berkata apa. pada sang resepsionis, yang kutanyakan hanya dimana dia dikuburkan. akupun segera kesana setelah diberi alamatnya. akupun menemukan batu nisannya. dari situ tergambar jelas kalau dia memang bukan orang yang punya banyak kerabat. yang ada di batu nisan hanya nama dan tanggal kematiannya, "RIP. Lisa Adkins. Died : 05-12-2010". Dia meninggal hanya satu hari setelah kepergianku ke florida. setelah meletakkan setangkai bunga di kuburnya, akupun kembali ke apartemenku.
Aku adalah seorang penggemar cerita horor. Aku adalah anggota klub misteri di sekolahku. Klub ini menarik hanya saja peminatnya sangat kurang, aku selalu menghabiskan waktu ku dengan membaca cerita horor di bangunan tua terbengkalai di belakang sekolah sendirian. Betapa senangnya hatiku saat mengetahui ada 3 orang siswa baru yang memasuki klub misteri ini. Suatu hari, aku memutuskan untuk menguji nyali 3 orang adik kelasku yang baru memasuki klub misteri ini. Tidak seperti uji nyali yang biasa disiarkan di televisi, uji nyali versi kami ini hanya bercerita horor sambil membawa sebatang lilin yang menyala, dan setelah kami selesai bercerita kami akan memadamkan api dari lilin tersebut satu persatu. Konon saat semua lilin padam akan muncul sosok misterius yang mengerikan, mendebarkan bukan?
Hari kamis malam kami berkumpul di bangunan tua di belakang sekolah, setelah semua berkumpul, lilin dinyalakan dengan sebatang korek api, dan kami pun mulai bercerita. Kami semua menceritakan cerita-cerita yang berdasarkan kisah nyata agar suasana semakin mencekam. Ada yang bercerita tentang seorang arwah suster gila yang meneror pasien di rumah sakit, ada yang bercerita tentang seorang psikopat bersenjatakan kapak yang meneror satu keluarga, ada juga yang menceritakan kejadian tentang kematian seorang kakak kelas yang pernah terjadi di tempat ini, aku sendiri bercerita tentang sekelompok pemuda yang diteror oleh sosok misterius setelah mencoba untuk menguji nyali mereka. Saat aku hendak mematikan lilin, seorang penjaga sekolah memasuki gudang tua tempat kami berkumpul, kami sangat terkejut karena ia membuka pintu dengan keras.
"Hei sedang apa kalian bertiga disini!? ini sudah malam tahu! bahkan sudah lewat tengah malam!" teriak si penjaga sekolah.
Tanpa pikir panjang kami pun langsung kabur sebelum masalah menjadi semakin rumit. Yah, ternyata sosok mengerikan yang muncul itu adalah seorang penjaga sekolah, tapi hal itu cukup mendebarkan bukan?