BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Perjalananku * Bintang *

1101113151618

Comments

  • Wah senengnya dicebokin bang dikin.
  • ditunggu lanjutannya @bintang
  • Iya mas @Arie_Pratama makasih ya udh mau baca.
  • Minggu Pagi.


    Gemuruh gerimis kecil menemaniku bangun, pagi ini. Kucari-cari dimana Handphone Pakde Waluyo untuk melihat Jam. Aku memang tidur dekat dengannya tadi malam, sepertihalnya saat aku menginap dirumahnya, dia mengeloniku seperti anaknya sendiri. Selain itu dia memang sudah kuanggap seperti Bapakku sendiri. Ku ambil HP di saku celana boxer nya, jam menunjukan Pukul 06:15 pagi.


    Hanya aku yg lebih dulu bangun, kulihat semuanya tengah tidur dengan lelapnya di beberapa sudut ruang, diperahu ini. Tak heran memang, karena dini hari tadi mereka bergelut dengan peralatan Miyang dan Ikan-ikan didasar laut sana. Pastilah sekarang mereka masih lelah.

    Dari sini kulihat banyak sekali Kotak-kotak biru yg bertumpuk-tumpuk disana, aku yakin itu hasil laut yg mereka tangkap tadi malam. Sebaiknya memang kubiarkan saja mereka tidur. Kasihan juga jika harus kubangunkan, karena etisnya Tadi malam mereka bekerja, pastilah sekarang mereka tidur. Sedang aku? Tadi malam yg kulakukan hanya tidur dan tidur, jadi jika sekarang aku bangun sendirian, ya tidak apa-apa. Hanya saja, sedikit takut jika membayangkan Perahu Besar ini akan terbalik digulung ombak besar.. Kan mereka semua tidur? Jadi siapa yg akan mengendalikan Perahu ini jika terjadi apa-apa? Masa aku? Mana Ayunan ombaknya jadi sedikit lebih kencang lagi. Hh....


    Ku berjinjit pelan ke pinggir bibir perahu untuk kencing. Pagi ini memang sangat dingin, terlebih lagi sekarang ini kami tengah berada di hamparan laut tanpa penghalang sedikitpun disekitarnya. Pastilah angin barat lebih mudah untuk menyeruak masuk ke beberapa sudut ruang Perahu ini.

    Kulepaskan semua yang membebaniku. Air kencingku deras mengalir ke laut. Selesai kencing, kembali ku beringsut disamping Pakde Waluyo.


    Jam segini, biasanya aku menonton TV. Animasi Jepang, seperti Pokemon, Beyblade, Crayon Shinchan, Doraemon. Minggu pagi memang surga nya anak-anak untuk menonton TV kan?.


    "wes tangi Tang? (dah bangun Tang?)" sapa mas Imam mengagetkanku.

    "eh iyo mas".

    Dia dia berjalan kearah belakang perahu. Hendak kencing rupanya. Dia menghadap ke arah laut lalu kemudian menyibak celana boxer nya. Ia kencing dengan mengeluarkan Peli nya dari sela lubang celana pendeknya. Sayangnya adalah, mas Imam membelakangiku. Hehe

    "meh mantuk kapan mas? (pulangnya kapan mas?)" tanyaku padanya.

    "mengko rwa, ngenteni do tangi. Mesakne, do kekeselen kui (nanti, nunggu mereka bangun. Kasihan, pada kecape'an itu)"

    Aku diam saja. Baru juga semalam disini, tapi rasanya kangen sekali dengan orang rumah, terlebih dengan bapak. Dirumah memang aku paling dekat dan manja dengan Bapak.

    "ngeleh rak? (laper ngga?)" tanya mas Imam.

    "ha'a mas. Ngeleh. Ono sarapan? (iya mas, laper. Ada sarapan?)"

    "iki ono turahan Urang bakar mau subuh. Gelem? (ini ada sisa udang bakar tadi subuh. Mau?)"

    Kuambil saja udang itu cepat. Aku memang lapar, meskipun sebenarnya aku rada bosan juga makan Udang. Karena sehari-hari dirumah aku selalu makan Udang, apa lagi jika bapak baru pulang dari tambak. Pastilah dia bawa udang berkantong-kantong plastik. Dan seketika, meja makan berubah menjadi kolam budidaya udang. Sup udang, Sambel Goreng Udang, Udang goreng, Udang ini udang itu.., terkutuklah kauu udaaanggg... Hhh

    "mas Adi wes mari Tang? (mas Adi udah sembuh Tang?)" tanya mas Imam tiba-tiba.

    Dengan mulut sedikit penuh, kujawab saja "wes (udah)".

    Enak juga udang bakar ini. Ada manis-manisnya. Siapa pula yg masak?

    "esok melu mas yok (besok ikut mas yok?)" ajaknya tiba-tiba

    "meh ngendi mas? (mau kemana mas?)"

    "odol doro (jual burung)"

    "sip. Balek sekolah yo"

    "berez"


    Kulanjutkan sarapanku. Sesekali ku mengobrol ringan saja dengan mas Imam, kita membahas soal burung dara, pertandingan bola antara Surodadi FC VS Gringsing, acara anime TV dan lain banyak hal. Mas Imam ini juga sering kerumahku setiap malam. Biasanya dia ngopi, main catur atau hanya sekedar nongkrong dengan Mas ku. Dia juga sering menonton TV dirumahku, krn aku dan mas Imam memiliki selera yg sama untuk urusan acara TV. Biasanya kita menonton Naruto, Fairy Tail, Digimon dll. Meskipun dia seumuran dengan Mas Adi, tapi dia masih suka dengan serial-serial Anime jepang. Itulah yg membuatku betah jika sedang ditemani dia.


    Sembari menunggu Pakde-pakde dan Abang-abang itu ngorok, aku diajak main catur dengan mas Imam. Yah meskipun hasilnya sudah bisa ditebak, pastilah aku yg kalah hh. Tapi ya, dari pada bosan kan?.. :)


  • @bintang akhirnya lanjutnya jg :) lanjut lgi pliese .. penaasaran ..
  • @bintang akhirnya lanjutnya jg :) lanjut lgi pliese .. penaasaran ..
  • Cukup lama ku ngobrol dan main catur dengan mas Imam. Kini waktu menunjukan Pukul 07:30. Mampus, aku ngga bisa nonton Doraemon huahuahua. Hehehe.


    Karena dirasa terlalu lama menunggu mereka bangun, mas Imam memutuskan untuk membangunkan mereka saja. Aku menyetujuinya.

    Bermula dari Pakde Rusdi, lalu kemudian yg lainnya. Mas Imam membangunkan mereka satu persatu dengan sedikit menggoyang-goyangkan tubuh mereka pelan. Kelamaan kan? Malah justru beberapa dari mereka hanya menguap lebar lalu kemudian ambruk lagi. Haizzz..

    "gabyur banyu laut porak wez mas (siram air laut, kelar mas)" celetukku.

    Mas Imam tertawa saja. Ia masih tetap berusaha membangunkan mereka DENGAN SOPAN. Mas Imam ini agaknya anak yg Rikuhan (ngga enak 'kan). Kuputuskan untuk bangunkan Pakde Waluyo saja, biar nanti Pakde Waluyo yg membangunkan mereka.

    "Pakde, tangii pakdee" sedikit ku menggoyang-goyang pundaknya.
    "pakdeee" kucolok-colok udelnya di perutnya yg rata. Karena kalo dirumah, memang biasanya aku membangunkannya seperti itu hehe..

    Mas Imam tertawa saja melihat ulahku.

    "pakdeee"

    Seketika ditepisnya cepat tanganku dari perutnya. Mungkin Pakde kaget, dipikirnya apa sesuatu menyodok-nyodok pusarnya. Hihi.

    Aku dan mas Imam tertawa saja. Sedang Pakde akhirnya bangun juga, meski dengan mata sayup-sayup dan badan sedikit lesu.

    "nengopo nang?" tanya nya.

    "meh wangsul kapan? Mpun jam wolu niki (meh pulang kapan? Dah jam delapan ini)"

    Dia mencari-cari hapenya, setelah menemukannya ia membukanya. Mungkin ingin melihat jam.

    "lah di gugah ra iku (bangunin semua itu)" perintah pakde.

    "angel pak. Nek tilem jan dados kebo tenan. (susah pak. Kalo tidur bener2 kaya kebo beneran)" balas mas Imam.

    Aku cekikikan saja. Melihat mas Imam kewalahan membangunkan mereka benar-benar membuatku geli sendiri.


    Tak butuh waktu lama untuk Pakde waluyo membangunkan mereka. Cepat tegas padat jelas.

    Mereka semua pun bangun. Selanjutnya apa yg terjadi?? KENCING BERJAMAAH. Mereka semua kencing dimasing-masing bibir perahu. Aku cuek saja, atau hanya pura-pura cuek? Hehe. Pakde Waluyo kencing tak jauh dari tempatku duduk. Ia kencing dengan memelorotkan celana dan sempaknya sebatas paha,. Kontol pakde kelihatan bagus, besar, kepalanya pun besar, sunatannya rapi dan ketat. Buah pelirnya juga besar padat menggantung keatas. Ini pertama kalinya aku melihat kemaluan Pakde Waluyo. Beberapa kali memang aku sering mandi dengan Pakde, tapi ia selalu saja mengenakan sempak.

    Melihatku sedang memperhatikannya, ia senyum saja lalu kemudian buru-buru menaikan celananya. Mungkin pikirnya tidak baik untuku melihat kontol besarnya. Ia bahkan tidak cebok.

    Pakde waluyo ini umurnya sekitar 45'an. Tapi badannya kekar khas Nelayan-nelayan didesa kami. Perutnya sama sekali tidak buncit, malah terdapat guratan-guratan garis keras diperutnya. Rata, tidak six pack, tapi berotot.


    "balek balek balek balek balek.." seru Pakde Rusdi menirukan logat kernet Bus.

    "balek balek.. Tekan omah, cium istri, mak jleb ahh (pulang pulang.. Sampe rumah, cium istri, mak jleb ahh)" seru seorang Pria yg kutaksir masih 30an, dengan menyodokkan pinggulnya kedepan saat dia bilang 'ahh'. Entah apa maksudnya? Hehe

    "wahh mas Kardi solek pengen ajeb ajeb.. (wahh mas kardi keburu pengen ajeb-ajeb)" celetuk mas dikin.

    "Di.. Di.. Jek sewengi rak temu bojo ae kontolmu mblesak mblesuk. Opo neh nek ditinggal ngrantau.. (Di.. Di.. Cuman setengah hari ga ketemu istri saja kontolmu dah ga karuan. Apa lagi kalo ditinggal merantau)" celetuk pakde waluyo menyindir Om Kardi itu.

    Yg lain tertawa saja. Om kardi ini orangnya ganteng juga. Kulitnya gelap, matanya tajam, hidungnya mancung tajam. Wajahnya kotak. Tinggi, ramping, tapi kekar. Aku dibisikin mas Imam, ternyata om kardi ini pengantin baru.. Hmm pantas lah..

    "nek tinggal merantau yuk lesti ng hong kong piye sampeang mas.. (kalo ditinggal mbak lesti ke hong kong gimana sampean mas??)" kali ini mas Andi yang menggoda.

    "lha yo manuk'e ngacung-ngacung teroooss.." timpal mas Dikin kocak, dengan mengepalkan tangan kemudian mengacung-acungkan lengannya.

    Yg lain tertawa saja.. Sementara yg digoda tampak senyum santai saja.

    ----

    Hhhh saatnya pulang. Aku pasti akan sangat rindu suasana seperti ini. Bakar-bakar hasil laut, bercanda-canda, mendengarkan bahasan mereka yg selalu saja menyelipkan topik fulgar didalamnya. Hhhh jika mereka melaut di hari sabtu lagi, aku ingin ikut lagi..


    Dalam perjalanan menuju sungai payau, kami berfoto-foto ria dengan Handphone Pakde Jarot yg rada canggih. Kita berfoto kocak. Ada sesi foto yg kesemuanya memakai sempak (termasuk aku), ada satu foto dimana kita membawa ikan selayar panjang, aku juga sempat foto dengan mas Dikin, dan dengan Pakde waluyo. Seperti anak kampung yg ga pernah liat hape canggih saja hehe.. Serentak semua jadi banci kamera hahaha.


    Aku bener2 ingin ikut lagi.. Apa lagi sebentar lagi akan masuk libur semester I. Terserah jika pun bapak tidak mengijinkan. Aku pengen ikut lagi.
  • wah diupdate ceritanya
  • Mas @DoniPerdana kenapa mas aq mention di update yg kemaren ngga koment? Kayaknya udah ga suka jalan ceritnya ya? Maaf ya menuh2in notifmu mas. Ini jg kok koment nya cepet bgt. Langsung komen ya :))
  • asyik ya pada selfie, apa engga goyang gambarnya ... wah mau ke pasar burung sama Imam ...
  • asyik ya pada selfie, apa engga goyang gambarnya ... wah mau ke pasar burung sama Imam ...
  • Mas @lulu_75 ngga selfie kok mas. Di fotoin orang.. Kayak anak alay aja pake selfie segala.. Hehe
  • Duhh pap dong foto kencing di Perahunya huahaha. Eh maksudnya foto selfie di perahunya
Sign In or Register to comment.