It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@3ll0
Eh si Lita jadi belok ya karena digoda ama Tiar ? )
Otaku bersodara gokil abis, HanHan gak kalah gokilnya wkwwk mau donk fotonya ) )
Lanjjut^^/
~ Hanhan Pov ~
Aku, Tiar, Vio dan Jemmy kini berdiri tak jauh dari tempat yang di pakai untuk rumah hantu. Awalnya kami berempat janjian keluar ke mall untuk jalan-jalan karena nggak ada kerjaan. Waktu melihat ada rumah hantu di mall itu aku dan Tiar langsung tertarik.
"Kayaknya dibatasi deh yang masuk," kata Tiar yang melihat jumlah orang yang masuk kedalam.
"Paling banyak dua orang," sahutku.
Tiar mengangguk.
"Serius masuk kesana??" tanya Jemmy."
Smile...
"Iya. Kata temenku sih seru. Horror abis," kata Tiar.
"Aku nggak ikut deh."
"Kenapa? Takut kamu Jem??" tanyaku.
Cowok itu mengangguk cepat.
"Jantungku menolak."
Tiar langsung ngakak. Cewek itu melirik ke arahku.
Haha...
Aku tau apa maksud lirikannya itu.
"Tapi aku pengen masuk ke sana. Masa aku sendirian? Tiar kan ama Vio," kataku yang masih melihat Tiar yang berusaha mengatur tawanya.
Aku menatap Jemmy yang berdiri tepat di sampingku.
"Serius nggak mau nemenin?"
Jemmy terlihat bingung. Dia menggaruk-garuk kepalanya. Melihat ke kiri ke kanan.
Aku menatap Tiar yang melihatku. Aku menggelengkan kepalaku samar. Kode kalau Jemmy pasti menolak masuk. Tiar mengerucutkan bibirnya.
Padahal aku pengen masuk.
"Aku...aku temenin deh."
Aku langsung tersenyum lebar menatap Jemmy.
"Gitu dong," Tiar langsung antusias lagi, "ya udah yuk kesana! Beli tiket."
Tiar menarik Vio. Dari sikap Vio yang daritadi diam aku hanya bisa tertawa datar. Vio punya pacar yang kurang ajar hahaha...
Setelah beli tiket rencananya Tiar dan Vio duluan yang masuk baru dan dan Jemmy. Tapi ternyata Jemmy meminta ke penjaga pintunya biar diperbolehkan masuk berempat sampai diruang depan saja.
"Ayo!!" kataku yang melihat Jemmy hanya terdiam di tempatnya.
"Aku baru inget kalau kamar kostku belum aku kunci."
Hahaha...
"Yang ngunci kamarmu kan aku Jem," kata Tiar.
Hahahaha...
"Yuk ah buruan!!" Tiar mulai nggak sabaran.
"Tunggu!! Tunggu...tunggu!!"
"Apa lagi sih Jem?? Yang antri banyak lo," Tiar usil banget.
Hahahaha...
Akhirnya kami berempar masuk ke rumah hantu itu.
"WAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA......!!!!!!"
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA......!!!"
DEEEEEEG...
DEGDEGDEGDEGDEGDEGDEGDEGDEGDEGDEGDEGDEGDEG....
Aku yang kaget karena mendengar teriakan Jemmy hanya bisa memegang dadaku. Baru saja masuk si Jemmy dan....aku melihat Vio yang berdiri menghadap dinding sambil menutup kedua matanya.
Ah...
Hahahaha....
Oke...Jemmy dan Vio yang berteriak tadi membuat jantungku nggak mau tenang. Aku baru tau kalau ada kuntilanak di dekat pintu masuk. Berdiri diam dengan rambut menutupi wajah. Pakaiannya lusuh dan sobek-sobek.
Ahahahahaha....
Aku melihat Tiar yang juga menatapku. Wajahnya terlihat antusias.
Hahaha...
"Brengsek kamu Jem. Nggak usah ngagetin gitu dong!" Vio nampak marah tapi dia masih menatap dinding.
"Ayo keluar Han! Ayo keluar! Ayo keluar!!" Jemmy yang terus memegang lengan kiriku mulai berkicau.
Hahaha...
"Han aku sama Vio duluan ya," kata Tiar.
"Ayo kita keluar aja! Keluar! Keluar! Keluar!"
"Oh ya udah. Nanti aku sama Jemmy nyusul."
"Kenapa nggak berempat??? Toh petugasnya nggak bakalan tau," Vio memberi usul.
"Ayo kita keluar aja!! Ooeee!! Kalian denger nggak sih??!"
"Nggak seru ah Vi. Aku kan mau jalan berdua di tempat gelap kayak gini," kata Tiar menolak, "kamu nggak mau berduaan ama aku?"
Hahahahahaha...
"Ya...ya udah ayo!" Vio pasrah.
Ahahahaha... Nekat dia.
Akhirnya mereka berdua jalan lebih dahulu.
"Han!!!" Jemmy menggoyangkan lenganku.
"Apa??"
"Ayo kita keluar aja!! Aku nggak mau masuk ke sana-sana."
"Tapi aku pengen masuk. Masa aku jalan sendirian ke sana?!"
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHH....!!!" Jemmy berteriak lagi saat tau kuntilanak itu mulai berjalan mendekat, "bu...buruan jalan!!! JAAALLLAAAAAN!!!"
Aku hanya bisa ketawa sambil mulai melangkahkan kakiku saat Jemmy mendorong tubuhku.
Dan bisa ditebak apa yang terjadi saat kami mulai berjalan. Jemmy terus berteriak saat "sesuatu" muncul secara mendadak atau mendekat. Aku juga bisa mendengar teriakan Vio dari kejauhan. Hahahaha.... Jantungku berdetak keras bukan karena hantu jadi-jadiannya tapi karena mendengar teriakan Jemmy yang menggelegar.
"WAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA...." teriak Jemmy lagi saat pocong melompat didepannya.
Jemmy langsung memelukku yang berdiri di belakangnya. Dia memelukku erat.
"Han aku nggak kuat. Aku nggak mau lagi. Aku mau keluar. Aku nggak mau di sini. Aku mau keluar!!"
Aku masih terus tersenyum. Jahat nggak sih aku ini? Ahahaha...
"UWAAAAAAHHHH...."
"Aahhh... Jem!!!" aku ikut berteriak saat merasakan sakit di leher kananku.
Aku langsung mendorong Jemmy menjauh.
Tadi Jemmy menggigitku sekuat tenaga.
"So...sorry-sorry Han. Re...refleks," Jemmy menatap sekeliling was-was, "tadi ada sesuatu yang jalan-jalan di sana. Aku kaget."
Aku memegang leherku. Semoga nggak berdarah.
"Sakit ya Han? Sorry-sorry tapi ayo kita keluar dulu dari sini!!! Sekarang!!!"
Hahahaha....
Niatnya memang mau keluar tapi setelah sampai di pintu keluar Jemmy malah nggak mau keluar. Pocong, kuntilanak, tuyul, genderuwo sudah siap sedia di dekat pintu keluar. Jemmy harus aku tarik sekuat tenaga supaya mau keluar dari tempat itu. Si hantu jadi-jadian makin aktif karena tau korbannya ketakutan setengah mati.
Hahaha...kurang ajar. Dasar usil.
"Lama banget sih," semprot Tiar.
Aku melihat Vio yang duduk di kursi sambil menunduk. Kelihatan sekali kalau dia mengalami hal yang sama.
"Ya mau gimana lagi..." aku melirik Jemmy yang berjongkok di sampingku.
Aku menatap Tiar.
Smirk...
Tiar juga membalas dengan senyuman yang sama.
Ahahaha...
"Terus kenapa lehermu itu?" tanya Tiar lagi yang memperhatikan aku memegang terus leherku.
"Digigit vampir tadi di dalam sana."
Aku kembali menatap Jemmy yang sekarang sedang melihatku.
Smile...
"Nggak mungkin lah. Itu kan rumah hantu indonesia. Mana ada vampir?!"
"Nih buktinya," aku menunjukkan bekas gigitan Jemmy, "berdarah nggak??"
"Nggak kok. Merah aja."
Tiar langsung menatap Jemmy.
"JEEEMM...JEEEEMMM...kamu itu cowok apa banci sih?! Masa orang yang suka adu jotos takut ama setan bo'ongan?!"
"Nggak ada hubungannya!!" Jemmy membela diri, " lagian pacarmu juga sama aja. Teriak-teriak juga kan?!"
"Beda lah. Vio kan nggak suka adu jotos," Tiar nggak mau kalah, "cemen."
Jemmy nggak bisa membalas.
Ahahaha...
"Udah-udah!! Yuk anterin aku beli minum," aku langsung menarik Tiar.
Cewek itu langsung ngakak setelah kami cukup jauh dari Vio dan Jemmy. Aku juga ikut tertawa.
"Aduh aku nggak nyangka kalau Jemmy sepenakut itu. Malah lebih penakut daripada Vio."
"Hahaha...aku juga baru tau."
"Vio aja cuma teriak beberapa kali. Itupun waktu mbak kunti dan mas pocong yang muncul."
"Jemmy teriak setiap ada yang muncul."
Aku dan Tiar kembali ngakak.
Akhirnya aku beli coca cola sebelum membeli tiga es coklat untuk Vio, Jemmy dan Tiar. Selama menunggu es jadi, aku bersadar di pembatas lantai sambil melihat ke lantai bawah. Cukup ramai.
Aku membuka coca colaku dan meminumnya. Bersandar di pembatas itu dan melihat tempat es yang antri. Tiar berdiri di sampingku.
Aku kembali meminum colaku. Tiar menatapku. Tiba-tiba dia menahan botol colaku dan mendorongnya.
Uuuugghh...nih anak.
"Hooee...!!" Aku berusaha menegakkan botol colaku agar isinya tidak membanjiri mulutku.
Aku melotot ke Tiar dan dia hanya tertawa.
"Terus kamu ama Vio udah ngapain aja?"
"Ngapain yang gimana dulu?"
"Ya udah sampai tahap mana??"
"Hmmm...."
"Sampai manaaaa??"
Tiar menatapku.
Smile...
"Uuugghh..." dia mengacak-acak rambutnya, "cium kening aja kok."
Hahaha...
"Yakin???"
Tiar meninju lenganku.
"Apaan sih?!"
"Rugi lo kamu kalau nggak ngapa-ngapain sama dia."
"Maksudnya apa coba?"
Aku terkekeh.
"Udah pacaran beberapa bulan kok cuma cium kening."
"Mulai deh. Dasar setan."
Aku terkekeh.
~ Tiar Pov ~ (spesial bwt yg sk tiar :v )
Gara-gara Hanhan aku jadi kepikiran soal hubunganku sama Vio. Aku jadian sama cowok itu sudah hampir lima bulan. Dan belum ada kejadian yang spesial.
Aku menghentikan motorku tepat fi depan rumah Vio. Rumah Vio itu ada diperumahan elit.
Sebenarnya rumahnya tidak terlalu besar kalau di lihat dari luar. Tapi namanya juga perumahan elit. Kesannya pasti elit haha...
"Thanks ya Yar. Sebenernya lebih praktis kalau kita naik mobilku aja," kata Vio sambil menyodorkan helm yang dia pakai tadi ke arahku.
"Nggak seru ah. Lagian aku nggak begitu suka naik mobil," kataku sambil melepas helmku setelah menggantungkan helm yang di pakai Vio tadi.
Aku menyentuh pipi Vio lalu turun ke dagunya. Pacarku itu langsung tertunduk.
"Kenapa?" tanyaku.
"Yar, bisa nggak sedikit aja kamu memperlakukanku seperti cowok. Seperti Hanhan mungkin?!"
Aku masih menatap Vio yang masih tertunduk.
"Apa maksudmu? Aku selalu memperlakukanmu seperti cowok, karena kamu emang cowok," kataku, "lagian kamu bukan Hanhan atau cowok yang aku kenal diluar sana, jadi nggak mungkin aku memperlakukanmu sama seperti mereka. Kamu ini pacarku."
Vio mentapku.
Tanpa diperintah, tangan kiriku memegang kepala belakang Vio lalu menariknya ke arahku. Aku mencium bibirnya. Lembut.
Vio nampak kaget. Dia manatapku tanpa berkedip. Lalu dia melihat sekitar.
Sepi kok.
"Aku nggak pernah mencium Hanhan seperti ini. Cuma kamu."
"Ah...ya," Vio kembali tertunduk.
"Itu ciuman pertamaku."
Vio langsung menatapku.
Hehehe...
"Sorry kalau jadi ciuman terburukmu."
Vio menggeleng cepat lalu kembali tertunduk. Tapi dia kembali menatapku sambil menampilkan senyuman lebarnya.
Maniiiiissssssss....aaaaaaaaaaarrggg....aku jadi pengen pegang-pegang dia lagiiii.
"Aku pulang dulu deh," pamitku sambil mengacak-acak rambut Vio.
"Hati-hati."
Aku memacu motorku dengan cepat. Rasanya dadaku berdetak cepat. Seakan mau meledak. Aku....akuuu....SENAAAAAAAAANG...
"YUHUUUUUUUIIIIIIIII....AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA....VIOOOOOOOO I LOVE YOUUUUUUUUUU....."
~ Hanhan Pov ~
Hari ini aku menolak satu cewek lagi. Litha, cewek itu menghampiriku saat istirahat pertama. Yah...dia cuma bilang 'kalau kamu berubah pikiran, kamu bisa bbm aku.'
Tapi...aku kan nggak punya bbm nya hehehe...
Aku berjalan ke toilet lama, mencari Tiar. Mungkin sekarang dia sedang merokok di sana.
"Jem," panggilku saat melihat Jemmy berjongkok di depat toilet tak terpakai itu. Dia merokok.
Tumben tempat ini sepi.
"Liat Tiar nggak?" tanyaku.
"Nggak tau. Dia nggak kesini kok," sahut Jemmy.
Ah...dia pakai kacamata.
Smile...
Aku berjalan mendekati Jemmy.
"Nah gini dong. Kacamatanya di pakai. Cocok kok," kataku.
"Masa??" Jemmy menatapku.
Aku mengangguk.
"Pinjam bentar," aku melepaskan kacamata Jemmy lalu memakainya, "kalau aku yang pakai cocok nggak?"
Aku membungkuk. Memamerkan kacamatanya yang aku pakai.
Jemmy hanya terdiam menatapku. Dia melihatku seksama.
Smile...
Tangan Jemmy terlihat terangkat kearahku. Menarik kepalaku ke arahnya.
"Ap...."
Huh??
Belum sempat aku berfikir aku sudah merasakan sebuah benda lembut mendarat di bibirku.
Huh...?
Huuh...?
Eh??
EEEHHH....???!!
Jemmy menciumku.
Ini bohong kan?!
~whoami pov~
Buat jawab comment...itu si leo emang mantanx jemmy..udah aq tulis wktu d tmpt ajib2 kok..trs yg ska ama tiar bkn litha..klo litha skax ama hanhan bkn ama vio..yg ama vio cwe lain..
Aq lg skt nih..td bolos kerja..bdm rasax skt semua kyk br kerja berat..bdn agak hangat n pusing bngt...td seharian aq buat tdr trs..
Oke ty yg udah baca..jejak kakinya jangan lupa...buat aq bersemangat...okeee
@Pradipta24
Ka @Tsu_no_YanYan
Kak @lulu_75
@Wita
Ce @d_cetya
@Sho_Lee
@Otho_WNata92
@ffirly69
@doniperdana93
@littlemark04
@lucifer5245
@SteveAnggara
@ardavaa
bang @balaka
mas @harya_kei
Nekad dah si Jemmy.
Jemmy n Vio penakut tapi nekat, demi orang yg dicintai apa sih yang nggak~
Duh ada 2 adegan bibir >\\<
Jemmy n Vio penakut tapi nekat, demi orang yg dicintai apa sih yang nggak~
Duh ada 2 adegan bibir >\\<
thanks @3ll0