It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
etdah si jemmy nyium han2 terang2an. awas ntar han2nya marah
lucu peran vio sama tiar ketuker. hahaha
gws buat TSnya
itu firstkiss Hanhan kah?
GeWeeS ya kak @whoami88
pasti masalah dtg ni
pasti masalah dtg ni
pasti masalah dtg ni
~ Jemmy pov ~
Lembut...
Mataku langsung terbelalak.
Huh????
Aku langsung menjauhkan kepalaku dari Hanhan.
Duugg...!!
Kepala belakangku terbentur dinding yang ada dibelakangku sekuat tenaga.
"Aaaaahh..." aku langsung tertunduk sambil mengusap belakang kepalaku.
"Bego banget sih kamu Jem."
Aku mendengar Hanhan tertawa.
Aku mencoba mencuri pandang ke Hanhan. Cowok itu masih tertawa.
Aku baru menciumnya dan dia tidak marah? Padahal jantungku sudah berdetak cepat. Aku juga sudah siap menerima sebuah pukulan dan makian. Tapi...dia tertawa?!
"Ah aku balik ke kelas dulu," kata Hanhan sambil mengembalikan kacamataku, "mungkin Tiar udah ada di sana."
"Oh oke..." sahutku.
Hanhan berjalan pergi. Aku hanya bisa menatapnya. Kejadian tadi berputar-putar dikepalaku.
Aku menciumnya. Astaga...aku baru menciumnya.
Jantungku masih saja berdetak cepat.
Uuuggghhhh....
Aku menutup wajahku dengan tangan. Aku nggak tau lagi apa yang aku rasakan saat ini. Semua bercampur-aduk. Tanganku sampai terasa dingin dan tidak berhenti gemetar.
***
Istirahat pertama ini aku mencoba bertemu dengan Hanhan. Aku ingin tau gimana reaksinya setelah kejadian kemarin. Tapi tingkah lakunya biasa saja, seolah kejadian kemarin tidak ada. Sebenarnya aku ingin membahas masalah kemarin dengannya. Tapi rasa takutku menahannya. Dan akhirnya aku hanya bisa bersikap seolah-olah kejadian kemarin tidak ada. Tidak ada kejadian dimana aku menciumnya.
"Kapan-kapan renang yuk," ajak Hanhan entah untuk siapa.
"Ayo aja. Aku sudah lama nggak renang nih," Tiar langsung menyahut.
Hanhan mentapku.
"Ya ayo. Tapi kapan?" tanyaku.
"Besok minggu?" Vio memberi usul.
"Aku nggak bisa. Ada acara," aku langsung menolak.
"Ya udah bertiga aja," kata Hanhan.
"Jem!! JEM!!!" tiba-tiba Okki melemparkan sesuatu ke arahku.
Sepatu...
Untung sepatu itu jatuh di lantai. Gimana kalau jatuhnya pas di mie ayamku?!
"Sembunyiin-sembunyiin!" kata Okki sambil berlari pergi.
"Sepatu siapa nih?!" aku langsung menendang sepatu itu ke bawah meja.
Aku melihat Hanhan tertawa saat melihat Okki yang dikejar sama Tommy. Cowok keturunan Arab itu mengejar Okki hanya dengan sepatu di kaki kirinya.
Okki...Okki...
Aku melihat Tiar dan Vio yang semakin mesra. Tiar udah nggak malu peluk-peluk pacarnya itu. Bahkan sesekali dia juga menggoda pacarnya itu.
Kini pandanganku teralih ke Hanhan yang didekati Resti. Cewek dengan penampilan norak itu berusaha mendapat perhatian Hanhan. Dan diapun mendapatkannya. Hanhan meladeni cewek yang terkenal dengan kecentilannya itu. Saat Resti memegang pipi Hanhan si Hanhan menggigit jari kelingking cewek itu. Aku melihatnya dengan kedua mataku.
Dia sengaja.
Aku kembali tersenyum masam.
Mungkin aku salah. Bukannya Hanhan bersikap seolah-olah nggak ada apa-apa diantara kami. Jelas kejadian kemarin mengganggunya.
"Mie ayammu kok nggak kamu makan? Cuma kamu aduk-aduk aja daritadi," Tiar menyendok mie ayamku lalu memakannya, "kalau nggak kamu makan buat aku aja deh."
"Enak aja," aku langsung mengamankan mie ayamku.
Vio terkekeh.
Aku menyebik.
Hanhan menatapku.
Ah....
Aku tertunduk dan mulai makan.
Resti sudah pergi bersama gerombolannya.
***
"Iya besok lusa aku kesana Nik."
"..."
"Nggak usah diingetin tiap hari lah!"
"..."
"Iya...iya..."
"..."
"Pokoknya aku nggak mau tidur sendirian."
"..."
"Apa??? Sama Ko Han Sien?? Ogah."
"..."
"Tidurnya makan tempat."
"..."
"Ya udah ama kamu aja."
"..."
Aku menghela nafas sambil mematikan hpku. Aku harus menyiapkan hatiku untuk besok lusa. Ada yang tau kenapa? Karena rumah Niko itu angker.
***
Gyaaaaaaaaaaaaaaaaaa....
Hari ini ada yang beda dari Hanhan. Aku sampai menghentikan langkahku saat bertemu dia di lorong. Sejak pagi tadi memang aku nggak ketemu Hanhan. Aku sengaja menghindar. Rasanya aneh kalau berpura-pura nggak ada apa-apa di antara kami. Akhirnya aku memutuskan untuk menghindarinya dulu. Toh dia juga nggak ada usaha buat nyamperin aku. Mungkin pikiran kita sama.
Oke...bukan itu yang mau aku ceritakan. Tapi...
Gyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....
Hanhan potong rambut. Rambutnya jadi pendek. Ya nggak sependek aku sih. Tapi jadi pendek, dia terlihat lebih rapi dan....cakep.
"Potong rambut?!" tanyaku basa-basi saat bertemu di lorong kelas.
"Iya nih. Kemarin dipanggil keruang BP. Disuruh motong," Hanhan mengusap-ngusap kepalanya, "cocok nggak?"
Cowok itu tersenyum.
Aku mengacungkan jempolku.
Dia kembali tersenyum.
"Mau balik sekarang?" tanyaku.
"Iya. Boleh nebeng?? Hehehe...."
"Bayar."
"Ck...."
Aku terkekeh.
"Yuk ah!!" Aku langsung memeluk lehernya sambil mendorongnya supaya mulai jalan.
Aku nggak langsung pulang. Hanhan mengajak minum es buah. Ya karena cuaca cukup panas, aku ngikut aja. Toh...apa sih yang nggak buat Hanhan?! Hehe...
"Minggu jadi renang?" tanyaku.
"Iya," sahut Hanhan, "kamu beneran nggak ikut?"
"Nggak bisa. Aku ada acara. Udah ada janji."
Hanhan manggut-manggut.
"Jem..."
"Ya??" aku melihat Hanhan yang sibuk mengaduk-aduk es buahnya.
"..."
"..."
"..."
"Kenapa?" tanyaku lagi karena Hanhan hanya terdiam.
"Es nya enak."
"Ya emang enak."
Cuma mau bilang itu? Pasti tadi dia mau bilang yang lain. Pasti tentang ciuman kemarin lusa. Terus...kenapa dia mengganti topik???
Setelah es kami habis. Aku mengantar Hanhan pulang.
~ Author Pov ~
"Thanks ya Jem," kata Hanhan yang sudah turun dari boncengan Jemmy.
"Okeee..."
Jemmy mulai melajukan motornya. Meninggalkan asap motor.
Untuk beberapa saat Hanhan hanya berdiri di halaman depan rumahnya. Menatap arah motor Jemmy yang menghilang.
Hanhan menghela nafas sambil melangkah masuk ke dalam rumah.
"Omaaa...aku pulaaaaang..."
"Makan dulu Han. Oma bikin semur," oma muncul dari dapur.
"Nanti aja. Aku baru minum es buah," sahut Hanhan sambil mengganti sepatunya dengan sandal.
"Ya udah kamu bersih-bersih aja dulu."
Hanhan langsung ke wastafel untuk mencuci tangan. Setelah itu dia langsung masuk kedalam kamar. Dia membuka semua kancing bajunya sambil memutar musik di laptop. Dia juga melepas jam tangan di tangan kirinya.
Cowok itu melihat jam pemberian Jemmy itu. Bayangan itu kembali. Atau lebih tepatnya ingatan. Ingatan saat tangan Jemmy mengarah padanya, saat Jemmy menarik kepalanya, saat Jemmy memejamkan mata sebelum menciumnya. Ingatan itu kembali.
Tangan kirinya bertumpu pada meja. Dia menundukkan kepalanya sambil menutup bibirnya dengan tangan kanannya.
Cukup lama Hanhan terdiam seperti itu. Beberapa kali dia nampak menghela nafas panjang. Hanhan kembali melihat jam tangan pemberian Jemmy. Dia memegang jam itu. Keningnya berkerut.
Hanhan terkejut saat hp yang ada di saku celananya berbunyi. Cowok itu melihat hp nya setelah melepas atasannya. Dengan telanjang dada, dia membalas bbm dari Tiar yang menanyakan tentang acara renang mereka.
~ Jemmy Pov ~
Sekarang ini aku sedang makan malam di rumah Niko. Hari ini hari sabtu. Hari di mana aku sudah berjanji untuk main ke rumah ini. Makan malam berjalan seperti biasa. Papi makan dengan tenang, begitu juga dengan maminya Niko. Ce Sherly makan sambil bermain android. Ko Han Sien sesekali menerima telfon dari rekan kerjanya. Aku dan Niko sesekali mengobrol.
Rumah ini besar. Dan terkesan klasik. Papi suka barang-barang antik. Papi juga senang mengumpulkan oleh-oleh dari temannya atau saudara berupa lukisan dari berbagai negara. Di depan rumah dijaga dua anjing doberman. Dulu ada satu, sekarang nambah satu lagi. Papi beli lagi. Tadi waktu aku datang anjing baru itu menggonggongiku. Aku hampir di terjang juga. Dua anjing itu kesayangan papi. Lalu di dalam rumah ada satu anjing siberian husky milik Niko, satu anjing maltese milik ce Sherly dan satu anjing bulldog milik ko Han Sien. Kalau maminya Niko bukan pecinta anjing tapi lebih mencintai kucing. Kucing russian blue ada di kamar maminya Niko. Sesekali hewan itu keluar. Bak putri yang berjalan di antara pengawal yang gagah berani, anjing. Di rumah ini hewan dilatih untuk tidak ribut. Anjing-anjing dan kucing itu tidak pernah terlihat berkejaran. Tapi lain halnya dengan anjing doberman. Kucing gemuk itu hanya bisa mematung. Hahaha...
Kalau aku bukan pecinta binatang. Jadi aku nggak punya binatang peliharaan. Sama seperti bunda yang nggak suka hewan. Bukannya kami benci hewan.
Kami cuma nggak suka. Karena biarpun sebagus apapun rumah kalau di dalamnya ada anjing atau kucing, pasti tetap jorok. Nggak bersih. Itu sih cuma pendapatku saja.
Aku menghela nafas panjang saat kembali ke kamar. Niko hanya terkekeh menatapku.
"Sorry ya mami nyuekin kamu terus daritadi."
"Nggak masalah kok."
Udah biasaaaaaa...lagian wanita mana yang bisa menerima anak dari hasil perselingkuhan suami dengan mantan pegawainya???
Aku menjatuhkan tubuhku di kasur. Niko nampak menyalakan laptopnya.
Hpku bergetar.
Aku langsung terjingkat saat tau itu bbm dari Hanhan. Belum juga aku sempat membalasnya, Niko langsung merebut hp ku.
"Nik!!!"
Bocah itu membaca bbm dari Hanhan lalu mengembalikan hpku.
Aku langsung mendengus kesal.
Si Hanhan ternyata cuma ngePING.
Me : ya??
Me : PING!!!
Adi : dmn?
Me : d kost
Adi : ooh
Adi : aq bosen d rmh
Adi : mw kluar tp g ada tmn
Me : bsk renang kan?
Adi : y
Adi : serius g mw ikut?
Me : pngn si
Adi : y udah ikut aja
Me : udah ada janji
...
...
...
...
Lama nggak ada balasan. Aku melihat Niko yang diam sambil mengutak-atik laptopnya.
Aku menghela nafas sambil mendekatinya.
"Nik..."
"Aku udah ngingetin kamu tapi kamu nggak mau denger."
"Aku nggak ada apa-apa sama dia. Cuma temen. Dia cuma melihatku sebagai temen."
"Kalau dia menganggapmu lebih dari temen gimana?"
"Nggak mungkin. Dia..."
Niko beranjak dari duduknya.
"Nik!!! Niko!!!" aku memanggil Niko saat bocah itu keluar dari kamar.
Aku kembali menghela nafas.
Ini juga salah satu hal yang nggak aku suka kalau aku tidur di rumah ini.
"Kenapa Niko?" sosok ko Han muncul tak lama setelah Niko pergi, "kalian bertengkar?"
"Nggak kok ko. Ya dia cuma...cuma marah karena aku godain," sahutku.
"Oh...aku mau ngambil kabel USB."
Ko Han mendekati meja Niko dan mengambil kabel yang dia maksud tadi. Setelah itu dia keluar.
Aku kembali duduk di atas kasur. Terdiam. Pikiranku terusik. Aku nggak mau membuat Niko jadi membenciku karena hal ini. Tapi aku juga nggak bisa diam saja setelah semua yang aku lakukan sampai sejauh ini demi mendekati Hanhan.
Tiba-tiba bulu kudukku meremang. Aku bisa merasakan tangan dan kakiku mulai dingin. Perasaan tidak nyaman langsung membuatku menengok kebelakang. Kosong. Jelas saja, yang di kamar ini cuma aku. Tapi aku merasa ada orang lain di kamar ini.
"NIIIIKKKKKKK...." aku langsung berteriak memanggil nama Niko sambil berlari keluar kamar.
Aku benar-benar benci rumah ini.
~whoami pov~
Halloooo...ada yg bisa gambarin carakter yg ada di sini ga?? Aq suka liat gambar keren2 hehehe...oh ya...ada yg mw cosplay'in mreka g?? Aq ska liat cosplayer :v kan mreka g susah...hahahaa
Btw...ty udah baca