It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
dia dapatnya om puput #eh
om puput siapa?
Hehehe makasih udah setia baca ceritaku @lulu_75
^^
itu loh, mantannya elu yang evolusinya belum sempurna, eeh itu , anu, yang banyak bulunya maksudnya
hahahahahahahahaha
@lulu_75
happy new year semua ^^
Toni menatap sebal kak Iwan. Matanya memandang lurus pada jemari kak Iwan yang masih menempel dipipiku.
Dengan langkah cepat, Toni masuk ke kamarku. Lalu menarik lenganku kuat. Membuat tubuhku langsung tertarik dan menabraknya. Tapi sedetik kemudian, aku ambruk ke lantai. Uluhati ku sakit bukan main, aku mencengkram kuat perutku sendiri.
"Diaz !! Ck, lihat, kamu sudah menyakiti Diaz" ucap kak Iwan sambil mendorong bahu Toni.
"Aku gak sengaja!" balas Toni kesal lalu mendorong balik kak Iwan.
"Ayo Yas, aku antar kamu ke UKS" sambung Toni sambil mengusap bahu ku.
"Gak perlu!! Diaz akan pergi denganku" bentak kak Iwan lalu menepis kasar tangan Toni.
"Aku gak ngomong sama kingkong" jawab Toni sengaja memancing emosi kak Iwan.
"Kamu!! Dasar anak pembunuh!!" ucap kak Iwan sengit.
"Aku gak bunuh bapak mu, dia mati sendiri. Dasar kingkong bengkak" balas Toni emosi.
"Berani sekali, kamu bilang gitu. Setan!" kak Iwan ngamuk lalu menarik kerah seragam Toni.
"Kamu raja setan!" Toni gak mau kalah. Nyeri diuluhati ku mendadak sembuh melihat keduanya berdebat.
"HENTIKAN !!"
Semua mata langsung tertuju pada tempat suara keras itu berasal. Dia, Raiz. Berdiri diambang pintu dengan nafas terengah, wajahnya tampak gusar. Matanya menatap tajam padaku, membuatku deg-degan.