It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Sun sory ya...Gua kayaknya sementara waktu juga mau istirahat nulis dulu.. Ngak papakan
sukses selalu buat kalian berdua.
Nice to know you
- THE END -
Sun pleasa jangan ditamatin ya gue janji lepas minggu ini gue lanjutin. Mandala juga janji kok.
Oke sun sukses buat loe
“Tumben gak salah beli,” kata Mox sambil mengeluarkan barang-barang belanjaan titipannya dari kantong pelastik berwarna putih itu.
“Ya kan dah janji kalo salah beli kamu boleh cium aku 100 kali jadi aku usahain gak salah!” kata Sun kemudian.
“Jadi kesimpulannya aku gak boleh cium kamu?” balas Mox sewot.
“Gak boleh seratus, maunya sejuta kali” jawab Sun sambil berbaring terlentang di kasur dengan bantal guling di atas tubuhnya.
“Baiklah kalo begitu,” jawab Mox sambil menuju kea rah pintu, menutupnya serta mengunci pintunya. Dihampirinya Sun yang sedang berbaring itu.
Tiba-tiba wajahnya sudah berhadapan dengan wajah Sun. Begitu dekat.
“Bener mau sejuta kali?”tanyanya nakal.
“Ehm…” balas Sun dengan membalas kecupan bibirnya dengan bibir Mox.
Terasa lembut dan hangat. Beberapa kali bibir dengan bibir itu ketemu sehingga terdengar suara yang keluar dari pertemuan kedua bibir itu.
“Mau dibibir saja?”pancing Mox sambil tangan kirinya meraba dan membelai dada Sun.
“Semuanya…”pinta Sun yang sudah bergelora.
Dikenakannya kembali celana pendeknya kemudian diambilnya handphone yang berada di meja tersebut.
“Ya, ada apa Fan?”tanya Sun pada penelpon itu.
“Lagi dimana kak?”
“Lagi di rumah temen. Ada apa?” tanyanya lagi.
“Ehm, ntar malam nonton yuk, lage kepingin nonton Narnia neh,”sahut suara diujung sana.
“Ntar malem?” tanya Sun lagi.
“Ya, di Blitz, Grand Indonesia, jam delapan. Mau kan?” balas suara itu penuh pengharapan akan jawaban OK.
Sejenak Sun berpikir cukup keras. Bingung baginya untuk menjawab. Baginya Tiffany sudah dianggap seperti adiknya sendiri. Sewaktu SMU dulu mereka satu sekolah. Rumah mereka juga cukup berdekatan. Bahkan ketika Tiffany memutuskan untuk kuliah di Jakarta, orang tua Tiffany meminta Sun untuk membantu menjaga perempuan semata wayang keluarga itu. Sun sangat mengetahui dengan jelas jikalau Tiffany ini juga sangat menyukai dirinya. Perhatian-perhatian yang diberikan oleh Tiffany sudah melampui perhatian dari sekedar kakak dan adik. Sun sebenarnya sudah menganggap Tiffany adik sendiri, tapi hanya sekedar adik, tidak lebih. Namun beda halnya dengan Tiffany, perhatian dan perlakuan Sun terhadap dirinya berarti lain bagi dirinya.
“Siapa saja?” tanya Sun kemudian sambil memandang tubuh Mox yang masih berbaring .
“Tadi udah nanya Gisel, Ibeth, Yuke..Semua pada gak bisa,”jawab Tiffany berbohong.
“Ya udah kalo gitu, jam delapan ya?” tanya Sun kemudian.
“Ya, ntar jemput aku ya, kak,”pinta Tiffany lagi.
“Ok de, tapi pake mobil mu ajah ya,”balas Sun kemudian.
“Sip…kalo gitu ketempatku jam 7!” tegas Tiffany.
“Boleh-boleh. Ntar kalo ada temen yang mo ikut, aku ajak ya?” tanya Sun sambil melihat Mox.
“Boleh deh kak,” balas Tiffany sedikit kecewa.
“Sip!”
“Dah, kakak…,”balas Tiffany menutup telepon.
“Ternyata kita cuman teman ya, yang?” tanya Mox sesaat setelah Sun meletakan handphonenya kembali ke meja.
“Masak sih aku harus bilang kalo aku sedang ama kamu sekarang ini?” tanya Sun bingung.
Mox hanya terdiam. Tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Apa yang dikatakan oleh Sun ada benarnya, namun terkadang dia tidak bisa menutupi keinginannya untuk mendapatkan pengakuan akan statusnya dengan Sun. Mox juga mengetahui jika Tiffany menyukai Sun. Terkadang dia cemburu melihat Sun mendapat perlakuan istimewa dari Tiffany. Namun semua perasaannya itu ditutupinya rapat-rapat. Tiffany pun mengganggap Sun dan Mox bersahabat karib layaknya temen laki-lakinya yang lain.
“Yang, kalau kamu engga mau sama dia, jangan terlalu sering meladeni dia,”komentar Mox kesal kemudian sambil memainkan boneka beruang besar yang ada di ranjang tersebut. Bukan sekali ini Mox memberi saran ini kepada Sun. Tapi tetap saja tidak berguna.
“Ya, aku tau.” Jawab Sun singkat. “Gih, mandi…kita nonton jam delapan di mega blitz,” katanya lagi tanpa ingin memperpanjang pembicaraan.
Sesaat Mox enggan untuk nonton beramai-ramai, apalagi bersama Tiffany. Malas rasanya dia harus terus-terusan bersandiwara di depan Tifffany. Keinginan terbesarnya adalah menghabiskan malam minggu ini hanya berdua dengan Sun. Tapi keputusan sepihak sudah dibuat oleh Sun tanpa kompromi terlebih dahulu. Tak ada cara baginya selain mengiyakan dan ikut serta. Jika pada saat itu dia bersikukuh yang akan terjadi adalah pertengkaran lagi. Untuk kesekian kalinya dia harus mengalah.
"Dito loe tidur tempat gue aja ya malam ini?" tanya revo saat membayar makanan yang mereka makan.
"oke deh" jawab dito setelah bepikir agak lama.
Tiba-tiba revo menarik tangan dito setengah menyeret.
Matanya tertunduk dan kadang melirik kearah bagian luar warung.
"ada apa sih rev?" tanya dito bingung melihat tingkah temannya itu.
"ah ngak papa"
"tapi kok loe kayak ngeliat hantu aja"selidik dito mengikuti arah pandang revo. Dia melihat dua orang pria yang baru turun dari motor menuju warung roti bakar.
Mata dito ikut tertegun tanpa sadar setengak berbisik "mandala dan isgi"
"loe kenal ya ama dua cowok tadi ?"tanya revo sambil mengaduk-ngaduk gelas yang berisi teh tarik.
"yang mana"
"itu yang diwarung roti bakar? Selidik revo sambil menyerahkan gelas yang tampak mengepulkan asap.
Dito menerima gelas itu dan meletakkan dikarpet dekatnya.
Dia menyadarkan punggungnya ketembok sambil meluruskan kedua kakinya dikarpet.
"kenal"
"itu mandala teman kos gue sama kakak teman gue
Karena diatas gue udah buat revo ama dito udah nyampe dikosan revo.
Oh ya mungkin gue perbaiki dikit cerita gue biar nyambung.
Sun gue pingin baca cerita full loe sediri pasti bagus banget tuh sun (bikin warung khusus).
Karena gaya bahasa loe enak banget.
Ide-ide cerita loe juga bagus.
Tapi warung ini jangan ditinggal loh sun kayak mandala sekarang doyan gosip di boyroom.
Gue tunggu peluncuran cerita loe..
Sukses sun
ok. gak papa.
sori, gw klewat baca "DITEMPAT KOS REVO".
ada beberapa kisah ntarnya.
masing-masing pasangan dan "calon pasangan" ada masalah2nya sendiri.
apa gw bikin warung sendiri y?
butuh modal berapa y? hohoho..
jujur, gw pingin bikin novel neh.
tapi gw ga yakin gw bisa bikin cerita bagus kayak yang laen.
This is my first time loh dalam nulis cerita kayak gini. ups.