It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Sebenarnya inti dari teori evolusi Darwin ada pada keanekaragaman hayati (biodiversity) baik di tingkat species maupun individu dalam suatu species (bahasa sononya inter & intra species variation). Yang kemudian akan terseleksi oleh alam (Survival for the Fittest). Menggunakan contoh evolusi Darwin pada burung finch di Galapagos, dimana burung2 tersebut berasal dari satu species yang sama dengan yang tinggal di daratan Amerika Selatan dan kemudian berevolusi menjadi beberapa species yang berbeda ketika burung2 tersebut bermigrasi ke Galapagos, kita bisa melihat bahwa pemikiran Darwin sebenarnya sangat maju, bahwa terdapat agent/matter dalam setiap individu yang dapat mempengaruhi evolusi suatu species, walaupun mungkin saat itu Darwin sendiri tidak banyak tahu. Dari sini sebenarnya antara teori evolusi darwin dan teori hereditas mendel justru saling terkait dan mendukung. Mengenai ngengat Biston betularia dan revolusi industri sebenarnya hampir mirip dengan burung finch galapagos bahwa ciri warna gelap tersimpan dalam gen dan kemudian terekspresi saat kondisi tertentu (gen resesif vs dominan, genotype vs phenotype). Neo Darwinian sebenarnya merupakan penggabungan Darwin dan Mendel, (Darwin mengindikasikan gen, walaupun saat itu apa dan bagaimana gen belum terdefinisi), selain itu, kedua teori tersebut memperjelas bahwa keanekaragaman hayati (biodiversity) yang menjadi materi evolusi dan “survival of the fittest” ada ditingkat genetik dan individu dalam suatu species. Hal ini jelas lebih tepat dibanding teori perubahan fisik Lamarck.
Evolusi memang berjalan lambat dan bergenerasi, oleh karena itu kita juga harus mengerti life history suatu species kalau ingin membedah lebih jauh tentang evolusi dari species tersebut. Pada evolusi ngengat Biston betularia, karena life span mereka pendek, jarak 50 tahun (50 tahun adalah perkiraan lama waktu evolusi ngengat Biston betularia, karena jangka waktu yang sama revolusi industri terjadi di Inggris) sebanding dengan lama evolusi pada manusia sebagai contoh (e.g., dalam 50 tahun manusia mungkin hanya mampu membentuk dua generasi dengan asumsi kelahiran pertama pada usia 20 tahun, sedangkan pada ngengat, dalam jangka waktu 50 tahun mereka mampu membentuk ribuan bahkan puluhan ribu generasi).
Teori evolusi Darwin merupakan fondasi dasar dalam biologi, evolusi menjadi dasar penentuan tata nama dan taksonomi, morphology dll. Diluar itu, semangat yang ada dalam science adalah science tidak mengungkapkan kebenaran, tetapi fakta yang ada pada saat itu, oleh karena itu science selalu berkembang apabila ditemukan penemuan2 baru dan hal itu dilakukan dengan analisa, serta perhitungan yang sangat berhati2. Sehingga paling tidak jauh lebih baik dalam berargumen dibanding pendapat2 dogmatis para creationist.
Gw sangat suka statement di paragrah terakhir lo.
BTW, lo beneran tinggal di spadina and college? Ngapain di sana?
sbenernya saya pgn bget ngebahas rinci satu2 dari repost jwban tmen2 yg pro darwin, tp waktu nya mepet uy, bentar lagi sy hrus presentasi. mungkin besok bru dibahas.
skrng saya jwb singkat dlu aja deh..
coelacanth dibahas besok yaa, saya uda ada bahasannya soal yg ini...
alam semesta tercipta dari primordia soup, dan spesies2 yg muncul terjadi karena adanya "ledakan kambrium". kecuali manusia yg ada krn berasal dr nabi adam, turunnya nabi adam memang hal yg ghaib. yg ini juga besok saya bahas, terlebih soal ledakan kambrium.
spakat dgn Matt...
saya berkeyakinan bahwa bumi akan selalu berubah baik itu volume atau bentuk daratan yg selalu bergerak. saya juga meyakini bahwa gunung2 terus bergerak sepanjang tahun... hal ini ada dlm kitab suci saya... mau ditulis ga? cri sndiri aja lah yaa.. ntr diprotes lg...
babylon, masalah disini bukan suka atw tidak suka dgn asal usul nenek moyang. emang sih jujur saya ga rela klo nenek moyang saya onyet tp disamping itu juga sudah banyak bukti ilmiah yg meruntuhkan teori monyet tsb.
toh faktanya neo darwinisme tetep keukeuh klo biston betularia itu berevolusi dari semula berwarna terang menjadi gelap krn adanya revolusi industri yg memaksa ngengat tsb beradaptasi.
tau ga ttg penipuan publik soal manusia piltdown? fosil rekayasa imajinasi neo darwinisme utk mendukung teori evolusi manusia.
burung finch tdk terjadi krn evolusi seleksi alam, burung finch sudah menjadi bnyak jenis spesies dari semula, tidak ada perubahan fisiologi yg merubah kondisi fisik burung finch.
sudah jelas2 mandel merobohkan teori evolusi darwin, saya jd teringat kuliah dasar genetika wktu S1, klo interspesies ga bisa menghasilkan suatu individu baru. klo darwin bilang burung berasal dari hewan air, seharusnya sekarang ini banyak hewan peralihan yg punya ciri2 fisik gabungan hewan air dan darat, stngah2 burung stengah amfibi, kan darwin sendiri yg bilang klo evlusi itu dlm jangka wktu yg lama.... seharusnya ada organ2 tambahan pd burung yg mencirikan peralihan yg semula hewan air.
sanggahan soal tata nama dan taksonomi, juga ttg biodiversity akan saya bahas besok, maaf buru2...
silakan dilanjut...
Praktek kalau caranya gak efektif akibatnya tujuan akhirnya gak tercapai...sama aja kayak pepesan kosong dong.
:shock:
Soal garam kalo jawabannya tetap berarti ikan gak akan kena dampak salinitas laut yang makin kental ato sebaliknya.
Soal komet, ya hino juga pikir bahwa si komet (belum sampe di permukaan bumi) sangat2 tidak mungkin masih berupa komet ketika berada di permukaan bumi, mungkin karena terbakar, dan karena kecepatannya yang cepet banget sehingga pas sampe di bumi udah gak berbekas. kecuali benda asing yang volumenya cukup besar..
Cuma ini sih meruntut ke komentar gua di thread satunya, imajinasi gue, yang bilang mungkin dulu matahari itu volumenya kecil. kecil dalam artian gak sebesar sekarang, tapi karena ditabrak komet maka si matahari bertambah volumenya.
Kenapa kok hino bilang gitu ? hehe mungkin gua pikir ada hubungannya dengan pencarian fosil di bumi yang terdapat di lapisan2 sekian kilometer di bawah permukaan bumi. Dan karena manusia pertama itu jauh lebih tua dari jaman2 yang berakhiran "-lithikum" maka gua bisa perkirakan bahwa bentuknya tidak jauh lebih baik dari pada seekor kera. hehehe gua masih mikir kalo volume bumi itu makin bertambah besar..
Bahkan soal ekskavasi penemuan fosil dan kedalaman tanah yang mungkin untuk menemukan fosil itu sempet saya rasa bisa jadi sanggahan, saya pernah nonton film dokumenter soal fosil2 dan bagaimana terbentuknya fosil juga. Cuma saya gak yakin, udah lama banget itu film, lupa ;p
Cuma yang emank saya tunggu adalah jawaban cuteboys, bahwa manusia berasal dari nabi Adam. gak maksud untuk mengejek, ato apa, cuma sampai saat ini kan belum ada bukti. Kalo cuteboys bilang bahwa si darwin juga salah kok, karena gak ada bukti dari link yang saya kasih awal2. Jadi semuanya balik ke diri kita masing2.
Suatu kondisi mempengaruhi si makhluk hidup. kita ambil contoh konkrit aja dari manusia purba, struktur tulang belakang mereka yang berbeda, Nah kalo disangkutpautkan berarti Adam dulu bentuknya kaya manusia purba donk ? hidup nomaden dsb dsb. Kadang secara logika gak masuk akal, guru gua bilang, semua ilmu pengetahuan ini gak bertujuan apa2, "netral" sifatnya seperti kata babylon. Itu aja, yang diambil ya cara berpikirnya. Soal apa yang dipikirkan ato diolah tergantung dengan wawasan kita masing2 toh.
Coelacanth? ini prediksi gue aja, ini spesies hidup jauh di bawah laut, di kedalaman yang cukup jauh, entah terjadi suatu erupsi gunung berapi besar, ato apa pun, dampak yang dirasakan oleh ikan spesies ini sangat kecil.. Matanya aja buta. hehehe Maka bisa dibilang kenapa spesies ini merupakan spesies purba yang masi bisa survive sampai sekarang.
Apakah yang paling primitif ? apa yang mana ?
Kalo jawabannya di masa sebelum semua fosil manusia purba yang ada diketemukan, lah berarti bisa donk dilkasifikasikan sebagai kera, wong yang paling primitif aja, fosilnya seperti itu.... (monkey look alike)
Tapi kalo lu gak tau kapan timeline kemunculannya, berarti anggepannya kalo manusia purba dan manusia modern saat ini berbeda spesies, nah balik lagi, kok gak ada fosil manusia yang diketemukan yang mirip dengan manusia saat ini?
kupu2 yg sayapnya hitam itu variasi dari yang sayap putih, saat ngga ada asap, tentu saja mereka rentan dimangsa, tapi kalo ada banyak asap, justru varian sayap hitam yang bisa terus hidup
kalau mengungkit masalah kekeliruan dalam penerapan evolusi, misal penemuan fosil manusia piltdown yang bikin kacau silsilah manusia, kalau ternyata ngga ada bukti, ya dibuang saja ... ada mekanisme mempertanyakan kembali kan dalam siklus metode ilmiah
sedangkan konsep evolusi yang diajukan darwin, adanya variasi dari spesies yang bakalan menghadapi seleksi alam, tidak pernah terbukti keliru, walaupun piltdown uda dibuang
mendel sendiri memperbaiki kekeliruan darwin dalam menjelaskan penurunan sifat (yang belom bisa dijelasin ama darwin), namun ada lagi sumbangan ilmu genetik: penemuan DNA, cetak biru makhluk hidup yang ternyata terdiri atas kode-kode
ternyata DNA ini mampu berubah karena proses mutasi
proses mutasi ini yang bikin hukum mendel tidak berlaku selamanya
1. Spesies pada dasarnya memiliki fertilitas yang sangat tinggi. Jumlah keturunan yang dilahirkan lebih banyak dari keturunan yang bisa mencapai usia dewasa.
2. Populasi kira-kira tetap berjumlah sama, dengan sedikit perubahan.
3. Sumber makanan adalah terbatas, tetapi relatif stabil dalam jangka waktu lama.
4. Oleh karena itu terjadi perjuangan secara implisit untuk bertahan hidup
5. Pada spesies yang melakukan reproduksi secara seksual, biasanya tidak ada dua individu yang identik.
6. Beberapa variasi dalam spesies secara langsung mempengaruhi kemampuan individu untuk bertahan dalam kondisi alam tertentu.
7. Sebagian besar dari variasi ini bersifat turunan.
8. Individu yang kurang sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya memiliki kemungkinan bertahan hidup yang yang lebih kecil dan kemungkinan akan lebih banyak melakukan reproduksi.
9. Individu yang selamat kemungkinan besar akan menurunkan ciri-ciri yang dimilikinya kepada generasi berikutnya.
10. Proses yang menyebabkan perubahan ini menghasilkan populasi yang perlahan-lahan bisa beradaptasi dengan lingkungan, dan pada akhirnya, setelah berlangsung secara terus-menerus akan terbentuk keragaman yang baru, dan akhirnya spesies baru.
http://id.wikipedia.org/wiki/Asal-usul_Spesies
Nah, point mana dari kesepuluh point di atas yang gugur? Dan dibuktikan dengan apa point-point itu gugur?
Gua sih sebenernya gak masalah teori ini runtuh atau gak. Ikutin aja perkembangannya. Toh, teori geosentris gugur dan diganti teori heliosentris. Bahkan sekarang teori Newton pun dianggap kuno dan teori Relativitas Einstein juga udah dianggap ketinggalan jaman. Jadi, perbedaan pandangan ini menurut gua fair-fair aja.
Gua ngerasa cukup sreg dengan teori ini karena bisa jadi bagian dari proses evolusi sejak bigbang sampai ke keadaan sekarang. Hidrogen sebagai unsur pertama kemudian berkembang lagi helium, boron dst. --> terus membentuk senyawa --> polimer --> fasa --> dst. Demikian juga di tingkat makhluk hidup dari senyawa asam amino --> protein --> nukleus --> sel --> jaringan --> organ --> individu (spesies) --> komunitas --> ekologi --> dst.
Dan oh yah ... kalo ngebahas ini, jangan tersinggung yah kalo manusia dianggap sebagai salah satu spesies karena secara biologis, begitulah definisinya.
saya mau menepati janji dulu yg kmaren, hmm, sbnernya saya uda bikin materi di flashdisk smalam, cuma krn ktinggalan, mau ga mau skrng saya hrus brainstorming dan ngambil referensi by googling.
slain membahas janji saya yg kmaren, saya juga mau menjawb pertanyaan dari babylon soal mutasi, juga pertanyaan hino soal asal-usul manusia dan fosil...
sbelumnya sy jwb dlu beberapa pernyataan...
Babylon wrote baca post saya yg pertama skali, itu gambaran umum soal teori darwin dan penghancurnya...
logika nya emang spti itu kan? tp darwinisme bilang, bahwa ngengat putih ktika revolusi industri berevolusi menjadi ngegat gelap krn seleksi yg memaksa mereka berevolusi, kenyataanya, memang ada 2 spesies, yaitu ngengat terang dan gelap.
manusia piltdown bukan temuan alamiah, tp tengkorak imajinatif buatan neo darwinisme menggunakan bahan kimia utk mendukung evolusi, bukan kekeliruan ilmiah dan memberlakukan siklus metode ilmiah... jelas2 itu penipuan publik!
hmm, konsentrasi studi kmu bukan sains ya, ato bukan ttg bioscience yaa? (biologi, kdokteran, pertanian, dll) maaf klo salah. tp kmu blum paham benar ttg genetika. klo anda pnah belajar genetika, minimal di universitas strata 1 dlm mata kul Genetika Dasar pasti anda faham, terlebih soal kromosom, DNA, RNA, dan mutasi. mutasi akan saya bahas dibawah skalian menepati janji yg kamren...
Biodiversitas, Variasi Genetik, dan Mutasi
Variasi, sebuah istilah yang digunakan dalam genetika, berarti sebuah peristiwa genetik yang menyebabkan individu atau kelompok dari satu jenis atau spesies memiliki ciri yang berbeda satu sama lain. Misalnya, semua manusia di bumi pada dasarnya membawa informasi genetik yang sama, namun sebagian bermata sipit, sebagian berambut merah, sebagian berhidung mancung, dan sebagian lain bertubuh pendek, semua tergantung dari seberapa besar potensi keragaman dari informasi genetik ini.
Variasi bukan merupakan bukti bagi evolusi karena variasi tidak lainhanyalah perwujudan dari berbagai kombinasi dari informasi genetik yang telah ada, dan variasi tidak menambahkan ciri baru apapun pada informasi genetik tersebut. Kemudian, pertanyaan penting bagi teori evolusi adalah bagaimana informasi yang benar-benar baru dapat muncul untuk menghasilkan spesies yang baru pula.
Variasi selalu terjadi dalam batas informasi genetik [yang ada]. Dalam ilmu genetika, batasan ini disebut “koleksi gen.” Semua sifat yang ada dalam koleksi gen suatu spesies mungkin akan muncul dalam berbagai bentuk karena variasi. Sebagai contoh, sebagai akibat dari variasi, jenis dengan ekor yang lebih panjang atau kaki lebih pendek mungkin akan muncul pada suatu spesies reptilia, karena informasi bagi kedua bentuk kaki-panjang dan kaki-pendek ada dalam kumpulan gen spesies tersebut. Akan tetapi, variasi tidak merubah reptilia menjadi burung dengan menambahkan sayap atau bulu pada mereka, atau dengan merubah metabolisme mereka. Perubahan seperti itu memerlukan penambahan pada informasi genetik makhluk hdup, yang tentunya tidak mungkin terjadi melalui variasi. Darwin tidak menyadari kenyataan ini ketika ia merumuskan teorinya.
Misalnya, menurut Darwin, para peternak yang mengawinkan berbagai ras sapi untuk menghasilkan ras baru yang menghasilkan susu lebih banyak, pada akhirnya akan mengubah mereka menjadi spesies yang berbeda. Gagasan Darwin tentang “variasi tak terbatas” sangat jelas terlihat di buku The Origin of Species.
Mutasi diartikan sebagai pemutusan atau penggantian yang terjadi pada molekul DNA, yang ditemukan dalam inti sel dari setiap makhluk hidup dan memuat semua informasi genetik darinya. Pemutusan atau penggantian ini diakibatkan oleh pengaruh-pengaruh luar seperti radiasi atau reaksi kimiawi. Setiap mutasi adalah sebuah “kecelakaan”, dan merusak nukleotida-nukleotida penyusun DNA atau mengubah kedudukan mereka. Hampir selalu, mereka menyebabkan kerusakan dan perubahan yang sedemikian besar sehingga sel tidak bisa memperbaikinya.
Mutasi, yang sering dijadikan tempat berlindung evolusionis, bukan sebuah tongkat sulap yang bisa merubah makhluk hidup ke bentuk yang lebih maju dan sempurna. Dampak langsung mutasi adalah membahayakan. Perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh mutasi hanya akan serupa dengan apa yang dialami penduduk Hiroshima, Nagasaki, dan Chernobyl: yaitu kematian, cacat, dan kelainan tubuh.
Taksonomi
Ahli biologi menempatkan makhluk hidup ke dalam berbagai kelompok. Pengelompokan ini, yang dikenal sebagai “taksonomi”, atau “sistematika”, Pertama, kelompok mahluk hidup dibagi menjadi kingdom, seperti kingdom tumbuhan dan hewan. Kemudian kingdom dibagi lagi menjadi filum. Filum lebih jauh dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Dari atas ke bawah, pengelompokannya adalah sebagai berikut:
Kingdom
Filum (jamak Fila)
Kelas
Ordo
Famili
Genus (jamak Genera)
Spesies
Ketika menentukan filum yang mana, kita harus selalu mengingat kenyataan bahwa setiap filum memiliki struktur fisik yang benar-benar berbeda. Arthropoda (serangga, laba-laba, dan makhluk lain dengan kaki berbuku-buku) sebagai contoh, adalah satu filum tersendiri, dan semua binatang dalam filum ini mempunyai kesamaan struktur fisik yang mendasar. Filum yang disebut Chordata meliputi makhluk dengan notokorda, atau, lebih dikenal, tulang belakang. Semua hewan dengan tulang belakang seperti ikan, burung, reptilia, dan mamalia yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam sub-filum dari Chordata yang dikenal sebagai vertebrata.
Ada 35 filum hewan yang berbeda, termasuk Mollusca, yang meliputi binatang bertubuh lunak seperti siput dan gurita, atau Nematoda, yang meliputi cacing-cacing kecil. Ciri terpenting dari kelompok-kelompok ini adalah, sebagaimana yang telah kita singgung, bahwa mereka memiliki ciri fisik yang sama sekali berbeda. Kelompok-kelompok di bawah filum pada dasarnya memiliki kemiripan bentuk tubuh, tetapi filum-filum sangat berbeda satu sama lain.
Ledakan Kambrium
Sebagaimana kita tahu, Darwinisme mengajukan bahwa kehidupan berkembang dari satu nenek moyang yang sama, dan berubah menjadi berbagai ragamnya melalui serangkaian perubahan-perubahan kecil. Jika seperti itu, kehidupan seharusnya pertama kali muncul dalam bentuk yang mirip dan sederhana. Dan menurut teori yang sama, perbedaan antara, dan kompleksitas yang berkembang pada makhluk hidup haruslah terjadi dalam waktu bersamaan sejalan dengan waktu.
Singkatnya, menurut Darwinisme, kehidupan haruslah seperti pohon, dengan satu akar yang sama, kemudian terpisah menjadi cabang-cabang yang berbeda. Dan hipotesis ini terus ditekankan dalam sumber-sumber Darwinis, di mana gagasan “pohon kehidupan” sering diterapkan. Menurut gagasan pohon ini, filum—unit mendasar dalam pengelompokan makhluk hidup—muncul secara bertahap. Menurut Darwinisme, pertama kali pasti satu filum muncul, dan kemudian filum-filum yang lain pastilah muncul secara perlahan dengan perubahan-perubahan kecil dalam jangka waktu yang lama.
Kenyataan yang terjadi, binatang telah sangat berbeda dan kompleks sejak pertama kali mereka muncul. Semua filum hewan yang dikenal saat ini muncul pada waktu yang sama, di tengah era geologis yang dikenal sebagai Jaman Kambrium. Jaman Kambrium adalah era geologis yang diperkirakan berlangsung selama 65 juta tahun, kira-kira antara 570 hingga 505 juta tahun yang lalu. Tetapi era kemunculan tiba-tiba dari kelompok besar binatang terjadi dalam waktu yang lebih pendek dari Kambrium, yang sering disebut sebagai “Ledakan Kambrium.” Stephen C. Meyer, P. A. Nelson, dan Paul Chien, dalam sebuah artikel tahun 2001 yang berdasarkan sebuah kajian literatur terperinci di tahun 2001, mencatat bahwa “ledakan Kambrium terjadi dalam jendela geologis yang teramat sempit, yang berlangsung tidak lebih dari 5 juta tahun.”
Sebelum itu, tidak ada jejak dalam rekaman fosil apapun selain dari makhluk bersel satu dan beberapa makhluk bersel banyak yang primitif. Semua filum binatang muncul dengan bentuk lengkap dan pada saat bersamaan, dalam masa teramat singkat yang diwakili oleh ledakan Kambrium. (Lima juta tahun adalah waktu yang sangat singkat dalam istilah geologis!)
Spekulasi Coelacanth
Ikan yang berada dalam famili coelacanth pernah diterima sebagai bukti kuat bagi bentuk peralihan. Menyandarkan alasan mereka pada fosil coelacanth, ahli biologi evolusi mengemukakan bahwa ikan ini memiliki paru-paru primitif (belum berfungsi secara penuh). Banyak terbitan ilmiah mengemukakan fakta ini, lengkap dengan gambar yang menunjukkan bagaimana coelacanth beralih dari air ke darat. Semua ini bersandar pada anggapan bahwa coelacanth adalah spesies yang telah punah.
Akan tetapi pada 22 Desember 1983, sebuah penemuan yang sangat menarik terjadi di lautan Hindia. Seekor anggota famili coelacanth, yang sebelumnya digambarkan sebagai bentuk peralihan yang telah punah 70 juta tahun yang lalu, tertangkap hidup-hidup! Tidak diragukan lagi, penemuan contoh “hidup” dari coelacanth memberikan kejutan bagi para evolusionis. Ahli paleontologi evolusionis J. L. B. Smith mengatakan, “kalaupun saya bertemu dengan dinosaurus di jalan saya tidak akan lebih terkejut.” Dalam tahun-tahun berikutnya, 200 coelacanth ditemukan di berbagai tempat di dunia.
Coelacanth hidup menunjukkan begitu tidak berlandaskannya spekulasi yang berkenaan dengan mereka. Bertentangan dengan apa yang telah dinyatakan sebelumnya, coelacanth tidak memiliki paru-paru primitif ataupun otak yang besar. Organ yang oleh peneliti evolusionis dikemukakan sebagai paru-paru primitif ternyata hanyalah sebuah kantung berenang yang penuh lemak. Lebih jauh lagi, coelacanth, yang sebelumnya diperkenalkan sebagai “calon reptilia yang siap beralih dari laut ke darat,” pada kenyataannya adalah seekor ikan yang hidup di kedalaman samudra dan tidak pernah mencapai lebih dekat dari 180 meter dari permukaan laut. Setelah penemuan ini, coelacanth tiba-tiba kehilangan semua popularitasnya dalam publikasi evolusionis.
Asal-Usul manusia
Darwin mengajukan penyataannya bahwa manusia dan kera berasal dari satu nenek moyang yang sama dalam bukunya The Descent of Man, terbitan tahun 1871. Sejak saat itu hingga sekarang, para pengikut jalan Darwin telah mencoba mendukung pernyataannya. Tatapi meskpun berbagai penelitian telah dilakukan, pernyataan mengenai “evolusi manusia” tidak didukung oleh penemuan ilmiah yang nyata, khususnya dalam hal fosil.
Kebanyakan masyarakat awam tidak menyadari kenyataan ini, dan berfikir bahwa pernyataan evolusi manusia didukung oleh banyak bukti yang kuat. Penyebab adanya opini yang keliru ini adalah bahwa permasalahan ini sering dibahas dalam media dan dihadirkan sebagai fakta yang terbukti. Tetapi yang benar-benar ahli dalam masalah ini menyadari bahwa tidak ada landasan ilmiah bagi pernyataan evolusi manusia. David Pilbeam, ahli paleoanthropologi dari Harvard University, mengatakan:
Jika Anda mengundang seorang ilmuwan dari bidang ilmu yang lain dan menunjukkan padanya sedikitnya bukti yang kita miliki ia tentu akan mengatakan, “Lupakan saja; itu tidak cukup untuk diteruskan.”
Pernyataan evolusi ini, yang “miskin akan bukti,” memulai pohon kekerabatan manusia dengan satu kelompok kera yang telah dinyatakan membentuk satu genus tersendiri, Australopithecus. Menurut pernyataan ini, Australopithecus secara bertahap mulai berjalan tegak, otaknya membesat, dan ia melewati serangkaian tahapan hingga mencapai tahapan manusia sekarang (Homo sapiens). Tetapi rekaman fosil tidak mendukung skenario ini. Meskipun dinyatakan bahwa semua bentuk peralihan ada, terdapat rintangan yang tidak dapat dilalui antara jejak fosil manusia dan kera. Lebih jauh lagi, telah terungkap bahwa spesies yang digambarkan sebagai nenek moyang satu sama lain sebenarnya adalah spesies masa itu yang hidup pada periode yang sama.
Pada dasarnya, semua penemuan dan penelitian ilmiah telah mengungkap bahwa rekaman fosil tidak menunjukkan suatu proses evolusi seperti yang diusulkan para evolusionis. Fosil-fosil, yang dinyatakan sebagai nenek moyang manusia oleh evolusionis, sebenarnya bisa milik ras lain manusia atau milik spesies kera.
Fakta paling menarik dan penting yang mementahkan gagasan dasar dari pohon kekerabatan rekaan teori evolusi adalah sejarah dari manusia moderen yang, tidak diduga, amat kuno. Penemuan paleoanthropologis mengungkap bahwa manusia Homo sapiens yang terlihat sangat mirip dengan kita telah hidup hingga 1 juta tahun yang lalu.
Adalah Louis Leakey, ahli paleoanthropologi evolusi terkenal, yang mengungkap penemuan pertama mengenai hal ini. Pada tahun 1932, di daerah Kanjera sekitar Danau Victoria di Kenya, Leakey menemukan beberapa fosil yang berasal dari jaman Pleistocene Tengah dan tidak berbeda dari manusia moderen. Akan tetapi, Pleistocene Tengah adalah satu juta tahun yang lalu. Karena penemuan ini menjungkirbalikkan pohon kekerabatan evolusionis, ia ditolak oleh beberapa paleoanthropolog evolusi. Tetapi Leakey selalu bertahan bahwa perkiraannya benar.
Tepat ketika kontroversi ini hampir terlupakan, sebuah fosil yang tergali di Spanyol pada tahun 1995 mengungkap dengan cara yang luar biasa bahwa sejarah Homo sapiens jauh lebih tua dari anggapan sebelumnya. Fosil tersebut ditemukan di dalam sebuah gua yang disebut Gran Dolina di daerah Atapuerca, Spanyol, oleh tiga orang paleoanthropolog Spanyol dari University of Madrid. Fosil tersebut menampakkan wajah seorang anak laki-laki berumur 11 tahun yang secara keseluruhan terlihat seperti manusia moderen. Namun, telah berlalu 800.000 tahun sejak anak itu mati. Majalah Discover memuat cerita ini secara lengkap pada edisi Desember 1997.
Fosil ini bahkan menggoyahkan keyakinan Juan Luis Arsuge Ferreras, yang memimpin penggalian Gran Dolina. Ferrera berkata:
Kami berharap sesuatu yang besar, kokoh, dan raksasa—Anda tahu, sesuatu yang primitif… Perkiraan kami dari fosil anak laki-laki berumur 800.000 tahun ini adalah sesuatu seperti Turkana Boy. Namun apa yang kami temukan benar-benar wajah moderen… Bagi saya ini paling spektakuler—ini adalah sesuatu yang menggoncangmu. Menemukan sesuatu yang sama sekali tidak diharapkan seperti itu. Bukan penemuan fosil; menemukan fosil tidak diharapkan juga, dan ini tidak masalah. Tetapi yang paling luar biasa adalah menemukan sesuatu yang Anda kira berasal dari masa kini, di masa lampau. Ini seperti menemukan sesuatu semacam—semacam kaset di Gran Dolina. Itu akan sangat mengejutkan. Kami tidak berharap kaset dan alat perekam pada lapisan Pleistocene Bawah. Menemukan sebuah wajah moderen 800.000 tahun yang lalu—ini adalah hal yang sama. Kami sangat terkejut ketika kami melihatnya.
Kesimpulan
Semua penemuan yang telah kita telaah sejauh ini mengungkap bahwa spesies muncul di muka bumi secara tiba-tiba dan sempurna, tanpa ada proses evolusi terlebih dahulu. Jika memang demikian, maka inilah bukti nyata bahwa makhluk hidup telah diciptakan, seperti yang telah diakui oleh ahli biologi evolusio Douglas Futuyama. Ingat ketika ia menulis: “Jika mereka memang muncul dalam keadaan yang telah berkembang sempurna, mereka tentunya telah diciptakan oleh suatu kecerdasan yang Maha Kuasa.” Evolusionis, di lain pihak, mencoba menafsirkan urutan kemunculan makhluk hidup di muka bumi sebagai bukti evolusi. Namun, karena proses evolusi semacam itu tidak pernah terjadi, urutan ini hanya bisa diartikan sebagai suatu urutan penciptaan. Fosil-fosil mengungkap bahwa makhluk hidup muncul di muka bumi pertama kali di laut, dan kemudian di daratan, diikuti oleh kemunculan manusia, yang memiliki desain yang sempurna dan di atas semuanya.
naaah itu diaa, smoga ga pada males bacanya yaaa...
klo masi kurang saya masih punya banyak materi ttg sangkalan teori darwin, ttg kelainan yg akan terjadi seandainya ada makhluk peralihan, pembahasan ttg biologi molekuler, biokimia, genetika dan embriologi.
atau klo ada yg mau saya punya E-book bagus, yaitu ttg:
-Runtuhnya Teori Evolusi Dalam 20 Pertanyaan.
-Bencana Kemanusiaan Akibat Darwinisme.
yg mau PM aja yaa ntr saya kasih bagi 5 orang peminta pertama... hehe..
bcanda...
Akhir kata, mohon maaf klo menyinggung, maaf juga klo kepanjangan, bukan sombong, bukan sok tau, hanya menyampaikan....
makasi atas perhatian dan responnya...
ilmu hanyalah milik Allah, manusia hanya menerima dan menyampaikan...
ditunggu responnya...
Oh gitu toh si Coelacanth. hehe gua cuma suka aja nonton film dokumenter, tentang hewan dari seluruh dunia. tarsius, maleo, gelada, sapi laut di perairan osi, naga laut di new zealand, udang mantis yang enak itu, kumbang kotoran yang gelinding2 kaga jelas itu macem2 hehe seru aja, cuma kalo dibilang Darwin salah ato bener ga akan terlalu berpengaruh buat gue.
aku baca loh dari atas ampe bawah hahaha tararengkyu.. Jarang aja ada yang bahas ginian di forum. Makasih.
ilmu alam emang bner2 asik bwt disimak trutama biosains, banyak hal2 ajaib dan menakjubkan utk dipelajari... klo uda baca sesatu yg baru, kmu bakal berujar "Ahaa!.."... dan kamu bakal menyadari kehebatan yg maha kuasa, krn hal2 luar biasa, amazing, dan menkajubkan ga akan bisa dibuat manusia, apalagi terjadi tiba2 krn kebetulan... maha besar Allah...
saya loh yg tengkyu, masi sudi baca tulisan saya, dri atas ampe bwh lagi.. saya uda pesimis bakal ada yg baca coz tlisannya panjang dan ngebosenin...
tp, ga ada sanggahan nih??
neo-darwinist yg lain mana? koq ilang :roll:
ada yg mau E-book bagus ga niih? gratis koq...
-Runtuhnya Teori Evolusi Dalam 20 Pertanyaan.
-Bencana Kemanusiaan Akibat Darwinisme.
ayo2... PM aja...
1st of all, sbenernya cute pgen diskusi ttg yg mana sih? teori abiogenesis atau evolusi? krna yg satu ttg asal usul khidupan, yg satu ttg perkembangan khidupan yg sudah ada.
menurut gw, teori darwin enggak sepenuhnya salah. cuman teori dia emang enggak lengkap. bahkan neo darwinisme bsa dbilang sudh jdi teori klasik.
gw mo mong pjg lebar tp lg d hape T.T
entar de gw post lg
1st of all, sbenernya cute pgen diskusi ttg yg mana sih? teori abiogenesis atau evolusi? krna yg satu ttg asal usul khidupan, yg satu ttg perkembangan khidupan yg sudah ada.
menurut gw, teori darwin enggak sepenuhnya salah. cuman teori dia emang enggak lengkap. bahkan neo darwinisme bsa dbilang sudh jdi teori klasik.
gw mo mong pjg lebar tp lg d hape T.T
entar de gw post lg
Kalo konsisten ato ga gua tergantung sikon, ya bisa dibilang opportunist. Tapi emank dari dulu gua gak mikir salah ato bener, semua dianggep bener aja, soalnya pas ulangan aja, ditanya semua teori dan ketika dikasi nilai, semua jawaban bener, itu definisi benar ;p hahaha gak adil ya gue, tapi ya uda kalo udah gitu ya gua gak mikirin lagi. Guru aku bilang si emank teori Darwin yang bener, tapi aku nyimak aja, gak pernah mikirin terlalu dalem lagi tuh, karena sistem kurikulum Indo kan gitu biasanya.
1 pertanyaan muncul, ini dari pertanyaan SMA, bumi berevolusi dan berotasi kan ya? evolusi mengelilingi matahari, nah tiap benda langit punya gravitasi sendiri ya ? dan dulu pas aku presentasi aku sempet bilang tujuan bumi berevolusi dan berotasi adalah untuk menghindari gaya tarik matahari itu sendiri! Intinya aku bilang ke si penanya (temen aku itu) bahwa kalo bumi gak muter (baik itu pada porosnya ato terhadap matahari) maka si bumi bakal kesedot matahari dan hancur! Apakah pernyataan ini bener ? guru aku diam aja waktu itu.. Alasannya ya coba aja liad, kenapa yang jadi pusat si matahari bukannya benda angkasa yang lain bahkan saking kuatnya planet lain yang letaknya lebih jauh dari bumi pun memiliki pusat yang sama yaitu matahari. Itukan bukti bahwa matahari punya gaya tarik yang cukup kuat. tapi aku gak bisa kasi alasan yang baik kata guruku..
Sempet ampe sanggah2an 3x si guru tetep gak misahin dan cuma nonton duank, aku bawa kasus bulan yang melakukan 3 gerakan, rotasi, evolusi terhadap bumi dan juga evolusi terhadap matahari. Nah itu buktinya kenapa si bumi punya daya tarik juga, yaitu terhadap bulan, dan kenapa bulan ga muterin bumi aja? tapi juga muterin matahari? Bukti bahwa selain ada daya tarik matahari, daya tarik bumi jg mempengaruhi bulan, maka dari itu karena bulan jg kena pengaruh matahari, dia jg muterin matahari tapi letaknya yang lebih deket ke bumi, membuat si bulan jadi satelit alami bumi. huhuhu sebel deh ama itu presentasi.
BTW, lo beneran tinggal di spadina and college? Ngapain di sana?[/quote]
yup, sampai detik ini g masih nongkrong di Spadina & College, kebetulan lagi kul di York