It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Aneh juga rasanya pacaran. Dulu gue bisa ngapa-ngapain tanpa perlu mendahulukan seseorang, tapi sekarang sedikit-sedikit gue harus pikirin Tiara sebelum melakukan sesuatu. Untungnya pacar gue Tiara, Tiara yang emang dasarnya cuek buat gue nyaman banget pacaran sama dia.
Hari ini gue rencananya mengajak Tiara jalan sehabis pulang sekolah, tapi rencana gue gagal setelah Miki tiba-tiba datang kesekolah gue.
"Kebo bukannya itu Miki," Tiara menunjukkan ke arah pintu gerbang.
Awalnya gue gak percaya sama Tiara, tapi setelah gue memicingkan mata dan benar Miki berdiri disamping pintu gerbang. "Miki?"
"Tumben Miki kesini? Miki!!!" Teriak Tiara sambil melambaikan tangan ke Miki. "Ayo Bo," Tiara menarik tangan gue.
Ada apa Miki kemari? Dari wajahnya gue bisa merasakan sesuatu yang bikin perut gue terasa keaduk-aduk.
"Eh Miki..., ada apa nih? Tumben kesini," Sapa Tiara.
"Miki mau ngomong sama aa," Miki menatap gue tajam. Gue hanya bisa menelan ludah.
"Ada apa? Kok serius banget sih?"
"Maaf kak Tiara aku pinjem dulu aa sebentar untuk hari ini saja." Pinta Miki memelas.
Tiara yang kebingungan menatap gue dan Miki. Gue menghela napas dalam-dalam. "Tiara maaf yah kayaknya hari ini kita batal jalannya. Nanti malam aku telepon kamu."
"Iya gak apa-apa Bo."
"Ayo Miki," Tanpa menunggu gue Miki berjalan terlebih dahulu.
Selama perjalanan kita cuma saling diam. Gue sama sekali tidak mempertanyakan kemana Miki membawa gue dan apa yang mau dia bicarakan.
Gue tatap postur badan Miki dari belakang, kayaknya Miki sudah lebih tinggi mungkin setahun lagi tingginya sudah bisa menyamai gue dan setahun kemudiannya lagi Miki sudah punya kehidupan baru dan seseorang yang menyayangi Miki lebih dari gue. Berat mungkin, tapi gue akan berbahagia untuk kebahagiaan Miki.
Mendadak langkah Miki terhenti. Gue yang sama sekali tidak memperhatikan arah kemana kita pergi mengamati tempat kita berhenti. Oh..., kita berhenti di taman yang jaraknya lumayan jauh dari sekolah gue. Gak sadar kalau ternyata kita udah jalan sejauh ini.
Miki masih terdiam tanpa membalikkan badannya. Gue gak mau maksa Miki untuk berbicara atau pun memulai pembicaraaan. Keheningan antara kita berdua sudah berbicara banyak tanpa kata-kata.
"Kenapa a?" Tanya Miki lirih.
"Kenapa apanya?"
Miki berbalik. Gue kaget setengah mati melihat tetesan airmata yang mengalir dari matanya. "Kenapa dengan mudahnya aa ngebuang Miki?"
Sontak gue kanget, "Ngebuang? gak ada yang buang Miki."
"Terus kenapa aa nyakitin Miki kayak gini?"
"Aa nyakitin Miki?" Gue bermaksud meraih Miki, tapi tangan gue langsung ditepis.
"Apa karena Miki nyatain perasaan Miki ke aa?"
Gue berusaha meresapi perkataan Miki. "Miki..., perasaan kamu itu...," Gue gak tahu harus ngomong apa. "Miki maafin aa kalau selama ini banyak tingkah laku aa yang bikin Miki salah paham. Aa tahu selama ini aa selalu bilang aa sayang Miki, sumpah demi Tuhan Miki aa memang benar-benar sayang Miki, tapi sayang aa ke Miki adalah sayang seorang kakak dan aa yakin sebenarnya Miki cuma salah paham akan perasaan Miki. Miki hanya salah memahami perasaan Miki ter-"
"Cukup a," Potong Miki dingin. "Aa pikir aa anak kecil apa? Miki tahu jelas perasaan Miki sejelas Miki bisa melihat kebohongan aa."
Gue terdiam.
"Dan omong kosong dengan perasaan seorang kakak. Miki tahu semuanya a, Miki tahu bagaimana aa memandang Miki dan tidak ada sedikit pun dimata aa Miki terlihat sebagai seorang adik. Jadi a tolong jujur sama Miki, Katakan a cinta Miki, peluk Miki, cium Miki dan katakan sekeras-kerasnya 'Miki jangan tinggalin aa'." Miki mendekat. "Katakan aa cinta Miki dan cium Miki."
"Gak Miki..., aa..., kita gak bisa. Ini salah," Gue menjauhkan Miki.
"Apa yang salah? apa? apa karena Miki masih kecil? karena Miki adik aa? atau karena Miki adalah seorang laki-laki?"
Gue mengernyitkan dahi.
"Hahaha..., jadi itu masalahnya, karena Miki laki-laki?"
Rasa dingin menjalar diseluruh tubuh gue.
"Jadi itu alasan aa selalu menghindar dari Miki?"
Gue membelalakkan mata.
"Kenapa? aa kaget? Tadikan Miki sudah bilang Miki tahu semuanya. Miki tahu kenapa aa selalu sibuk selama ini, karena aa berusaha menghindar dari Miki, bukan..., bukan menghindar dari Miki, tapi dari perasaan aa."
Gue memalingkan mata gue dari tatapan Miki yang tajam.
"Peduli setan dengan fisik semata yang terpenting perasaan kita a. Perasaan Miki dan aa."
Dada gue terasa sesak, mata gue mengabur dan gue gigit bibir gue berharap meninggalkan luka. Gue kepalkan tangan, "Itu semua hanya ilusi Miki, hanya ilusi," Bisik gue.
Sebuah pukulan melayang tepat di wajah gue dan gue pun jatuh terjerembab. Hening mengisi udara dan sejenak kemudian isak tangis menyeruak kencang.
"Segitunyakah aa menginginkan Miki pergi?"
Gue terdiam.
"Aa mau Miki pergi? Baik, Miki pergi kalau itu bisa buat aa tenang. Semoga aa bahagia dengan kak Tiara."
Miki berlalu meninggalkan gue sendiri untuk berdarah, untuk menangisi segalanya.
Semuanya terjadi demi untuk yang terbaik.
Okeeehh, selesai juga, but eits ini blom the end tenang aja hehe....
Tapi lega juga bagian ini selesai soalnya agak berat nulis bagian yang in hohoho.
So untuk semuanya ma'acih yah masih setia membaca huhuhu... dan setelah ini akan mulai terkuak banyak hal, so stay tune terus yakz :-*
@rulli arto pelajaran yang sangat bagus
terimakasih @adacerita yang sudah mau membaca hingga detik ini ditengah-tengah sibuknya jadwal abang
:-*
@AwanSiwon dibuat simpel ajah ah...hohohoho...:D
@kiki_h_n sok atuh dikereuyeuh
Masih bagus bukan korban perkaosan hahay
emang kurang banyak gimana sih :-?? kalo masbro bantuin pasti bisa banyak
@pokemon apakah anda mama laurel :-O
jg
@yunjaedaughter makasih yah masih mau baca sampai sekarang :-*
oh no pak hangsip nih miki diculik aa @freakymonster58
alangkah indahnya kalau @LEO_saputra_18 mau berkenan berkomentar jg dilapak ini
hidup itu kejam bung ...eh ada @bi_ngung makasih yah udah mampir ... gak kebo itu cuma nama alias bisa dilihat di page satu \:D/
KYAAAAAAA!!!! SUKAAAAAAAA
KAWAIII!!
MAKASIH @bi_ngung W KASIH BUNGA NIH
oh gitu... iya kalau apdetannya lama itu soalnya gimana mood jg n sikon yang suka ada2 aja bikin gak bisa nulis...makasih sekali lagi udah baca n buat picnya gw mo jadiian pp ah hihi
6 bulan sudah Miki pindah dengan keluarganya dan sejak itu seringkali gue terjaga dari tidur gue ditengah malam. Gue terjaga dari sebuah mimpi. Mimpi gue terkadang berganti-ganti, kadang gue bermimpi gue terbangun disebuah ruang putih tanpa cela dan terkadang gue terbangun disebuah ruangan gelap pekat tanpa cahaya. Hanya ada satu kesamaan yang gue rasakan dalam mimpi itu. Gue merasa tubuh gue kaku, suara gue membisu dan rasa dingin yang menjalar dari ujung kaki yang mencekik gue membuat gue terbangun bersimbah peluh keringat.
Apa arti dari mimpi gue?
Terkadang untuk menemukan jawabannya gue beranjak kekamar Miki untuk mencari jawabannya, tapi yang ada hanya nihil.