It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Part ini akan mengisahkan tentang syarat apa saja yang diajukan Andi kepada Agam.
Lanjut ya...
Seharusnya aku bisa bersikap lebih dewasa menghadapi Reskha. Kuakui kalau aku seperti anak kecil yang baru saja kehilangan mainan kesayangannya, berontak dan marah-marah.
Reskha tidak seharusnya aku anggap sebagai mainan kesayanganku, dia juga punya rasa, dan tentunya butuh seseorang yang dia sayangi dan menyayanginya.
Beberapa hari belakangan ini aku memang sedikit ada rasa emosi kepada Reskha. Tetapi barusan pada saat melihat dia mengeluarkan airmatanya, rasa itu tiba-tiba hilang entah kemana.
Aku benar-benar tidak tega membuatnya tambah menderita. Cukup sudah penderitaan yang dialaminya ketika bencana itu merenggut seluruh keluarganya.
Tapi kenapa harus Agam yang dia pilih.
Bukan berartian Reskha harus memilihku, karena aku sendiri saat ini sudah memiliki kekasih bernama Endah. Dan aku juga tidak mungkin untuk berpacaran dengan seorang lelaki.
Sejak aku mengenal Agam, dia paling lama bertahan untuk pacaran sekitar 6 bulan. Itupun selalu ada perselingkuhan yang dia lakukan.
Agam tidak pernah puas hanya berhubungan dengan satu orang lelaki saja.
Lebih baik aku mandi dulu sebelum Agam tiba di kosku.
Tidak beberapa lama setelah aku mandi, pintu kamarku ada yang mengetuk.
“Andi….”
“Mas Agamnya sudah datang.”
“Katanya Andi mau bicara sama Mas Agam.”
“Iya Kha….”
“Agam sekarang ada dimana ?”
“Ada di kamar saya Di.”
“Yuk ke kamarmu sekarang.”
Aku dan Reskha berjalan menuju kamarnya. Agam terlihat sedang duduk-duduk di kasur.
“Di…cakep bener hari ini.”
“Huss…..”
“Pagi-pagi udah gombal.”
“Aku mau bicara serius sama kamu.”
“Iya deh….”
“Tentang hubunganku dengan Reskha kan ?”
“Aku kan ngga tau kalau Reskha itu teman kos yang pernah dulu loe cerita.”
“Sekarang kan kamu sudah tahu.”
“Kamu serius ngga berhubungan dengan Reskha.”
“Dia berbeda dengan pacar-pacarmu terdahulu yang sangat glamor.”
“Sumpah demi Galileo Galilei penemu termometer, gue serius Di.”
“Hemmmm….”
“Selama berhubungan dengan Reskha, kamu sudah berapa kali selingkuh ?”
“Astaga……”
“Sumpah atas nama siapa lagi ya ?”
“Oh iya…”
“Sumpah demi Robert Boyle dan John Walker penemu korek api, gue belum pernah selingkuh.”
“Wuaaa…..Mas Agam pinter ya.”
“Bisa tau siapa aja nama-nama penemu.”
“Kalau yang menemukan kereta api siapa ya Mas ?”
“Namanya Murdocks berasal dari negara Inggris.”
“Di…Mas Agam pinter ya.”
“Bisa hafal gitu.”
“Iya Kha…”
“Tapi hati-hati dengan dia.”
“Jebakan mautnya banyak banget.”
“Maksudnya gimana Di ?”
“Dia lebih suka main dan selingkuh dibanding harus kuliah.”
“Makanya sampai sekarang belum lulus-lulus.”
“Ini lagi, ngeracuni pikiran orang lain.”
“Kha….jangan dengerin omongan Andi.”
“Tapi kenyataannya kayak gitu kan Gam.”
“Aku ngga mau kalau Reskha hanya dijadikan pemuas nafsumu, terus kamu tinggalkan dia begitu saja.”
“Untuk yang sekarang, gue bener-bener serius.”
“Buktinya sampai sekarang, gue belum pernah ml sama dia.”
“Iya, itu juga aku tau.”
“Tadi pagi Reskha yang bilang.”
“Aku mempunyai dua syarat kalau kamu mau pacaran dengan Reskha.”
“Apa syaratnya Di.”
“Kamu ngga boleh sedikitpun berhubungan intim dengan orang lain kecuali dengan Reskha.”
“Ok…itu aku penuhi.”
“Yang kedua, selama 1 tahun pertama, kamu ngga boleh main anal sama dia.”
“Di…Masa selama itu gue ngga boleh main anal sih sama Reskha.”
“Itu kan lama banget.”
“Minta diskon dong, jangan 1 tahun.”
“Kamu pikir lagi jual beli panci apa ?”
“Iya, tapi jangan 1 tahun.”
“Dua bulan aja ya…”
“Sembarangan…”
“Ngga bisa kalau dua bulan.”
“Duh…Loe kok tega banget sama gue.”
“Enam bulan deh…”
“Ya udah….enam bulan ya.”
“Sebulan sekali aku akan mengecek, apakah kamu main anal atau tidak.”
“Haa…..”
“Cara ngeceknya bagaimana ?”
“Kamu kayak bukan calon dokter aja.”
“Ya harus dilihat lah…”
“Aaahhh…loe tuh Gam.”
“Ntar kalau loe terangsang liat Reskha, bagaimana ?”
“Terus kalau nanti kamu terangsang pada saat liat pasien, bagaimana ?”
“Oh iya ya…”
“Hehehehe….”
“Deal deh kalau begitu.”
“Weiiittt….”
“Tunggu dulu.”
“Kamu harus bersumpah di atas kitab suci kedokteran.”
“Kalau kamu sampai melanggar, tau sendiri kan akibatnya.”
“Ahhh…loe bener-bener deh.”
“Kalau gue bersumpah demi yang lain boleh ngga ?”
“Ngga bisa !!!”
“Kamu akan tanggung sendiri akibatnya kalau sampai melanggar sumpahmu.”
“Seluruh perbendaharaan kata yang ada di kitab suci kedokteran, akan hilang semua dari otak kamu.”
“Aduh….gue takut khilaf Di…”
“Tuh dengerin Kha…”
“Belum apa-apa niatnya udah mau selingkuh kan.”
“Putusin aja ya Agamnya sekarang.”
“Jangan Di….”
“Saya sayang banget sama Mas Agam.”
“Ngga apa-apa kalau Mas Agam mau selingkuh juga, yang penting Mas Agam jangan tinggalin saya.”
“Iya Reskha…”
“Gam…Walaupun Reskha bilang seperti itu, tetapi kalau kamu sampai ketahuan selingkuh, tanggung sendiri akibatnya.”
“Iya…iya…..”
“Aku bersumpah deh demi kamus kedokteran Dorland tid…”
“Weeiittt tunggu dulu.”
“Aku bawa dulu kitab sucinya.”
“Kamu tunggu di sini aja bentar.”
Akupun beranjak dari kamarnya Reskha menuju kamarku untuk mengambil kitab suci kedokteran.
Seumur hidupku, buku yang paling tebal yang pernah aku temui adalah kamus kedokteran Dorland. Pasti banyak yang setuju dengan pendapatku. Kamus yang bagiku atau teman-temanku jarang dibawa ke kampus karena saking tebalnya. Namun salah satu buku wajib yang harus dimiliki oleh mahasiswa kedokteran.
Kalau aku disuruh menghafal seluruh isi buku ini, better go to amsterdam and be a bad boy aja deh. Dan aku yakin 100% tidak ada seorang dokter pun di alam fana ini yang hafal mati isi dari kitab suci kedokteran ini.
Walaupun saat ini sudah keluar versi buku saku Dorland, tetapi aku juga belum pernah lihat, saku baju atau celana mana yang muat untuk dimasuki kamus saku Dorland.
Setelah kuambil kitab suci kedokteran ini, aku balik menuju kamarnya Reskha.
“Andi…..”
“Itu buku apa ?”
“Lebih tepatnya kitab suci Kha…”
“Setahun harus dimandikan dan diberi menyan.”
“Loe pikir keris pusaka apa ?”
“Kha….kamu pegang kitab sucinya ya.”
“Iya Di…”
“Terus harus diapakan ?”
“Lempar aja ke mukanya Agam.”
“Jangan Di…”
“Nanti kalau Mas Agam pingsa bagaimana ?”
“Tinggal di bawa ke UGD aja.”
“Beres kan…”
“Ahhh…Loe Di…”
“Sentimen banget sih sama gue.”
“Udah ngga sayang lagi ya sama Agam Pratama ?”
“Kamunya sih menyebalkan…”
“Kha…Taruh di atas kepalanya Agam.”
“Seperti orang yang mau diambil sumpah di pengadilan Kha…”
“Iya Di…”
“Sepert ini kan ?”
“Iya Kha…”
“Tahan ya, agak berat soalnya.”
“Nah sekarang kamu harus bersumpah.”
“Iya Di…”
“Gue bersumpah demi kitab suci kedokteran Dorland, gue ngga akan selingkuh selama berpacaran dengan Reskha.”
“Gue juga bersumpah demi kitab suci kedokteran Dorlan, gue ngga akan main anal selama enam bulan pertama kita berpacaran.”
“Sumpah kamu diterima.”
“Di….Kok ngga ada petir sih, seperti di film-film.”
“Heheheheh…..sekarang kan masih pagi Kha.”
“Turunin aja bukunya sekarang.”
“Iya Di…”
“Berat banget bukunya. Padahal saya baru pegang beberapa menit.”
“Sudah pegel banget tangannya.”
“Loe udah sarapan belum Di ?”
“Kalau belum sarapan bareng aja di sanmor.”
“Ntar gue kenalin sama temen-temen gue.”
“Pasti loe laku keras deh..”
“Sembarangan kalau ngomong.”
“Lumayan kan untuk membuktikan loe tuh gay atau straight.”
“Haaa….”
“Emangnya Andi gay juga ya Mas Agam ?”
“Maunya begitu Kha…”
“Tapi aku masih menyukai wanita sampai sekarang.”
“Oooo…dikira beneran.”
“Ya udah yuk berangkat sekarang Di…”
“Iya Gam.”
“Aku ganti baju dulu.”
“Dandan yang cakep ya…”
“Siapa tau salah satu temen gue ada yang naksir sama loe.”
“Loe tuh ada-ada aja…”
Akupun berpaling dari mereka untuk mengganti bajuku dengan baju kasual.
***
Unik lah.
aku aku aku.. mau andi..
sama ama pacarnya gilang
Ayooo dilanjut lg kang.. Betewe tengkyu nyak dah dimention
Soalnya Agam sempat jatuh cinta sama Andi, dan Andi selalu mengikuti kemauan Agam.
Untuk kasus yang sekarang, Agam sedikit mengalah untuk mengikuti kemauan Andi
hayoooo...Kiki mau siapa ?
Awalnya hanya teman biasa, tetapi semakin lama, Andi semakin simpatik dengan kegigihan Reskha
Duh....Maaf...maaf, salah ketik.
Harusnya Erni.
Sama-sama dari huruf E
Ngarep deh kalau Andi selingkuh dengan Reskha