It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
seru niy kayanya... :-\"
@Colorof
Kamu berbahasa Indonesia aja belum becus, kemampuan menyimak kamu rendah tapi mau sok berbahasa asing. Kamu berharap sebuah debat sehat tapi jelas-jelas TIDAK MENGERTI apa yang namanya berdebat sehat. Menurut kamu debat sehat adalah ketika orang setuju dengan pemikiranmu. Ketika ada sebuah pemikiran yang bertentangan dengan pemikiranmu, kamu teriak-teriak itu bukan debat sehat. Tell you what, cari sesuatu yang kamu setujui (baca: CARI POPULARITAS) beda dengan debat sehat. Yang namanya debat, dimana-mana harus selalu ada pihak yang bertentangan pendapat, itu adalah definisi debat. Dan debat yang sehat adalah pertentangan pendapat, dimana pertentangan pendapat itu sendiri didasarkan oleh BUKTI dan DALIL, bukan adu siapa yang populer. Kalopun mau adu populer-populeran pendapat, kamu jelas-jelas kalah populer. Kalo ukuran populermu adalah forum ini, atau Indonesia (yang (katanya) lebih bermoral dari negara barat karena ohh, pemikiran timur) deh, ahemm jelas banget kamu emang katak dibawah tempurung. Bukti: orang Indonesia (baca: orang Indonesia in general) itu ada banyak, jumlah penduduknya nomor 4 di dunia, tapi bacotnya gak kedengeran di dunia International. Kalopun (sekali lagi, kalopun) ada segelintir manusia Indonesia yang pendapatnya diperhitungkan, adalah mereka yang latar belakang pendidikannya berlatar belakang pendidikan barat. Sisanya cuman pada jago kandang dan doyan usil ama urusan orang laen. Orang Indonesia yang berlatar belakang pemikiran lokal gak diperhitungkan di dunia International, padahal (sekali lagi) jumlah penduduknya nomor 4 terbanyak di dunia ... kalah populer ama pemikir-pemikir Eropa dan/atau Yahudi yang udah dari dulu ampe sekarang malang melintang melintasi batas-batas negara ... sebagai pemikir juga, bukan jadi babu dan disuruh-suruh udah jauh-jauh kerja melintasi batas negara.
Kembali ke pokok perdebatan;
@Colorof menulis, Nah, liat itu tulisanmu
Nih, saya kasih tau ...
Individu = punya superego.
Masyarakat = kumpulan dari INDIVIDU.
Masyarakat Jawa = kumpulan dari INDIVIDU JAWA
Masyarakat Makassar = kumpulan dari INDIVIDU MAKASSAR
Masyarakat Melayu= kumpulan dari INDIVIDU MELAYU
Masyarakat Arab= kumpulan dari INDIVIDU ARAB
Masyarakat Modern = kumpulan dari INDIVIDU MODERN.
Individu yang memiliki Superego yang SAMA, berkelompok membentuk kumpulan mereka sendiri.
Nih sekali lagi:
Individu yang memilik Superego yang SAMA, berkelompok membentuk kumpulan mereka sendiri.
Individu yang memiliki Superego yang BERBEDA, tidak akan mengelompok.
lanjut ...
Ada manusia yang berpikir "homo itu kudu monogamous, kayak para straight itu, lho ... supaya bla, bla, bla (isi sendiri itu bla, bla, bla-nya sesuai superego masing-masing)". Manusia yang berpikir seperti itu, membentuk kelompok ... membentuk masyarakat sendiri.
Nah, ada juga manusia yang berpikir "elo mau monogamous kek, promiscuous kek, itu urusan elo". Manusia yang berpikir seperti itu juga membentuk kelompok ... membentuk masyarakat sendiri juga.
Yang sama cuman sama-sama memiliki superego. Tapi isi dari superegonya beda.
@Colorof, masyarakatMU berbeda dengan masyarakatKU. MasyarakatMU punya SUPEREGO yang BERBEDA dengan masyarakatKU. Sekali lagi ... BERBEDA. Artinya, TIDAK SAMA!
Dan yang lebih penting lagi: Superego masyarakatmu (yang dibentuk dari individu-individu ber-superego sama) TIDAK LEBIH BAIK DARI masyarakatku. Mungkin itu lebih populer. Sekali lagi, itu mungkin hanya lebih populer. Tapi yang populer BUKAN BERARTI lebih baik dari yang tidak populer.
Setuju dengan pendapatmu berarti CARE? WRONG! Makanya si @Setyasurya bilang kamu narrow-minded. Masyarakat modern itu dinamis, sementara masyarakat kolot gak bisa dan gak mau terima sesuatu yang berbeda dari apa yang mereka pikirkan dan alami. Justru kamulah yang CARELESS, gak bisa liat orang laen seneng dengan cara mereka sendiri yang, menurutmu, gak populer ... Kamu itu sok peduli dan ulterior motive nya adalah cari popularitas doang.
Ya ilah, mau bawa-bawa prestige. Makan tuh prestige, tetep kamu gak bisa bantah komentar saya diatas. Bukannya dapet prestige malah yang kamu dapet itu olok-olok. Well, palingan juga yang kasih perstige ke kamu sebatas orang-orang forum yang komentarnya gak jauh dari pepesan kosong. Yang bisa naek ke bulan dan melakukan kebaikan untuk manusia lain tetep aja jebolan dari komunitas masyarakat yang tidak usil, yang gak ambil pusing apakah orang mau promiscuous ataupun monogamy. Sementara yang sok khotbahin moral has no contribution for humanity ... malah korupsi'in kitab suci. Ini fakta tak terbantahkan. Oh BTW, bagi yang tersinggung ... that's good. Waktunya untuk berpikir dan membentuk kembali nalar: ternyata kepercayaan kalian udah di obrak abrik ama petinggi kepercayaan kalian sendiri dan kalian dipermalukan. Dulu ini udah pernah terjadi, sekarang juga terjadi dan di masa datang akan terjadi lagi. Masih tetep gak tau malu dan bahan olok-olok dunia? Jawabannya simple, kok ... yes or no.
Haha ... Mau beretorika? Tetep gak merubah esensi kenyataan yang saya tulis diatas plus semakin menunjukkan kepicikanmu. Dalil pemikiranmu udah terbantahkan sekian ratus tahun yang lalu oleh masyarakat modern ... sekali lagi, sekian ratus TAHUN yang lalu dan bertahan sampai saat ini. Eh, si @Colorof ujug-ujug pengen bangkitin argumen yang udah terbantahkan dan ditinggalin masyarakat modern. Dari cara kamu menulis dan melontarkan argument ketauan kok isi otakmu seperti apa ... dan beretorika gak nolong naekin kualitasmu. Inget, ini forum umum, banyak logika tebalikmu yang tertulis dalam Bahasa Inggris. Alih-alih pengen ngerubah dunia (dengan dalil yang udah ditinggalin), malah jadi bahan tertawaan orang modern ... dan yang ngetawa'in akan semakin banyak karena ditulis dalam bahasa international.
Kamu cuman maen comot teori tapi gak ngerti esensi teori tersebut. Well, mungkin (ini mungkin) dosen lokalmu bangga siswanya bisa berargumen di forum lokal ... tapi bawa argumen tersebut ke forum yang lebih berbobot (seolah-olah udah 'keliatan' pinter banget karena ngutip teori orang terkenal), sekali lagi ... argumenmu tersebut udah terbantahkan ratusan tahun yang lalu, dan kamu cuma buang-buang waktu untuk ngebangkitin argumen usang & usilmu.
Betul, kamu gak perlu ngomong ... begitu kamu tekan salah satu tombol huruf di keyboardmu dan tombol enter, masyarakat modern cuman bilang, "Si picik ngigo lagi, tuh." Saya gak perlu dapet pengakuan dari yang pada nulis pepesan kosong di forum ini. Well, yang lebih modern & berbobot dan berkecimpung di dunia pendidikan international udah kasih pengakuan ke saya, kok. Saya gak butuh pengakuan dari anak baru kemaren yang jadi pahlawan kesiangan dan sok peduli ama dunia gay ... tapi motive sebenernya adalah cari popularitas. Salam bagi orang yang berpikir.
mas @colorof, udah de ah, kita mojok aja yiuk... ;;)
ibarat lobang matahari yg digilir orang sekampung...
melebar kemana-mana....
cappeee dddeeehh... meeooowww.... )
kita aja yg super slut biasa2 ajaa ttuuuh....
HIDUP SLUT NGONDEEKKK!!!!
case closed.... cape lama2 bacana brookk... :-??
pro slut, sm kontra slut ya suussaahh brookk...
jadi slut itu juga kan pilihan hidup....
buka topik laeennnn.....
tiada yg datang....
ku telah lelah berdiri... berdiri....
sampe ambeien......
):-j
mungkin dari setyasurya atau apalah itu..
HIDUPPP SLUTTERS SEDUNIAAA.... YEAHHH \m/ !!!!
ANGKAT KUTANG DAN BEHA....
SINGKIRKAN KEPALA BATU....
SEKALI SLUT "TETEEUUP" SLUT \m/...!! YEAAHH..!!!
bis kota ya brok.... ** [-X [-X telunjuk menari-nari**
udah gi sana bikin trit diskusi baru lagi.
pembahasan yg ini sdh gak seru..
sdh gk fokus, sdh merambah kemana-mana.....jadi gakje
om ascar bikin gih trit baru buat diskusi baru.
case yg ini ditutup...
yg tetep pengen jadi slut yuu monggo jadi bis kota
yg tetep pengen jadi gay bermartabat yuu monggo diatur barisan....
tutup buku.
jodoh????
*shock
Dam right! Agreed ! jauh lebih baik daripada si TS uang sok bermoral dan mencaci maki others yang tidak sefaham sama dia. Mungkin TS nya lupa ( atau not smart enough to know ) kalau every human being has his / her own choice.