It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Waduh gawat neh klo farid beneran jatuh hati sama rio
Aku disini hanya akan menceritakan apa yg menempel dibenaku.
Aku Rio, akan memaparkan perasaanku yg terdalam dengan orang yg aku sayang.
₹ SUARA HATIKU
Setelah kejadian malam itu yakni menginap di vila Lembang, akhirnya aku bisa merasakan ciuman hangat dari Farid walaupun agak sedikit memaksa.
Tapi aku tau diapun menikmati ciumanku kali ini.
Setelah Farid tertidur, aku hanya bisa melihat wajahnya yg seperti malaikat. Dia begitu polos, indah dan rupawan.
Aku mengusap rambutnya, dan dalam hatiku berkata
" aku sayang kamu Farid, aku akan menjaga kamu selama aku bisa"
Wajahnya yg selama ini aku rindukan, seperti seseorang yg dulu aku cintai.
Aku memeluk Farid selama aku tertidur dan sampai keesokan paginya.
Setelah kami beres melakukan makan siang disebuah warung sate kelinci. Kamipun bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Bandung.
Aku yg memakai motor Ninja mencoba mengajak Farid untuk dibonceng olehku.
Aku sedikit memohon agar Farid mau ikut denganku, dan akhirnya diapun mau.
Diperjalanan pulang dengan arah yg sedikit berbeda dari kru Viking. Aku dan Farid saling bercandaan satu sama lainnya.
Kami asik mengobrol, dan untuk hari itu aku sangat bahagia karena Farid memeluku dari belakang.
Sebenarnya aku tidak tahan, jantungku berdetak keras, karena dipeluk dari belakang itu rasanya sesuatu.
Sampai akhirnya ada sebuah truk yg ugal-ugalan datang dari arah yg berlawanan dan mengambil jalur kami.
Mau tidak mau aku terhempas dari jalur itu, karena menghindari tabrakan dengan truk itu.
Dan akhirnya kami masuk kedalam jurang yg sedikit dangkal dan menghantam sebuah pohon besar.
Yg aku dengar Farid berteriak memanggilku seketika jatuh.
Motorku masuk kedalam jurang yg sedikit dangkal.
Sesaat setelah terjatuh, aku mencoba menggerakan badanku yg terjepit motor.
"Fariiiiidd,,,kamu tidak apa-apa sayaaang?" Tanyaku kepada Farid yg dahinya mengeluarkan darah karena tidak memakai helm.
Aku menggerak gerakan tubuh Farid dipangkuanku, namun tidak ada reaksi dalam dirinya.
Aku panik ! !
"Toooollooooonngg"
"Toooolloooong" teriaku meminta pertolongan kepada siapapun jika ada orang disana.
Akhirnya setelah beberapa menit berlalu datanglah 2 orang laki-laki paruh baya menghampiri kami. Dan bila aku perhatikan sepertinya orang-orang ini adalah para petani.
"Aduh den,,kenapa ini teh,,,jatuh dari atas?" Tanya salah seorang petani itu.
"Iya pak,,tadi ada truk mau nabrak, jadi saya terlempar jatuh kesini" jawabku
"Ayo kita bawa aden ini ke rumah bapak" suruh orang itu sambil menunjuk ke Farid.
Farid pun dibawa dengan dibopong oleh bapak itu sendiri. Sedangkan aku dipapah oleh bapak yg satunya lagi karena mungkin ada yg terkilir dibagian kakiku.
Aku mengamati daerah yg dilalui oleh kami berempat.
Ternyata aku dan Farid dibawa kesebuah kampung yg tenang dan sejuk.
Banyak warga kampung ini yg melihat kedatangan kami berempat.
"Kunaon eta budak teh kang? (kenapa anak itu mas?" Tanya seorang warga kepada bapak yg membopong Farid
"Iyeu murag ti luhur, ampir katabrak ku treuk (ini jatuh dari atas, hampir tertabrak truk)" jawab bapak itu
Akhirnya sampailah kami di rumah bapak itu, yg terakhir kuketahui namanya pak Ujang.
"Bu,,ini tolong aden ini diobati" suruh pak Ujang ke istrinya
"Walah,,kenapa ini teh,,pak,,sok sini ku ibu diobati" jawab istrinya
Aku perhatikan ibu itu membersihkan luka-luka di dahi Farid dengan telaten.
Tak hanya itu setelah baju Farid di buka ternyata banyak luka sobek dan berdarah. Aku sedih melihat Farid terluka seperti itu yg pastinya sangat sakit.
"Aden siapa namanya?" Tanya ibu itu
"Saya Rio bu,," jawabku
"Cik liat kakinya yg sakit teh" tanya bapaknya
Akupun memperlihatkan kaki kiriku yg terkilir itu. Tapi tanpa aba-aba, bapak itu mengurut dan melakukan beberapa pijatan yg sangat menyakitkan bagiku.
Dan setelah beberapa saat kemudian, rasa sakitku pun berkurang. Hebat sekali orang tua ini pikirku.
Hari sudah menjelang sore, namun aku belum melihat Farid sadar. Hanya nafasnya lah yg aku lihat, nafas yg meminta pertolongan.
"Pak,,kenapa Farid belum juga siuman" tanyaku panik
"Mungkin aden ini tertidur karena guncangan dari jatuh tadi, tunggu saja sebentar lagi" jawab pak Ujang
Selang beberapa menit berlalu, akhirnya Farid sadar namun ini begitu memilukanku.
Farid mengaduh kesakitan karena luka-luka yg ada di tubuh dan dahinya itu.
"Farid,,,Farid,,,tenangkan dirimu, lawan rasa sakitnya" pintaku pada Farid
Farid menatap mataku dan mengalirkan air mata yg membuatku tidak tahan.
"Sa,,sa,,sakit,,Rio" omong Farid kepadaku
Aku benci dengan ketidakberdayaan ku untuk menolong Farid.
"Pak,,apakah disini ada dokter atau rumah sakit ?" Tanyaku panik
"Dari sini jauh sekali den,,yg ada hanya si ibu dan bapak yg suka ngobatin mah"
"Kasihan Farid pak,,dia kesakitan" omongku kepada bapak itu dengan nada sedih
"Tidak apa-apa itu mah cuma sebentar, sebentar lagi lukanya kering, karena dikasih ramuan sama si ibu. Sekarang suruh aden ini minum jamu ini" kata bapak itu.
Lalu aku meminumkan jamu yg telah dibuat oleh istri bapak itu ke Farid.
Dan tidak lama kemudian Farid tertidur dan tidak mengaduh lagi.
"Halo,,mas Hendra,,aku dan Farid kecelakaan mas"
"Apa,,,???,,,,kecekakaan ?? Posisi dimana pak Rio" tanya mas Hendra di telepon
"Entahlah mas aku belum tau. Tapi sekarang aku lagi mengkhawatirkan keadaan Farid yg terluka" kataku
"Bawa ke rumah sakit saja Pak Rio ke UGD"
"Tidak mungkin mas,,disini tidak ada kendaraan dan katanya rumah sakit sangat jauh dari sini. Dan sepertinya aku dan Farid akan di rumah pak Ujang dulu karena beliau bisa pengobatan juga." Paparku
"Oh,,begitu pak,,bagaimana kalau besok saya jemput?"
"Ya saya minta besok jemput kami ya"
"Siap pak"
Malam menghampiri desa ini.
Pak Ujang memintaku memindahkan Farid ke kamar tamu, dan akupun menurutinya.
Aku merebahkan tubuh Farid diatas ranjang kayu, dia terlihat lelap sekali apakah pengaruh obat yg diberikan istrinya pak Ujang.
Aku mendekati depan kaca jendela, disana aku mengintip bintang yg lebih besar dari biasanya.
Aku masih shock dengan kejadian tadi siang.
"Pak Rio,," panggil Farid
"Farid,,kamu sudah bangun ?"
"Haus pak" katanya
"Bentar. Aku ambilkan dulu air putih"
Setelah meminum air putih,,Farid pun tertidur kembali.
Aku mencium pipi Farid karena rasa sayangku dan berdoa semoga Tuhan selalu ada untuknya.
Amin
To be continue,,,
Mention ya kang update annya
keenakan pacaran gak ingat dan lihat sekitarnya bahaya mengancam..........
maka WASPADALAH........WASPADALAH.......WASPADALAH.......!!!
Kalo liat dr POV Rio kayaknya Rio bukan orang jahat,bisa jadi ada yg mau memfitnah Rio. Mirna misalnya,,,