It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Allahu Akbar Allahu Akbar. 2x
Asyhadu Allaa Ilaaha Illallaah. 2x
Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah. 2x
Hayya' Alash Shalaah. 2x
Hayya' Alal Falaah. 2x
Ash-shalaatu khairum minan-nauum 2x
Allaahu Akbar Allahu Akbar. 2x
Laa Ilaaha Illallaah.
Aku terbangun karena suara adzan yg sedang berkumandang.
Aku memandang wajah Farid tersayang sedang tertidur lelap.
Walaupun aku Katolik, aku tetap meyakini bahwa setiap agama mengajarkan hal-hal tentang kebenaran.
Aku mengintip dibalik jendela kamar tamu pak Ujang. Banyak yg sedang memasuki masjid untuk melaksanakan sholat Subuh.
Tidak lama kemudian pintu kamarku diketuk oleh orang dari balik sana.
---TOK--- TOK ---TOK
Akupun membuka pintu itu dengan segera.
"Den Rio,,ayo kita sholat,," kata pak Ujang
"Hmm,,emm maaf pak,,saya non muslim,,saya Katolik" jawabku
"Oh,,maaf ya den,,,kalau begitu saya mau ke masjid dulu"
Kemudian pak Ujang pun langsung pergi menuju masjid.
" pak Rio,,," panggil Farid kepadaku
"Iya Farid,,kamu sudah bangun?"
"Iya sudah pak,,aku lapar pak Rio"
"Apa,,?gak salah dengar nih ?" Jawabku terkejut
"Ko,,salah,,aku beneran lapar ko pak"
"Ya sudah aku mau minta makanan sama istrinya pak Ujang dulu ya" omongku sambil cium pipinya Farid
Perasaanku sangat senang sekali ketika Farid terbangun dan langsung meminta makanan.
"Bu,,apakah saya boleh meminta makanan buat Farid"
"Den Farid teh sudah bangun? Syukur atuh ini ibu sudah buatin bubur kaldu ayam buat den Farid" jawab istrinya pak Ujang
"Oh,,begitu ya bu,, hatur nuhun bu" jawabku senang sekali
"Ya,,ini teh ibu sengaja buatin kaldu ayam biar lukanya cepat sembuh dan nafsu makan nya bagus" kata beliau sambil memasukan bubur kaldu itu ke dalam mangkuk.
Lalu akupun langsung membawa bubur itu ke kamar Farid.
"Farid,,Farid,,,tebak aku bawa apa" kataku kegirangan
"Gak tau"
"Traaaalllaaaaaa,,,,,aku bawa bubur kaldu ayam buatan istri pak Ujang"
Akupun mulai menyuapkan bubur itu kemulutnya Farid.
"Gimana,,enak ga?" Tanyaku
"Enak pak "
Senang sekali aku melihat Farid dengan kondisi yg lebih baik. Dia memakan bubur itu dengan lahapnya dari suapanku, hingga suapan terakhir.
"Farid,,maafkan aku yg sudah membuat kamu kecelakaan" kataku sambil memegang wajahnya
Farid hanya terdiam dan mengalirkan air mata.
Aku jadi ikut mengalirkan air mata pula.
"Maafkan aku ya Farid" mengulang kataku kembali sambil menunduk dan mencium tangannya.
"Pak Rio,, pak Rio tidak bersalah ko,,ini kesalahan truk itu yg ugal-ugalan" jawab Farid sambil membelai rambutku.
"Lagian aku tidak apa-apa,,tidak ada yg begitu serius dengan lukanya pak" jawab Farid kembali
Lalu akupun langsung memeluk Farid.
Siang itu sekitar jam 10.00 wib pak Ujang mengajaku ke hutan untuk mengambil buah kelapa.
"Apa,,ke hutan pak ?" Tanyaku histeris
"Iya den Rio,,kita akan ngambil buah kelapa dihutan sebelah. Dan buah kelapa itu teh sangat bagus untuk penyembuhan den Farid" papar pak Ujang
Aku berpikir sejenak, kalau memang benar buat obat penyembuhan Farid, aku pasti bersedia dan rela melakukan apa saja.
"Tapi dihutan itu tidak menyeramkan kan pak" tanyaku selidik
"Paling ada Harimau dan Babi hutan den,," jawab pak Ujang
"Apa,,beneran pak ? Terus gimana kalau ada Harimau" tanyaku belepotan
"Ini den" kata pak Ujang sambil memberikan sebuah pisau belati kepadaku
Apakah maksudnya aku harus menbela diri melawan Harimau dan Babi hutan itu dengan sebuah belati ini.
Aku mendadak stres, bingung, namun aku harus berjuang demi Faridku tersayang.
"Ayo den Rio kita berangkat" kata pak Ujang
"Eh,,hmm ayo pak" jawabku dengan semangat walaupun dalam pikiranku berkata Harimau akan memakanku.
Diperjalanan menuju hutan, aku melihat para petani sedang bekerja disawah dan diladangnya.
Bagus sekali pemandangan disini, asri, dan sejuk.
"Masih jauh ya pak" tanyaku yg sudah kelelahan
"Masih jauh ya pak" tanyaku yg sudah kelelahan
"Itu didepan den Rio"
"Itu pak? Ko gelap?"
Aku merasa sedikit takut karena pemandangan hutan ini langsung berubah menjadi gelap karena pepohonan yg begitu besar dan lebat.
Tiba pada tempat yg dituju pak Ujang, lalu pak Ujang pun menyuruh aku untuk memanjat.
"Nah,,ini pohon kelapanya,,,sok den Rio panjat dan ambil 2buah kelapa" suruh pak Ujang
"Hah,,,ko saya pak,, saya ga bisa manjat pohon pak,,apalagi tinggi seperti ini" jawabku
Akupun diam dan melihat pak Ujang
"Bagaimana kalau pak Ujang saja yg manjat,,hehe" kataku
"Kalau bapak bisa mah gak akan nyuruh atuh den,,haha" jawab pak Ujang
Aku langsung sedikit cemberut.
"Ya sudah,,saya coba ya pak"
Aku langsung melepas kedua sepatuku dan mulai mencoba memanjat pohon kelapa itu.
"Adduuuuhhh" Yg pertama aku jatuh
"Wadddaaawww" yg kedua aku jatuh lagi
"Annjjrrrriittt" yg ketiga pun aku jatuh.
Aku tidak bisa memanjat pohon ini, aku tidak biasa dan tidak punya keahlian memanjat.
Apa yg harus aku lakukan Tuhan.
Aku ingin mengambil kelapa ini buat orang yg aku cintai
"Hahaha,,,"
"Apa yg lucunya pak? Aku tidak bisa memanjat dan jatuh itu yg buat bapak tertawa? Tanyaku marah
"Haha,,,bukan den Rio,,kenapa mesti manjat atuh,,itukan ada tangga yg panjang, tinggal pake saja, hahaha" jawab pak Ujang sambil tertawa.
"Huh,,kenapa pak Ujang gak bilang dari tadi? " jawab ku kesal
"Haha,,habis aden teh lucu ya,,haha,,kelakuan orang kota biasana lucu kalau ada di kampung"
Lalu akupun langsung mengambil tangga panjang itu dan menaikinya. Akhirnya aku memetik 2 buah kelapa muda itu dengan semangat.
"Ini pak,,aku sudah ambil 2 buah" kataku senang
"Iya den Rio, kalau begitu mah kita langsung pulang saja ya,,,takut ada Harimau" kata pak Ujang menakuti
"Haduh,,ayo cepat pak kita pulang" kataku yg takut.
Akhirnya aku dan pak Ujang sampai di pekarangan rumah.
Aku melihat Farid sedang duduk dan ditemani istri pak Ujang.
"Farid,,Farid,,,aku bawa kelapa muda buat kamu, aku ngambilnya dengan susah payah" teriaku gembira melihat Farid kesayanganku
Farid hanya tersenyum namun tidak ada ekspresi di wajahnya.
Ada apa ini, kenapa Farid sepertinya tidak senang melihatku.
Aku melihat ada beberapa pria kekar memakai jaket kulit mendekatiku.
Tinggal beberapa langkah lagi aku berhadapan dengan Farid, dan aku berkata.
"Farid,,aku membawa kelapa ini buat kamu" sambil tersenyum
"Pak Rio,,,anda akan dibawa ke kantor polisi untuk di mintai keterangannya. Karena ada laporan, anda telah melakukan percobaan menghilangkan nyawa orang." Kata seseorang yg memakai jaket itu sambil mencengkram kedua tanganku.
Mendapat perlakuan itu aku sungguh terkejut, aku meronta sekuat tenagaku namun kekuatan mereka sangat besar.
"Apa maksud dengan semua ini?" Tanyaku pada orang itu
"Kami Polisi,,saya harap anda bekerja sama untuk ikut dengan kami kekantor Polisi" jawab polisi itu
"Tapi aku masih belum mengerti, percobaan menghilangkan nyawa siapa dan siapa yg melapor" tanyaku emosi
"Mas Farid yg ada di hadapan bapak ini yg telah melapor,,,beliau mengatakan bahwa bapak yg telah melakukan percobaan menghilangkan nyawa mas Farid" kata Polisi yg garang itu
Mendengar pernyataan dari pak Polisi itu, lututku seakan lemas,,aku terjatuh dihadapan Farid.
Farid hanya melihatku saja, seakan dia membuangku begitu saja.
"Kenapa Farid?" Tanyaku setengah berbisik
Lalu para Polisi itu membangunkan aku dan menyeretku ke dalam mobil mereka.
Semua gelap dalam pikiranku, air mataku mengalir, namun pertanyaannya adalah KENAPA ?
K E N A P A ?
K E N A P A ?
To be continue,,,
kasihan Rio!
keliatannya Rio tulus mencintai Farid.
apa nnt Rio akan membenci Farid krn sdh memfitnahnya???
ar....kurang panjang....