It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Jangan bilang kalo ceritanya selesai sampe disini..!!!
oke siap
Jalan yang senyap melintasi batas antar negara yang dingin.
Jauh dari orang-orang yang kucinta, terasa sulit kutemukan tujuan hidup ini.
Saat ku ingat semua kata-katanya kepadaku, tak ada yang kuinginkan selain berada disana. Kembali ketempat yang kusuka dulu.
¤
Tuhan.
Satu-satunya yang kupinta dari-Mu adalah, tolong dekap mereka saat aku tak bersamanya, saat aku sangat jauh darinya.
¤
Kita semua butuh orang-orang yang jujur pada kita, tapi saat kutemukan hal itu dalam diri mereka, mereka malah ku tinggalkan.
Dan kini ku berharap tetap berada disana, karena ku kesepian dan aku lelah.
¤
Tak ada apa-apa lagi bagiku dijalan yang gersang ini.
Tak ada orang lagi disini saat seisi kota terlelap dan semua Toko telah tutup.
¤
Aku selalu terkenang saat-saat kita masih bersama.
Gambaran dan kenangan pasti akan membuatku bertahan.
¤
Avenged Sevenfold - ~Dear God~
[DKI Jakarta, November 2014]
.
"Bintaaang!!!"
"banguuun!!!" teriak nya.
Siapa lagi? Dia Ibuku. Kalian tau kan semua Ibu memang seperti itu. Banyak bicara, banyak berteriak, banyak aturan. kurasa semua Ibu terlahir dengan naluri seperti itu.
"Iya bu, ini juga udah bangun" balasku.
"sarapan sini.." ajaknya.
"bentaar.."
Kuambil arlojiku yang tergeletak dimeja. Pukul 08:25. Tak heran jika Ibu berteriak seperti itu. Aku harus apa? Ini hari minggu!
'Dhok.. Dhok.. Dhok..
"bentar bu, jangan masuk dulu" sergahku.
"Ini mas Adam."
"Oh, masuk mas.."
Dia kakaku. Satu-satunya kakak lelakiku, biasa ku memanggilnya mas Adam, Adam Malik Ibrahim. Dia kakak yang baik menurutku, meskipun dibeberapa kesempatan dia memang menyebalkan. Aku selalu dijadikan bahan suruhannya saat dia memerlukan sesuatu. Seperti membeli rokok, membeli pulsa, memijat, dia selalu menyuruhku. Dia bilang 'adek yang baik ya memang harus seperti itu, kalau disuruh jangan membantah. Kini kalian tau kan jika adik memang selalu menjadi korban. Namun begitu, dia sosok kakak yang sangat mengayomi adiknya. Dia Kuliah sekarang, usianya selang 5 tahun denganku, dia 22 tahun.
"mana kunci motornya?" tanyanya.
Semalam memang aku meminjam motornya, mungkin lebih tepatnya meminjam tanpa izin. Anak muda dimalam minggu, kalian pasti tau kan apa yang kulakukan.
Semalam aku meminjam motor kakaku untuk malam mingguan dengan pacarku. Sebenarnya aku juga punya motor, tapi motor matic. Sekali-kali aku ambil saja motor kakakku, agar lebih bergaya sedikit.
"sekali lagi kamu pake motor mas, tak jual motormu nanti" ancamnya.
"jual aja," ketus ku.
"ya udah gih pake celanamu. Sarapan dulu sekalian ajak Robi" ujarnya sembari keluar kamar dengan kunci motornya.
Robi, lengkapnya Robi Sahata Purba. Dialah yg dimaksud mas Adam. temanku yg tengah tidur pulas disebelahku ini. Dia temanku sejak SMP. Dan kini kita berada di kelas 11.
Semalam memang dia bermalam disini. Dia adalah salah satu teman terdekatku. Mungkin saking dekatnya, dia sudah kuanggap seperti saudara sendiri.
Kutarik tali celana dalamnya, lalu kelepaskan. 'CETAAKK!!!'
"athah anjiinggg" umpatnya.
Kita memang biasa tidur dengan celana dalam saja. Agar tidak gerah saja, mungkin karena kebiasaan juga. Jadi sekalinya tidur dengan kaos atau baju tidur sekalipun, rasanya tidak nyaman. Awalnya Robi juga tidak sepertiku, tapi karena seringnya dia menginap disini dan kerap mendapati kebiasaanku tidur tanpa baju, dia menjadi ikut-ikutan.
"bangun nyet, mau sarapan ga lu?" ujarku.
Dia masih mengerjap-ngerjapkan matanya, mungkin nyawanya belum sepenuhnya terkumpul. Kutinggalkan saja dia agar bersiap-siap untuk kemudian kita sarapan bersama.
Sementara aku sendiri, kalian pasti masih ingat aku kan? Jika aku mengatakan Bulan, apa yang ada di benak kalian???
Masih belum bisa menebak? Bagaimana kalau Astronot?
Asteroid?
Meteorik?
Masih belum bisa menebak juga? Kalian keterlaluan...
Baiklah, perkenalkan. Aku Bintang. Semua orang memanggilku begitu. Lebih lengkapnya 'Bintang Langit Ramadhan.
Kata orang tuaku, BINTANG adalah lentera malam. Sedangkan LANGIT adalah atap dunia. Dan RAMADHAN, itu hanya karena aku lahir dibulan Ramdhan.
Nama yang bagus kan? Setidaknya berkata lah 'IYA' untuk menghiburku.
Well, Ini akan menjadi kisah tentang arti Perbedaan, Perpisahan, Pertemuan, juga Cinta dan Persahabatan..
¤
Perbedaan, bagai Embun dan Debu yang tak pernah berdampingan.
Perpisahan, bagai Mendung yang meninggalkan bunga musim semi. Petemuan, bagai Bintang yang rela menunggu malam, demi melihat sinar jingga Matahari.
Juga Cinta, bagai Sungai yg tak henti-hentinya mengalir, demi semua kehijauan disekitarnya.
Dan Persahabatan, bagai Pelangi yang tetap satu segaris, meskipun mereka berbeda-beda warna.
Inilah namaku, yang berada diatas Pelangi. (Pertemuan dalam Persahabatan)
¤ BINTANG di atas PELANGI ¤