It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
yang mengubur diri dalam musik dan lagu
pondasi dunia kecilku,
yang semuanya dibangun atas aku dan kamu
***
untukku, yang dalam kotak
yang menyelami tiap jeda seakan pekat
dan susah payah membagi sisa-sisa nafas
lalu saat kematian datang
dia akan jadi kawanku yang sebenarnya
isap aromamu yang melemparku ke masa depan
tentang kita berdua yang saling mengucap janji sakral
meski cinta kita hanya untuk semalam
ada yang romantis tentang hujan
ketika tetes pertama jatuh ketanah
saat itulah langit menyetubuhi bumi
seperti kita, dua anak adam
perangaimu dibawa angin
dan aku ruas bambu yang ditiup angin, mewujud seruling
bisikku ke beringin sebelah "itulah orkestra hutan"
"gemerisik kisah cinta dalam tegalan"
Bunga rampai hingga dikenang
Lain girang lain kutilang
Bunga rampai tidak terbilang
Janji yang kau ucapkan
memberi harapan palsu
hanya manis yg terucap
bayang-bayang yg kau gambarkan dgn sempurna
membuat ku percaya bahwa kau bisa memberiku kebahagian
bulan..bintang..emas..permata..sampai seuntai bunga mawar yg berduri
kau rangkai dgn indah
tanpa ragu yg kudapatkan
hanya tahu bulat,digoreng dadakan,limaratusan,enak coooy
Kita akan belajar lagi cara menerima diri, seperti sebelum saling menerima satu sama lain. Kau harus kuat, diantara gerak jalanku yang pelan-pelan sekarat.
Jangan terlalu bersedih. Kau tahu, ada hal yang tak pernah benar-benar bisa kita kendalikan. Meski sepenuh hati sudah menginginkan.
Kalau nanti waktu asing itu benar-benar ada. Siapkan diri untuk merawat yang terluka. Yang terdalam dalam jiwa. Yang merasuk bersama hal-hal yang melekat tubuh sepanjang usia.
Kamu harus tetap melanjutkan langkahmu. Meneruskan perjalanan menggapai semua yang kau cita-citakan. Hidup akan selalu menjadi lebih baik.
Tanpa aku, kau harus tetap berjalan. Karena memang mungkin begitu jalannya. Kita akan kembali belajar saling melepaskan, saling menenangkan diri sendiri. Seperti dulu, saat kita pernah saling menenangkan hati, satu sama lain.
Aku acuh bukan berarti terenyuh
Aku rindu bukan berarti malu
Diam acuh rindu hanya sedikit rasa
pada lantunan kalbu
Aku benci bukan berarti mati
Aku sakit bukan berarti terhimpit
Aku ragu bukan berarti tergugu
Benci sakit ragu hanya sedikit warna
pada kiasan haru
Apalah aku yang selalu tertipu
Pada sendu yang terasa gaduh
Apalah aku yang selalu tersipu
Pada kamu yang terasa candu
anganku turut lepas
menyelinap di kursi2 belakang
menyelami tiap2 pengemudinya
dan kekasih2 mereka yang melenguh dalam embun dan nafas
Bukan tak ada alasan kenapa kau begitu mencintai gunung dan aku begitu mencintai laut.
Meski terlihat berseberangan, keduanya memiliki makna yang erat.
Setinggi-tingginya kau mendaki, kau akan tetap kembali ke titik awal pendakian.
Sedalam-dalamnya aku menyelam, aku akan tetap kembali ke atas permukaan.
Kita melangkah berbeda arah.
Kita melangkah berbeda semesta.
Tapi kita satu tujuan, kembali.
Dengan rindu menyertai selama perjalanan,
kita akan selalu ada alasan untuk kembali.
Kembali bersama.
Kau daging yang sangat unik
Bisa mengerut bisa menegang
Membuatku tergila-gila.
Kontol...
Bentukmu yang menggemaskan
Membuat botita menggelinjang
Dengan kenikmatan di awang-awang.
Kontol...
Ingin rasanya kupotong dirimu
Lari kuberlari ke arah
Lari kuberlari membelah
Hujan
Hujan menghunjam bumi
Hujan kubelah dalam lari
Lari-lari kubertelanjang
Ke pekarangan belakang
Ah,
Jatuh di alang-alang!