It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Percuma sok2an pakai bahasa latin kalau gak nyantumin artinya. Gue yakin mayoritas pengunjung site ini gak terlalu fasih istilah hukum / bahasa latin.
Cuma mau sok pamer? :roll: :roll: :roll: :roll:
Untuk yg penasaran sama artinya, secara garis besar adalah :
Hukum yg baru menggantikan hukum yg lama. ( tolong benerin kalau salah ya ).
cuma mau mengingatkan saja..
mengingat sy bukan praktisi hukum, cuma sekedar klompencapir cuma tahu setengah2, jadi cuma bisa mengingatkan itu kepada yg sdang berdebat..
kalau memang ada hukum baru maka tidak perlu hukum lama dicabut untuk menggantikan hukum baru tersebut (ini menyangkut ttg hukum aliran kepercayaan).. tp sy sendiri sudah mencoba googling dan tidak menemukan hukum baru yg menggantikan hukum lama tersebut.
untuk hukum Qanun Jinayat, menurut saya bukankah ini menyalahi prinsip lex superior derogat legi inferior ? bukankah hukum tersebut bertentangan niilai kemanusiaan yg bahkan ada pada Pancasila ?
ada yg bisa memberi insight ?
nih kalo mbak'e ndak pecaya
Beroperasi di Siang Hari
Penjual Mi Ditangkap WH
http://www.serambinews.com/news/penjual-mi-ditangkap-wh
Razia Ramadhan - seri kedua - makin jauh makin absurd
http://www.forums.apakabar.ws/viewtopic.php?f=1&t=20576&start=0
Tenaga Honor Ditangkap Sedang Makan Siang
http://www.riaumandiri.net/rmn/index.php?option=com_content&view=article&id=504:tenaga-honor-ditangkap-sedang-makan-siang&catid=52:kuansing&Itemid=65
yang gw tonton yg di TV itu berarti dibanjarmasin..
eh ternyata di luar negeri juga peraturannya kaya gitu...
LASKAR SAMPAH
yap, dan yg bodoh bukan cuma saya, tp banyak rakyat atau nasabah lain yg ga ngerti lalu di bodoh-bodohin sama sistem ini. diotak investor sih yg penting untung. klo sistem syariah, yg namanya riba ato bunga itu haram, semuanya berazas saling ikhlas, musyawarah, tdk tipu-menipu, dan transparan.
org "bodoh" pastinya akan memilih syariah...
berarti amerika dan negara2 kapitalis yg sedang "mabok laut" sekarang krn SDM ya? setuju sangat. tapiiii.. suatu kondisi akan baik jika didukung dr sistemnya juga... naah udah tau SDM nya ga bs diandelin (suka korupsi misalnya, yg sudah mendarah daging di indo), eh sistemnya juga ikutan kblinger (kapitalisme mengejar keuntungan dan ga mau rugi pan? ya apapun dibelain la, mau korup, kongkalingkong, kolangkaling, dll yg penting guwa untung)
apakah SDM kita sebegitu bobrok dan terpurukkah sehingga hrus kita pasrahkah pada investor-kapitalis-asing-yang-rakus itu?
lu ga bisa terima syariah, bole lah coba ekonomi kerakyatan...
lu bilang "high risk high return"
klo mo untung, rugi dlu. sengsara dlu. bisa ga sih kita ga ketergantungan produk asing, bisa ga sih mempercayakan petani lokal utk mensuplai pangan. yg penting pemerintah bisa memfasilitasi, rakyatnya juga hrs mandiri.
yap, apa salah nya kita mandiri. ga ketergantungan kapitalis.
bukannya dr SD kita decekokin klo negri kita ini luar biasa kaya akan SDA dan budaya? olah tuh timbunan logam, minyak dan mineral yg bersemayam di perut "ibu pertiwi". manfaatin tanah subur, makmur, gemah, ripah loh jinawi bwt persediaan pangan (kita pernah swasembada kan?), ikan, flora, fauna (indonesia adalah negara megabiodiversity looh), bahkan objek wisata, pemandangan, laut, gunung, pulau, coral reef, vulcano, canyon, rainforest. wisata kulinernya juga digemari, budaya dan bahasa nya seabreg ... wauuu banyak bgt keuntungan klo kita bisa mandiri mengolahnya tanpa mengandalkan kapitalis asing.
soal SDM, bukannya banyak anak bangsa kita yg berprestasi dibidang sains, sosial, seni dan olahraga di kelas internasional? bahkan negara tetangga juga milih kuliah di indonesia. berapa kali coba kita dpt 3 besar olimpiade sains. napa ga manfaatin itu?
ga perlu lah kita mengharap belaian kapitalis rakus, dgn modus "mengolah dgn lbih baik resorces kita" padahal sebenernya maling.
negara2 sosialis aja bisa koq, masa kita yg punya asas kerakyatan dan gotong royong ga bisa???
pertanyaan lagi:
mengapa, bnyak negara2 yg sedang krisis akibat bobroknya kapitalisme di AS mulai melirik dan menerapkan ekonomi syariah (wlw pun blum secara makro). negara2 uni eropa mulai mempercayakan bank syariah.
kenapa harus syariah? bukan sosialis-komunis (padahal, sistem ekonomi sosialis bisa sukses di korsel, china, atau russia. sedangkan kejayaan syariah baru didengungkan akhir2 ini saja?) knapa yaa...
:roll: :roll:
jd lu pengennya apa?
apakah campur tangan agama dalam pemerintahan salah?
lah indonesia kan bukan sekuler. dan adanya beberapa partai2 agama yg mengusung kepentingan masing2 kan adalah produk sistem demokrasi yaa... jd salahkah jika mayoritas yg (pasti) mendominasi???
skrng adakah partai islam, atau dominasi islam di filipina? AS? belanda?
skrng sih ya lu nikmatin aja sistem demokrasi favorit lu di negri kita, selama islam jd mayoritas, selama itu pula islam mendominasi... benar2 cermin dari penghayatan demokrasi kan???
lu pernah SD kan? tentunya tau bunyi dari sila pertama pancasila?
yap, 100 bwt lu, yaitu ketuhanan yg maha esa. artinya aspek "tuhan yg maha esa" harus ada disemua perilaku berkehidupan negara, ya ga?
jd ga usa ngarep klo indonesia bakal jd sekuler.
soal agama lokal.
nah saya nanya lagi. apakah salah kristen jika kaum paganis di yunani yg dulu memuja-muja zeus dan dewa2 lain yg skrng sudah tergerus krn kristenisasi? apakah salah islam, jika paganis di mesir kuno yg dulu suka menyembah bulan, dewa osiris, dll yg sudah tergerus krn islamisasi?
salah agamanya atau salah sistem pemerintahannya, mr picky???
toh kepercayaan lokal ga hanya di indonesia. banyak bgt kepercayaan2 mitologi lokal di tiap negara. dan semuanya mengalami nasib yg sama spt di indonesia... emang pd dasarnya lu anti-agama ya? ato sensi sama islam jd apapun akan jd jelek dimata mu... dikit2 nuduh islamisasi... ckckck... apa bedanya sama golongan2 yg kmu maki2 "dikit2 kristenisasi".
sry klo menyinggung....
^
ah, lu juga biasa cuma flamming "tanpa adanya penjelasan"
maap, bcanda...
pengambilan kesimpulan yg kelewat "cerdas" ( gw tulis kelewat, bukan sangat atau amat)
seberapa banyak sih, wakil rakyat yg berbacground partai islam di parlemen? sejak zaman indonesia merdeka sampai saat ini. apakah para angota parlemen itu menlebihi kapsitas kuorum? dlm artian 2/3 yg hrs merupakan keharusan dl [enmgambilan keputusan? aha!!! bahkan, mungkin saja, mereka tak sampai 50% .
ingat, dulu PPP adalah partai kecil.
kendali keputusan bukan berada di tangan mereka.
juga saat ini, partai2 berlatar belakang islam cuma paling2 klo di total ga sampai 30%.
so?
si picky kayaknya ga bener2 picky deh.
dia asal comot.
ha ha ha ha ha, kita gak ngomongin negara laen mas, ngomongin Indonesia aja, susah kalo bawa2 negara orang,
loh aliran kepercayaan/agama2 lokal khan tergantung pengikutnya juga, kalo pengikutnya pengen pindah agama, ya silahkan, tapi kalo mereka ingin tetap pada kepercayaaannya ya tolong diakui dan diberi kesempatan ya gak.........ya gak..............ya gak...............ya gak
kenyataannya khan penganut & pemeluk agama2 lokal itu tidak diberi kebebebasan menjalankan ajarannya, padahal agama2 mereka asli produk dalam negeri ................... ya gak ...................... ya gak ..............bukan produk asing
Selain itu udah terbukti bahwa pemerintah sudah berkali2 berusaha memberi status kemereka, tapi selalu ditentang sama partai dan ormas islam......................ya gak......................ya gak..................ya gak (baca berita postingan gw yah 8) )
kalo kemudian ada yang berdalih, emang seberapa kuat sih partai islam di parlemen...........?? mungkin, partai islam bukan partai mayoritas, tapi pada kenyataannya, setiap pemerintah mau mengakui aliran kepercayaan sebagai agama,......... koalisi partai islam berhasil membuat parlemen tidak pernah quorum untuk mendukung rencana itu.................., so masalahnya bukan dipemerintah, karena pemerintah sudah sangat Bhinnerka Tunggal Ika...............ya gak...................ya gak, tapi diparlemen dan terutama koalisi2 partai islam
hi hi hi hi hi hih ih ih
baca komen gw buat cuteboys diatas ini yah,
susah memang menjelaskan Hak Azasi Minoritas kepada kaum Mayoritas
sama susahnya seperti menjelaskan hak Azasi kaum homoseksual yang minoritas kepada kaum straight yang mayoritas
karena kaum mayoritas akan melihat hal itu hanya sebagai masalah kecil, sementara bagi kaum minoritas, yang sangat terbatas hal itu adalah masalah besar he he he he
kalo masalah quorum, itu tergantung dulu, dalam parlemen kita, ada beberapa hal yang sifatnya fundamental, yang selalu diusahakan untuk musyawarah mufakat, jadi gak setiap deadlock akan langsung pemungutan suara
kamu kudu tau beda banci, gay, bi, hetero, and so on
- insya allah kalo kita emang ada niat berhenti pasti bisa
- justru saya kasian sama mereka yang akan disiksa di akhirat nanti
- tentu saja semua perbuatan memiliki alasan tersendiri
makasih azer buat bantuannya dalam menjawab